Farmakologidasar 131211211304 Phpapp02
Farmakologidasar 131211211304 Phpapp02
Pengertian Farmakologi
Sejarah perkembangan
obat
1. Menurut kegunaanya :
Untuk menyembuhkan (terapeutik)
Untuk mencegah (profilaktik)
Untuk diagnosis (diagnostik)
2. Cara penggunaannya :
Medicamentum usum internum
Medicamentum usum eksternum
3. Cara kerjanya :
Lokal
sistemik
4. Menurut Undang-undang :
Narkotika (Obat bius)
Psikotropika (obat berbahaya)
Keras ( daftar G = Geverlijk)
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas
5. Menurut sumbernya :
Tumbuhan : digitalis lanata (digoksin),
kulit pohon kina (kina), papaver
somniverum (morfin)
Penggolongan obat
1.
Peran obat
3. Penyembuhan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk
tujuan tertentu
6. Peningkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit.
Biofarmasi
d)
Tablet
Tablet pecah,
efek granul
pecah zat
aktif terlepas
Dengan
& terlarut
Zat aktif
Fase
Biofarmasi
Farmakodinamik
obat
Tersedia Absorbsi
Distribusi
Biotransforma
si
untuk
Ekskresi
resorpsi
Fase
Farmakokinetik
obat
tersedia
Interaksi
dengan
reseptor di
tempat
untuk kerja
bekerja
Fase
Tablet
granul2 terlepas
melarut
zat aktif
Farmakokinetika
Pada umumnya setiap obat yang masuk dalam
tubuh akan mengalami empat proses yaitu
1. Absorbsi, proses obat memasuki sirkulasi
cairan tubuh. Absorbsi merupakan proses
pemindahan obat dari pintu masuk menuju
sirkulasi darah, terkecuali obat yang dimasukan
secara intravena yang menyebabkan obat
masuk langsung kesirkulasi darah. Kecepatan
absorbsi obat dipengaruhi berbagai hal,
misalnya
obat
yang
diberikan
peroral
mempunyai aksi yang lebih lambat bila
dibandingkan dengan pemberian obat melalui
vena.
Adanya
makanan
dalam
lambung
dapat
menghambat absorbsi obat, karena molekul
makanan juga dapat bereaksi dengan molekul
obat yang menyebabkan struktur dan efeknya
berubah. Untuk mencegah resiko ini obat
biasanya di ajurkan di minum pada saat perut
dalam keadaan kosong.
Tingkat keasaman (pH) dalam saluran pencernaan
berpengaruh juga terhadap absorbsi obat, obat
yang bersifat basa akan cepat bereaksi dalam
lingkungan asam dilambung sedangkan obat
yang bersifat asam akan kurang bereaksi pada
lingkungan asam dilambung namun cepat
bereaksi di lingkungan basa usus.
2.
Biontransformasi
dapat
mengalami
gangguan yaitu biotransformasi yang
lambat terjadi pada pasien yang
mengalami
penyakit
pada
liver,
jantung atau ginjal serta pada usia
lanjut.
Biotransformasi
obat
yang
lambat
menyebabkan obat terakumulasi dan
dapat menyebabkan keracunan.
farmakodinamika
Farmakodinamika
mempelajari efek
obat terhadap fisiologi dan biokimia
berbagai organ tubuh serta mekanisme
kerjanya.
Tujuan mempelajari mekanisme kerja
obat adalah untuk meneliti efek utama
obat,
mengetahui
interaksi
obat
dengan
sel,
respon
yang
terjadi.pengetahuan
yang
baik
mengenai hal ini merupakan dasar
terapi rasional dan berguna dalam
sintesis obat baru.
Efek terapeutis
Tidak semua obat bersifat betul-betul
menyembuhkan
penyakit,
banyak
diantaranya hanya meniadakan atau
meringankan gejalanya.
Oleh karena itu dapat dibedakan tiga
jenis pengobatan :
1. Terapi kausal, penyakit ditiadakan
khususnya pemusnahan penyakit, virus
atau
parasit.
Contohnya
kemoterapeutik
seperti
antibiotik,
obat-obat malaria,dll.