Anda di halaman 1dari 22

6

BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Pengertian
1. MDGs 2015
Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa
Inggris MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala
negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan
butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015.
Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di
seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi
oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan
dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut.
Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak
Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi
Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan
komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan
dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur
untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari


pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh
orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak
untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan
jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak
balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang
tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.
Deklarasi

Millennium

PBB

yang

ditandatangani

pada

September 2000 menyetujui agar semua negara:


1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Setiap

negara

yang

berkomitmen

dan

menandatangani

perjanjian diharapkan membuat laporan MDGs. Pemerintah Indonesia


melaksanakannya dibawah koordinasi Bappenas dibantu dengan
Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG
pertamanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan kemudian

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan rasa


kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut.
Tujuan tujuan Pembangunan Milenium ini menjabarkan
upaya awal pemerintah untuk menginventarisasi situasi pembangunan
manusia yang terkait dengan pencapaian tujuan MDGs, mengukur, dan
menganalisa kemajuan seiring dengan upaya menjadikan pencapaianpencapaian ini menjadi kenyataan, sekaligus mengidenifikasi dan
meninjau

kembali

kebijakan-kebijakan

dan

program-program

pemerintah yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan ini.


Dengan tujuan utama mengurangi jumlah orang dengan pendapatan
dibawah upah minimum regional antara tahun 1990 dan 2015, Laporan
ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam jalur untuk mencapai
tujuan tersebut. Namun, pencapaiannya lintas provinsi tidak seimbang.
Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di
Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada
Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

(RPJM)

hingga

pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah


memiliki komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan dibutuhkan
kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat
madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk
perjanjian kerjasama dan implementasinya di masa depan. Hal ini
termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling hutang untuk negara

berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di


daerah Asia dan Pasifik.
2. Puskesmas
Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan

pembangunan

kesehatan

di

suatu

wilayah

kesehatan.
1. Unit Pelaksana Teknis Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan kabupaten / kota (UPTD), Puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas
kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan

Kesehatan

Pembangunan

kesehatan

adalah

penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
3. Pertanggung jawaban Penyelenggaraan Penanggung jawab utama
penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah
kabupaten / kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota,
sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian
upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas
kesehatan kabupaten / kota sesuai dengan kemampuannya.

10

4. Wilayah Kerja Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas


adalah satu Kecamatan, tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat
lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja
dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada
Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
3. Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan

Kesehatan

Komunitas

adalah

pelayanan

keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan


penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
(Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara
aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan

tanpa

mengabaikan

pelayanan

kuratif

dan

rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang

11

utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi


kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatan. (Ruth B. Freeman .1961)
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses
keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkahlangkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa
keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas,
implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan
keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap
situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan
(deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada
klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada
kebutuhan komunitas (need-oriented).

B. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


a.Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

12

2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.


3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/
keperawatan.
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.

C.

Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.

13

1. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu
tersebut

mempunyai

masalah

kesehatan/keperawatan

karena

ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka
akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik,
mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di
sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil

14

2) Bayi baru lahir


3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
3) Kelompok

yang

mempunyai

resiko

terserang

penyakit,

diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
c.

Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:


1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita

15

d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan
kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama
anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun
kesehatan khususnya.

D.

Ruang Lingkup Perawatan Komunitas


Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upayaupaya

peningkatan

kesehatan

(promotif),

pencegahan

(preventif),

pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan


(rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan

adalah

upaya

preventif

dan

promotif

mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

dengan

tidak

16

a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu,

keluarga,

kelompok

dan

masyarakat

dengan

jalan

memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

17

c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati
anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita
penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan
bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.

18

e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu,
keluarga dan kelompok
diantaranya

khusus ke dalam pergaulan masyarakat,

adalah kelompok-kelompok

yang

diasingkan oleh

masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS,


atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna
Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok

yang

mempunyai

masalah

kesehatan

tersebut

dan

menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal


ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasanbatasan yang jelas dan dapat dimengerti.

E.

Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas


a. Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkahlangkah :
1) Pengkajian
2) Diagnosa Keperawatan
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi.

19

Gambar 2.2 : Tahapan Dalam Asuhan Keperawatan Komunitas

b. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat


a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :
Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan
kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan
dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam
komunitas dan di luar komunitas. Pendekatan yang digunakan
menggunakan prinsip, landasan dan langkah dasar seperti tertera pada
gambar 2.3
b.

Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :


1)Persiapan :
a) Pengenalan komunitas
Pendekatan Jalur Formal
Dilakukan

terhadap

instansi

birokrasi

bertanggung jawab pada wilayah komunitas dengan cara ;

yang

20

1. Pengajuan proposal dan perijinan


2. Penjelasan

tujuan

dan

program

hasil

surat

ijin/persetujuan
Pendekatan Jalur Informal
Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi
dari birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :
1. Tokoh-tokoh masyarakat
2. Ketua RW, RT
3. Kader kesehatan
Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta
dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama.

Gambar 2.3 : Prinsip Pendekatan dalam Asuhan Keperawatan Komunitas

21

b) Pengenalan Masalah
Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secar menyeluruh
yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saai
ini.
Tahap pengenalan masalah :

Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data

1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi


sasaran, meliputi :
oSurvey wilayah
oSurvey populasi
oSurvey masalah utama dan faktor penyebab
oSurvey

kebijakan

program

dan

frasilitas

layanan

kesehatan.
oSurvey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas.
2. Membuat instrument pengumpulan data.

Tabulasi Data:
1. Membuat table tabulasi data
2. Menghitung frekuensi distribusi
3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi

Analisa Data
1. Analisa Deskriptif
Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang
diteliti.

22

2. Analisa Korelasi
Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua
atau

lebih

subvariabel

yang

diteliti

dengan

menggunkan perhitungan statistik.

Perumusan Masalah
1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada
komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil
analisa data.
2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
3. Formulasi :
o Problem
o Etiologi
o Data yang menyokong.

c) Penyadaran komunitas
1)

Tujuan :
a.

Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi


oleh komunitas

b.

Mengikutsertakan

komunitas

dalam

pemecahan

masalah
c.

Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif


menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan
masalah.

23

2)

Kegiatan :
Mengadakan

musyawarah

komunitas

dengan

metode lokakarya mini, dengan langkah :


a.

Penyajian data hasil survey

b.

Diskusi kelompok :
o Perumusan masalah dan faktor penyebab
o Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan
biaya)
o Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)
dari anggota komunitas yang merupakan calon kader
kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan
yang direncanakan.
c. Penyajian hasil diskusi kelompok
d. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.

3) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
telah direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok
kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat
desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :
a) Pelatihan Kader

24

b) Penyuluhan kesehatan
c) Pelayanan kesehatan langsung
d) Home care
e) Rujukan

Gambar 2.4 : Perawat Bekerja Bersama Masyarakat (Kader Kesehatan).

d.

Evaluasi
Hal-hal yang harus dievaluasi :
a)

Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan

b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka


pendek)
c)

Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah


dilakukan

d) Rencana tindak lanjut.

25

Gambar 2.5 : Siklus Pemberdayaan Masyarakat dalam Asuhan Keperawatan


Komunitas

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar di bawah ini:

Keterangan:

: Peran masyarakat
: Peran perawat

26

Gambar 2.6 : Peranan Perawat dan Masyarakat dalam Mencapai Tujuan


Perawatan Kesehatan Komunitas
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar
dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
Atau dapat digambarkan peralihan basarnya peran antara perawatdan masyarakat :
Tahapan

Peran perawat

Peran Masyarakat

Pengenalan masyarakat

+++

Pengenalan masalah

+++

++

Penyadaran masyarakat

++

+++

Pelaksanaan

++++

Penilaian

++++

Perluasan

++++

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait


dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan tindakan

kesehatan, merawat

anggota keluarga,

menciptakan

lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta


memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan

27

yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses


keperawatan

Anda mungkin juga menyukai