Anda di halaman 1dari 45

365 Pesan Penting Ibu

untuk Ayah dalam Mengasuh Anak


Penulis :
Irwan Rinaldi
Cetakan Pertama, Januari 2013
44; 148 x 105 mm
Desain Sampul dan Tata Letak :
Mumtaz Mumpuni
Penerbit
Sahabat Ayah
2013
Barang siapa ingin dan berkenan menggandakan seluruh atau
sebagian isi buku ini, dengan ikhlas kami persilahkan,
dalam rangka sosialisasi pentingnya peran ayah.

Untuk semua Ibu

yang selalu merindukan Ayah


mau bersama mengasuh
anak-anaknya...

Antara Seorang Ayah,


Ibu dan Pesan
Suatu ketika datanglah seorang ayah kepada saya. Sebelum
duduk, matanya telah bersimbah air mata. Lama, sang ayah tak
juga memulai percakapannya. Kami saling tunggu.
Setelah lepas beberapa kali tarikan nafas panjang, sang ayah
berbisik, Pak, mendidik anak itu ternyata amatlah gampang.
Saya beringsut mendekat agar lebih terang menangkap
maksudnya. Maksudnya?
Sambil memandang sekeliling dengan wajah sumringahnya,
sang ayah melanjutkan, Setelah sepuluh tahun saya baru
menemukannya kemarin. Dan ternyata sangat sederhana. Sangat
sederhana...
Sang ayah berhenti. Kerongkongan saya tercekat.
Tergantung. Laiknya menunggu adegan inti sebuah film yang
terpotong iklan.
Kemarin sore, istri saya mengirim sepotong kertas yang
berisikan sebuah pesan singkat, sederhana dan tidak teoriteorian... ungkapnya lantang penuh kebanggaan.
Apa pesannya? desak saya tak tahan.
Ayah, aku sangat suka kalau ayah tampil apa adanya di
depan anak-anak kita! kata sang ibu pasti. Dan pesan itulah
yang merubah cara mendidik saya pada anak-anak. Merubah cara
mendidik saya yang telah hampir sepuluh tahun berjalan penuh
kemunafikan!
Pesan! Para pembaca yang budiman, itu adalah sepotong
kisah tentang seorang ayah sahabat kental saya yang berubah
cara beliau mendidik anak hanya karena PESAN! (atas izin Allah
tentunya).
Depok, 2012

an
cara menggunak
buku ini
pesan-pesan
Buku ini berisikan
moga
se
sederhana yang
ah dan ibu dalam
ay
an
sik
ira
sp
mengin
nya.
ak
mendidik anak-an
ng sesuai dengan
Ada 365 pesan ya

n hari selama
ga
banyaknya hitun
setahun.
ibu dapat
Diharapkan para

n pengasuhan ini
sa
pe
n
ka
mengirim
ke para ayah.
ri
satu pesan per ha
an
kurang sreg deng
Kalaulah para ibu
aka

m
n,
sa
pe
p
tia
se
di
redaksi yang ada
isi
i
as
modifik
segeralah lakukan

perTAMA
1.

Yah, hari ini luangkanlah waktu bermain dengan anak-anak


karena besok matahari belum tentu terbit lagi.

2.

Ayah pasti setuju tidak ada seorangpun yang menolak bahwa


bermain sangat penting bagi anak. Tak akan ada dan jangan
pernah dicoba.

3.

Apakah yang dibutuhkan anak-anak dari kita? Pertama adalah


bermain. Kedua bermain. Ketiga, bermain. Keempat, nomor 1, 2
dan 3.

4.

Kenapa ya anak-anak lebih lancar berkomunikasi sama Mang


Diman, sopir antar jemput, dibandingkan ayahnya sendiri?

5.

Luar biasa, ternyata orang sebandel Mussolini, Hitler bahkan


Firaun sekalipun amat suka bermain semasa kecil mereka.

6.

Lucu lho Yah, ternyata nanti ketika kita sudah tua dan masih
suka main-main itu karena kita kekurangan waktu bermain
sewaktu kecil.

7.

Wow luar biasa, anak-anak melatih dan menajamkan konsentrasinya justru ketika mereka sedang bermain. So, ayah harus
terus bermain dengan anak-anak ya.

8.

Kiamat besar bagi anak-anak adalah ketika kita datang ke


tempat mereka bermain dan meminta mereka berhenti untuk
bermain.

9.

Halo ayah, terima kasih telah menyusun ribuan agenda untuk


keluarga. Tapi, kenapa lupa membuat agenda Bermain
Sebebas-bebasnya dan Sepuas-puasnya untuk anak-anak?

10. Ayah, anak-anak sudah siapkan tempat istirahat paling enak,


aman dan nyaman selepas kerja. Tempat dimana beban hidup
bisa berkurang yaitu istana bermain anak-anak.
11. Anak-anak ternyata tidak membutuhkan campur tangan ayah
dalam permainan mereka. Mereka hanya butuh kepastian
bahwa ayah tidak akan mengganggu atau memberhentikan
mereka.
12. Yang perlu ayah siapkan ketika bermain dengan anak-anak
adalah kehilangan harga diri.
13. Kasih orangtua sepanjang jalan, kasih anak sepanjang
penggalan? Masih benarkah pepatah tua itu ketika di negara
ini, setiap hari 1 dari 3 anak dipukuli oleh ayahnya?
14. Hari ini, ayah baru mengerti bahwa puasa yang terberat adalah
menahan diri untuk tidak memarahi anak-anak ketika malas
bangun pagi.
15. Yah, tadi pagi Mira ditanya mbaknya. Siapa orang yang paling
dibenci? Mira jawab, Ayah, ayah, ayah lalu ibu! Kenapa ya, Yah?
16. Penelitian mengatakan bahwa harapan yang terlalu berlebihan
kepada anak pada akhirnya akan merenggut harapan itu sendiri.
17. Mari kita ajak anak kita untuk mencintai Tuhannya bukan
sekadar bisa menjalankan perintah Tuhannya.
18. Anak-anak sangat merindukan ayah setiap hari minimal ayah
kirimkanlah satu SMS, sekarang juga.
19. Ayah boleh tidak suka dengan banyak hal. Tapi, mohon
jangan pernah coba-coba tidak suka dengan kebiasaan anak
BERBICARA dan BERTANYA.
2

20. Yah, berhati-hatilah banyak orangtua gagal dan rusak


hubungannya dengan anak hanya karena hal-hal sederhana.
21. Yah, cara terbaik berkomunikasi dengan anak adalah berusaha
tampil apa adanya, baik sikap maupun kata-kata.
22. Titik bahagia berkomunikasi dengan anak adalah ketika kita
menikmati dengan ikhlas bahwa menjadi pendengar itu jauh
lebih baik.
23. Rahasia kepuasaan hati dalam berkomunikasi dengan anak
adalah ketika kita mampu meminta maaf dan anak memaafkan
tanpa ada sisa rasa kecewa.
24. Ayah teruslah berusaha untuk mendengar ketika ayah
berkeinginan berbicara di depan anak-anak.
25. Ayah, kalau ingin anak kita mempunyai intelektual yang tinggi
maka kita harus jadikan kecerdasan spiritual anak kita tinggi
lebih dahulu.
26. Lakukanlah lebih dahulu semua yang ayah nasehatkan kepada
anak, maka pasti anak akan melakukannya juga.
27. Guru terbaik dalam melatih kecerdasan spiritual anak-anak kita
ternyata adalah alam yang terkembang di sekelilingnya.
28. Guru terbaik untuk melatih berbuat tanpa pamrih adalah anakanak kita sendiri.
29. Kesabaran adalah selaput pelindung cinta paling rapuh antara
kita dan anak-anak. Mudah terkoyak. Maka ajaklah anak-anak
bermain jauh dari daerah selaput-selaput kesabaran itu.
30. Mari kita dorong anak-anak kita untuk selalu berbuat baik di
setiap kesempatan karena bisa jadi suatu saat kesempatan itu
tidak datang lagi.

keDUA
31. Karakter buruk dari anak-anak kita akan berubah dengan cepat
ketika kita mengubah karakter buruk kita sendiri.
32. Anak-anak tidak terlalu suka belajar dari banyak nasehat.
Sesungguhnya anak lebih suka belajar dari teladan ayahnya.
33. Dulu sewaktu ayah kecil, pastilah ayah benci dengan orang
dewasa yang sok tahu. Begitu juga dengan anak-anak kita Yah.
34. Jika ayah sudah meninggalkan cara yang buruk dalam
menghadapi anak kita, maka sesungguhnya ayah tidak lagi
membutuhkan ketrampilan apa-apa.
35. Ayah, ternyata anak-anak tidak membutuhkan janji dari
orangtuanya. Mereka butuhkan janji orangtua itu sendiri
terhadap dirinya.
36. Ayah, pekerjaan terbaik kita hari ini adalah menghindarkan diri
kita untuk menjadi orang dewasa ke sekian yang dibenci oleh
anak-anak.
37. Yah, anak-anak akan mengerjakan apa-apa yang dikerjakan
oleh orang yang dia cintai.
38. Yah, hari ini ketika ayah pulang mari sepakat untuk tidak tampil
pura-pura dan pura-pura tampil di depan anak-anak.
39. Tidak ada guru terbaik di dunia ini kecuali ayah. Bahkan
dibandingkann dengan guru terhebat dari manapun juga.

40. Radar terbaik untuk mengawasi anak-anak kita adalah hati


nurani yang terus di bawah pengawasan Allah Maha Kuasa.
41. Ayah, sesungguhnya tidak ada menang kalah dalam berhubungan dengan anak-anak. Ayah setuju kan?
42. Yah, harap ayah tidak marah kalau nanti anak kita ternyata
ranking terakhir. Sesungguhnya banyak keberhasilan dimulai
dari nomor terakhir.
43. Yah, tampaknya kita berhenti meminta anak untuk belajar.
Yang harus kita lakukan adalah mendorong mereka untuk
belajar.
44. Kalau hari ini ayah kecewa dengan anak-anak, sungguh itu
adalah kesempatan emas untuk memulai keberhasilan yang
baru.
45. Yah, hadiah terbaik hari ini untuk ayah adalah menerima
sesuatu yang tidak disukai dan disukai dari anak-anak kita hanya
karena Allah.
46. Yah, jangan pernah katakan bahwa anak kita tidak ada apaapanya karena nanti semua orang akan mengatakan hal yang
sama.
47. Yah, berikanlah yang terbaik untuk anak-anak kita seberapa
marahnya ayah karena sudah pasti kita tidak bisa menghindar
dari pertanggungjawaban di akhirat kelak.
48. Marilah kita bangkit dari kekecewaan dan kesedihan bahwa
ayah gagal mendidik anak karena sesungguhnya keberhasilan
itu dimulai dari ujung kekecewaan.
49. Ayah, jangan kecewa karena besarnya dana dalam membesarkan
anak-anak karena sesungguhnya kelak mereka akan membayarnya dengan cinta dan pengorbanan yang jauh lebih besar.
5

50. Yah, mari kita hargai semua sikap dan pikiran anak-anak selagi
kecil karena semuanya itu akan memberikan kebanggaan kita
kelak di hari tua.
51. Ayah harusnya ikut tertawa ketika anak-anak tertawa. Ayah harusnya bermain ketika anak-anak bermain.
52. Yah, sepertinya ayah perlu katakan juga rumusan kegagalan
kepada anak-anak sebelum mereka lupa bahwa dalam hidup ini
tidak hanya terdiri dari keberhasilan.
53. Yah, kehebatan seni mendidik anak ternyata seperti seni tarik ulur
layang-layang ketika angin ada dan tiada.
54. Ayah, ibu bukan pesaing dalam mendidik anak. Karena sesungguhnya
ayah bersaing hanya dengan waktu dan perkembangan anak.
55. Yah, kalaulah ada kesalahan dalam mendidik anak jangan pernah
sedih dan berhenti. Inilah yang terbaik karena ayah tak pernah
belajar bagaimana menjadi ayah yang baik.
56. Tak perlu ayah kecewa pada anak-anak karena mungkin dia juga
kecewa terhadap ayah. Semua telah ditakdirkan tidak menjadi
makhluk sempurna di sampingnya.
57. Yah, jangan pernah janjikan kebahagiaan kepada anak sebelum
ayah memberikan kebahagiaan kepada diri sendiri.
58. Jangan pedulikan atas dasar apa kita mendidik anak-anak.
Apakah karena rasa sayang atau karena rasa kasihan? Yang
penting berikan yang terbaik di saat yang terbaik.
59. Yah, sungguh dulu tidak ada aturan bahwa kelak anak akan jadi
pesuruh kita. Tapi kenapa sekarang kita kecewa ketika mereka
tidak mau kita suruh-suruh?
60. Jika ayah marah, ada baiknya segera menyerahkan diri kepada
Allah agar Allah yang mengatur semua bara marah dan kecewa.
6

keTIGA
61. Yah, yang ditunggu anak ketika ayah pulang bukan seberapa
besar oleh-oleh yang dibawa, tapi seberapa besar senyum dan
kelapangan hati ayah.
62. Rumah bukanlah perusahaan berdasarkan untung dan rugi.
Karena sesuatu yang untung bisa jadi tidak membuat kita
bahagia. Tapi sesuatu yang rugi kadang membuat kita bisa
tertawa-tawa.
63. Yah, sesungguhnya ayah yang diidamkan anak-anak adalah
ayah yang sepanjang waktu sebagai pelayan mereka.
64. Kelebihan ayah adalah kebahagiaan bagi anak-anak. Kekurangan
ayah adalah juga kebahagiaan bagi anak-anak.
65. Sungguh amatlah berat tugas ayah karena setiap apa yang
ayah katakan harus ditimbang dengan hati dan pikiran, meski
anak-anak menerimanya belum tentu dengan hati dan pikiran.
66. Ayah, anak-anak membutuhkan keyakinan bahwa ayah benarbenar nahkoda yang mampu membawa kapal menuju keluarga
bahagia. Karena keyakinan adalah ibu dari segala usaha.
67. Latihan yang sering ayah lupakan adalah latihan menerima
betapa anak-anak kita bukan makhluk maha sempurna.
68. Kebahagiaan mendidik anak bukanlah dilihat dari hasil, tapi
seberapa bahagia kita menjalani proses mendidik itu.
69. Marilah kita kembali berdamai dan tersenyum karena anak-anak
menginginkan semuanya diawali dan diakhiri dengan damai
dan senyum.
7

70. Meski ayah tidak mampu selesaikan seluruh masalah anak-anak,


ibu berharap selesaikanlah meski hanya setengah.
71. Jangan ayah tanya apa resep mendidik anak kepada ayah lain
karena anak kita bukanlah anak mereka.
72. Tidak ada ayah terhebat di dunia ini untuk anak-anak kita
kecuali ayah. Jadi cobalah bertindak dan berpikiran sebagai
seorang ayah terhebat.
73. Salah satu penyebab kemunduran fungsi otak kita adalah
kekhawatiran kita akan masa depan anak-anak. Yang harus kita
lakukan adalah meyakini bahwa anak dan masa depan adalah
milik Sang Pencipta dan Dialah yang akan menjaganya.
74. Bahagialah ayah dengan apa yang bisa ayah berikan kepada
anak-anak hari ini, karena anak-anak hanya mengenal hari ini,
bukan esok hari.
75. Yah, marilah tidak sepenuhnya kecewa ketika tidak semua
angan tercapai. Karena anak-anak juga sedang berusaha untuk
tidak sepenuhnya kecewa terhadap kita.
76. Allah tidak pernah salah menciptakan sisi baik buruk dari
anak-anak kita, karena Allah menggenapkan semua sisi dengan
pasangannya.
77. Selalu saja ada yang terbaru dari dunia anak-anak kalau kita
mau melihat bahwa anak-anak adalah bahan tambang yang
tak pernah ada habisnya.
78. Yah, sebaiknya ayah tidak mengatakan bahwa ayah bekerja
keras sepanjang hari karena suatu saat anak akan berkata
bahwa sesungguhnya bekerja keras saja tidak cukup.
79. Yah, beruntunglah anak-anak kita karena telah mendapatkan
ayah yang masa kecilnya penuh dengan bermain.

80. Yah, jadikanlah semua jerih payah ini bukan untuk apa-apa
kecuali untuk memenuhi kewajiban terhadap amanah Allah.
81. Yah, ketika ayah menemui kesulitan dalam mendidik anak
yakinlah bahwa Allah sedang menyiapkan ayah memasuki
gerbang kemudahan.
82. Semua kesulitan ayah dalam mendidik anak semakin membuat
kita yakin bahwa anak-anak betul-betul amanah Allah.
83. Selain mencari nafkah untuk makan dan minum rupanya ayah
juga harus mencari makanan untuk hati dan pikiran.
84. Ketika ayah ingin mempunyai anak yang soleh dan solehah ada
baiknya ayah dan ibu mengetahui dan melaksanakan ukuran
soleh dan solehah itu terlebih dahulu.
85. Yakinlah ayah bahwa sifat-sifat tidak baik ayah tidak akan
menular kepada anak kita ketika ayah yakin dengan sifat-sifat
baik ayah sendiri.
86. Yah, karena anak adalah amanah dari Allah maka teruslah
menjadi ayah yang amanah luar dan dalam.
87. Yah, kita akan siap menjadi orangtua ketika kita mau jujur
dengan seberapa besar kesiapan kita menjadi orangtua.
88. Tidak akan terjadi perubahan menuju kebaikan dalam rumah
tangga kalau masing-masing tidak melakukan perubahan.
89. Ayah, sebenarnya ada dua jenis ayah dalam mendidik anak. Ada
ayah yang terus berusaha lebih baik dan ada ayah yang senang
menghakimi usahanya sendiri.
90. Ayah, hanya ada satu jalan menuju keberhasilan dalam
mendidik anak. Tak ada jalan lain, yaitu dengan memulainya.

keEMPAT
91. Yah, tidak usah berpikir apa yang harus dikerjakan ketika
bersama dengan anak-anak. Lakukan dan nikmatilah
kebersamaan itu.
92. Yah, sejarah mengajarkan kepada kita bahwa terlalu banyak
ayah hebat lahir dari ayah yang sadar banyak melakukan
kesalahan.
93. Kami mencintai ayah, meski ayah kadang merasa belum
maksimal dalam mendidik anak. Yakinlah yah, bahwa pekerjaan
besar kadang dimulai dari yang sia-sia.
94. Yah, kebahagiaan keluarga kita berawal dari kebahagian kecil
yang ayah miliki.
95. Tidak akan ada perubahan dalam proses pendidikan anak kita
kecuali ayah menunjukkan perubahan terlebih dahulu.
96. Kalau ayah merasa jenuh dalam mendidik anak, maka teruslah
mendekat kepada Allah. Biarkanlah Allah ikut serta mendidik
anak kita.
97. Ilmu dalam mendidik anak tidak dapat hanya melalui baca dan
pelatihan tapi kita harus melakukannya.
98. Ayah, banyak kesalahan dilakukan para ayah dalam mendidik
anak hanya karena mereka tidak memahami tujuan-tujuan
mendidik anak.
99. Yah, meskipun ayah amat sibuk tapi yakinlah bahwa ayah
punya waktu untuk anak-anak ketika ayah yakin memiliki waktu.
10

100. Yah, tidak usah sibuk dengan kekurangan ayah, karena


kami (ibu dan anak-anak) ingin melihat ayah sibuk dengan
kelebihanmu.
101. Ayah, hari ini akan penuh dengan kebahagiaan kalau ayah
berpikir akan meraih kebahagiaan hari ini juga.
102. Ayah hanya bertugas berikhtiar mendidik anak-anak seoptimal
mungkin. Hasil akhir adalah hak dan keputusan Allah.
103. Ayah, lebih baik lakukan kebaikan kepada anak kita apa adanya
hari ini daripada berjanji melakukannya besok hari.
104. Yang lebih baik adalah bukan apa yang kita hapal dari
ilmu pendidikan tapi apa yang harus kita lakukan dari ilmu
pendidikan.
105. Jika ayah sedang bermain dengan anak kita maka jadilah anakanak dan berpikirlah seperti orang dewasa.
106. Ayah yakinlah bahwa ayah sedang memimpin sebuah keluarga
yang anggotanya dan pemimpinnya bukan malaikat. So, jangan
takut salah ya yah.
107. Semua orang setuju dengan keyakinan ayah bahwa mendidik
anak harus diawali dengan dasar keimanan kepada Allah.
108. Yah, terima kasih sudah menentukan kepastian tujuan
pendidikan anak kita karena sesungguhnya kepastian tujuan
adalah titik awal dari sebuah keberhasilan.
109. Yah, ternyata semua masalah anak-anak akan selesai kalau kita
berusaha mengatasi bukan memecahkannya.
110. Yah, kekuatan dan keberhasilan mendidik anak bukanlah AYAH
ATAU IBU tapi adalah AYAH DAN IBU.
111. Tanggungjawab utama kita dalam mendidik anak ternyata
adalah kita harus berusaha saling mencintai terlebih dahulu.
11

112. Semua persoalan mendidik anak tidak dapat kita selesaikan


dengan hanya membicarakannya tapi kita harus mencobanya.
113. Yah, yang kita perlukan sekarang dalam mendidik anak adalah
melakukan perubahan bukan merencanakan perubahan.
114. Ayah pasti lelah dalam mendidik anak-anak, tapi yakinlah yah
bahwa sabar itu tidak berbatas karena di atas sabar pasti ada
sabar lagi.
115. Yah, berhati-hatilah dengan pagi hari karena ketika kita
memulai pagi di rumah tangga dengan bahagia yakinlah
sepanjang hari itu akan bahagia.
116. Yah, sebelum kita berangan-angan mempunyai anak yang
patuh, taat dan rajin lebih baik kita syukuri anak-anak yang kita
miliki terlebih dahulu.
117. Yah, ayah sudah menemukan konsultan terbaik dalam
mengatasi semua masalah mendidik anak yaitu bertanya
kepada Sang Pemberi Masalah.
118. Yah, kalau suatu saat bertengkar masalah anak yakinlah bahwa
kebenaran selalu berada pada pihak pasangan.
119. Yah, diantara ayah dan ibu hindarilah berpikir bahwa pasangan
masing-masing kita sempurna karena hanya Nabi Muhammad
SAW manusia sempurna.
120. Maafkan ibu ya yah, marilah hindari terbiasa merespon langsung sebuah stimulan karena yang terbaik adalah memberikan
kesempatan kita untuk sejenak berhenti, berpikir dan memilih
respon untuk stimulan tersebut.

12

keLIMA
121. Yah, maafkan ibu karena ternyata satu hal yang paling sulit
dalam mendidik anak ternyata adalah mengakui kita melakukan
kesalahan.
122. Yah, ayah jangan sedih karena selalu saja ada kesempatan
untuk berbuat baik kedua dan ketiga dari Allah setelah dari
sebuah kekhilafan yang kita lakukan.
123. Yah, mari kita tunda dulu memberikan angka 10 ketika anakanak kita hanya baru membutuhkan angka 8.
124. Yah, ada rahasia apa ya kenapa Allah jadikan telinga kita dua
dengan satu mulut? Apakah agar kita banyak mendengar dari
pada berbicara?
125. Yah, cara terbaik berkomunikasi dengan anak adalah banyak
mendengar daripada berbicara.
126. Yah, hindarilah untuk menceritakan kekurangan anak kita
kepada orang lain karena yakinlah dia akan menceritakan aib
kita kepada orang lain juga.
127. Hindarilah untuk membenci anak-anak hanya karena dia
menunda perintah ayah.
128. Yah, ternyata sangatlah berbeda melihat sebuah masalah anak
dari sebuah balkon dibandingkan dengan melihat dari dalam
masalah tersebut.
129. Kalau ayah ingin menyampaikan sesuatu untuk ibu janganlah
katakan itu kepada tetangga tapi bicaralah langsung kepada
ibu.
13

130. Yah, yang ibu butuhkan adalah apresiasi lebih banyak daripada
eksekusi.
131. Yah, kalau ayah ingin mengubah sesuatu yang tidak ayah
senangi dari anak-anak, maka marilah mulai mengubah sesuatu
yang tidak baik pada diri kita lebih dahulu.
132. Yah, biarkan anak-anak berubah dengan caranya karena
berubah adalah pekerjaan yang sulit.
133. Yah, yakinlah bahwa anak-anak adalah terbaik untuk kita karena
ayah terbaik untuk anak terbaik.
134. Yah, yakinlah ketika ayah memutuskan untuk membawa anakanak ke laut, ayah sendiri tidak takut akan laut.
135. Yah, satu-satunya jalan untuk meyakini bahwa kita sedang
mendidik anak dengan baik adalah dengan meyakini bahwa
kita sedang mendidik anak dengan baik.
136. Yah, rasanya tidak ada penyelesaian terbaik setelah ikhtiar
maksimal dalam mendidik anak kecuali bertawakal kepada
Allah.
137. Yah, segeralah pulang setelah lelah bekerja seharian. Anak-anak
kangen.
138. Kesalahan terbesar dalam mendidik anak adalah menomor
duakan yang pertama dan mengutamakan yang nomor dua.
139. Ayah, ibu yakin bahwa cara terbaik sukses mendidik anak
adalah menggabungkan ikhtiar dengan doa.
140. Ayah, ibu mohon jangan tunggu keajaiban cinta dalam
mendidik anak tapi yakinlah cinta itu ajaib.
141. Ketika ayah belum mampu menyelesaikan satu masalah anak,
ibu harap ayah tidak serta merta meninggalkan masalah itu.

14

142. Susungguhnya mendidik anak bukanlah beban tapi tanggung


jawab.
143. Ayah carilah sahabat seorang ayah yang baik kalau ayah mau
menjadi ayah yang baik.
144. Marilah kita didik anak-anak kita bukan jadi orang yang berhasil
tapi jadi orang yang berguna.
145. Berikanlah yang terbaik untuk anak-anak kita karena dapat
dipastikan anak-anak juga akan memberikan yang terbaik buat
ayah.
146. Bahasa tubuh ayah akan lebih berpengaruh dari bahasa mulut.
147. Kita tidak membenci anaknya tapi kita hanya membenci
tingkah lakunya.
148. Yah, hindarilah meminta anak makan sebelum ada
makanannya.
149. Yah, bantu ibu untuk hadirkan Allah dalam setiap suka dan
duka kita mendidik anak. Karena sesungguhnya Dia lah Pemilik
sesungguhnya suka dan duka.
150. Pohon pisang adalah guru terbaik dalam mendidik anak. Walau
batangnya rubuh namun kasih sayangnya tak surut sampai
tumbuh tunas baru.

15

keENAM
151. Yah, lapang-lapangkan hati kalau suatu saat anak hanya
menjadikan kita tempat sampah, tempat menuangkan segala
sesuatu yang menurut mereka tak lagi terpakai.
152. Ayah adalah sendok, ibu adalah garpu. Atau kadang ayah
adalah garpu ibu adalah sendok.
153. Yah, rahasia enaknya sebuah kue ternyata bukan pada
menunya tapi juga seberapa bagus kita mengatur tempetatur
pemanggangnya.
154. Yah, tugas kita mendidik anak seperti lampu lalu lintas. Memberi hak anak untuk jalan, memperingati dan menahannya untuk
tetap di rumah saja.
155. Yah, agar ayah senang dalam menjalankan peran sebagai ayah
maka jangan pernah merasa jadi : Super Dad can do no wrong.
156. Yah, ayah bukan hanya matahari bagi anak-anak tapi juga bulan
terang di malam hari.
157. Yah, kalaulah kita nanti jadi mendirikan partai maka program
kita hanya : PENDIDIKAN, MENJADIKAN SETIAP ANAK LELAKI
DAN PEREMPUAN KELAK MEMILIKI KETRAMPILAN MENJADI
AYAH DAN IBU TELADAN.
158. Yah, kita bisa berjam-jam bekerja untuk orang lain tapi kenapa
kita tidak bisa berjam-jam untuk anak kita.
159. Yah, mari ajari anak kita berenang di arus hidup yang keruh,
berkuda di arena kerja yang ketat dan memanah pasangan
hidup yang tepat.
16

160. Yah, ternyata tak ada satupun bagian di tubuh kita yang tajam
bahkan gigi sekalipun. Tapi kenapa omongan kita kepada anak
sangat tajam?
161. Yah, ketika jadi imam shalat ingatlah ada anak-anak meniru
setiap gerakanmu.
162. Ayah jangan sesekali mengkalkulasi dana mendidik anak di
depan anak-anak.
163. Yah, kita tidak akan pernah marah kepada anak-anak andai kita
yakin betul bahwa mereka adalah darah daging kita.
164. Yah, yang paling menyenangkan dalam hidup ini adalah ketika
anak-anak bermain kuda-kudaan lalu melecuti dan menjambak
rambut ayah, lalu mereka berkata Ayo cepat kuda bodoh!
165. Yah, ibu dari penyerahan kita pada anak-anak adalah berpikir
sebagai anak-anak dan bertindak dewasa.
166. Perkecillah kekuatiran, kemarahan dan ketakutan ketika
bertemu dengan masalah anak-anak.
167. Yah, ketika amarah ayah memuncak. Tangan terkepal dan anak
tunduk tak berdaya maka tanyalah pada diri Beginikah cara
menunjukkan cinta?
168. Yah, biarkanlah sore ini anak-anak pulang dengan pakaian kotor
karena itu adalah seragam harian kantor mereka.
169. Nikmatilah kemesraan ayah dengan anak hari ini, seolah tidak
akan datang esok hari.
170. Mengancam dan menekan anak berarti kita sedang menghancurkan harapan kita sendiri.
171. Yah, mari kita terima anak apa adanya karena dengan menerima berarti kita telah menunaikan kewajiban utama mendidiknya.
17

172. Ayah, anak-anak lebih mengerti hampir 93 persen bahasa non


verbal dalam berkomunikasi. Dan mereka hanya mengerti 5
persen untuk kata-kata.
173. Yah, kita mungkin kecewa ketika menemui anak-anak tidak
lagi mencintai kita. Tapi sungguh sebenarnya itu karena kita
tidak pernah menunjukkan bahwa kita mencintai mereka
menemukan kita sepanjang hari di rumah.
174. Jika kita menghargai masa kecil anak-anak percayalah kelak kita
tua mereka akan lebih menghargai kita.
175. Salah satu kebahagiaan anak-anak adalah jangan sembarangan
membuka tas sekolahnya.
176. Hai, ayah, jika ayah berkata kasar anak akan berkata vulgar.
177. Contohkan kekuatan tekad ayah, kelak anak kita akan mempunyai tekad yang kuat seperti Nabi Ismail.
178. Yah, anak-anak akan melaksanakan kewajibannya ketika ayah
menunaikan hak mereka.
179. Ayah adalah fondasi. Ayah adalah kerangka. Ayah adalah
semen. Ayah adalah bangunan rumah tangga itu sendiri.
180. Yah, temanilah anak-anak membuat istana dari pasir karena
sesungguhnya istana itu akan kita huni di surga kelak.

18

keTUJUH
181. Yah, terima kasih untuk menyempatkan waktunya makan pagi
bersama anak-anak.
182. Yah, anak-anak senang sekali menerima SMS ayah hari ini.
183. Yah, terima kasih telah bekerja keras untuk anak-anak tapi
badan ayah juga punya hak untuk istirahat.
184. Anak-anak sangat senang karena ayah tidak pernah bersuara
keras dan membentak sepanjang hari di dalam rumah.
185. Yah, terima kasih untuk tidak memukul anak meskipun ayah
dalam kecewa dan marah yang luar biasa.
186. Yah, tunjukkan pada ibu bagaimana caranya menjadikan anakanak kita jadi orang berhasil dan berguna.
187. Ayah adalah pemimpin kita. Beritahu ibu bagaimana caranya
agar anak mencintai kita bukan takut pada kita.
188. Berikanlah cinta ayah sepenuh dan sebanyak-banyaknya meski
kadang kala anak-anak seperti tidak membutuhkannya.
189. Ayah, sungguh cinta yang tulus pasti akan berbuah wibawa.
190. Memberi nasehat, melarang, memerintah tidak akan menjamin
kesuksesan mendidik anak. Yang terbaik adalah membangun
nilai di dalam diri mereka.
191. Ayah, anak-anak tidak akan belajar banyak dari seribu nasehat
kita tapi mereka belajar banyak dari 1 contoh teladan kita.

19

192. Ayah bawalah anak-anak mengenal lingkungannya karena


sungguh mereka kelak akan hidup dengan lingkungannya.
193. Sungguh anak-anak tidak hanya membutuhkan apresiasi saja,
tapi mereka menginginkan evaluasi juga.
194. Ayah jangan jadikan anak-anak kita yatim piatu karena memiliki
ayah ada (fisik) ayah tiada (jiwa).
195. Anak-anak merindukan ayah yang tidak hanya bisa tertawa,
bercanda tapi juga bisa menangis.
196. Ayah, akhir pekan ini saatnya ayah mengajak anak-anak pergi
melihat teman-temannya seusianya yang kurang beruntung.
197. Hukuman yang paling berat bagi anak bukanlah pukulan dan
jeweran tapi membandingkan dan melebel jauh lebih berat.
198. Yah, terapi terbaik untuk mendekatkan diri pada anak adalah
memeluknya dengan tulus jangan kurang empat kali dalam
sehari.
199. Ayah tentu sepakat bahwa anak perempuan kita adalah
saudara kandung anak laki-laki. Anak laki-laki adalah saudara
kandung anak perempuan.
200. Ayah, kata para ahli, anak-anak menerima 460 kali komentar
negatif dan 75 komentar posisitf setiap hari. Mudah-mudahan
kecuali kita.
201. Andai ayah setuju, mari kita mulai lebih banyak memperhatikan
tingkah positif anak daripada yang negatifnya.
202. Berhati-hatilah berbicara di depan anak karena sesungguhnya
mereka adalah pemerhati yang amat teliti.
203. Yah, anak-anak tidak membutuhkan julukan yang tidak baik
karena mereka tergantung bagaimana persepsi kita.

20

204. Yah, terima kasih sudah mulai untuk tidak pedulikan tingkah
laku negatif anak. Saatnya kita fokus pada yang positif saja.
205. Yah, sebelum menghukum anak yakinkan diri ayah bahwa
masih ada cara lain selain menghukum.
206. Yah, ayo kita coba memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan anak bukan hanya keinginan semata.
207. Yah, mohon sabar karena anak-anak sedang butuh untuk dipahami bukan memahami.
208. Anak-anak membutuhkan komentar kita. Tapi sebelum berkomentar sebaiknya ayah selami dulu perasaan mereka.
209. Satu-satunya cara memahami isi hati anak adalah sering-sering
latihan kepekaan terhadap kebiasaan anak.
210. Yah, terima kasih untuk sepakat bahwa sekolah bukanlah
tempat penitipan anak, sementara kita lepas tanggung jawab
sebagai orangtua.

21

keDELAPAN
211. Tak ada anak yang tidak suka cerita, maka hukumnya wajib
ayah belajar mendongeng.
212. Ayah tidak perlu takut kehilangan permainan dengan anakanak karena mereka bisa menciptakan seribu permainan hanya
dengan satu tangan ayah saja.
213. Semua anak memiliki kesempatan untuk pintar, termasuk
anak kita maka bersedialah ayah untuk tidak melarang mereka
bertanya dan bertanya.
214. Yah, rasa ingin tahu anak bukanlah kenakalan melainkan salah
satu cara mereka untuk tumbuh kembang.
215. Ada kecelakaan terbesar dalam masa tumbuh kembang anak
adalah mati atau dimatikannya rasa ingin tahu si anak.
216. Sepatah jawaban dari ayah untuk pertanyaan anak sangat
berarti bagi perkembangan otak mereka.
217. Yah, terlalu sedikit jumlahnya, para ayah yang mau mendorong
rasa ingin tahu anak. Dari yang sedikit itu, ibu berharap ayah
ada di dalamnya.
218. Jendela pertama dari komunikasi dengan anak adalah mimik
muka sang ayah.
219. Anak-anak tidak membutuhkan jawaban panjang, cukup
anggukan dan senyuman penuh perhatian.
220. Yah, sebuah pertanyaan bagi anak seolah telah mempelajari
sebuah bab pelajaran buku sekolah kakaknya.
22

221. Malang betul nasib ayah, seharian bekerja banting tulang, di


rumah bersaing dengan Superman, Doraemon, Spongebob ...
222. Yah, jangan larang anak bermain karena dengan bermain
mereka belajar membentuk karakternya.
223. Anak-anak membutuhkan seratus persen perhatian dari ayah.
Mereka tidak mau berkurang bahkan satu persen sekalipun.
224. Setiap anak membutuhkan harga dirinya untuk dihormati
bahkan mungkin dengan cara-cara yang tidak masuk akal.
225. Percayalah yah, bahwa kekuatan cinta seorang ayah akan
mengubah banyak tingkah laku negatif anak-anak.
226. Yah, anak-anak yang memperoleh harga diri, kelak akan tumbuh dengan kepribadian yang sempurna.
227. Memarahi, menghina, memaksa anak hanya semakin menambah kekhawatiran anak akan kepribadian ayah.
228. Yah, perkembangan harga diri anak yang sehat akan menentukan pikiran-pikiran anak di masa depan.
229. Kalau ayah mau kelak anak kita dipercaya oleh banyak orang
maka berikan ajarkan dia tanggungjawab sedari dini.
230. Ayah yang keren, mari mantapkan harga diri anak kita dengan
memunculkan perasaan bahwa kita membutuhkan mereka.
231. Yah, setiap anak mempunyai sifat dasar mempertahankan diri.
Karenanya ketika berkomunikasi dengan anak jangan sampai
ayah juga mempertahankan diri.
232. Yah, anak yang selalu disalahkan kelak dewasa akan tumbuh
menjadi orang yang mudah mencari musuh.
233. Kalau ayah tidak suka, hindarilah untuk tidak menunjukkan
kejelekan anak di depan teman-temannya.
23

234. Mumpung masih ada waktu mari berikan anak kesempatan


untuk menyelesaikan masalahnya.
235. Tingkah laku negatif anak adalah momen pembuka menuju
tingkah laku yang lebih baik.
236. Kadang kecintaan yang terlalu besar kepada anak kadang
membuat kita melindungi anak dengan cara berlebihan pula.
237. Yah, ajarkan anak menghormati orang lain agar kelak dia
dengan cepat menghormati dirinya sendiri.
238. Yah, suatu hari sebaiknya ayah mengirim surat dari kantor
melalui jasa Pos dan Giro kepada anak-anak kita. Ungkapkan
semua rasa sayang dan cinta ayah.
239. Yah, arahkanlah kebohongan pada anak agar kelak dewasa dia
tidak melakukan kejahatan.
240. Kalau suatu saat anak mengatakan bahwa dia tidak menyukai
ayah, baiknya ayah berlapang dada menerimanya.

24

keSEMBILAN
241. Yah, hindari mengobati kesalahan anak dengan kekerasan,
hukuman berat, ejekan dan menyebarkan kesalahan kemanamana.
242. Yah, anak seorang penipu akan berpeluang besar akan menjadi
penipu juga.
243. Anak-anak lebih senang meniru tindakan daripada omongan.
244. Anak mempunyai keinginan untuk dipuji, maka puji mereka di
saat pantas dipuji.
245. Katakanlah kalau anak-anak salah, tapi jangan sampai kesalahan
mereka menutupi prestasi positifnya.
246. Yah, perkataan kasar dan pemberian hukuman dari ayah adalah
hal yang sangat tidak disukai anak-anak.
247. Kekerasan dan paksaan dalam mendidik anak bukanlah jaminan untuk menjadikan anak-anak kita patuh dan taat.
248. Menjadi ayah Polisi dalam menegakkan disiplin anak kita
adalah hal yang salah kaprah.
249. Kalau ayah ingin membuat peraturan untuk anak, pertimbangan pertamanya adalah tingkat perkembangan anak kita.
250. Yah, kita diciptakan Allah menjadi orangtua bukanlah dengan
tugas utama sebagai Pencari kesalahan Anak.
251. Ayah, potensi kebaikan anak baru akan berkembang ketika
anak memperoleh kepercayaan.
25

252. Anak akan memberikan respon positif jika ayah senang memberikan kepercayaan kepadanya.
253. Prasangka buruk ayah adalah pekerjaan mudah. Prasangka baik
adalah pekerjaan yang susah.
254. Pola asuh kita hari ini akan menentukan pembentukan kepribadian anak kelak ketika dewasa.
255. Jika ayah belum berhasil mendidik anak janganlah kesalahan
ditumpahkan kepada anak.
256. Anak yang durhaka adalah anak yang jadi korban salah asuh
salah asah di usia dini.
257. Yah, sebelum ayah meminta kepatuhan anak terhadap ayah
mari kita ajak mereka mematuhi Allah terlebih dahulu.
258. Yah, perintah yang di luar kesanggupan anak akan menyebabkan dia mengalami kerusakan perangai.
259. Sungguh yah, sikap membangkang anak-anak merupakan
tiruan dari sisi gelap kita berdua.
260. Memaksakan pendapat secara keras dan kasar kepada anak
bukanlah cara mendidik yang patut.
261. Kesalahan terbesar ayah pada anak-anak kita adalah memberikan ancaman dengan sesuatu yang berguna baginya.
262. Yah, tetaplah hargai usulan anak meski sekonyol apapun
bentuknya.
263. Yah, hindari memberikan konsekuensi saat seharusnya anak
mendapat hadiah. Dan hindari juga memberikan hadiah di saat
anak mendapatkan konsekuensi atas tindakannya yang salah.
264. Lebih baik tunjukkan simpati kepada anak meskipun kita tidak
dapat membantu masalahnya.
26

265. Yah, untuk menghasilkan komunikasi yang sukses dengan anak


memang memerlukan pengertian dan pengorbanan.
266. Memaki, mengumpat, berkata kasar dan menghina adalah
kejahatan orangtua yang sering tidak disadari. Jaga emosi dan
mulut kita ya, Yah...
267. Yah, hal terpenting yang harus kita lakukan dalam berkomunikasi dengan anak adalah memahami jalan pikirannya.
268. Yah, terlalu sukar untuk berharap anak memahami jalan pikiran
kita orang dewasa.
269. Yah, anak kita adalah profesor ulung, karena dia sesungguhnya
mampu menyelesaikan ribuan masalah.
270. Yah, ucapkanlah rasa rindu kepada anak karena ayah memang
rindu kepada anak-anak.

27

keSEPULUH
271. Ayah, mari kita bedakan antara perilaku dan pribadi. Perilaku
boleh salah, tapi pribadi anak tetaplah terbaik.
272. Yah, hindarilah menyerang dan mencerca kepribadian anak
meski sudah segunung salah telah dilakukannya.
273. Betapapun besar kesalahan perilaku, jangan sampai menutupi
rasa cinta ayah kepada pribadi anak.
274. Ketika ayah memutuskan mencerca harga diri anak sesungguhnya ayah sedang mencerca harga diri ayah sendiri.
275. Bagaimana ayah memandang harga diri anak maka begitulah
ayah memandang harga diri ayah sendiri.
276. Yah, mari kita dorong anak agar dia yakin bahwa dia mencintai
dirinya sendiri.
277. Kalau ayah mau menegakkan disiplin pada anak-anak, harusnya
pahami dulu bahwa pelaku itu berbeda dengan Perilaku.
278. Pelaku dan Perilaku tidaklah selalu menunjukkan konotasi yang
sama.
279. Paling sulit bagi ayah dalam mendisiplinkan anak adalah menyamakan kata dan perbuatan.
280. Anak-anak harus merasa bahwa perilaku mereka boleh salah,
tapi pelaku tetaplah anak yang baik.
281. Prasangka buruk kepada anak tidak selamanya ditunjukkan
dengan lisan, tapi anak dapat membacanya lewat mimik dan
guratan wajah.
28

282. Perbaiki perilaku anak tapi jangan cela pelakunya.


283. Tindakan satu menit preventif jauh lebih berguna dari 1 jam
kuratif.
284. Yah, semakin anak menyenangi dirinya sendiri maka semakin
senang dia berperilaku positif.
285. Yah, kadang kenakalan anak-anak terjadi karena terlalu seringnya kita memarahi mereka.
286. Yah, kalau suatu saat anak-anak bosan sama ayah itu karena
mungkin karena mereka merasa sering dikesampingkan.
287. Setiap anak paling suka meniru peran. Kalau ayah tidak bisa
ditiru, maka mereka akan meniru peran orang sekitarnya.
288. Yah, sesungguhnya ternyata separuh dari iman itu adalah sabar
dan separuhnya lagi adalah syukur.
289. Kadang-kadang yah, tidak semua masalah yang terjadi pada
anak membutuhkan campur tangan kita.
290. Anak-anak dengan gampang bisa membedakan mana ayah
yang banyak angan-angan, dan mana ayah yang tidak hanya
angan-angan.
291. Ayah hebat dan ayah kurang hebat hanya dibedakan dari
seberapa tinggi kemauan mereka.
292. Tetap pada tujuan mendidik anak dengan baik adalah hadiah
terbesar dalam perkawinan kita.
293. Ayah tidak akan pernah menjadi ayah yang tidak pernah
mencintai profesinya sebagai ayah.
294. Ayah jangan biasakan melihat anak kita berdasarkan pendapat
orang lain.

29

295. Hambatan terbesar ayah untuk menjadi ayah hebat adalah rasa
tidak percaya bahwa ayah punya kemampuan untuk menjadi
ayah hebat.
296. Ayah tidak akan pernah menjadi ayah hebat ketika cita-cita itu
tidak pernah ada dalam pikiran ayah.
297. Yah, jangan matikan rasa ingin tahu anak karena rasa ingin tahu
anak adalah bahan bakar perkembangannya.
298. Bagaimana caranya menjadi ayah hebat? Maka bergaullah
dengan ayah-ayah hebat lainnya.
299. Tak mungkin ayah akan menjadi ayah hebat kecuali ayah terus
bersabar di dalamnya.
300. Sering yang membuat kita gagal menjadi ayah bukan karena
faktor pikiran tapi lebih karena faktor emosi.

30

keSEBELAS
301. Baik buruk perkataan ayah tergantung dari seberapa banyak
kosa kata baik dan buruk yang ayah miliki.
302. Alangkah mudah untuk mengubah tampilan luar seorang ayah,
tapi begitu sulitnya mengubah tampilan dalam diri seorang ayah.
303. Tingkah laku luar dalam seorang ayah ditentukan seberapa
tinggi skala pemikirannya. Kotor pikirannya kotor juga tingkah
lakunya.
304. Yah, berhati-hatilah kalau memandang anak, karena sesungguhnya mata adalah salah satu anak panah syetan.
305. Yah, dengan sering mengingat yang baik tentang anak kita
maka akan menyuburkan rasa cinta pada anak.
306. Ayah hanya membutuhkan pengetahuan tentang diri ayah
sendiri lebih dalam setelah itu ayah akan menjadi ayah terhebat
di dunia.
307. Yah, rasa senang kepada anak sering membuat kita ingat
sedang rasa benci sering membuat kita lupa.
308. Yah, ternyata terlalu banyak bicara akan membuat kita kehilangan tenaga dan cinta .
309. Ayah, terapi terbaik untuk mengatasi kejenuhan mendidik anak
adalah merenung, merenung dan merenung.
310. Yah, jika bangunan cinta kepada anak hanya siapkan sampai
lantai 2, maka alangkah sulitnya ayah mengharapkan sampai
pada lantai 3.
31

311. Yah, mari kita jadikan segenap jerih payah kita mendidik anak
bermuara hanya kepada Allah saja.
312. Setiap yang kita lakukan di dunia ini ada risikonya. Risiko
mendidik dengan baik adalah keridhoan Allah.
313. Yah, masing-masing anak pastilah mempunyai kekurangan
dan kelebihan. Kelak kekurangan akan menjadi kelebihan dan
kelebihan akan menjadi kekurangan.
314. Yah, setiap ayah berbeda pola asuhnya terhadap anaknya.
Adalah bijak untuk tidak mencontoh pola ayah yang lain.
315. Terlalu sering para ayah memaksa anaknya jadi berani dengan
berani memaksa.
316. Meski banyak ayah yang senang menunjukkan kemampuan
anak di depan orang banyak, ibu berharap terkecuali ayah.
317. Berkata keras dan kasar kepada anak, kelak akan menjadikan
anak tumbuh jadi orang pendendam.
318. Yah, raising our child not by force, by love.
319. Sebelum membuat aturan untuk anak-anak, ada baiknya ayah
meyakinkan bahwa pemakai aturan itu adalah anak-anak bukan
oranag dewasa.
320. Yah, inilah kondisi anak kita. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di sekolah. Sedang di rumah hanya waktu sisa, sama seperti
kita.
321. Yah, apa yang harus kita lakukan kalau sampai saat ini anakanak lebih percaya guru daripada kita orangtuanya?
322. Anak-anak kita sepanjang hari tidak pernah mendapat
sambutan sepatutnya ketika mereka pulang sekolah. Ayah
entah dimana, ibu entah dimana.

32

323. Pekerjaan rumah bukanlah sesuatu yang maha berat bagi anakanak. Sungguh pertanyaan ayah sambil baca koran itulah yang
membebani mereka.
324. Yah, sudah saatnya kita cari sekolah yang tidak memperlakukan
anak-anaknya seperti di dalam penjara.
325. Yah, sudah saatnya anak-anak dapat menikmati masa-masa
kecilnya dengan lengkap tanpa tumpukan kurikulum yang
tidak jelas.
326. Ketika ayah pulang kerja, pekerjaan utama dan pertama adalah
memeluk anak dan menyatakan ayah sayang pada mereka,
bukan menanyakan PR.
327. Sekolah terbaik dan terhebat adalah rumah kita. Guru terkeren
adalah ayah. Guru terkreatif adalah ayah. Cuma, kapan ayah
mulai mengajar?
328. Yah, lebih baik anak-anak berhenti sekolah kalau ternyata sekolah menghilangkan rasa cinta mereka pada ayahnya sendiri.
329. Kalau ayah gagal memahami anak dan sekolahnya juga. Mau
kemana anak-anak kita?
330. Yah, apakah ada sebuah tempat kerja yang dimulainya pukul 3
pagi dan pulangnya pukul 3 pagi lagi?

33

keDUA BELAS
331. Karena ayah berangkatnya ketika anak-anak masih tidur
dan pulang ketika anak-anak mulai tidur, kapan kira-kira kita
bertemu ya yah?
332. Adakah sebuah sekolah dimana gurunya tak memaksa, tak
mengancam, tak melebel, tak menghina, tak membandingkan,
tak menghardik ...
333. Yah, bila ada sela waktu lihatlah anak-anak di sekolahnya.
Katakan ayah mendukung mereka dalam keadaan apapun.
334. Yah, dimanakah ada sekolah dimana guru-gurunya tidak
memperolok-olok anak muridnya yang salah dan kalah?
335. Yah, dimanakah ada sekolah yang biayanya murah, gurunya
sumringah, kurikulumnya ramah dan suasananya meriah?
336. Bagaimana menghargai anak? Salah satunya adalah menempatkan diri kita seolah adalah mereka.
337. Yah, tak ada satupun ayah yang tidak mencintai anaknya. Cuma
masalahnya tidak semua yang mencintai bisa mendidiknya.
338. Anak-anak mempunyai kemampuan untuk menahan rasa sakit
apa saja kecuali sakit hati.
339. Setiap anak sebenarnya cenderung ke hal-hal yang positif,
hanya saja pihak orang dewasa yang membuat mereka
berpikiran negatif.
340. Setiap anak cenderung mengikuti alam bawah sadarnya, maka
dibutuhkan ayah yang bisa membimbing dan menyeleksi.
34

341. Yah, sebaiknya biarkan anak berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Tugas kita hanya menjaga dan memastikan anak
kita mampu menyelesaikannya dengan baik.
342. Yah, tahanlah kantuk dan lelahmu, karena sebelum tidur
anak-anak ingin mendengarkan cerita hebat dari ayahnya yang
hebat juga.
343. Yah, kalau ingin membawa anak kita ke sorga maka tunjukkanlah bahwa sorga itu ada di rumah kita .
344. Kata-kata menghakimi akan menjatuhkan harga diri anak saat
itu dan selamanya.
345. Allah bagaimana sangka hambaNya. Anak bagaimana sangka
orangtuanya.
346. Anak-anak tidak membutuhkan nasehat berjam-jam. Mereka
hanya membutuhkan nasehat 1 menit dengan ekspresi wajah
yang sama dengan isi nasehat.
347. Banyak ayah tidak memahami anaknya hanya karena macetnya
komunikasi.
348. Kalau ayah kecewa dan marah, sebaiknya ungkapkanlah dalam
waktu setengah menit lalu buanglah jauh-jauh.
349. Kalau untuk sebuah kegiatan acara ayah perlu membuat sebuah
proposal, kenapa untuk kegiatan mendidik anak ini ayah tidak
membuatnya juga?
350. Yah, ayo mulai sekarang maksimalkan perhatian positif minimalkan perhatian negatif.
351. Yah, kalau bicara dengan anak, tataplah mata mereka dengarkan dengan serius perkataannya karena sekali mereka tidak
percaya selamanya tidak percaya.

35

352. Kalau anak-anak hidup tertekan kelak mereka akan memandang


dan menjalani masa depan dengan suram.
353. Anak-anak membutuhkan aturan tapi aturan yang disampaikan
dan ditegakkan dengan kasih sayang.
354. Ayah, jangan pernah mengabaikan untuk memeluk dan
mencium anak meski hanya sedetik saja.
355. Berilah kesempatan pada anak untuk membuat dan menjalankan keputusannya sendiri karena kelak dia akan mendengar
dan menghargai keputusan orang lain.
356. Salah satu seni berkomunikasi dengan anak adalah menerima
perasaan anak apa adanya.
357. Anak-anak sering menyembunyikan pesan-pesan tertentu di
balik tingkah laku mereka.
358. Karena anak berkembang dengan zamannya, ayah tidak bisa
lagi mendidik anak kita berdasarkan bahan warisan orangtua
kita dahulu.
359. Lapar anak akan makanan dapat kita atasi. Lapar anak akan
pujian dan perhatian hanya ayah hebat obatnya.
360. Yah, tidak ada jalan pintas dalam mendidik anak.
361. Didiklah anak kita dengan cinta tapi ungkapkanlah cinta itu
pada diri ayah terlebih dahulu.
362. Yah, bantulah anak untuk mempunyai konsep diri yang jelas
karena nanti akan menjelaskan posisi mereka di masyarakat.
363. Yah, marilah kita bermimpi kelak anak-anak kita anak yang
hebat dan berguna. Karena mimpi adalah pintu menuju
kemungkinan.

36

364. Allah tidak pernah memberitahu kapan ajal kita sampai, karenanya berbuat terbaik dan terhebat buat anak adalah cara kita
menemui ajal tersebut.
365. Ayah, berikan semua yang ayah punya meski suatu saat anakanak kita tidak memberikan yang mereka punya.

37

AYAH untuk SEMUA (AuS) merupakan lembaga independen


dengan ruang lingkup kegiatan yang terfokus pada sosialisasi peran
ayah dalam pengasuhan. Kehadiran AUS dilatarbelakangi kesadaran
bahwa anak-anak sungguh membutuhkan kehadiran ayah seutuhnya,
lahir dan batin. Kondisi ayah masa kini dengan keragaman profesi,
budaya, agama, pendidikan dan ekonomi, sepatutnya memiliki peran
lebih dari sekedar pencari nafkah. Peran ayah dalam mengasuh
putra dan putri bersama bunda memiliki makna dan pengaruh yang
mendalam pada tumbuh kembang anak, bukan hanya secara fisik,
melainkan juga secara psikologis. AUS hadir untuk membantu para
ayah berbagi inspirasi, menjadi mitra ayah untuk menjadi cerdas
bukan hanya secara intelektual, melainkan juga spiritual. jadilah ayah
hebat, jadilah ayah untuk semua.

e : ayahuntuksemua@yahoo.com
Ayah untuk Semua
@ayahuntuksemua
ayahuntuksemua.worpress.com
0812 9138 0011

Anda mungkin juga menyukai