Anda di halaman 1dari 25

PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PERTUMBUHAN

BATASAN
Setiap perubahan dari tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh baik
fisik (anatomis) maupun struktural dalam arti sebagian atau keseluruhan
INDIKATOR
1. Berat badan
Berat badan lahir rata-rata 3,4 kg (2,7-4,1 kg)
Bayi yang dilahirkan cukup bulan akan kehilangan berat badannya selama 3-4 hari
pertama dan akan kembali sama dengan berat badan lahir pada hari ke-8-9
Berat badan 2 x berat badan lahir pada umur 5 bulan, 3 x berat badan lahir pada umur
1 tahun, 4 x berat badan lahir pada umur 2 tahun
Penambahan berat badan
6 bl ke-1
: 0,5-1,0 kg/bl
6 bl ke-2
: 0,3-0,5 kg/bl
1-2 th
: 0,2 kg/bl
2. Tinggi Badan
Rata-rata tinggi (panjang) badan lahir + 50 cm
Panjang badan 1 x panjang badan pada umur 1 tahun
Penambahan panjang badan
Umur 6 bl ke-1
: 2,5 cm/bl
6 bl ke-2
: 1,25 cm/bl
1-7 th
: 7,5 cm/th
Tabel 1. Formula Praktis untuk Menentukan Tinggi Badan Normal pada Bayi dan
Anak
Panjang/Tinggi Badan
Lahir
1 th
2-12 th
(Dikutip dari : Needlman, 1996)

Sentimeter (cm)
50
75
[Umur (th) x 6] + 77

3. Lingkar Kepala
Rata-rata lingkar kepala lahir 33,0-35,6 cm
Pada th ke-1, lingkar kepala menjadi 44,4-46,9 cm ( + 10 cm)
Pada th ke-2 menjadi 46,9-49,5 cm ( + 2,5 cm)
Pada th ke-3 menjadi 47,7-50,8 cm ( + 1,25 cm)
4. Erupsi gigi
Gigi susu berjumlah 20 buah dan biasanya telah tumbuh seluruhnya pada umur 2,5 th
Tabel 2. Umur Rata-rata Erupsi Gigi Susu dan Gigi Tetap pada Anak

Gigi Susu
2 insisor sentral bawah
4 insisor atas
2 insisor lateral bawah
4 molar ke-1
4 kuspid
4 molar ke-2
Gigi Tetap
4 molar ke-1
8 insisor
8 premolar
4 kaninus
4 molar ke-2
4 molar ke-3
(Dikutip dari : Wasserman, 1981)

Umur (bl)
5-10
8-12
12-15
12-16
16-20
20-30
Umur (th)
5-7
7-9
10-12
11-12
13
16-21

5. Pusat Osifikasi
Pada akhir bulan ke-2 kehidupan janin, kerangka tulang rawan embrio telah
terdiferensiasi menjadi sejumlah segmen yang merupakan cikal bakal tulang kerangka
Osifikasi pertama tampak pada klavikula dan bagian membranosa tulang tengkorak,
kemudian dengan cepat diikuti pada tulang panjang dan vertebra
Dikenal 2 pusat osifikasi, yaitu pusat osifikasi primer umumnya dibentuk pada masa
janin. Sedangkan pusat osifikasi sekunder dibentuk setelah lahir, kecuali pada epifisis
distal femur dan proksimal tibia
Pada waktu lahir biasanya ditemukan pusat osifikasi di kalkaneus, kuboideus, tibia
proksimal, talus dan femur distal. Setelah umur 6 bl pergelangan tangan dan tangan baru
bisa memberikan informasi untuk menentukan umur tulang

Gambar 1. Pusat Osifikasi Primer pada Embrio


(Dikutip dari : Markum dkk., 1991)

Gambar 2. Pusat Osifikasi Primer pada Janin


(Dikutip dari : Markum dkk., 1991)
PENILAIAN
Untuk mengetahui ukuran pertumbuhan seorang anak apakah normal atau tidak, maka
ukuran anak tersebut harus dibandingkan dengan ukuran normal populasi yang sebaya.
Berbagai nilai baku antropometri dapat dipergunakan untuk menilai pertumbuhan fisik
seorang anak, namun yang paling sering dipakai adalah ukuran berat badan, tinggi badan
dan lingkar kepala
Nilai baku untuk ukuran antropometrik berat badan dan tinggi badan yang sering dipakai
adalah menurut National Center Health Stastitic (NCHS), sedangkan untuk lingkar kepala
dipergunakan grafik Nelhaus
Grafik pertumbuhan standar NCHS ini telah diterima oleh WHO sebagai standar
pertumbuhan internasional untuk umur 5 th pertama
Setiap grafik tersusun dari 7 kurva persentil. Kurva persentil ini menunjukkan persentase
anak pada umur tertentu. Sebagai nilai standar adalah persentil ke-50 (median)
Dianggap patologis apabila hasil pengukuran berada < 3 SD (persentil ke-5)
Untuk penilaian pertumbuhan bayi prematur, harus dilakukan koreksi (mengurangi mingguminggu prematuritas)
Untuk lingkar kepala sampai umur 18 bl
Setelah umur ini tidak
Untuk berat badan sampai umur 24 bl
perlu koreksi
Untuk tinggi badan sampai umur 40 bl

BERAT DALAM KG

BERAT DALAM KG
BERAT DALAM KG

BERAT DALAM PON

BERAT DALAM KG

UMUR DALAM TAHUN

BERAT DALAM PON

UMUR DALAM BULAN

BERAT DALAM PON

BERAT DALAM PON

UMUR DALAM BULAN

UMUR DALAM TAHUN

Gambar 3. Kurva Tinggi dan Berat Badan Anak Perempuan Berdasarkan Persentil

(Dikutip dari : Am J Clin Nutr, 1979)

TINGGI DALAM CM

PANJANG DALAM CM

TINGGI DALAM CM

PANJANG DALAM CM

Gambar 4.

TINGGI DALAM INCI

PANJANG DALAM INCI

UMUR DALAM BULAN

TINGGI DALAM INCI

PANJANG DALAM INCI

UMUR DALAM TAHUN

UMUR DALAM BULAN

UMUR DALAM TAHUN

Kurva Tinggi dan Berat Badan Anak Laki-laki Berdasarkan Persentil


(Dikutip dari : Am J Clin Nutr, 1979)

Gambar 5. Kurva Lingkaran Kepala Anak Perempuan


(Dikutip dari : Nelhaus, 1968)

BULAN

TAHUN

Gambar 6. Kurva Lingkaran Kepala Anak Laki-laki


(Dikutip dari : Nelhaus, 1968)
Keterangan :
Ukuran lingkar kepala digolongkan normal apabila berada diantara garis putus-putus (-2 SD
sampai +2 SD)
PERKEMBANGAN

BATASAN
Bertambahnya kemampuan (skill), struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
PENILAIAN
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan perkembangan
secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi penyimpangan dari
perkembangan normal
Tahap penilaian
1. Penjaringan Perkembangan (skrining)
Tujuannya untuk memisahkan anak yang diduga mempunyai kelainan perkembangan
Dapat dilakukan 1 atau 2 tahap :
Skrining 2 tahap terdiri dari
Preskrining (mempergunakan kuesioner yang diisi oleh orang tuanya)
Skrining (dilakukan bila hasil preskrining meragukan/abnormal)
Waktu skrining menurut beberapa ahli

Drilen
: 9-10 bl, 2 th, 3 th
Chamberlain : 1 th dan 3 th
Frankenberg : 3-6 bl, 9-12 bl, 18-24 bl dan 3, 4, 5 th
2. Diagnostik Perkembangan
Merupakan tindak lanjut dari skrining
Tujuannya untuk menentukan secara tepat tingkat perkembangan anak dan penyebab
terjadinya gangguan tersebut
Pemeriksaaan meliputi anamnesis/riwayat penyakit, pemeriksaan fisis umum,
penglihatan, pendengaran, neurologik, gangguan metabolik/genetik, gangguan
bicara/bahasa, serta gangguan fungsi perkembangan intelektual/kecerdasan
Integrasi dari hasil penemuan tersebut kemudian ditetapkan untuk penatalaksanaan,
konsultasi dan prognosisnya

Beberapa tes perkembangan yang sering digunakan di Poliklinik Tumbuh Kembang


FKUP/RSHS Bandung adalah
1. Diagnostik Perkembangan Fungsi Munchen
Tujuan utama adalah untuk mendeteksi keterlambatan dalam perkembangan dengan
cara mengukur tahap perkembangan bidang fungsi tertentu
Digunakan untuk umur 0-3 th
Aspek perkembangan yang dinilai
Umur 0-12 bl
Umur 2-3 th
Umur Merangkak
Umur Pengertian berbahasa
Duduk
Berbicara (aktif berbahasa)
Berjalan
Persepsi
Memegang
Keterampilan tangan
Persepsi
Berjalan
Berbicara
Pengertian bahasa
Sosialisasi
Persyaratan Pelaksanaan
Anak dalam keadaan bangun, tidak dalam keadaan ngantuk, lelah, menangis dan
lapar
Ruang tenang, cukup cahaya
Pemeriksaan harus tenang, tidak tergesa-gesa
Bahan yang Diperlukan
Sebuah lonceng
Sebuah kerincingan merah
Sebuah gelang dengan garis tengah 12 cm
Beberapa kubus kayu berwarna polos dengan sisi 3 cm
Kepingan plastik bulat berwarna dengan garis tengah 26 mm
Kepingan boneka
Kepingan kubus terbuka dengan sisi 7,5 cm
Selembar popok bayi
Mobil kayu disertai tali penarik sepanjang 14 cm
Selembar kertas lemas
Pencatatan
Untuk keperluan pencatatan hasil tes dipakai formulir penilaian (gambar 7)
Sebelum pemeriksaan dilakukan, koreksi terhadap umur prematuritas

Sebagai prinsip, pemeriksaan dimulai pada tingkat umur yang lebih rendah dan
berangsur-angsur meningkat ketahap yang lebih tinggi
Grafik Perkembangan
Sesudah mendapat angka untuk masing-masing bidang fungsi, kemudian dibuat
grafik perkembangan pada formulir khusus (gambar 8)
Penafsiran Hasil Pemeriksaan
Yang pertama diperhatikan, apakah grafik tadi menunjukkan penyimpangan yang
negatif (umur perkembangan dalam bidang tertentu berada di bawah umur kronologis)
DIAGNOSTIK PERKEMBANGAN FUNGSI MUNCHEN
TAHUN PERTAMA
Nama
Tgl. Pemeriksaan
Pemeriksa
Umur
Umur
(bulan) merangkak
12

Tangal lahir
Waktu lahir kurang
minggu
Umur kronologis
bulan
minggu
Umur kronologis yang telah dikoreksi
bln.
mgg.
Umur
Umur
Umur
Umur
Umur
Umur
Umur
duduk berjalan meme- persepberbi- pengertia sosialigang
si
cara
n bahasa
Sasi
a
a
b

12

a
11

11

c
10

10

c
9

9
a

8
7

8
7

a
6

c
a

a
4

c
d

1
a

a
0
Umur
dikoreksi

Umur - perkembangan

Gambar 7. Formulir Penilaian untuk Keperluan Pencatatan Hasil Pemeriksaan


DIAGNOSTIK - PERKEMBANGAN - FUNGSI MUNCHEN
TAHUN PERTAMA
Nama, Nama orang tua
Tanggal Umur
Umur
pemerik- kron. yg merangsaan
telah
kak
dikoreksi
dl.bulan*

Umur
duduk

Umur
berjalan

Tanggal lahir
Umur
Umur
meme- persepsi
gang

Umur
berbicara

Umur
pengertian
bahasa

Umur
sosialisasi

30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Lahir
* Pada bayi prematur, umur menurut tanggal lahir harus dikurangi
jumlah minggu yang belum lengkap.
Contoh : Bayi berumur 4 bulan, dilahirkan prematur 4 minggu, maka
umur kronologis yang telah dikoreksi adalah 3 bulan (4 bulan minus
4 minggu)

Cap

Pemeriksa

Gambar 8. Formulir Pencatatan Grafik Perkembangan

2. Denver Developmental Screening Test II (DDST II)


Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 th, berisi 125 gugus tugas
yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi berikut :
1. Personal social (sosial personal)
Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan
2. Fine motor adaptive (motor halus adaptif)
Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil

10

3. Language (bahasa)
Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa.
4. Gross motor (motor kasar)
Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar
Bahan yang diperlukan
Benang
Kismis
Kerincingan dengan gagang yang kecil
Balok-balok berwarna luas 10 inci
Botol kaca kecil dengan lubang 5/8 inci
Bel kecil
Bola tenis
Pinsil merah
Boneka kecil dengan botol susu
Cangkir plastik dengan gagang/pegangan
Kertas-kertas kosong
Pencatatan hasil
1. Koreksi faktor prematuritas
Tarik garis umur dari garis atas ke datar dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada
ujung atas garis umur
2. Semua ujicoba dilakukan untuk tiap sektor dimulai dengan ujicoba yang terletak di
sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur
3. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 ujicoba yang paling dekat di sebelah kiri garis
umur serta tiap ujicoba yang ditembus garis umur
4. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah 3 (gagal;
menolak; tidak ada kesempatan) lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri pada
sektor yang sama sampai anak dapat lewat 3 ujicoba

Skor Penilaian
Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat
Ujicoba dekat tanda garis 50%
P : Pass/lewat. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak
memberi laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya)
F : Fail/gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh
anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik
No : No opportunity/tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada
ujicoba dengan tanda R
R : Refusal/menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba Penolakan dapat
dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukan, jika tidak
menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (ujicoba yang dilaporkan
oleh ibu/ pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan)
Interprestasi Penilaian Individual
1. Lebih (anvenced)
Bilamana seorang anak lewat pada ujicoba yang terletak dikanan garis umur,
dinyatakan perkembangan anak lebih pada ujicoba tsb.
2. Normal
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan ujicoba disebelah kanan garis umur

11

3. Caution/peringatan
Bila seorang anak gagal atau menolak ujicoba, garis umur terletak pada atau antara
persentil 75 dan 90 skornya
4. Delayed/keterlambatan
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan ujicoba yang terletak lengkap
disebelah kiri garis umur
5. Opportunity/tidak ada kesempatan ujicoba yang dilaporkan orang tua
Interprestasi DDST II
Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya
Suspek
Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1 keterlambatan
Lakukan uji ulang dalam 1-2 mgg untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa
takut, keadaan sakit atau kelelahan
Tidak dapat diuji
Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri garis umur atau
menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%
Uji ulang dalam 1-2 mgg
Bila ulangan hasil uji coba didapatkan suspek atau tidak dapat diuji, maka dipikirkan
untuk dirujuk (referal consideration)
3. VOYTA
Untuk anak 0-12 bulan
Untuk diagnostik dini gangguan motorik serebral serta diagnostik yang menyangkut
perkembangan neurologik dengan cara melihat 7 reaksi sikap tubuh
4. SKALA BAYLEY
Untuk anak 2-30 bulan
Dibagi 3 bagian yaitu : Mental scale
Motor scale
Infant behavior record

POLA PERKEMBANGAN SAMPAI UMUR 1 TAHUN


______________________________________________________________
Masa neonatus (4 minggu pertama)
______________________________________________________________
Ti : Tiarap dalam sikap fleksi; memutar kepala dari sisi ke sisi; kepala melengkung pada
suspensi ventral
Tl : Biasanya fleksi dan sedikit kaku
V : Dapat melakukan fiksasi muka atau cahaya pada garis penglihatan; gerakan mata mata
boneka (dools eye) pada pemutaran tubuh
R : Respons Moro aktif; refleks melangkah dan menempatkan; refleks memegang aktif
S : Penglihatan memilih pada muka manusia
______________________________________________________________
Pada 4 minggu
______________________________________________________________
Ti : Kaki lebih ekstensi; mempertahankan dagu ke atas; memutar kepala; mengangkat kepala
sebentar sebidang dengan tubuh pada suspensi ventral
TL : Postur tonus leher menonjol; lentur dan releks; kepala tertinggal di belakang pada
penarikan untuk posisi duduk
V : Mengamati orang; mengikuti gerakan objek

12

S : Gerakan tubuh seirama dengan suara orang lain pada kontak sosial; mulai tersenyum
______________________________________________________________

Pada 8 minggu
______________________________________________________________
Ti : Mengangkat kepala sedikit lebih jauh; kepala ditahan pada bidang tubuh pada suspensi
vertikal
Tl : Postur tonus leher menonjol; kepala tertinggal di belakang pada penarikan untuk posisi
duduk
V : Mengikuti gerakan objek 180 derajat
S : Tersenyum pada kontak sosial; mendengarkan suara dan coos
______________________________________________________________
Pada 12 minggu
______________________________________________________________
Ti : Mengangkat kepala dan dada, lengan ekstensi; kepala ditahan pada bidang tubuh pada
suspensi ventral
TL : Postur tonus leher menonjol; menjulurkan tangan kearah dan menghindari objek ;
melambaikan mainan
D : Kepala yang tertinggal di belakang pada posisi duduk; kepala mantap, condong kedepan ;
menyenangi duduk dengan dukungan badan sepenuhnya
B : Bila dipegang tegak ,mendorong dengan kaki
A : Melihat bola kecil, tetapi tidak bergerak ke arahnya
S : Tertawa keras; dapat menampakkan tidak senang jika kontak sosial diputus; gembira pada
saat melihat makanan
______________________________________________________________
Pada 28 minggu
______________________________________________________________
Ti : Berguling-guling; berputar; merangkak atau merayap-merangkak (Knobloch)
TL : Mengangkat kepala; berguling-guling; gerakan meliuk-liuk
D : Duduk sebentar, dengan dukungan pelvis; membungkuk ke depan pada tangan ;
punggung memutar
B : Dapat mengdukung sebagian besar; melompat-lompat secara aktif
A : Mencapai dan memegang objek besar. Memindahkan objek dari tangan ke tangan ;
memegang menggunakan telapak tangan sisi radial; cenderung pada bola kecil
Ba : Suara vokal polisilabus dibentuk
S : Menyukai ibu; mengoceh; senang berkaca; berespons terhadap perubahan pada
kepuasan emosi kontak sosial
______________________________________________________________
Pada 40 minggu
______________________________________________________________
D : Duduk bangun sendiri dan dengan tidak terbatas tanpa dukungan, punggung lurus
B : Menarik posisi berdiri; berkeliling atau berjalan berpegangan pada peralatan rumah
tangga
M : Merayap atau merangkak
A : Memegang objek dengan ibu jari dan ajri telunjuk; mendorong barang-barang dengan jari
telunjuk, mengambil bola-bola kecil dengan dibantu gerakan tangan; menemukan mainan
yang disembunyikan, berupaya mendapatkan kembali objek yang jatuh; melepaskan objek
yang dipegang oleh orang lain
Ba : Suara konsonan berulang (ma-ma, pa-pa)
S : Berespons terhadap suara ma-ma; memainkan permainan ciluk-ba; melambaikan bye-bye
______________________________________________________________
Pada 52 minggu (1 tahun)
______________________________________________________________

13

: Berjalan dengan satu tangan dipegang (48 minggu); bangkit secara bebas ; melangkah
beberapa langkah (Knocbloch)
A : Mengambil bola kecil tanpa dibantu gerakan tang jari telunjuk dan jempol ; melepaskan
objek pada orang lain atas permintaan atau isyarat
Ba : Beberapa permaian disamping mama, papa
S : Memainkan permainan bola sederhana; membuat penyesuaian postur untuk berpakaian
------------------------------------------------------------------------------------------------------Keterangan
Ti : Tiarap
TL : Telentang
V : Visual
R : Refleks
S : Sosial
D : Duduk
B : Berdiri
Ba : Bahasa
M : Motor
A : Adaptif

POLA PERKEMBANGAN PADA UMUR 1-5 TAHUN


______________________________________________________________
15 bulan
______________________________________________________________
M : Berjalan sendiri; merangkak naik tangga
A : Membuat menara tiga kubus; membuat garis dengan pensil berwarna (crayon) ;
memasukan pellet ke dalam botol
Ba : Campuran; mengikuti perintah sederhana; dapat menamai objek yang familiar (bola)
S : Menunjukkan beberapa keinginan atau kebutuhan dengan menunjuk; memeluk orang tua
______________________________________________________________
18 bulan
______________________________________________________________
M : Lari dengan kaku; duduk pada kursi kecil; berjalan naik tangga dengan satu tangan
dipegang; menjelajahi laci dan keranjang sampah
A : Membuat menara dari 4 kubus; meniru mencorat-coret; meniru coretan vertikal ; melempar
bola kecil
Ba : 10 kata (rata-rata); memberi nama gambar; mengidentifikasi satu atau lebih bagian tubuh
S : Makan sendiri; mencari pertolongan bila ada kesukaran ; dapat mengeluh bila basah atau
menjadi kotor; mencium orang tua dengan mengerut
______________________________________________________________

14

24 bulan
______________________________________________________________
M : Berlari baik; naik turun tangga, satu tangga setiap saat; membuka pintu; memanjat
peralatan rumah tangga; melompat
A : Menara 7 kubus (6 pada 21 bulan); menggambar lingkaran; meniru coretan horisontal;
melipat kertas mengikuti lipatan yang sudah ada
Ba : Mengajukan 3 kata bersama (subjek, kata kerja, objek)
S : Memegang sendok dengan baik; sering menceriterakan pengalaman baru; membantu
membuka pakaian; mendengarkan cerita dengan gambar
______________________________________________________________
30 bulan
______________________________________________________________
M : Naik tangga dengan kaki berselang-seling
A : Menara 9 kubus; membuat garis vertikal dan horisontal, tetapi biasanya tidak mau
menggabungnya menjadi silang; meniru garis sirkuler, membentuk gambar tertutup
Ba : Menyebut dirinya dengan sebutan saya; mengetahui nama seluruhnya
S : Membantu menjauhkan barang; berpura-pura dalam bermain
______________________________________________________________
36 bulan
______________________________________________________________
M : Menaiki sepeda roda tiga; berdiri sebentar pada satu kaki
A : Menara 10 kubus; meniru konstruksi jembatan: meniru membuat lingkaran; meniru silang
Ba : Mengetahui umur dan jenis kelamin; menghitung 3 objek dengan benar; mengulangi 3
angka atau kalimat 6 silabus
S : Memainkan permainan sederhana (bersama dengan anak lain); membantu dalam
berpakaian (pakaian yang tidak berkancing dan membuka sepatu); mencuci tangan
______________________________________________________________
48 bulan
______________________________________________________________
M : Melompat dengan satu kaki; melempar bola tangan ke atas; menggunakan gunting untuk
memotong gambar; memanjat baik
A : Meniru membuat jembatan dari model; membuat konstruksi gerbang dari 5 kubus ;
meniru silang dan segi empat; menggambar manusia dengan 2 atau 4 bagian selain
kepala; nama-nama yang lebih panjang dari 2 garis
Ba : Menghitung 4 uang logam dengan tepat; menceritakan sejarah
S : Bermain dengan beberapa anak dengan memulai interaksi sosial dan memainkan peran;
pergi ke toilet sendiri
______________________________________________________________
60 bulan
______________________________________________________________
M : Melompat-lompat
A : Menggambar segitiga dari mencontoh; memberi nama yang lebih berat dari 2 timbangan
Ba : Memberi nama 4 warna; mengulangi kalimat 10 silabus; menghitung 10 uang logam
dengan benar
S : Berpakaian dan membuka pakaian; menanyakan pertanyaan mengenai arti kata-kata;
memainkan peran domestik
______________________________________________________________
Keterangan
Ba : Bahasa
M : Motor
A : Adaptif
S : Sosial
(Dikutip dari Gesell, 1996)

15

TIM TUMBUH KEMBANG FKUP/RSHS BANDUNG


Untuk meningkatkan pelayanan tumbuh kembang anak di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
telah dibentuk Tim Tumbuh Kembang FKUP/RSHS Bandung yang beranggotakan berbagai
disiplin ilmu yang ada di lingkungan FKUP/RSHS.
TUJUAN
1. Mengelola anak yang menderita gangguan tumbuh kembang secara terpadu
2. Menerima konsultasi masalah tumbuh kembang anak
3. Membuka jalinan komunikasi diantara disiplin ilmu yang terkait
RSUD

PUSKESMAS

DOKTER SWASTA

DATANG SENDIRI

KONSULTASI
KLINIK
TUMBUH KEMBANG

BAG/SMF
DI LINGKUNGAN RSHS
KONSULTASI

KONSULTASI

KONSULTASI

TIM TUMBUH KE MBANG


Gambar 9. Alur Rujukan Klinik Tumbuh Kembang

BEBERAPA GANGGUAN PERKEMBANGAN YANG SERING TERJADI


Masalah perkembangan yang spesifik
Temper tantrum
Berbohong
Mencuri

16

Gangguan makanan
Penolakan makan
Pika, anoreksia nervosa
Bulimia
Gangguan tidur
Gangguan tidur teror
Tidur berjalan
Gangguan proses eliminasi
Enuresis
Enkoporesis
Retardasi mental
Gangguan perkembangan pervasif (autisme)
Gangguan perkembangan spesifik
Gangguan ketrampilan akademis (berhitung, menulis, membaca, bicara)
Gangguan perilaku destruktif (attention deficit hyperactivity disorders/ADHD)

ENURESIS

BATASAN
Keadaan anak buang air kecil di celana yang terjadi di luar kemauannya tanpa kelainan
organik pada umur anak diharapkan sudah dapat mengontrolnya (4 tahun)
ETIOLOGI
Trauma psikologis
KRITERIA DIAGNOSIS
Pengeluaran urin pada pakaian atau tempat tidur, tidak sengaja dan berulang siang
maupun malam hari
Frekuensi minimal 2 x/mgg, dalam waktu 3 bl berturut-turut
Umur kronologis minimal 5 th
Tidak disebabkan oleh kelainan organik
TERAPI
Memberi hadiah bila tidak ngompol
Membersihkan sprei dan baju yang dikotorinya
Membatasi pemberian cairan sebelum tidur
Sebelum tidur anak harus buang air kecil
Membangunkan anak tengah malam untuk kencing
Melatih anak untuk mengendalikan retensi
Menggunakan alat khusus (alarm)
Medikamentosa: Imipramin (Naframil): 25 mg/24 jam sebelum waktu tidur
Psikologi

ENKOPORESIS
BATASAN
Pengeluaran feses pada tempat yang tidak semestinya yang terjadi pada umur anak yang
diharapkan sudah dapat mengontrolnya

17

TERAPI
Psikoterapi
Bio feedback training

ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDERS


(ADHD)
BATASAN
Suatu pola perilaku anak yang ditandai adanya kekurangmampuan untuk memperhatikan
suatu tugas/perhatian mudah teralihkan, aktivitas motorik yang berlebihan dan impulsif
ETIOLOGI
Diduga melibatkan mekanisme dopaminergik, nor-adrenergik dan serotonergik, meskipun
kelainan unit biologik yang pasti belum dapat ditentukan
KRITERIA DIAGNOSIS
Menggunakan DSM IV
Tidak dapat memusatkan perhatian
Sering tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, sering seperti tidak mendengar, mudah
teralih perhatiannya, sulit untuk bertahan dalam suatu permainan
Impulsif
Sering bertindak sebelum berfikir, beralih secara berlebihan dari suatu aktivitas
keaktivitas lainnya, sulit menata pekerjaan, sulit untuk menunggu giliran dalam
permainan atau suatu kelompok
Hiperaktivitas
Berlari-lari atau memanjat secara berlebihan, sulit duduk diam, tidak dapat tenang,
bergerak berlebihan dalam tidurnya, selalu bergerak terus bagai dorongan mesin
DIAGNOSIS BANDING
Epilepsi petit mal
Penggunaan obat (antipsikotik, antikonvulsi)
Sindroma Gilles de la Tourette
TERAPI
Medikamentosa
Metilfenidat (Ritalin)
Dosis : 0,3-1 mg/kgBB, diberikan minimal 2-3 mgg
Dekstro-amfetamin (Dexedrin)
Dosis: 0,2- 0,5 mg/kgBB, diberikan 20-30 menit sebelum makan, tidak boleh
diberikan setelah jam 4 sore, untuk mencegah insomnia
Magnesium pemolin (Cylert)
Klonidin (Catapres)
Terapi perilaku
Konseling
Keluarga
Guru serta pendidikan tambahan
PROGNOSIS
Apabila dikelola dengan baik dengan terapi multipel perbaikan

18

AUTISME INFANTIL

BATASAN
Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh abnormalitas dan atau hendaya
perkembangan yang muncul sebelum umur 3 tahun dengan ciri-ciri fungsi yang abnormal
dalam tiga bidang, yaitu interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan
berulang
ETIOLOGI
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, diduga multifaktor : Kelainan genetik,
imunologik, metabolisme, infeksi virus, dll.

KRITERIA DIAGNOSIS
Menggunakan DSM IV (diagnostic and statistical manual, 1994)
Gangguan dalam bidang interaksi sosial
Anak menolak untuk dipeluk, berjalan seolah-olah tidak melihat, tak mau menengok
bila dipanggil, tidak dapat menatap orang yang mengajak bicara, sifat menyendiri dll.
Gangguan dalam bidang komunikasi dan bahasa
Keterlambatan bicara, bisu, bicara dengan kalimat yang pendek-pendek dengan
struktur yang salah
Gangguan dalam bidang perilaku
Sering melakukan gerakan berulang (sterotipi) seperti bertepuk tangan, berputarputar, berlari berputar-putar, membenturkan kepala dll.
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia yang timbul pada masa anak
Retardasi mental dengan gangguan tingkah laku
Apasia yang didapat dengan gangguan kejang
Tuli kongenital atau gangguan pendengaran yang berat
Gangguan psikososial
Sindroma Rett
TERAPI
Perilaku
Wicara
Okupasi
Pendidikan khusus
Medikamentosa
Lain-lain
Sensory integration
Auditory integration therapy
Musik, dll
PROGNOSIS
Relatif buruk

RETARDASI MENTAL

19

KRITERIA DIAGNOSIS
Terdapat kendala perilaku adaptif sosial (kemampuan untuk mandiri)
Gejala timbul < umur 18 tahun
Fungsi intelektual < normal (IQ < 70)

TERAPI
Dokter anak memeriksa fisik anak secara lengkap dan mengobati kelainan/penyakit yang
mungkin ada
Preventif primer
Memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit tertentu (imunisasi)
Meningkatkan kesehatan dengan memberikan gizi yang baik, mengajarkan cara hidup
sehat
Preventif Sekunder
Mendeteksi penyakit sedini mungkin
Diagnosis dini PKU dan hipotiroid ditanggulangi (untuk mencegah kerusakan lebih
lanjut)
Koreksi defek sensoris kemudian dilakukan stimulasi dini (stimulasi sensoris, speech
terapist)
Psikolog untuk menilai perkembangan mental terutama kognitif anak
Pekerja sosial untuk menilai situasi keluarga bila dianggap perlu
Setelah dilakukan penilaian, dirancang strategi terapi, mungkin perlu dilibatkan lebih banyak
ahli. Misalnya ahli saraf anak bila menderita epilepsi, palsi serebral dll. ; psikiater bila anak
tersebut menderita kelainan tingkah laku ; fisioterapis untuk merangsang perkembangan
motorik dan sensorik ; ahli terapi bicara serta guru pendidikan luar biasa

SINDROMA DOWN

BATASAN
Kelainan kongenital multipel, dapat berupa gangguan pertumbuhan dan perkembangan,
kelainan sistem saraf, tulang, ligamentum, jantung, saluran cerna, darah dan sistem
endokrin. Kelainan ini disebabkan oleh karena kelainan kromosom (Trisomi 21)
TERAPI
Sebelum kehamilan terjadi : Konseling genetik
Saat kehamilan : Analisis cairan amnion
Setelah bayi lahir
Stimulasi dan fisioterapi perkembangan fisik dan mental optimal
Perlindungan terhadap penyakit infeksi
Mencegah dan memperbaiki deformitas

PEMBERIAN MAKANAN BAYI


Tabel 3. Jadwal Pemberian Makanan Bayi di Klinik Tumbuh Kembang Bag/SMF Ilmu
Kesehatan Anak FK Unpad/RSHS

20

Umur (bl)
0-4
4-6

6-8

8-9

9-12

12-24

Jenis Makanan
ASI
ASI
Buah-buahan
Bubur susu
ASI
Buah-buahan
Bubur susu
Bubur nasi saring
ASI
Buah-buahan
Bubur susu
Bubur nasi
ASI
Buah-buahan
Nasi tim

Jumlah Pemberian
Sesuka bayi
Sesuka bayi
1-2 kali
1-2 kali
Sesuka bayi
2 kali
2 kali
1 kali
Sesuka bayi
2 kali
1 kali
2 kali
Sesuka bayi
2 kali
3 kali
ASI
Makanan sesuai pola makan keluarga

Keterangan
Waktu pemberian
sesuai dengan jam
makan keluarga
sda
sda
sda
sda
sda
sda

sda
sda

21

IMUNISASI
Tabel 4. Jadwal Imunisasi di Klinik Tumbuh Kembang
Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/RSHS
Jenis
Imuni- ke
Sasi
BCG

Dasar
Umur
0-2 bl

Dosis/
cara
0,05 ml
i.k.

Ulangan
Tempat ke

Umur
6-7 th

Hepa- 1
Titis B

0 bl

2
3

1 bl
6 bl

Di daerah 1
m.deltoid
dekat
2
insersinya
Tergantung paha ka/ki 4
pabrik
(0,25-0,5 ml)
sda
sda

1
2
3

2 bl
3 bl
4 bl

0,5 ml i.m. paha ka/ki 1


sda
sda
sda
sda
2

DPT

Polio

Campak

1
2
3
4

0 bl
2 bl
3 bl
4 bl

2 tetes p.o.
sda
sda
sda

9 bl

0,5 ml
s.k.

1
2

paha ka/ki 1
2

Hib

1
2
3

Tiphym 1
-Vi

2 bl
4 bl
6 bl

> 2 th

0,5 ml i.m. paha ka/ki 1


sda
sda

0,5 ml
s.k./i.m.

m. deltoid

12-13 th
10-11 th
(HB4)

18-24 bl
5-7 th
(DT5)
12 th
(DT6/TT)

Ket.

Dosis/ Tempat
Cara
0,1 ml i.k. Di daerah
m.deltoid
sda
dekat
insersinya
Tergan- m. deltoid
tung
pabrik

0,5 ml
i.m.
sda

m.deltoideus

sda

sda

18 bl-2 th
(polio5)
5-7 th
(polio6)

2 tetes
p.o
sda

15 bl
(MMR1)
11-12 th
(MMR2)

0,5 ml
s.k.
sda

15-18 bl
(Hib4)

0,5 ml
i.m.

m.deltoideus Bila MMR


I tidak
sda
memungkinkan
Campak
paha ka/ki
Hib4
tetap
diberi,
walau
telah
dapat
Hib < 1 th

diulang
setiap 3 th
1 ml s.k. m.deltoideus

Vari- 1
sela
(Varilix)

0,5 ml m.deltoid
s.k./i.m.

0,5 ml
s.k./i.m.

m. deltoid 1

HB1,2,3
selang 1
bl, ulang
12 bl
kemudian
Tiap 5 th
sekali
periksa
antiHBsAg,
bila (-)
ulang

sda

Tipa 1
> 2 th
0,5 ml s.k. Paha/m. 1 Ulangan
(Bio
2 Selang 1
sda
deltoideus
setiap 1 th
Farma)
bulan
3 Selang 1
sda
sda
bulan dari
ke-2
Hepa- 1
> 2 th
720 IU i.m.
m.
1
6-12 bl
titis A
deltoideus
kemudian
2 Selang 1
sda
sda
dari ke-2
bl
> 1 th

Dasar >2
bl
PPD

10-12 th

Keterangan

22

BCG boleh diberikan tanpa PPD terlebih dahulu dengan syarat ibu diberi penjelasan agar bila
timbul kemerahan dalam waktu 3x24 jam harus segera membawa anaknya kembali ke tempat
pelayanan imunisasi
Tabel 5. Imunisasi Hepatitis B untuk Anak yang telah
Terpapar Penderita Hepatitis B
Sumber Penularan
Perinatal
Hepatitis B akut
(Ibu, ayah, dll)
Umur < 12 bl
Umur > 12 bl

Dosis
0,5 ml i.m.

HBIG
Keterangan
Dalam 12 jam

0,5 ml i.m.

segera

Vaksin
Keterangan
dalam 7 hari, 1 dan 6 bl

Jumlah
3 kali

3 kali
3 kali

0,1 dan 6 bl
Periksa darah,
kemudian
imunisasi sda

Tabel 6. Jadwal Imunisasi bila Imunisasi Terlambat


Kunjungan
Kunjungan pertama

Umur < 7 th
BCG (PPD -)
DTP
POLIO I
HB I

Umur > 7 th
BCG (PPD -)
Td I
POLIO I
HB I

1 bl kemudian

Campak atau
MMR
DTP II
POLIO II
HB II
DTP III
POLIO III
POLIO IV

Campak atau
MMR
Td II
POLIO II
HB II

8-14 bl kemudian

HB III

Td III
POLIO III
HB III

10-16 bl kemudian
Umur > 12 bl

DTP ulang
POLIO Ulang
TIPA

TIPA

Booster

Td tiap 10 th

Td tiap 10 th

2 bl kemudian

4 bl kemudian
5 bl kemudian

Keterangan
Dosis 0,05 ml (< 1 th),
0,1 ml (> 1 th ), i.k.
Dosis 0,5 ml, i.m.
Dosis 2 tetes, p.o.
Dosis sesuai pabrik
Dosis 0,5 ml, s.k.
sda

sda
sda
sda

sda
Umur 1-2 th, dosis I 0,2
ml, dosis II 0,4 ml s.k.
Umur 2-12 th, dosis I dan
II 0,5 ml, s.k. dengan
Interval 1 bl
sda

Keterangan
Vaksin Polio oral tidak diberikan pada anak > 18 th Jika kemungkinan terjadi kontak, gunakan
vaksin polio inaktif
Tabel 7. Program Imunisasi di UKS
Kunjungan
Kelas I

Imunisasi
DT

Kelas VI wanita

TT

Keterangan
2 kali dengan interval 1 bl, bila belum mendapat
imunisasi dasar DPT
1 kali bila sudah mendapat imunisasi dasar
Dosis 0,5 ml i.m.
Sda
Dosis 0,5 ml i.m.

Kontra indikasi imunisasi


1. Sakit sedang sampai berat dengan atau tanpa demam merupakan kontra indikasi
imunisasi DTP

23

2. Penderita imunodefisiensi dan imunosupresif merupakan kontra indikasi, kecuali


dalam keadaan tertentu (lihat hal-hal khusus)
3. Pemakaian kortikosteroid topikal jangka lama dan anak sehat yang diobati dengan
kortikosteroid dosis biasa selama > 2 minggu atau dosis tinggi (dosis > 2 mg/kgBB
atau 20 mg/hari) merupakan kontra indikasi pemberian vaksin virus hidup

Keadaan yang bukan merupakan kontra indikasi


1. Sakit akut yang ringan dengan atau tanpa panas atau mencret yang ringan
2. Baru mendapat antibiotik atau pada fase konvalesens
3. Terjadi reaksi pada suntikan DTP sebelumnya yang berupa rasa sakit, kemerahan
atau pembengkakan pada tempat suntikan atau panas tinggi
4. Prematuritas (pemberian imunisasi pada bayi prematur sama seperti pada bayi
normal)
5. Baru terpapar infeksi
6. Satu-satunya virus vaksin yang dapat diisolasi dari ASI adalah virus vaksin rubela,
tetapi terbukti tidak berbahaya buat bayi
7. Riwayat alergi yang tidak spesifik
8. Alergi penisilin atau antibiotik lainnya kecuali reaksi anafilaktik terhadap neomisin
dan streptomisin
9. Alergi daging bebek
10. Riwayat kejang dalam keluarga terutama untuk vaksin pertusis
11. Riwayat sudden infant death di keluarga, misalnya untuk vaksin DTP
12. Riwayat adanya kejadian efek samping di keluarga setelah imunisasi
13. Malnutrisi

Imunisasi pada keadaan khusus


Penderita HIV
Pemberian vaksin OPV, campak, MMR dan BCG merupakan kontra indikasi
Pemberian vaksin DTP, influenza, H. influenzae, IPV dan pneumokokus dapat
diberikan
Vaksin Morbili umur 12-15 bl bisa diberikan, jika
Risiko terpapar tinggi
Terjadi kejadian luar biasa
Didaerah insidensi TBC tinggi, WHO merekomendasikan pemberian BCG pada kasus
HIV asimtomatik
Kontak serumah dengan penderita klinis HIV tidak boleh mendapat OPV, dianjurkan
IPV
Anak tanpa manifestasi HIV, boleh diberikan imunisasi rutin
Bayi prematur
Diberikan imunisasi sesuai umur kronologis
Dosis tidak perlu dikurangi
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of pediatrics. Active immunization. Dalam: Peter G, penyunting. 1997 Red
book: Report of the committee on infectious diseases, edisi ke-24. Elk Grove Village IL: American
Academy of pediatrics, 1997; 4-36.
Modul imunisasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Needlman RD. Growth and development. Dalam: Nelson WE, Behrman RE, Arvin AM,
penyunting. Nelson textbook of pediatrics, edisi ke-15. Philadelphia: WB Saunders, 1996; 30-72.
Soetjiningsih. Penilaian perkembangan anak. Dalam: Ranuh IG, penyunting. Tumbuh kembang
anak, Surabaya: ECG, 1995; 63-94.
Soetjiningsih. Penilaian pertumbuhan fisik anak. Dalam: Ranuh IG, penyunting. Tumbuh
kembang anak, Surabaya: ECG, 1995; 37-62.

24

Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Dalam: Ranuh IG, penyunting. Tumbuh kembang anak,
Surabaya: ECG, 1995; 1-36.
Sudjarwo SR. Uji skrining perkembangan dengan metoda Denver II. Deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang anak dalam upaya optimalisasi kualitas sumber daya manusia
Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXXVII, Jakarta
1996 : 21-3
Wasserman E. Growth and development. Survey of clinical pediatrics; edisi ke-7. Auckland: Mc
Grow-Hill Int. Book Co, 1981:1-16
Markum AH, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S. Buku ajar ilmu
kesehatan anak jilid I. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, 1991

25

Anda mungkin juga menyukai