Anda di halaman 1dari 24

TRANSKRIPSI DNA :

SiNTESIS RNA
DAN
MODIFIKASI
APA ITU RNA?

Ribonucleic Acid (RNA) adalah salah satu dari asam nukleat, yang
merupakan polimer dari ribonukleotida
NO URAIAN DNA RNA
1 BASA PURIN Adenin,Guanin Adenin, Guanin
Insert the title of your subtitle Here
2 BASA PIRIMIDIN Citosin, Timin Citosin, Urasil

3 GULA PENTOSA 2-Deoxiribosa Ribosa

4 Ikatan Phospodiester Ada Ada

5 Ikatan N-glikosidik Ada ada

6 Struktur Double straind Single Straind

- mRNA, disintesi di dalam inti


sel
- tRNA ada di dalam
sitoplasma
7 Macam - DNA Kromosom ada di dlm inti sel - tRNA penyusun Ribosom, ada
- DNA mitokondria ada di dalam mitokondria pada permukaan membran
RE kasar
DNA VS RNA

 terletak pada jenis gula dan perbedaan


kedua adalah jenis gugus basa pirimidin
timidin pada DNA menjadi urasil pada
RNA.
 Sesuai dengan namanya, gugus gula
pada DNA adalah DEOKSIRIBOSA
sedangkan RNA gugus gulanya adalah
RIBOSA. Deoksiribosa merupakan
gugus gula ribosa yang kehilangan satu
gugus HIDROKSIL (OH). Perhatikan
gambar di bawah ini
Perbedaan Transkripsi DNA dengan Replikasi DNA

 Pada transkripsi, RNA yang terbentuk tidak akan


tetap terikat dalam ikatan hidrogen dengan strand
DNA template-nya. Tepat di belakang tempat
ribonukleotida baru ditambahkan, rantai RNA
akan terlepas dan bentuk heliks DNA akan
segera terbentuk kembali. Oleh sebab itu, RNA
yang terbentuk dilepas dari template sebagai
single strand RNA.
 Selain itu, tidak seluruh untai DNA
ditranskripsikan namun hanya sebagian kecil
saja. RNA yang terbentuk nantinya akan jauh
lebih pendek.
 Sifat lain dari RNA adalah kemampuan molekul
ini untuk mengambil bentuk sekunder dan primer
seperti protein
Perbedaan Transkripsi DNA dengan Replikasi DNA

 Proses transkripsi DNA dijalankan oleh enzim RNA


polimerase. Sama halnya dengan DNA polimerase pada
proses replikasi DNA, RNA polimerase juga menjalankan
reaksi ikatan fosfodiester yang menggabungkan satu
nukleotida dengan nukleotida lainnya membentuk molekul
polimer RNA

 Pada proses transkripsi, RNA polimerase berjalan sepanjang


DNA dengan proses pelepasan struktur DNA heliks di depan
situs akitf/situs katalitik. Adapun arah transkripsi adalah dari
5′ ke 3′. Adapun substratnya adalah nukleosida trifosfat yaitu
ATP, CTP, UTP, dan GTP.
TAHAPAN PROSES TRANSKRIPSI DNA

01 INISIASI
Tahapan awal transkripsi DNA

02 ELONGASI
Proses pemanjangan RNA hasil transkripsi

03 TERMINASI
Penghentian proses transkripsi
INISIASI
Tahapan awal transkripsi DNA

1 2 3 4 5
Perbedaan inisiasi inisiasi transkripsi pd
Proses ini terjadi saat Kejadian ini Selain eukariota
ini seperti eukariota harus
RNA poliemrase merupakan sinyal memiliki RNA
disebutkan di atas berhadapan dgn
berikatan ke bagian bagi DNA untuk polimerase khusus,
dibuka sehingga yaitu RNA struktur penyusun
promoter dari gen terdapat perbedaan
enzim bisa membaca polimerase II
proses inisiasi nukleosom DNA &
basa dan membuat memerlukan
salinan gen berupa
transkripsi antara struktur kromatin
banyak tambahan
RNA. dari template prokariota dengan lainnya yg tdk dijumpai
protein yang
DNA. eukariota pd kromosom bakteri.
dinamakan faktor
transkripsi umum
(general
transcription
factors)
ELONGASI
This text can be replaced with your own text
proses pemanjangan RNA hasil transkripsi

1 2 Simple PowerPoint
3 Simple PowerPoint
4 Simple PowerPoint
5
RNA polimerase yang Faktor elongasi ini Terdapat hambatan lain Untuk mengurangi atau DNA gyrase
sedang dalam fase berikatan dengan RNA dalam proses elongasi mengatasi supercoiling menggunakan ATP
elongasi berkaitan polimerase segera yaitu adanya DNA ini, maka terdapat secara aktif menciptakan
setelah proses inisiasi supercoiling. Hal ini mekanisme berupa supercoiling di belakang
dengan faktor selesai dan membantu terjadi ketika gaya torsi enzim topoisomerase RNA polimerase.
elongasi yaitu protein polimerase bergerak terbentuk saat proses pada eukariota dan Supercoiling yang
yang mengurangi sepanjang sekuens transkripsi DNA bakteri. Namun pada diciptakan berkebalikan
kemungkinan RNA template DNA dan berlangsung. Perhatikan terdapat topoisomerase (negative supercoiling)
polimerase akan struktur kromatin pada gambar di bawah khusus yang dinamakan dengan supercoiling
terlepas dari DNA eukariota. Dengan menggambarkan DNA gyrase. yang disebabkan RNA
sebelum trenskripsi memakai ATP, chromatin bagaimana DNA polimerase sehingga
remodeling complex supercoiling ini efeknya saling
mencapai titik akan membuka struktur terbentuk: menghilangkan.
terminasi. kromatin.
◦ Tahap 1 holoenzim RNA polimerase bergabung dan mengenai bagian
TERMINASI promoter DNA.
TRANSKRIPSI DNA
◦ Tahap 2 RNA polimerase melepas struktur heliks di posisi tempat
dimulainya transkripsi.
◦ Tahap 3 dimulainya proses transkripsi. Di awal transkripsi, proses
berjalan secara tidak efisien. Pada saat tahap awal ini, transkripsi
dapat dengan mudah dihentikan. Namun, setelah dibuat sekitar 10
nukleotida dari RNA, polimerase akan melepas hubungannya dengan
promoter dan pada akhirnya juga akan melepas faktor sigma.
◦ Tahap 4 adalah tahap mode elongasi dari RNA polimerase. Saat fase
mode elongasi, RNA polimerase sangat terikat dengan DNA dan hanya
akan berhenti ketika masuk kode terminasi.
◦ Tahap 6 masuk ke kode terminasi dimana sekuens sebelum kode
terminasi akan membentuk RNA berbentuk hairpin.
◦ Tahap 7, struktur hairpin akan mendestabilisasi ikatan dengan RNA
polimerase, menyebabkan RNA terlepas dan proses transkripsi
berakhir.
Modifikasi dan Pemrosesan RNA Pasca Transkripsi DNA

Pada eukariota terdapat proses modifikasi terlebih dahulu RNA sebelum


ditranslasikan. Selain itu, proses translasi mRNA pada eukariota berlangsung di
sitoplasma sehingga mRNA harus diekspor terlebih dahulu keluar dari inti sel.

Segera setelah diproduksi kurang lebih 25 nukelotida, maka ujung 5′ dari RNA yang
baru akan ditambahkan cap atau pelindung. Cap ini berupa molekul guanine yang
dimodifikasi. Tiga enzim bekerja secara berurutan dalam proses ini:

1. Enzim fosfatase membuang satu gugus fosfat di ujung 5′ dari RNA yang baru
terbentuk
2. Enzim guanil transferase menambah GMP dengan ikatan terbalik (5′ ke 5′ dari
pada 5′ ke 3′)
3. Enzim metil transferase menambah gugus metil ke guanosine.
RNA Splicing Membuang Sekuens
Intron dari Pre-mRNA

 Adapun bagian gen yang mengkodekan protein disebut


ekson dan kadang pada satu gen bagian ekson hanya
mencakup sebagian kecil dari keseluruhan gen.

 Reaksi splicing pre-mRNA. (A) Tahap pertama nukleotida


adenin spesifik, A warna merah, menyerang tempat
pemotongan 5′ dan memotong ikatan gula fosfat. Ujung 5′
intron menjadi tersambung secara kovalen ke adenin. (B)
Terbentuk loop pada RNA. Ujung 3′ dari ekson kemudian
breaksi dengan segmen ekson sebelahnya, kedua ekson
tergabung dan intron terlepas membentuk lariat. Lariat ini
kemudian akan didegradasi.
2 TYPE KESALAH RNA SPLICING
• Pertama adalah sebagai konsekuensi bahwa proses splicing terjadi bersamaan saat RNA
disintesis oleh RNA polimerase II. Hal ini membuat mekanisme sel dapat mengontrol dan
membaca bagian intron dan ekson secara lengkap.
• Strategi kedua adalah apa yang disebut dengan definisi ekson. Besarnya ekson cenderung
lebih seragam dibandingkan intron dengan rata-rata 150 pasang basa. Dengan proses ini,
mekanisme sel akan mencari sekuens ekson yang relatif serupa.
• Ketika proses sintesis RNA berjalan, satu grup komponen tambahan (terutama protein SR
dinamakan demikian karena mengandung domain yang kaya serine dan arginine) akan
tersusun di sekuens ekson dan membantu menandai setiap ujung 3′ dan 5′ tempat
pemotongan.
PLASTISITAS
RNA SPLICING
• Sebagai contoh adalah mutasi pada sekuens nukleotida
yang penting untuk proses splicing namun tidak
menyebabkan terhentinya proses splicing secara total.
Hal ini menyebabkan terjadinya pola baru proses splicing

• Ternyata mekanisme splicing berevolusi sehingga


memilih pola terbaik untuk melakukan pemotongan.
Apabila mutasi menyebabkan titik pemotongan paling
optimal rusak, maka mekanisme pemotongan akan
memilih titik lain yang paling optimal.

• Fleksibilitas ini memberi petanda bahwa proses evolusi


dimungkinkan dengan adanya mutasi.
Pembentukan Ujung 3′ dari mRNA
• Seperti dijelaskan sebelumnya Eukariota
bahwa terdapat sinyal khusus yang
menjadi petanda akhir gen yang
menjadi panduan bagi RNA
polimerase untuk menghentikan
proses transkripsi DNA.
• Area ini dikenali oleh protein
khusus yaitu dua protein
multisubunit yang bernama CstF
(cleavage stimulating factor) dan
CPSF (cleavage and polyadenylation
specific factor).
• Kedua grup protein ini berjalan
seiring dengan RNA polimerase II
dan ditransferkan ke ujung 3′ dari
sekuens RNA.
• Seperti diperkirakan, pengikatan kedua faktor ini ke RNA juga terjadi dengan
proses mengenali sekuens spesifik. Saat kedua faktor ini mengenali dan
menempel ke RNA, maka protein lain ikut bergabung untuk memproses ujung
3′ dari mRNA.

Proses ini adalah sebagai berikut:


• Sebagian ujung RNA dibuang
• Muncul enzim poli-A polimerase (PAP) yang menambahkan gugus adenil
sekitar 200 nukleotida adenine di ujung 3′. Enzim PAP ini tidak seperti RNA
polimerase karena tidak memerlukan template DNA. Oleh sebab itu, ujung
poli-A ini tidak terdapat atau dikodekan di DNA.
Setelah ekor poli-A ini terbentuk,maka dating poly-A binding Protein, beberapa protein
ini akan tetap berada diekor poli-A dan berjalan Bersama mRNA membantu
mengarahkan proses sintesis Protein di Ribosom
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai