Sintesis protein adalah proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino yang akan disintesis
menjadi polipeptida. Polipeptida yang terbentuk akan menentukan sifat pada individu. Proses
penerjemahan gen menjadi urutan asam amino terjadi melalui ekspresi gen. Ada dua tahap dalam sintesis
protein. Tahap pertama, yaitu transkripsi. Tanskripsi adalah proses penyalinan kode genetik dalam DNA
dan menghasilkan satu rantai molekul RNA. Transkripsi berlangsung di dalam inti sel. Tahap kedua, yaitu
translasi. Translasi adalah sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat
pada tahap tanskripsi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa RNA berperan dalam sintesis protein.
RNA merupakan rantai tunggal yang tersusun atas molekul gula D-ribosa (pentosa), gugus fosfat, dan
basa nitrogen. Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas basa purin meliputi adenin (A) dan guanin (G) serta
basa pirimidin meliputi urasil (U) dan sitosin (C). Pada RNA tidak terdapat basa timin (T), tetapi digantikan
dengan basa urasil (U). RNA dibedakan menjadi tiga tipe sebagai berikut.
1. Ribosomal RNA (rRNA) atau ARN Ribosom
Ribosomal RNA terdapat dalam sitoplasma dan berperan dalam sintesis protein. Ribosomal RNA
dapat mencapai 80% dari jumlah seluruh RNA dalam sel. Ribosomal RNA berfungsi mempermudah
perekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein.
2. Messenger RNA (mRNA) atau ARN Duta
Messenger RNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Messenger RNA dibentuk dalam nukleus
dan berfungsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ke ribosom.
3. Transfer RNA (tRNA)
Transfer RNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi
asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom. Pada salah satu ujung tRNA terdapat tiga
rangkaian basa pendek yang disebut antikodon. Suatu asam amino tertentu akan melekat pada ujung
tRNA yang berseberangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi.
Pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
Pada uraian di atas, telah dijelaskan bahwa sintesis protein berlangsung melalui tahap transkripsi dan
translasi. Peristiwa yang terjadi dalam tahap transkripsi dan translasi sebagai berikut.
1. Transkripsi
Proses transkripsi diawali dengan sintesis RNA dari salah satu rantai sense DNA atau rantai
cetakan. Adapun rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang
ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Transkripsi terdiri atas tiga tahap sebagai
berikut.
a. Inisiasi (Permulaan)
Proses inisiasi dimulai dari promoter, yakni daerah DNA yang merupakan tempat melekatnya
RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal transkripsi, yaitu nukleotida yang menunjukkan
dimulainya sintesis protein (kodon start). Fungsi promoter adalah untuk menentukan tempat
dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan.
b. Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang pilinan ganda DNA terbuka secara berurutan.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang sedang tumbuh di
sepanjang rantai DNA.
c. Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator yakni urutan DNA yang
berfungsi menghentikan transkripsi (kodon terminasi). Setelah proses sintesis RNA selesai, rantai
DNA terbentuk dan molekul RNA baru terlepas dari cetakannya.
RNA polimerase
Gen DNA
Promoter
DNA Inisiasi DNA
terminator
Terminasi
RNA
RNA hasil
transkripsi
RNA
polimerase
Elongasi
Nukleotida RNA
RNA
polimerase
2. Translasi
Translasi adalah proses pelekatan antara tRNA dan asam amino dengan bantuan enzim aminoasil-
tRNA sintetase. Ribosom memudahkan pelekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan
kodon mRNA selama sintesis protein. Translasi terdiri atas tiga tahap sebagai berikut.
a. Inisiasi (Permulaan)
Ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator. Ribosom melekat pada salah
satu ujung mRNA. Di dekat daerah pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG (membawa kode
untuk membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses
translasi.
b. Elongasi (Pemanjangan)
Tahap ini dimulai dengan terbentuknya asam-asam amino yang berikatan dengan metionin.
Molekul rRNA dari ribosom mengatalis pembentukan ikatan peptida antara asam amino yang baru
dengan ujung rantai polipeptida yang sebelumnya terbentuk dari asam amino yang dibawa tRNA.
Setelah itu, tRNA keluar dari ribosom. Peristiwa ini berlangsung sampai terbentuk polipeptida.
c. Terminasi (Pengakhiran)
Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop, yaitu UAA, UAG, atau UGA.
Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya, polipeptida yang
terbentuk akan lepas dari ribosom menuju sitoplasma.
mRNA
Kodon start
Kedua tRNA bergeser ke arah ujung ribosom, bersama-sama dengan rantai antikodon
Ribosom mengatalis pembentukan ikatan peptida antara asam
amino yang baru dengan ujung rantai polipeptida yang terbentuk sebelum
Polipeptida bebas
Kodon stop (UAG, UAA, atau UGA) Polipeptida terlepas dari ribosom Dua subunit ribosom dan komponen lainnya terpisah-pisah
Urutan nukleotida pada DNA atau RNA yang menentukan urutan asam amino pada saat sintesis
protein disebut dengan kode genetik. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada
rantai DNA. Namun, menurut pandangan para ahli Genetika komponen-komponen kode genetika
berupa molekul-molekul mRNA.
Molekul mRNA tersusun atas empat macam basa nitrogen, yaitu adenin (A), urasil (U), sitosin (C),
dan guanin (G). Dari keempat basa tersebut dapat disusun menjadi 64 kombinasi triplet kodon. Oleh
karena jumlah asam amino hanya 20 macam, satu macam asam amino dapat dikodekan oleh lebih dari
satu kodon. Perhatikan tabel di bawah. Beberapa kodon yang mengode asam amino yang sama disebut
kodon sinonimus. Sebagian besar asam amino memiliki kodon sinonimus, hanya metionin dan
triptofan yang memiliki kodon tunggal.
Tabel Kodon Beberapa Asam Amino
No. Nama Asam Amino Singkatan Kode Genetik