Anda di halaman 1dari 2

Sintesis Protein

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari atom nitrogen,
karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein)
yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk
struktur
Replikasi: proses sel dan beberapa
perbanyakan bahanjenis protein
genetic memiliki
(genom: DNAperan fisiologis (Bintang, 2010)
dan RNA).
Replikasi akan diikuti oleh pembentukan sel-sel anakan
yang membawa duplikat bahan genetic hasil replikasi.
Replikasi
Kesalahan dalam replikasi bahan genetic dapat
mengakibatkna perubahan pada sifat sel-sel anakan.
Replikasi pada prokariot dimulai dari satu situs awal
replikasi (ORI) dan berlangsung kedua arah menuju daerah
terminasi replikasi pada eukariot dimulai dari bayak ORI,
bergerak ke dua arah.

Ada 3 hipotesis mengenai replikasi DNA yaitu semikonservatif,


konservatif, dispersive
1. Semikonservatif: setiap molekul untai ganda DNA anakan
teridri atas satu untai-tunggal DNA induk dan untai DNA hasil
sintesis baru.
2. Konservatif: DNA untai ganda induk tetap bergabung
sedangkan kedua untaian DNA anakan terdiri atas molekul hasil
sintesis baru.
3. Dispersive: molekul DNA induk mengalami fragmentasi
sehingga DNA anakan teridiri atas campuran molekul lama
(induk) dan molekul hasil sintesis baru.
Diantara ketiga cara replikasi DNA yang diusulkan tersebut, hanya cara
semikonservatif yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui percobaan
yang dikenal dengan nama sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan
atau equilibrium density-gradient centrifugation.

Replikasi DNA berlangsung dalam 5 tahapan:


Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk
Pengawalan (inisiasi) sintesis DNA
Pemanjangan untaian DNA
Ligase fragmen DNA
Pengakhiran (terminasi) sintesis DNA

Transkripsi
Transkripsi : proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Merupakan proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat
genetik yang nantinya muncul sebagai fenotip. RNA: selalu “single stranded” .
Pada proses transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin DNA    RNA. Sintesis
RNA : 5’    3’.

Inisiasi Transkripsi 
Faktor transkripsi 

 Diperlukan untuk sintesis semua mRNA 


 Mengenali urutan promoter basal spesifik 
 Menentukan situs inisiasi transkripsi 
 Menginstruksikan RNA polimerase II ke tempat tersebut 
 Bersama-sama dengan RNA polimerase dan promoter basal membentuk Kompleks inisiasi Transkripsi 
 Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan,
translasi sudah dpt dimulai 
 Pada eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan translasi berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom) 
 Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut sebagai fase pasca-transkripsi 
 Pd fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing); 2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-
A pada ujung 3’mRNA); 3). Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA

Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi
menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan
ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi.
Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan Terminasi
sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga
GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah
UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam
amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi.
Inisiasi Elongasi
Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino
sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
dan dua sub unit ribosom. (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk,
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera
oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa
ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama
kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.
basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon
datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil
beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke
rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida
dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian
pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di
kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam
membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
tRNA masuk ke celah ribosom. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang

Anda mungkin juga menyukai