KASUS
Post term
PENDAHULUA
N
Tinjauan pustaka
kasus
diskusi
PENDAHULUA
N
Bagi calon ibu, tidak melahirkan sesuai waktu yang ditentukan dapat
menimbulkan kecemasan, karena mereka berpikir setelah tanggal
perkiraan tersebut adalah sama dengan kehamilan lewat waktu/postterm
dan mereka juga sering mendengar bahwa kehamilan postterm tersebut
membawa resiko pada janin mereka. Namun, kecemasan tersebut dapat
diatasi jika pada perawatan antenatal/antenatal care (ANC) sebelumnya
atau saat pertama kali datang mereka telah dijelaskan bahwa mereka
akan melahirkan antara umur kehamilan 38-42 minggu, tidak harus selalu
pada waktu yang telah diperkirakan dan bahwa kehamilan postterm lebih
ditujukan pada usia kehamilan yang lebih dari 42 minggu.
Di beberapa klinik, kehamilan postterm disebut sebagai komplikasi
antepartum yang paling sering, sehingga pemeriksaan janin antepartum
merupakan indikasi paling umum sebelum dilakukannya induksi
persalinan.Oleh karena tingginya resiko bagi janin dan diikuti semakin
meningkatnya fasilitas medis yang tersedia, penting untuk
mengembangkan rencana manajemen yang akan mengoptimalkan hasil
akhir bagi ibu dan janinnya.
Tinjauan pustaka
Insiden
bervariasi antara 4-14% atau lebih, berdasar anamnesa,
pemeriksaan fisik, ultrasound dini
Literatur menyebutkan 20-40% di populasi, wanita kebanyakan
tidak bisa mengingat HPHT-nya dan tidak yakin tanggal konsepsinya.
Salah satu masalah utama terjadinya kehamilan postterm berkaitan
erat dengan keakuratan penentuan HPHT sebagai dasar yang paling
akurat atau terpercaya dalam menentukan umur kehamilan
Data terakhir, teknologi biometri ultrasound yang lebih tepat tengah
diangkat sebagai salah satu cara untuk menentukan umur kehamilan
pada kehamilan postterm
HPHT adalah sebagai prediktor yang relatif buruk dalam menentukan
umur kehamilan yang benar
Diagnosis
Diagnosis kehamilan postterm ditegakkan apabila kehamilan sudah
berlangsung lebih dari 42minggu (294 hari)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menegakkan diagnosa
kehamilan postterm :
HPHT yang jelas,
dirasakan gerakan janin pada umur kehamilan 16-18 minggu
terdengar denyut jantung janin (normal 10-12 minggu dengan
doppler dan 19-20 minggu dengan fetoskop)
umur kehamilan yang sudah ditetapkan dengan USG pada umur
kehamilan kurang dari atau sama dengan 20 minggu
tes kehamilan(urin) sudah positip dalam 6 minggu pertama telat
haid
Penatalaksanaan
Evaluasi dan manajemen
prinsip dasar : terminasi
Pra kehamilan
Drip oksitosin
PS >
5
Bila
kesejahtera
an janin
baik ( NST
baik)
Penilaian
pelvic score
Bila
kesejahtera
an janin
mencurigak
an
PS <
5
PS >
5
Drip oksitosin
dengan pemantauan
KTG
Lakukan
pemeriksaan esok
hari
Jika mencurigakan,
lakukan OCT
OCT (+) SC
OCT (-)
pemeriksaan
serial hingga 44
minggu atau PS >
5
OCT meragukan
OCT ulangan
PS <
5
Bila kesejahteraan
janin jelek SC
Oksitosin
neurohormon yang asalnya dari hipotalamus
dan disekresi oleh lobus posterior kelenjar
pituitari
oksitosin punya efek stimulasi langsung pada
miometrium, yaitu terhadap stimulasi produksi
prostaglandin desidua.
respon terhadap oksitosin meliputi payudara,
otot polos pembuluh darah, ginjal
Oksitosin menstimulasi kontraksi mioepitel di
sekitar alveoli kelenjar mamma untuk refleks
ejeksi susu
Prostaglandin
2 kemampuan, yaitu untuk
pematangan serviks dan inisiasi
kontraktilitas uterin
Oleh karena itu, sebagai
konsekuensinya, induksi persalinan
dengan prostaglandin tampak seperti
sama dengan partus spontan.
misoprostol
KASUS
KASUS
Nama
: MNT
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 25 tahun
Status Nikah : Menikah
Agama
: Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat
: Jalan Gunung Sari No. 52
Banyuwangi
MRS
: 1 Juni 2013 / pk. 12.44 Wita
KASUS
Anamnesa
KASUS
Anamnesa
Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus teratur 2830 hari, lamanya 5-7 hari tiap kali mentruasi.
Hari pertama haid terakhir : 29 Juli 2012
Taksiran persalinan
: 6 Mei 2013
Riwayat Perkawinan
Penderita menikah pertama kali pada
umur 16 tahun. Penderita menikah satu
kali dengan suami sekarang selama 9
tahun.
KASUS
Anamnesa
Riwayat Kehamilan
N
o
Umur
BBL
L
kehamil
an
Sex
P
Cara
Penolong
Persalina
Persalin
an
Ya
Abortus
Tidak
Komplika
si/
Keterang
an
Preter
Ya
Th 2005
m
Aterm
3400
Spontan
Nakes
Tidak
Th 2006
Aterm
3200
Spontan
Nakes
Tidak
Th 2011
Riwayat
4
ini
Antenatal Care (ANC)
Pasien memeriksaan kehamilannya di bidan secara teratur. Di
katakan terjadi peningkatan berat badan selama kehamilan 10 kg,
tekanan darah selama kehamilan normal (110-120/80 mmHg).
Imunisasi Tetanus Toxoid 2x dan tablet SF 1 kali setiap hari sejak
trimester kedua. Gerak anak mulai di rasakan sejak bulan agustus
2007. Penderita pernah melakukan USG 1 kali yaitu pada sehari 22
Januari 2008 dan dari hasil USG di dapatkan air ketubannya sedikit.
KASUS
Anamnesa
Riwayat Pemakaian KB
Pasien memakai metode KB suntik 3 bulan dan
berhenti sebelum kehamilan ke-2.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit
yang berhubungan dengan kehamilannya seperti
TORCH, HIV,asma, jantung, diabetes mellitus, dan
tekanan darah tinggi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit
keluarga yang berhubungan dengan kehamilannya.
KASUS
Pemeriksaan Fisik
STATUS PRESENT
STATUS GENERAL
Mata
: anemia -/-, ikt -/THT: kesan normal
Cor : S1S2 tunggal reguler
murmur (-)
Pulmo : ves +/+, Rh -/-, wh -/Mammae : hiperpigmentasi
areola
mammae, mammae
tampak
tegang
Abdomen: sesuai status obstetri.
Extremitas: edema -/- pada
tungkai
bawah
KASUS
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan luar
Inspeksi
Tampak perut membesar dengan striae gravidarum ( striae livide)
Tidak tampak luka bekas operasi.
Palpasi
Pemeriksaan Leopold
Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah procesus Xiphoideus (32 cm)
His (-)
Auskultasi
DJJ +, punctum maksimum pada abdomen bawah bagian kanan
DJJ 158x/menit
VT
KASUS
VT
Pemeriksaan dalam
Inspeksi : tampak luka bekas episiotomi,
bloodslym (-), livide (+)
VT
: Pembukaan servik 1 cm, eff 10%,
lunak, medial, ketuban (+), teraba kepala,
Kepala Sutura Sagitalis melintang H1. Ttb
bagian kecil/tali pusat. Evaluasi panggul
normal.
KASUS
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Rutin
WBC
RBC :
HGB:
HCT :
PLT :
AT
: 7,37 103/L
3,64. 106/
11,0 g/dL
33,0 L %
320. 103/L
KASUS
Diagnosa
G4 P2012 41-42 mg T/H letak kepala, PBB
3255, PS= 5.
KASUS
Penatalaksanaan
KASUS
Perjalanan Penyakit
2 Juni 2013
Di lakukan induksi dengan oksitosin drip seri I, berupa 5 IU oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai
8 tetes/mnt maksimal 40 tetes/mnt.
08.30
08.45
09.00
09.15
09.30
09.45
10.00
10.15
10.30
10.45
11.00
11.15
11.30
11.45
12.00
12.15
12.30
8 tetes/mnt,
12tetes/mnt
16tetes/mnt
20tetes/mnt
24tetes/mnt
28tetes/mnt
32tetes/mnt
36tetes/mnt
40tetes/mnt
40tetes/mnt,
40tetes/mnt
40tetes/mnt
40tetes/mnt
40tetes/mnt
40tetes/mnt
40tetes/mnt
40tetes/mnt
KASUS
Perjalanan Penyakit
13.00
pasien mengatakan nyeri perut bertambah, keluar lendir
campur darah (+),Pasien ingin mengedan
His (+) 4x10~ 45,
DJJ (+) 150 x/menit
VT pembukaan 10 cm, eff 90%, ketuban (+) teraba
kepala, , pe H III (+) tak teraba bagian kecil atau tali
pusat
A : G4 P2012 42-43 mg T/H letak kepala PK II
Tx : Pimpin persalinan
Mx : Vital sign Ibu
KIE: cara meneran P : pimpin persalinan normal
KASUS
Perjalanan Penyakit
14.42
Lahir bayi perempuan segera menangis, BB= 3000gr, PB=49cm,
AS=8-9, anus +, kelainan tidak ada, tidak di dapat kan tanda-tanda
posmatur.
14.50 Manajemen aktif kala III
Lahir plasenta, kesan lengkap, dengan berat + 200gr, kalsifikasi -.
Ass : P3013 P spt B hari 0
Tx :
Amoxycilin 3x500mg
Asam mefenamat 3x500mg
Metil ergometin 3x1
Sulfas Ferrous 1x1
Mx :observasi 2jam PP
KIE: mobilisasi dini, ASI eksklusif, KB Postpartum
KASUS
Perjalanan Penyakit
TD
RR
Kontraksi
Kandung
kemih
Perdaraha
n
15.05
120/80
80
20
kosong
15.20
120/80
80
20
kosong
15.35
120/80
80
20
kosong
15.50
120/80
80
20
kosong
16.20
120/80
80
20
kosong
16.50
120/80
80
20
kosong
KASUS
Follow Up
KASUS
Perjalanan Penyakit
DISKUSI
THANK YOU