Dermatitis Numularis
Dermatitis Numularis
Dermatitis Numularis
IDENTITAS
Nama
: Ny. M
Umur
: 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat
: Tanjung Seneng
Pekerjaan
:Agama
: Islam
Status
:Tanggal Periksa : 30 Juli 2015
Anamnesis
Dilakukan pada tanggal 28 Juli 2015, pkl 19.30 WIB
didapat secara autoanamnesis
Keluhan utama :
Gatal berair di kaki
Keluhan tambahan :
-
Riwayat Pengobatan :
Pernah berobat sebelumnnya
Alergi Obat :
Tidak ada
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Keasadaran
: Kompos mentis
Vital Sign
Td : 120/80
Nadi : 80kali/menit
Respi : 23kali/menit
Suhu : 37 C
Status lokalis
Lokasi
Diagnosis Banding
Dermatitis numularis
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis atopik
Impetigo
Diagnosis Kerja:
Dermatitis Numularis
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Usulan :
Uji tempel
Tatalaksana
Kortikosteroid
Antihistamin
Prognosis
Penyakit biasanya berlangsung kronis, dan
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Dermatitis numularis yang disebut juga sebagai nummular
eczema, discoid eczema dan microbial eczema adalah dermatitis
yang memberikan gambaran klinis berbentuk seperti coin atau
uang logam. Penyakit ini terutama ditemukan pada orang
dewasa, dan pria lebih sering dibanding wanita.
Gambaran lesi numuler sebetulnya terdapat juga pada dermatitis
atopik, asteatotic eczema dan dermatitis statis, sehingga posisi
dermatitis numularis sebagai satu kesatuan penyakit tersendiri
masih dipertanyakan.
Epidemiologi
Ada 2 puncak :
Dewasa muda (15-25 tahun)
Orang tua (50-65 tahun)
Etiologi
Patogenesis dermatitis numularis belum diketahui
dengan pasti. Sebagian besar pasien tidak mempunyai
riwayat atopi baik pada dirinya atau keluarganya,
walaupun plak numular dapat ditemui pada dermatitis
atopik. Berbagai faktor berimplikasi sebagai penyebab,
misalnya hidrasi yang menurun pada dewasa, peran
infeksi seperti infeksi gigi, traktus respiratorius atas dan
bawah sebanyak 68%. Faktor alergen lingkungan seperti
kutu debu rumah (house dust mite) dan Candida albicans
juga berperan.
Gejala Klinis
Anak anak
Dewasa
Sangat gatal
Papul-papul folikular
Pustul
Berskuama
Laboratorium
Uji tempel pada kasus kronik rekalsitran
berharga dilakukan untuk eksklusi dermatitis
kontak yang menyertai. Pada laporan kasus di
India, kurang dari separuh dari 50 pasien
memberikan uji tempel positif terhadap
koloponi, nitrofurazon, neomisin sulfat, dan
nikel sulfat. Level IgE normal.
Histopatologi
Pada stadium akut, ditemui spongiosis,
dengan/tanpa spongiotik mikrovesikel. Pada
plakat sub akut, ditemui parakeratosis,
skuama-krusta, hiperplasia epidermal, dan
spongiosis
epidermal.
Terdapat
infiltrat
campuran dalam dermis.
Komplikasi
Infeksi sekunder oleh bakteri sehingga ditemukan pustula
Tatalaksana
Steroid topical potensi sedang sampai tinggi
TERIMA KASIH