Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Penulis Kasus
Apakah Penyakit Orang Tuaku?
memiliki orang tua yang mengalami kesulitan mobilisasi.
Bertanmbahnya usia kedua orang tua maria diikuti dengan perubahan
fisiologi tubuh. Akhir-akhir ini ia sering mengeluh sendi kaki dan
tangannya terasa nyeri karena terserang penyakit degeneratif serta banyak
nya terjadi perubahan molekulerdan seluler dalam sistem organ. Hal ini
yang dirasakan oleh orang tua maria masih muda imunitas tubunhnya
sangat kuat dan jarang terserang pnyakit. Maria pun bertanya-tanya dalam
hatinya apakah semua orang berusia lanjut mengalamihal yang sama dan
bagaimana caranya mencapai penuaan yang sucses sesuai dengan tugas
tumbuh kembangnya. Disamping perubahan biologis orang tua maria juga
mengalami postulat. Maria menganggap aktivitas mental dan fisik juga
diperlukan cara yang sehat pada lansia.
B. Daftar Kata Sulit
1. Kesulitan mobilisasi
2. Perubahan fisiologis
3. Nyeri
4. Penyakit degeneratif
5. Perubahan molekuler dan seluler
6. Penyakit infeksi
7. Imunitas
8. Perubahan biologis
9. Postulat
10. Aktivitas mental dan fisik
C. Daftar pertanyaan
1. Kenapa bisa terjadi perubahan pada fisik, mental dan sosial nya ?
2. Teori-teori apa yang terkait perubahan itu ?
3. Bagaimana cara mempertahankan pada lansia agar tidak terjadi
penyakit degeneratif ?
4. Apakah sebagian lansia mengalami gangguan pada tulang, dan
sendi, apakah penyakit ini normal pada usia lanjut ?

BAB II
HASIL
A. Jawaban kata sulit
1. Kesulitan mobilisasi adalah kesulitan seserang untuk bergerak
2.
3.
4.
5.
6.

secara bebas
Perubahan fisiologis adalah perubahan fisik pada seseorang
Nyeri adalah rasa tidak nyaman
Penyakit degeneratif adalah penyakit bawaan
Perubahan mmolekuler dan seluler adalah
Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang bisa menyerang oleh

bctery, virus, kuman dan sebagainya


7. Imunitas adalah kekebalan tubuh
8. Perubahan biologis adalah perubahanmental dan kejiwaan
9. Postulatadalah dituntun dan dibantu
10. Aktivitas mental dan fisik dalah kegiatan yang mengikuti sertakan
mental dan fisik
B. Jawaban pertanyaan

BAB III
HASIL

A. PENGERTIAN
Definisi penuaan adalah konsekuensi yang tidakdapat dihindari.
Ilmu tenang penuaan yaitu gerontologi (secara harifiah, study tentang
penuaan) digunakan untuk mencari dan mengklarifikasi penyebab dan
konsekuensi penuaan.

Beberapa faktor yang menyebabkan adanya

perbedaan penyakit yang dihadapi individu sepanjang hidupnya, antara


lain perbedaan dalam pekerjaan yang dilakukan, perbedaan keadaan sosial
dan ekonomi yang rendah. Proses tersebut mempunyai konsekuensi
terhadap aspek sosial, biologos dan psikologis. Perawat yang akan
merawat lansia harus mengerti sesuatu tentang aspek penuaan yang normal
dan yang tidak normal. (Roger Watson, 2003)
Penuaan atau menjadi tua adalah sesuatu yang terjadi didalam
keadaan kehidupan manusia. proses penuaan merupakan proses sepanjang
hidup, tidak hanya dimulai dari sepanjang waktu tertentu, tetapi dimulai
sejak awal kehidupan. Menjadi tua merupakan alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tigatahap, yaitu anak-anak, dewasa, tua. Tiga tahap
ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis.
WHO dan undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia pada BAB 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa
umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. (H. Wahyudi Nugroho, 2008)
Proses Penuaan adalah suatu proses yang mengubah seorang
dewasa sehat menjadi seorang yang frail dengan berkurangnya sebagian

besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap


berbagai penyakit dan kematian Pada lanjut usia, individu mengalami
banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Penurunan tersebut mengenai berbagai sistem dalam tubuh
seperti penurunan daya ingat, kelemahan otot, pendengaran, penglihatan,
perasaan dan tampilan fisik yang berubah serta berbagai disfungsi biologis
lainnya. Proses penuaan biologis ini terjadi secara perlahan- lahan dan
dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:
1. Tahap Subklinik (Usia 25 35 tahun):
Usia ini dianggap usia muda dan produktif, tetapi secara
biologis mulai terjadi penurunan kadar hormon di dalam tubuh,
seperti growth hormone, testosteron dan estrogen. Namun
belum terjadi tanda-tanda penurunan fungsi fisiologis tubuh.
2. Tahap Transisi (Usia 35 45 tahun):
Tahap ini mulai terjadi gejala penuaan seperti tampilan fisik
yang tidak muda lagi, seperti penumpukan lemak di daerah
sentral, rambut putih mulai tumbuh, penyembuhan lebih lama,
kulit mulai berkeriput, penurunan kemampuan fisik dan
dorongan seksual hingga berkurangnya gairah hidup. Radikal
bebas

mulai

merusak

ekspresi

genetik

yang

dapat

bermanisfestasi pada berbagai penyakit. Terjadi penurunan


lebih jauh kadar hormon tubuh yang mencapai 25% dari kadar
optimal.
3. Tahap Klinik (Usia 45 tahun ke atas):
Gejala dan tanda penuaan menjadi lebih nyata yang meliputi
penurunan semua fungsi sistem tubuh, antara lain sistem imun,
metabolisme, endokrin, seksual dan reproduksi, kardiovaskuler,
gastrointestinal, otot dan saraf. Penyakit degeneratif mulai
terdiagnosis, aktivitas dan kualitas hidup berkurang akibat
ketidakmampuan baik fisik maupun psikis yang sangat
terganggu.

B. TEORI PROSES PENUAAN


1. Teori Biologis
Teori biologi merupakan teori yang menjelaskan mengenai
prosesfisik penuaan yang meliputi perubahan fungsi dan struktur
organ, pengembangan, panjang usia dan kematian (Christofalo
dalamStanley). Perubahan yang terjadi di dalam tubuh dalam
upaya berfungsi secara adekuat untuk dan melawan penyakit dilakukan
mulaidari tingkat molekuler dan seluler dalam sistem organ utama.
Teori biologis

mencoba

menerangkan

menganai

proses

atau

tingkatan perubahan yang terjadi pada manusia mengenai perbedaan


cara dalam proses menua dari waktu ke waktu serta meliputi faktor
yangmempengaruhi usia panjang, perlawanan terhadap organisme
dankematian atau perubahan seluler.
2. Teori genetika
Menurut teori genetika, penuaan adalah suatu proses secara
tidak sadar diwariskan yang berjalan dari waktu ke waktu untuk
mengubah sel dan struktur jaringan. Dengan kata lain, perubahan
rentang hidup dan panjang usia, Telah ditentukan sebelumnya. Teori
genetika terdiri dari teori asam deoksiribonikleat (DNA), teori
ketepatan, kesalahan, mutasi somatik, dan teori glikogen. Teori-teori
ini menyatakan bahwa proses replikasi pada tingkatan seluler menjadi
tidak teratur karena adanya informasi tidak sesuia yang diberikan oleh
inti sel. Molekul DNA menjadi bersilang (crosslink) dengan unsur
yang lain mengubah informasi genetik.
Adanya proslink ini mengakibatkan kesalahan pada tingkat
seluler yang akhirnya menyebabkan sistem dan organ tubuh gagal
untuk berfungsi. Selain itu, peningkatan frekuensi kanker dan auto
imun yang dihubungkan dengan bertambahnya umur menyatakan

bahwa mutasi atau kesalahan terjadi pada tingkat molekular dan


selular.

3. Teori wear-and tear


Teori

Wear And Tear mengajukan akumulasi sampah

metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA. August


Weissmann

berpendapat

bahwa

sel

somatik

nomal

memiliki

kemampuan yang terbatas dalam bereplikasi dan menjalankan


fungsinya. Kematian sel terjadi karena jaringan yang sudah tua tidak
beregenerasi. Teori wear and tear mengungkapkan bahwa organisme
memiliki energi tetap yang terseddia dan akan habis sesuai dengan
waktu yang diprogramkan.
4. Riwayat Lingkungan
Menurut teori ini, faktor-fakor didalam lingkungan (misalnya
karsinogen dari industri, cahaya matahari, trauma, dan infeksi) dapat
membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun fakror-faktor
ini dapat mempercepat penuaan, dampak dari lingkungan lebih
merupakan dapak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam
penuaan.
Perawat dapat mempunyai pengetahuan yang mendalam
tentang dampak dari aspek ini terhadap penuaan dengan cara mendidik
semua kelompok umur tentang hubungan antara faktor lingkungan dan
penuaan yang dipercepat.
5. Teori Imunitas
Teori ini menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem
imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua,
pertahana meraka erhadap organisme asing mengalami penurunan,
sehingga mereka lebih rentan untuk mendirita berbagai penyakit
seperti kanker dan infeksi. Seiring dengan berkurangnya sistem imun,
terjadilah peningkatan dalam respon dalam respon auto imun tubuh.
Ketika orang mengalami penuaan, mereka mungkin mengalami

penyakit auto imun seperti artritis reumatoid dan alergi terhadap


makanan dan faktor lingkungan lainya.
Pentingnya pendekatan pemeliharaan kesehatan, pencegahan,
dan promosi kesehatan terhadap pelayanan kesehatan terutama pada
saat proses penuuan terjadi, tidak dapat diabaikan.
6. Teori Neuroendokrin
Teori-teori biologi penuaan, berhubungan dengan hal-hal
seperti yang telah terjadi pada stuktur dan perubahan pada tingkat
molekul dan sel, nampak sangat mengagumkan dalam beberapa situasi.
Sebagai contoh, diskusi sebelumnya tentang kelenjer timus dan sistim
imun serta interaksi antara sistem saraf dan edokrin menghasilkan
persamaan yang luar biasa.
Salah satu neorologi yang mengalami gangguan secara
universal akibat penuaan adalah waktu reaksi yan diperlukan untuk
menerima, memproses, dan beraksi akibat perintah. Dikenal sebagai
perlambatan tingkah laku, respon ini kadang kadang di interpretasikan
sebagai tindakan melawan ketulian, atau kurangnya pengetahuaan.
Orang lanjut usia sering dibuat untuk seolah-olah mereka tidak
koperatif atau tidak patuh. Perawat dapat memfasilitasi proses
pemberiaan perawatan dengan cara memperlambat instruksi dan
menunggu respon mereka.
7. Teori psikososiologis
Teori psikososialmemusatkan perhatian pada perubahan sikap
dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari
implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan
ini, perubahan sosiologis atau non fisik dikombinasikan dengan
perubhan psikologis.
Masing-masing individu, muda, setengah baya atau tua, adalah
unit dan memiliki pengalaman, melalui serangkaian kejadian dlam
kehidupan, dan melalui banyak peristiwa. Selama 40 tahun terakhir,
beberapa teori telah berupaya untuk menggambarkan bagaimana

perilaku dan sikap pada awal tahap kehidupan dapat mengaruhi reaksi
manusia sepanjang tahap akhir hidupnya.
8. Teori kepribadiaan
Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang
subur daam tahun tahun akhir kehidupannya dan telah merangsang
penelitianyang

pantas

dipertimbangkan.

Teori

kepribadian

menyebutkan aspek pertumbuhan psikologis tanpa mneggambarkan


harapan aau tugas psesifik lansia.
9. Teori Tugas Perkembangan
Beberapa ahli teori terkenal sudah mengurangi proses maturasi
dalam kaitannya dengan tugas yang harus dikuasai pada berbagai tahap
sepanjang rentang hidup manusia. hasil penelitian Erickson tugas
perkebangan adalah aktifitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh
seseorang pada tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai
penuaan yang sukses.
Erickson mengutamakan tugas lansia dalah mampu melihat
kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan
integritas. Pada kondisi tidak adanya pencapaian perasaan bahwa iya
telah menikmati kehidupan yang baik, maka lansia tersebut beresko
untuk disibukkan dengan rasa penyesalan yang putus asa.
10. Teori Disengagement
(teori pemutus hubungan), dikembangkan pertama kali pada
tahun 1960 an, menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari
peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya. Menurut teori ini lansia
dikatakan bahagia apabila kontak sosial telah berkurang dan tangguang
jawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda. Manfaat
pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar ia dapat
menyediakan waktu untuk merefleksiakn pencapaian hidupnya dan
untuk

menghadapi

manfaatnya

bagi

harapan

yang

masyarakatnya

tidak
dalam

kekuasaan generasi tua pada generasi muda.

terpenuhi,
rangka

sedangkan

memindahkan

Teori ini banyak menimbulkan kontrofersi karena penelitiaan


ini dipandang cacat, banyak lansia menantang postulat yang
dibangkitkan oleh teori untuk menjelaskan apa yang terjadi didalam
pemutusan ikatan atau pemutushubungan
11. Teori Aktifitas
Lawan lansung dari teori disengagement adalah teori aktifitas
penuaan yang berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses
adalah dengan cara tetap aktif. Havighurst yang pertama menuliskan
tetap aktif secara sosial sebagai alat untuk penesuaian diri yang sehat
untuk lansia pada tahun 1952. Penelitian telah memfalidasi hubungan
yang positif antara pertahan interaksi yang penuh arti dengan orang
lain dan kesejahteraan fisik dan mental orang tersebut.
Penelitian menunjukan bahwa hilangnya fungsi peran pada
lansia secara negatif memengaruhi kepuasan hidup dan penelitian
terbaru

menunjukan

pentingnya

aktifitas

mental

dan

fisik

berkesinambungan untuk mencegah kehilangan dan pemeliharaan


kesehatan sepanjang kehidupan manusia.
12. Teori Kontinuitas
Teori

kontinuitas,

juga

dikenal

sebagai

suatu

teori

perkembangan, merupakan suatu kelanjutan dari kedua teori


sebelumnya dan mecoba untuk menjelaskan dampak kepribadian
kebutuhan untuk tetap aktiv atau memisahkan diri agar mencapai
kebahagiaan dan terpenuhi kebutuhuan di usia tua. Teori ini menekan
kan pada koping individu sebelum nya dan kepribadian sebagai dasar
untuk memprediksi bagai mana seseorang akan dapat menyesuaikan
diri terhadap perubahan akibat penuaan.
Ketika perubahan hidup dibeban kan pada lansia oleh
perubahan sosial ekonomi atau kesahatan, permasalahan mungkin akan
timbul. Kepribadian yang tetap tidak diketahuan selama pertemuaan
atau kunjngan singkat kadang-kadang dapat menjadi vokal dan
menjadi sumber kejengkelan ketika situasi mengharuskan adanya suatu
perubahandidalam penganturan tempat tinggal.

13. Teori Organ Tubuh


Teori penuaan organ tunggal dilihat sebagai kegagalan penyakit
yang berhubungan dengan suatu organ tubuh vital. orang meninggal
karena penyakit atau keausan, menyebabkan bagian penting dari tubuh
berhenti fungsi sedangkan sisanya tubuh masih mampu hidup.Teori ini
berasumsi bahwa jika tidak ada penyakit dan tidak ada kecelakaan,
kematian tidak akan terjadi.
14. Teori Sosiologi
Teori sosiologi merupakan teori yang berhubungan dengan
status hubungan sosial. Teori ini cenderung dipengaruhi oleh dampak
dari luar tubuh.
C. MANDMAPPING

D. Kesimpulan
Proses penuaan merupakan tahap dewasa yang dimana tahap
pertumbuhan manusia mencapai titik perkembangan yang maksimal,
dengan disertai mulai menyusutnya tubuh yang dikarenakan berkurangnya
jumlah sel-sel dalam tubuh. Sehingga fungsi tubuh juga akan mengalami

penurunan secara perlahan-lahan yang biasanya disertai masalah atau


gangguan pada kesehatan.
C. Saran
Untuk dapat memahami proses penuaan, selain membaca dan
memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet,
dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan
kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu
diingat.
Begitu banyak teori mengenai proses penuaan yang semuanya
perlu untuk digali lebih dalam lagi, khususnya bagi praktisi kesehatan
ataupun mahasiswa kesehatan agar menambah wawasan dalam melakukan
praktik sebagai praktisi kesehatan. Dan didalam makalah ini hanya dibahas
mengenai satu teori besar mengenai proses penuaan yakni teori biologis.
Sehingga akan labih baik jika diperluas dengan mempelajari teori proses
penuaan yang lainnya agar lebih memahami bagaimana proses penuaan
dalam beberapa sudut pandang teori.

DAFTAR PUSTAKA
Stanley, Mickey. 2006. Buku ajar keperawatan gerontik ; alih bahasa. editor
Edisi bahasa indonesi. Edisi 2. Jakarta : EGC
Watson, Roger. 2003. perawatan pada lansia. Jakarta : EGC

Wahyudi Nugroho. 2008. Keperawatan gerontik & geriatrik. Edisi 3. Jakarta :


EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Dokumen21 halaman
    Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen3 halaman
    KUESIONER
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Analisa Swot Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 2
    Analisa Swot Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 2
    Dokumen3 halaman
    Analisa Swot Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 2
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bayi Kembar
    Bayi Kembar
    Dokumen42 halaman
    Bayi Kembar
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bahan 1
    Bahan 1
    Dokumen69 halaman
    Bahan 1
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Dokumen23 halaman
    Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Dokumen23 halaman
    Leo - 19 Okt Tujuan Penelitian
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Bab 2 Seminar
    Bab 1 Bab 2 Seminar
    Dokumen32 halaman
    Bab 1 Bab 2 Seminar
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Analisa Swot Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 2
    Analisa Swot Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 2
    Dokumen3 halaman
    Analisa Swot Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 2
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Makalah Konsep DC Shock
    Makalah Konsep DC Shock
    Dokumen27 halaman
    Makalah Konsep DC Shock
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bahan 1
    Bahan 1
    Dokumen69 halaman
    Bahan 1
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen51 halaman
    Bab I
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen34 halaman
    Bab Ii
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Halaman Persembahan
    Halaman Persembahan
    Dokumen3 halaman
    Halaman Persembahan
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • DC SHOCK Defibrilator Referat Makalah
    DC SHOCK Defibrilator Referat Makalah
    Dokumen12 halaman
    DC SHOCK Defibrilator Referat Makalah
    Obed Yosia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Riwayat Hidup
    Daftar Riwayat Hidup
    Dokumen1 halaman
    Daftar Riwayat Hidup
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen3 halaman
    KUESIONER
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • BAb V Cindy
    BAb V Cindy
    Dokumen6 halaman
    BAb V Cindy
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Indy
    Kata Pengantar Indy
    Dokumen8 halaman
    Kata Pengantar Indy
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab Vii Cindy
    Bab Vii Cindy
    Dokumen2 halaman
    Bab Vii Cindy
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen27 halaman
    Bab Ii
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    syahri dinil fitri
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Tessa Elviana Septi
    Belum ada peringkat