Anda di halaman 1dari 7

[Type the document title]

ARTIKEL PENELITIAN

Analisis Hubungan Faktor Fisik


dan Faktor Lain Di Lingkungan Kerja dengan Gastritis
Aznul Hatima
Sub departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Abstrak

melakukan aktivitas kerja pada perut

Latar belakang : Gastritis merupakan

bagian tengah, tapi dapat sembuh kembali

salah satu masalah kesehatan saluran

setelah beristirahat selama beberapa hari.

pencernaan yang paling sering terjadi.

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien

Sekitar 10% orang yang datang ke unit

dengan diagnosis Gastritis yang masih

gawat darurat pada pemeriksaan fisik

berlangsung saat melakukan pekerjaan.

ditemukan adanya nyeri tekan di daerah

Distribusi sampel penelitian berdasarkan

epigastrium. Hal ini mengarahkan para

jenis pekerjaan yang dilakukan, didapatkan

dokter kepada suatu diagnosa gastritis,

hasil 2 pekerja dari 4 pekerja, mengeluh

dimana untuk memastikannya dibutuhkan

sakit pada bagian perut bagian tengah.

suatu

pemeriksaan

penunjang

lainnya

seperti endoskopi. Penyakit gastritis yang

Hasil : Prevalensi Gastritis sebesar 13,3%.

terjadi di negara maju sebagian besar

Beberapa faktor diketahui menjadi risiko

mengenai usia tua. Hal ini berbeda dengan

terhadap terjadinya Gastritis pada pekerja,

di

seperti jadwal makan yang tidak teratur,

negara

berkembang

yang

banyak

mengenai usia dini.

diit dan lain-lain.

Metode : Penelitian ini menggunakan

Kesimpulan : Jadwal makan atau istirahat

metode

kadang

penelitian

deskriptif

dengan

tidak

menentu

dikarenakan

pendekatan cross sectional melalui proses

membludaknya pelanggan yang di lakukan

walk through survey. Data yang digunakan

setiap hari selama 7-8 jam mempunyai

berupa kebiasaan responden, dan data

hubungan

faktor-faktor pencetus Gastritis, seperti

terjadinya keluhan nyeri pada perut bagian

jadwal makan yang tidak menentu. Data

tengah.

pengukuran

adanya

kecenderungan

merasakan sakit dan kelemahan selama


[Type text]

Page 1

yang

signifikan

dengan

[Type the document title]


Kata Kunci : Faktor fisik, Gastritis

Kondisi ini, dapat berlansung selama

Latar Belakang :

berbulan-bulan. Diduga proses peradangan

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa

pada mukosa lambung yang menyebabkan

lambung yang bersifat akut, kronik difus,

erosi dan perdarahan mukosa lambung dan

atau lokal dengan karakteristik anoreksia,

setelah terpapar pada zat iritan.


Selain kesulitan dalam melakukan tugas

rasa penuh, tidak enak pada epigastrium,


mual dan muntah. Proses ini diawali oleh
karena

kesembronoan

diit,

misalnya:

makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan


makanan yang terlalu banyak bumbu, atau
makanan yang terinfeksi. Inflamasi pada
dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster. Proses peradangan mukosa
akut,

biasanya

bersifat

transien.

sehari-sehari,
terkadang

Pasien

mengalami

dengan

gastritis

gangguan

tidur

akibat nyeri yang bertambah pada malam


hari.

Kondisi

ini

dapat

berlanjut

menyebabkan depresi serta nyeri pada


perut.
Faktor resiko tersering dari Gastritis
adalah akibat jadwal makan yang tidak
menentu dan diit yang sedang dijalankan.

Peradangan pada mukosa lambung yang


perdarahan

Pengobatan terdiri dari terapi pengobatan

mukosa lambung dan setelah terpapar pada

atau bahkan operasi jika berlangsung

zat iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot

kronis.

lambung.

melakukan manipulasi di bawah anestesi,

Secara garis besar penyebab gastritis

yang membedah gaster untuk membantu

dibedakan atas zat internal yaitu adanya

memulihkan gaster. Nyeri dapat diatasi

kondisi yang memicu pengeluaran asam

dengan analgesic dan NSAID. Kondisi ini

lambung yang berlebihan, dan zat eksternal

sering kalo merupakan penyakit self-

yang menyebabkan iritasi dan infeksi.

limiting, dapat sembuh tanpa operasi tapi

Menurut

kanker

memerlukan waktu hingga dua tahun.

lambung merupakan jenis kanker penyebab

Pasien dengan Gastritis dapat mengalami

kematian terbanyak kedua setelah kanker

kesulitan bekerja dan melakukan aktivitas

paru yaitu mencapai lebih dari 1 juta

sehari-hari untuk beberapa waktu.

menyebabkan

data

erosi

WHO

dan

(2005),

Seorang

dokter

juga

dapat

kematian pertahun. Selain itu, gastritis juga


memberikan merupakan penyakit yang

METODE

sangat mengganggu aktivitas dan bila tidak

Penelitian

ditangani dengan baik dapat juga berakibat

penelitian deskriptif dengan pendekatan

fatal.

cross

[Type text]

Page 2

ini

sectional

menggunakan
melalui

proses

metode
walk

[Type the document title]


through survey. Data yang digunakan

diperlukan adalah ada tidaknya faktor

berupa kebiasaan responden, dan data

hazard, alat kerja apa yang digunakan, alat

faktor-faktor

pelindung

pencetus

Data

yang

diri

yang

digunakan,

digunakan berupa kebiasaan responden,

ketersediaan obat P3K di tempat kerja,

dan data faktor-faktor pencetus Gastritis,

keluhan atau penyakit yang dialami pekerja

seperti akibat jadwal makan yang tidak

dan upaya pengetahuan mengenai K3

menentu.

kepada karyawan konveksi.

Data

kecenderungan

pengukuran
merasakan

adanya

sakit

dan
Peralatan yang diperlukan untuk

kelemahan selama melakukan aktivitas


kerja pada perut bagian tengah, tapi dapat
sembuh kembali setelah beristirahat selama
beberapa hari.Sampel dalam penelitian ini
adalah pasien dengan diagnosis Gastritis

melakukan walk through survey antara


lain:

pekerjaan

yang

menulis:

Berfungsi

selama survey jalan sepintas.

pekerjaan. Distribusi sampel penelitian


jenis

tulis

sebagai media untuk pencatatan

yang masih berlangsung saat melakukan


berdasarkan

Alat

Kamera digital: Berfungsi sebagai

dilakukan, didapatkan hasil 2 pekerja dari

alat untuk memotret kegiatan dan

4 pekerja, mengeluh perut bagian tengah,

lingkungan pekerja konveksi.

Akan tetapi penelitian pada studi cross


sectional terdapat beberapa kelemahan
yaitu

kurangnya

jumlah

kasus

yang

Check List: Berfungsi sebagai alat


untuk mendapatkan data primer

didapatkan, berat- ringannya kasus yang

mengenai

survey jalan

sulit ditentukan karena keterbatasan sarana

yang dilakukan.

sepintas

pemeriksaan, dan kurangnya waktu yang


didapatkan untuk melanjutkan survey.
Selain itu, penelitian dengan studi ini tidak
menggambarkan

perjalanan

penyakit,

Cara survey yang dilakukan adalah dengan


menggunakan

Walk

Through

Survey.

Teknik Walk Through Survey juga dikenali


sebagai Occupational Health Hazards.

insiden, maupun prognosis penyakit.


Bahan yang digunakan pada survei
ini adalah checklist yang di buat. Checklist
ini dibuat berdasarkan informasi yang
diperlukan daripada tujuan survei ini
dilakukan. Pada survei ini, informasi yang

Untuk melakukan survei ini, dapat dimulai


dengan mengetahui tentang manejemen
perencanaan yang benar, berdiskusi tentang
tujuan melakukan survey, dan menerima
keluhan-keluhan baru yang releven.
Bahaya apa dan dalam situasi yang

[Type text]

Page 3

[Type the document title]


bagaimana

bahaya

merupakan

dapat

sebagai

timbul,

hasil

dari

1.

dan lamanya paparan bahaya terhadap

Mei

Ibnu Sina
Pengarahan

kegiatan
Pembuatan

2016

pekerja.

laporan

Pihak

okupasi

kesehatan

dapat

kemudian merekomendasikan monitoring


survey untuk memperoleh kadar kuantitas
eksposur atau kesehatan okupasi mengenai

2.

7
2016

Through

Survey

ini

bertujuan

untuk

memahami

produksi,

denah

tempat

adalah
proses

kerja

dan

3.

lingkungannya secara umum. Selain itu,

Mei

pengawas

tentang

pekerjaan

dan

mengantisipasi

K3,

proposal survey
Walk
through

survey
Walk

survey
Pembuatan

pekerja,

mengenal

potensi

through

laporan
-

Walk

through survey
Pembuatan status
okupasi

memahami

tugas-tugas
dan

2016

mendengarkan pandangan pekerja dan

walk

through survey
Pembuatan

Mei

risk assessment.
Walk

ke

bagian K3 RS

penyelenggaraan kegiatan Walk Through


Survey. Mengenal bahaya, sumber bahaya

Melapor

4.

Mei

2016

Pembuatan
artikel

bahaya yang ada dan mungkin akan timbul


di tempat kerja atau pada petugas dan
menginventarisir upaya-upaya K3 yang

5.

10

Mei

2016

perundangan dan sebagainya.


Survey dilakukan di Cerrefour jalan
Perintis Kemerdekaan , dengan jadwal
survey selama 1-5 hari (06-10 Juni 2016 ),
yaitu :

laporan

walk

through survey

telah dilakukan mencakup kebijakan K3,


upaya pengendalian, pemenuhan peraturan

Presentasi

HASIL
Pada penelitian ini diambil sampel
dalam salah satu bagian pekerjaan di toko
swalayan dan dari perhitungan sampel
didapatkan sampel sebanyak 2 dari 15
pekerja (total jumlah pekerja).
Dari rencana waktu yang telah

No
.

Tanggal

ditetapkan,

Kegiatan

terkumpul

data

yang

didapatkan dari check list yang dibuat.


Dari hasil check list diperoleh 1 pekerja

[Type text]

Page 4

[Type the document title]


laki-laki

dan

perempuan,

Sebab melakukan pekerjaan fisik, tetapi

mengeluh nyeri pada perut, dalam jangka

tidak melakukan istirahat terutama makan

waktu 2 bulan. Dan sisanya mengeluh

dalam bekerja dan dalam waktu yang

penyakit

melebihi batas yang telah ditentukan untuk

yang

pekerja

berbeda,

yang

juga

berhubungan dengan pekerjaan.

seorang pekerja dalam sehari maka akan

Faktor yang dominan berpengaruh

menyebabkan

ulkus

gaster

sehingga

dalam Gastritis berupa jadwal makan yang

berujung pada perforasi. Memperpanjang

tidak

membludaknya

waktu kerja lebih dari kemampuan lama

pelanggan dengan minimnya pekerja di

kerja tidak disertai efisiensi, efektivitas dan

toko swalayan terutama kasir.

produktivitas

menentu

akibat

Berdasarkan

data

yang

yang

optimal,

bahkan

telah

biasanya terlihat penurunan kualitas dan

didapatkan, ditemukan berbagai faktor

hasil kerja serta bekerja dengan waktu

yang mempengaruhi terjadinya keluhan,

yang

dan faktor fisik dan ergonomis menjadi

kecenderungan untuk terjadinya kelelahan,

lebih dominan. Didukung dari penelitian

gangguan kesehatan, penyakit, kecelakaan

lain yang di lakukan menyatakan bahwa

dan ketidakpuasan.

berkepanjangan

timbul

terdapat beberapa faktor risiko terjadinya


gastritis pada pekerja konveksi diantaranya

DISKUSI

adalah berupa jadwal makan yang tidak


menentu akibat membludaknya pelanggan.

Penelitian
terlepas

Tingginya angka kejadian Gastritis

dari

keterbatasan

ini

tentunya

keterbatasan,

tidak
adapun

dari penelitian ini adalah

pada pekerja yang aktifitasnya tidak lepas

checklist yang dibuat hanya menentukan

dari tugasnya dikarenakan pekerjaan yang

hubungan penyakit akibat kerja, tapi tidak

dikerjakan secara terus menerus dan

dapat

berulang ulang dalam pekerjaan tanpa

ringannya

pengganti

waktu

penyakit. Demikian pula untuk survey

lama.Sehingga menyebabkan stres pada

menilai faktor psikososial akibat kerja,

gaster

tersebut

diagnosisnya hanya bersifat subjektif, tidak

dapat

dapat diketahui kapan stressor muncul.

dijadikan evaluasi untuk memperbaiki

Keterbatasan lainnya adalah tidak

dalam
sehingga

mengalami
kondisi

atau

ulkus.

jangka
jaringan
Sehingga

lingkungan

kerja

yang

menentukan
penyakit,

terhadap

yang terkait mengenai Gastritis sendiri.

keterbatasan

Page 5

dan

berat

prognosis

dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh

terkait.Di mulai dari edukasi dari pihak

[Type text]

insidens,

seluruh
sarana

responden,

karena

pemeriksaan,

dan

[Type the document title]


keterbatasaan waktu penelitian, karena
untuk menganalisa faktor terjadinya kasus

KESIMPULAN

penyakit dengan keluhan nyeri ulu hati

Gastritis adalah suatu peradangan

perlu diketahui riwayat penyakit terdahulu

mukosa lambung yang bersifat akut, kronik

dan riwayat pekerjaan di tempat lain yang

difus, atau lokal dengan karakteristik

mungkin berhubungan dengan keluhan

anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada

yang dirasakan sekarang.

epigastrium, mual dan muntah. Proses ini

Selain itu checklist yang hanya

diawali oleh karena kesembronoan diit,

terfokus pada faktor penyebab penyakit

misalnya: makan terlalu banyak, terlalu

akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-

cepat, makan makanan yang terlalu banyak

poin yang diperlukan untuk mendiagnosis

bumbu, atau makanan yang terinfeksi.

penyakit dari keluhan yang dirasakan.

Inflamasi pada dinding gaster terutama

Perlu penelitian yang lebih mendalam dan

pada

pemeriksaan yang lebih lengkap untuk

peradangan mukosa akut, biasanya bersifat

dapat menilai secara keseluruhan penyebab

transien.

dari keluhan yang dirasakan oleh pekerja.

lambung yang menyebabkan erosi dan

lapisan

mukosa

gaster.

Peradangan

pada

Proses
mukosa

Akhirnya kami berasumsi bahwa

perdarahan mukosa lambung dan setelah

bila terdapat gejala keluhan nyeri ulu hati

terpapar pada zat iritan. Erosi tidak

pada responden dengan hasil survey dan

mengenai lapisan otot lambung.

penyakit akibat kerja tidak menunjukkan

Kondisi ini, dimana penyebabnya

nilai yang berarti , maka tidak menutup

akibat siklus makanan yang tidak teratur

kemungkinan

yang berlangsung selama berbulan-bulan,

keluhan

yang

dirasakan

pasien juga karena kontribusi dari faktor

dan

individu dan faktor lingkungan lain, selain

disebabkan oleh jadwal kerja yang tidak

lingkungan tempat kerja.

menentu. Diduga akibat tidak adanya

Penelitian

ini

juga

tidak

pada

makanan

beberapa

yang

kasus

masuk,

diduga

maka

terjadi

mengklasifikan berat ringannya penyakit ,

ulserasi superfisial dan mengarah pada

berdasarkan keluhan dari pekerja, juga

hemoragik.
Selain kesulitan dalam melakukan

tidak dapat menentukan penatalaksanaan


yang

tepat

untuk

mencegah

atau

mengurangi keluhan yang dirasakan atau


akan dirasakan nanti di masa yang akan

terkadang

Page 6

mengalami

gangguan

tidur

akibat nyeri yang bertambah pada malam


hari.

datang.
[Type text]

tugas sehari-sehari, pasien dengan gastritis

Kondisi

ini

dapat

berlanjut

[Type the document title]


menyebabkan depresi serta nyeri pada

3. Sistem

Gastrointestinal.

Jakarta:

perut.

TIM
4. Sylvia Price. 2005. Edisi 6 Vol 1

Pengobatan terdiri dari terapi pengobatan

Patofisiologi:

atau bahkan operasi jika berlangsung

Proses-Proses Penyakit. Jakarta:

kronis.

Seorang

dokter

juga

dapat

melakukan manipulasi di bawah anestesi,


yang membedah gaster untuk membantu
memulihkan gaster. Nyeri dapat diatasi
dengan analgesic dan NSAID. Kondisi ini
sering kalo merupakan penyakit selflimiting, dapat sembuh tanpa operasi tapi
memerlukan waktu hingga dua tahun.

Konsep

Klinis

EGC
5. Diane C. Baughman & Joann C.
Hackley.

2000.

Keperawatan

Medikal Bedah. Jakarta: EGC


6. LM,
Wilson,
Dkk.1995.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses
proses Penyakit. Jakarta : EGC
7. Setiadi. 2007. Anatomi Fisiologi

Pasien dengan Gastritis dapat mengalami

Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu


8. Price,
and
Wilson.
2006.

kesulitan bekerja dan melakukan aktivitas

Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta : EGC.


9. Hirlan. 2001. Buku Ajar Ilmu

sehari-hari untuk beberapa waktu.

Penyakit Dalam Jilid II edisi

Daftar Pustaka :
1. Perry Potter. 2005. Fundamental of
Nursing.
2. Mansjoer,

Arif.

1999.

Kapita

Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I.


Jakarta: FKUI.

[Type text]

Page 7

Ketiga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai