Anda di halaman 1dari 11

Sumber Asli:

https://en.wikipedia.org/wiki/Manila_Light_Rail_Transit_System

Manila Light Rail Transit


System
Manila Light Rail Transit System, lebih populer atau secara tidak
resmi dikenal sebagai LRT, adalah sebuah sistem jalan rel
metropolitan yang melayani kawasan Metro Manila di Philipina.
Walaupun disebut sebagai sebuah sistem light rail karena aslinya
menggunakan kendaraan light rail, sistem ini mempunyai
karakteristik yang membuatnya lebih mirip dengan sistem (metro)
rapid transit, seperti throughput penumpang yang tinggi, hak jalan
(right-of-way) yang eksklusif, dan kemudian penggunaan full metro
rolling stock. Sistem ini dijalankan oleh Light Rail Transit Authority
(LRTA), sebuah perusahaan yang dimiliki pemerintah dan
dikendalikan dibawah kewenangan Department of Transportation
and Communications (DOTC). Bersama-sama dengan Manila
Metro Rail Transit System (MRT-3, juga disebut the new Yellow
Line), dan Philippine National Railways's commuter line, sistem
tersebut membentuk prasarana jalan rel Metro Manila's.
Cepat dan murah, sistem tersebut melayani 2.1 juta penumpang
per hari. Dengan panjang 33.4 kilometer (20.8 mi) yang sebagian
besar adalah elevated route membentuk dua jalur yang seluruhnya
melayani 31 stasiun. LRT Line 1 (LRT-1), juga disebut the Green
Line (sebelumnya adalah Yellow Line), dibuka tahun 1984 dan
melayani rute utara-selatan. LRT Line 2 (LRT-2), the Blue Line
(sebelumnya adalah Purple Line), diselesaikan tahun 2004 dan
melayani timurbarat. LRT-1 dibangun semata-mata sebagai
angkutan umum dan tidak memiliki beberapa fitur dan
kenyamanan, tetapi LRT-2 telah dibangun dengan memasukkan
pemikiran terkait standar dan kriteria tambahan seperti akses
bebas-hambatan (barrier-free). Penjaga keamanan di setiap

stasiun melakukan pemeriksaan dan memberikan layanan


bantuan. Sebuah sistem tiket magnetik berbahan plastic daurulang telah menggantikan sistem berbasis token yang sebelumnya
digunakan, dan Flash Pass diperkenalkan sebagai langkah menuju
sistem transportasi yang lebih terintegrasi.
Banyak penumpang pengguna sistem juga menggunakan
berbagai bentuk transportasi umum berbasis jalan, seperti bus, ke
dan dari stasiun untuk mencapai tujuan yang diinginkan mereka.
Meskipun bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan
waktu perjalanan di kota metropolitan, sistem transportasi tersebut
tidak seluruhnya berhasil karena meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor dan cepatnya urbanisasi. Perluasan jaringan
direncanakan untuk mengatasi masalah ini.

Jaringan

Main articles: Manila Light Rail Transit System Line 1, Manila Light
Rail Transit System Line 2 and List of LRT stations

Peta Sistem LRT and MRT Manila (Juli 2015)

Jaringan terdiri dari dua jalur: LRT Line 1 (LRT-1) atau Green Line,
dan yang lebih modern LRT Line 2 (LRT-2), atau Blue Line. LRT-1
secara umum terletak pada arah utaraselatan sepanjang lebih
dari 17.2 kilometer (10.7 mi) yang seluruhnya adalah elevated
track. Dari Monumento ke Selatan di atas keramaian dan hiruk
pikuk Rizal dan Taft Avenue sepanjang jembatan layang yang
memungkinkan hak jalan (right-of-way) eksklusif sebelum berakhir
di Baclaran.[2][3] Sebuah perpanjangan empat-stasiun arah timurbarat sepanjang Epifanio de los Santos Avenue yang akan
menghubungkan Monumento ke stasiun North Avenue MRT
Station saat ini dalam kegiatan konstruksi. Termasuk dua stasiun
perpanjangan yang baru dibuka, Balintawak and Roosevelt, LRT-1
mempunyai 20 station. LRT-2 atau Line 2 terdiri dari sebelas
stasiun yang secara umum dalam arah timur-barat sepanjang lebih
dari 13.8 kilometer (8.57 mi) yang hampir seluruhnya adalah
elevated track, dengan satu stasiun berada di bawah tanah.

Berawal di Recto, jalur tersebut mengikuti sebuah koridor terdiri


dari Claro M. Recto dan Legarda Avenues, Ramon Magsaysay dan
Aurora Boulevards, dan Marikina-Infanta Highway sebelum
mencapai ujung lain jalur tersebut di Santolan. Sistem tersebut
melewati kota-kota Caloocan, Manila, Marikina, Pasay, Pasig,
Quezon City, dan San Juan.
Setiap hari sekitar 430.000 penumpang naik LRT-1, dan 175.000
naik LRT-2. Selama jam puncak, LRT-1 ada 24 rangkaian gerbong
kereta; waktu interval antara satu keberangkatan kereta dengan
kedatangan kereta yang lain, disebut headway, minimum adalah 3
minute. LRT-2 menjalankan 12 kereta dengan headway minimum 5
minute. Dengan pengembangan, Yellow Line direncanakan untuk
dijalankan dengan headway paling mungkin sebesar 1.5 minutes.
LRT-2 dapat dijalankan dengan headway paling mungkin sebesar
2 minute dengan throughput sampai dengan 60.000 penumpang
per jam per arah (passengers per hour per direction/ pphpd).
Bersama-sama dengan MRT-3juga dikenal sebagai new Yellow
Line, sebuah sistem jalan rel metro yang serupa tapi terpisah, yang
dioperasikan oleh swasta Metro Rail Transit Corporation (MRTC)
sistem tersebut menyediakan platform untuk sebagian besar
perjalanan rel di kawasan Metro Manila. Bersama-sama dengan
PNR, ketiganya membentuk SRTS. Recto dan Doroteo Jose
melayani sebagai satu-satunya persimpangan/interchange antara
kedua jalur LRTA. Station Araneta Center-Cubao dan EDSA
melayani sebagai interchange antara jaringan LRTA dan MRTC.
Untuk transfer jalur, penumpang harus keluar dari stasiun mereka
kemudian melewati jalan setapak tertutup yang menghubungkan
stasiun. Sementara itu stasiun Blumentritt LRT adalah tepat di atas
stasiun PNR rekannya.
Baclaran, Central Terminal, dan Monumento adalah tiga terminal
station LRT-1; Recto, Araneta Center-Cubao, dan Santolan adalah
terminal station pada LRT-2. Semuanya terletak pada atau dekat
rute utama transportasi dimana penumpang dapat mengambil
bentuk lain dari transportasi seperti bus swasta dan jeepneys

untuk mencapai tujuan akhir mereka baik di Metro Manila maupun


di provinsi sekitarnya. Sistem tersebut mempunyai dua depo: LRT1 menggunakan depo Pasay pada kantor pusat LRTA di Pasay,
dekat stasiun Baclaran, sementara LRT-2 menggunakan depo
Santolan yang dibangun oleh Sumitomo di Pasig.
LRT-1 dan LRT-2 buka setiap hari sepanjang tahun dari jam
5:00 pagi PST (UTC+8) sampai dengan jam10:00 malam di hari
kerja, dan dari jam 5:00 pagi sampai dengan jam 9:30 malam di
akhir pekan, kecuali ketika diumumkan perubahan. Pemberitahuan
terkait jadwal khusus diberikan lewat siaran press, lewat sistem
pengumuman di setiap stasiun, dan LRTA website.[15]

Stations

Concourse dan platform pada hampir semua stasiun LRT-1 keduanya terletak
pada tingkat yang sama.

Stasiun J. Ruiz LRT-2. Platforms terletak pada level yang terpisah di stasiun
LRT-2.

Kecuali stasiun Katipunan (yang terletak di bawah tanah), the 31


station LRTA adalah elevated. Stasiun-stasiun tersebut mengikuti
salah satu dari dua layout yang berbeda. Kebanyakan stasiun LRT1 terdiri dari hanya satu tingkat, dapat diakses dari jalan di bawah
oleh tangga, wilayah concourse dan platform di stasiun dipisahkan
oleh pintu tarif. Platform keberangkatan berukuran panjang 100
meter (328 ft 1 in) dan lebar 3,5 meter (11 ft 6 in). Stasiun
Baclaran, Central Terminal, Carriedo, Balintawak, Roosevelt dan
North Avenue pada LRT-1, dan semua stasiun LRT-2 terdiri dari
dua tingkat. Concourse pada tingkat yang lebih rendah dan
platform di tingkat atas (sebaliknya dalam kasus Katipunan).
Gerbang tarif memisahkan concourse dari tangga dan eskalator
yang menyediakan akses ke ke platform. Semua stasiun memiliki
platform sisi kecuali stasiun Baclaran, yang memiliki satu sisi dan
satu platform pulau (island platform), dan stasiun Santolan, yang
memiliki platform pulau.

Daerah concourse di stasiun LRTA biasanya berisi kantor bantuan


penumpang (passenger assistance office/PAO), wilayah pembelian
tiket (counter tiket dan / atau mesin tiket), dan setidaknya satu kios
yang menjual makanan dan minuman. Stasiun terminal juga
memiliki kantor humas (public relations office). Toko dan ATM
biasanya ditemukan di jalan di luar stasiun, meskipun ada
beberapa keadaan di mana mereka dapat ditemukan dalam
concourse. Beberapa stasiun, seperti Monumento, Libertad dan
Araneta Center-Cubao, secara langsung terhubung ke pusat
perbelanjaan. LRT-2 stasiun memiliki dua toilet, tetapi toilet LRT-1
telah menjadi bahan perbincangan bukan hanya karena
penyediaan kamar kecil tunggal di setiap stasiun yang melayani
semua penumpang (baik laki-laki, perempuan, cacat, dan
sebagainya), tetapi juga karena kesan bahwa pemeliharaan WC
yang buruk dan tidak bersih.
Awalnya, LRT Line 1 dibangun tanpa pemikiran terkait
aksesibilitas. Hal ini tercermin dari kurangnya fasilitas bebas
hambatan (barrier-free) seperti eskalator dan lift di LRT-1. Hal ini
kurang nyaman karena penggunaan platform sisi, penumpang
yang ingin mengakses platform lain untuk kereta dari arah yang
berlawanan harus keluar dari stasiun dan membayar tarif baru.
LRT Line 2 yang lebih baru, tidak seperti rekannya, sudah
dirancang untuk bebas hambatan dan memungkinkan transfer
yang mulus antar platform. Dibangun oleh perusahaan patungan
Hanjin dan Itochu, stasiun LRT-2 memiliki jalur kursi roda, tanda
braille, serta eskalator dan lift.
Bekerjasama dengan Philippine Daily Inquirer, tabloid gratis versi
Tagalog tersedia di stasiun LRTA tertentu dari pukul 06:00 pagi
sampai pasokan habis.

Rolling stock
Empat jenis rolling stock berlaku di sistem, dengan tiga jenis
digunakan pada LRT Line 1 dan lainnya digunakan pada LRT Line
2. Gerbong kereta LRT Line 1 dibuat di Belgia oleh La Bruggeoise
et Nivelle, Korea Selatan oleh Hyundai Precision dan Adtranz (La
bruggeoise et Nivelle dan Adtranz sekarang adalah bagian dari
Bombardier Transportation), atau Jepang oleh Kinki Sharyo dan
Nippon Sharyo. LRT Line 2, tidak seperti LRT Line 1, menjalankan
gerbong heavy rail metro yang dibuat di Korea Selatan oleh
Hyundai Rotem dan disediakan oleh Asia-Europe MRT Consortium
di bawah Marubeni Corporation yang memiliki kapasitas
penumpang dan kecepatan maksimum yang lebih tinggi. Keempat
jenis rolling stock ditenagai oleh pasokan listrik melalui overhead
wires.
Dari dua line LRTA, LRT Line 2 memanfaatkan iklan di badan
gerbong kereta (wrap advertising) di rolling stock nya. LRT Line 1
telah mulai juga menggunakan wrap advertising untuk kereta
generasi kedua mereka, diikuti dengan kereta generasi ketiga
mereka.

LRT Line 1[edit]


Main article: Manila Light Rail Transit System Line 1
LRT Line 1 pada berbagai tahap dalam sejarahnya telah
menggunakan dua gerbong, tiga gerbong, dan kereta empat
gerbong. Kereta dua gerbong adalah kereta BN generasi pertama
(gerbong kereta api bernomor mulai dari 1000). Kebanyakan
diubah menjadi kereta tiga gerbong, meskipun beberapa kereta
dua gerbong tetap digunakan. Kereta empat mobil generasi kedua
yang lebih modern dibuat Hyundai Precision dan Adtranz
(berangka mulai dari 1100) dan generasi ketiga kereta Kinki
Sharyo / Nippon Sharyo (1200). Ada 139 gerbong kereta api
dikelompokkan menjadi 40 kereta: 63 buah adalah gerbong
generasi pertama, 28 generasi kedua, dan 48 generasi ketiga.

Satu gerbong kereta (1037) rusak berat dalam pemboman Rizal


Day dan kemudian dinonaktifkan. Kecepatan maksimum gerbong
ini adalah 80 kilometer per jam (50 mph).
Sebagai bagian dari tahap kedua pengembangan di Yellow Line,
12 kereta api baru yang dibuat di Jepang oleh Kinki Sharyo dan
disediakan oleh Tren Consortium Manila dikirim pada kuartal
ketiga tahun 2006 dan masuk ke layanan pada kuartal pertama
tahun 2007. Kereta baru berpendingin udara telah meningkatkan
kapasitas jalur dari 27.000 menjadi 40.000 penumpang per jam
per arah.

LRT Line 2[edit]


Main article: Manila Light Rail Transit System Line 2
Armada LRT Line 2 menjalankan delapan belas kereta empatgerbong heavy rail dengan badan gerbong berbahan stainless
ringan dan 1.500 volt motor listrik. Mereka memiliki kecepatan
tertinggi 80 kilometer per jam (50 mph) dan biasanya memakan
waktu sekitar tiga puluh menit untuk perjalanan dari satu ujung
jalur ke ujung jalur yang lain. Setiap kereta berukuran lebar 3,2
meter (10 kaki 6 in) dan panjang 92,6 meter (303 ft 10 in)
memungkinkan kapasitas 1.628 penumpang: 232 duduk dan 1396
berdiri. Dua puluh pintu geser per sisi memungkinkan keluar
masuk dengan cepat. Kereta ini juga memiliki AC, operasi kereta
otomatis tanpa pengemudi (driverless) dari Control Center
Operations (OCC) di Santolan, pengontrol kebisingan rendah,
memungkinkan listrik dan pengereman regeneratif, dan televisi
sirkuit tertutup di dalam kereta. Ruang terbuka dan kursi khusus
ditujukan untuk pengguna kursi roda dan penumpang lanjut usia,
dan pemberitahuan otomatis stasiun berikutnya dibuat untuk
kenyamanan penumpang, terutama untuk tuna netra.

Safety and security[edit]


Sistem ini dengan sendirinya adalah sistem yang aman untuk

melakukan perjalanan, dan meskipun ada beberapa kecelakaan,


Bank Dunia menganggap operasi kereta api angkutan metro
secara keseluruhan adalah "baik". Peringatan keselamatan dalam
bahasa Inggris dan Tagalog adalah pemandangan umum di
stasiun dan di dalam kereta. Penjaga keamanan dengan megafon
dapat dilihat di wilayah pemberangkatan meminta orang banyak
untuk bergerak mundur dari lantai peringatan di tepi platform untuk
menghindari jatuh ke trek. Dalam hal keadaan darurat atau
kejadian tak terduga di dalam kereta, digunakan tanda peringatan
untuk menginformasikan penumpang tentang keadaan saat
operasi. LRTA menggunakan tiga tanda peringatan: Kode Biru,
Kuning, dan Merah.
Tanda
peringatan

Indikasi

Kode Biru

Peningkatan interval waktu antara kedatangan


kereta

Kode Kuning

Sedikit keterlambatan dalam keberangkatan dan


kedatangan kereta api dari stasiun

Kode Merah

Penghentian sementara semua layanan kereta api


karena masalah teknis

Merokok, yang sebelumnya hanya dilarang pada platform stasiun


dan di dalam kereta, telah dilarang di daerah concourse stasiun
sejak 24 Juni 2008. Bahan kimia berbahaya, seperti cat dan
bensin, serta benda-benda runcing tajam yang dapat digunakan
sebagai senjata, dilarang. Sepeda ukuran penuh dan papan
skateboard juga tidak diperbolehkan di dalam kereta, meskipun
larangan sepeda lipat dicabut pada tanggal 8 November 2009.
Mereka yang di bawah pengaruh alkohol bisa ditolak masuk ke
stasiun.

Sebagai tanggapan terhadap pemboman Rizal Day, serangkaian


serangan pada 30 Desember 2000 diantaranya termasuk
pemboman sebuah kereta LRT-1, serta kewaspadaan menyusul
serangan 11 September, sistem keamanan telah ditingkatkan.
Kepolisian Nasional Filipina memiliki satuan polisi khusus yang
ditugaskan di LRT-1 dan LRT-2 dan polisi keamanan yang
disediakan oleh perusahaan swasta ditugaskan untuk semua
stasiun dengan masing-masing memiliki seorang kepala penjaga.
Televisi sirkuit tertutup telah dipasang untuk memantau stasiun
dan melacak aktivitas mencurigakan. Untuk lebih mempersiapkan
dan meningkatkan respon terhadap insiden yang merugikan,
latihan simulasi serangan teror dan gempa bumi telah dilakukan.
Praktek standar berupa pemeriksaan tas pada saat masuk ke
stasiun dilakukan oleh penjaga yang dilengkapi dengan detektor
logam genggam. Mereka yang menolak untuk tunduk kepada
pemeriksaan tersebut akan ditolak masuk. Sejak 1 Mei 2007,
LRTA telah memberlakukan kebijakan terhadap ancaman bom
palsu, kebijakan yang juga sudah diberlakukan di bandara
nasional. Mereka yang membuat ancaman tersebut dapat dikenai
denda karena pelanggaran Keputusan Presiden Nomor 1727,
serta tindakan hukum. Pemberitahuan di dinding stasiun dan di
dalam kereta mengingatkan penumpang untuk berhati-hati dan
waspada terhadap penjahat yang memanfaatkan kerumunan di
dalam kereta. Untuk mengatasi kontak fisik tidak pantas di kereta
api yang penuh sesak, gerbong pertama kereta Yellow Line telah
ditujukan khusus untuk penumpang wanita.

Anda mungkin juga menyukai