Anda di halaman 1dari 5

Pembentukan dan Pelatihan Kader

Definisi Kader
Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang berasal dan mendapatkan kepercayaan
dari masyarakat setempat, yang telah mendapat pelatihan dan merasa terpanggil untuk
melaksanakan memeliharan dan mengembangkan kegiatan yang tumbuh di tengahtengah masyarakat dalam usaha pengembangan (Depkes RI, 1998). Kader kesehatan
adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat
bekerja secara sukarela mengelola posyandu (Zulkifli, 2003).
Tujuan Pembentukan Kader
Tujuan pembentukan kader adalah untuk membantu masyarakat mengembangkan
kemampuannya mengetahui dan memecahkan masalah kesehatan yang dihadapinya
secara swadaya sebatas kemampuannya. Dalam pembentukan kader keehatan
didasarkan pada beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Dari segi pengorganisasian dan pelayanan kesehatan
Dalam usaha yang menyangkut kemasyarakatan, supaya berhasil dan bertahan
lama diperlukan cara-cara dan alat yang murah sehingga dapat diterima setiap
orang. Dapat diterapkan untuk skala kecil dan sesuai dengan kebutuhan manusia
untuk mengembangkan kreatifitas. Cara pengorganisasian disusun atau dijalankan
dari bawah sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan masyarakat
(Schumacer, 1973).
2. Dari segi kemasyarakatan
Upaya kesehatan sangat erat hubungannya dengan social budaya masyarakat,
terutama bila dikaitan dengan usaha menumbuhkan peran serta masyarakat,
terutama bila dikaitkan dengan usaha menumbuhkan peran serta masyarakat.
Mengingat kader bukanlah tenaga professional maka jenis tugas yang dilimpahkan
kepada mereka adalah bersifat sederhana (Mantr, 1983).
Macam-macam Kader
1. Kader Posyandu Balita
Kader yang bertugas di Pos Pelayanan Tepadu (Posyandu) dengan kegiatan
rutin setiap bulannya melakukan pendaftaran, pencatatan, penimbangan bayi
dan balita.

2. Kader Posyandu Lansia


Kader bertugas di Posyandu lanjut usia (lansia) dengan kegiatan rutin setiap
bulannya membantu petugas kesehatan saat pemeriksaan kesehatan pasien
lansia.
3. Kader Masalah Gizi
Kader bertugas membantu

petugas puskesmas melakukan

pendataan,

penimbangan bayi dan balita yang mengalami gangguan gizi (malnutrisi)


4. Kader Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kader betugas membantu bidan puskesmas melakukan pendataan,
pemeriksaan ibu hamil dan anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan
(penyakit).
5. Kader Keluarga Berencana (KB)
Kader yang bertugas membantu

petugas

KB

melakukan

pendataan,

pelaksanaan pelayanan KB kepada pasangan usia subur di lingkungan tempat


tinggalnya.
6. Kader Juru Pengamatan Jentik (Jumantik)
Kader bertugas membantu petugas KB melakukan pendataan dan pemeriksaan
jentik nyamuk di rumah penduduk sekitar wilayah kerja puskesmas.
7. Kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Kader yang membantu petugas puskesmas melakukan pendataan dan
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di lingkungan pos tempat kerjanya.
8. Kader Promosi Kesehatan (Promkes)
Kader yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan penyuluhan
kesehatan secara perorangan maupun dalam kelompok masyarakat.
9. Kader Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Kader yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan penjaringan
dan pemeriksaan kesehatan anak-anak usia sekolah pada Pos Pelayanan UKS.
(Dinkes. Prov. Jatim, 2005)
Syarat Menjadi Kader
Dibawah ini salah satu persyaratan umum yang dapat dipertimbangkan untuk
pemilihan calon kader (Zulkifli, 2003).
1. Dapat baca, tulis dangan Bahasa Indonesia
2. Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader
3. Mempunyai penghasilan sendiri dan tetap di desa yang bersangkutan.
4. Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya.
5. Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon kader
lainnya dan berwibawa.
6. Sanggup membina paling sedikit 10 KK untuk meningkatkan kesadaran
kesehatan lingkungan.

7. Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunyai keterampilan.


Cara Pembentukan Kader
Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini
disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan
pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader
didesa yang telah ditetapkan. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan
persiapan tingkat desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya
keputusan bersama untuk terlaksanakan acara tersebut. Calon kader
berdasarkan kemampuan dan kemauan. Persiapan dari pelatihan kader ini
adalah:
a. Calon kader yang akan dilatih
b. Waktu pelatihan sesuai kesepakatan bersama
c. Tempat perlatihan yang bersih, terang, segar dan cukup luas
d. Adanya perlengkapan yang memadai
e. Pendanaan yang cukup
f. Adanya tempat praktik (lahan praktik bagi kader)
Tim pelatihan kader melibatkan dari beberapa sector. Camat otomatis
bertanggung jawab terhadap pelatihan ini, namun secara teknis oleh kepala
puskesmas. Pelaksanaan harian pelatihan ini adalah staf puskesmas yang
mampu melaksanakan. Adapun pelatihannya adalah tenaga kesehatan,
petugas KB (PLKB), pertanian, agama, PKK, dan sektor lain. Waktu
pelatihan disesuaikan sesuai kebutuhan. Metode yang dapat digunakan
adalah

ceramah,

diskusi,

simulasi,

demonstrasi,

pemainan

peran,

penugasan, dan praktik lapangan.


Tugas Kegiatan Kader
Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya
kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu dalam
pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang
diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan.
Adapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter kader dan semua
pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut
di dalam maupun di luar posyandu antara lain:
1. Kegiatan yang dapat dilakukan kader di posyandu adalah:
a. Melaksanakan pendaftaran

b. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita


c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan
d. Memberikan penyuluhan
e. Memberi dan membantu pelayanan
f. Merujuk
2. Kegiatan yang dapat dilakukan kader di luar posyandu KB kesehatan
adalah:
a. Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan
penanggulangan diare.
b. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan Posyandu
c. Kegiatan yang menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai
dengan permasalahan yang ada:
Pemberantasan penyakit menular
Penyehatan rumah
Pembersihan sarang nyamuk
Pembuangan sampah
Penyediaan sarana air bersih
Menyediakan sarana jamban keluarga
Pembuatan sarana pembuangan limbah
Pemberian pertolongan pertama pada penyakit
P3K
Dana sehat
Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan
3. Peranan kader di Posyandu KB-kesehatan
a. Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan melaksanakan
survei, membahas hasil survei, menentukkan masalah dan kebutuhan
kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan
masalah kesehatan bersama masyarakat, membahas pembagian
tugas menurut jadwal.
b. Melakukan komunikasi,

informasi,

dan

motivasi

lawan

muka

(kunjungan), alat peraga dan demonstrasi.


c. Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotong
royong,

memberikan

informasi

dan

mengadakan

kesepakatan

kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain


d. Memberikan pelayanan, yaitu:
Membagi obat
Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaaan
Mengawasi pendatangan di desanya dan melapor
Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya.

e. Melakukan pencatatan, yaitu:


Melakukan pembinaan mengenai lama program keterpaduan KB

kesehatan dan upaya kesehatan lainnya.


Keluarga pembinaan yang masing-masing berjumlah 10-20 KK atau
diserahkan dengan kader setempat. Hal ini dilakukan dengan

memberikan informasi tentang upaya kesehatan yang dilaksanakan


Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama
keluarga binaan
Melakukan pertemuan kelompok.
(Zulkifli, 2003)

Dapus:
Depkes RI. 1988. Pedoman Pengembangan Peran Serta Masyarakat
dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Jakarta:
Depkes RI
Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. USU: FKM (Fakultas
Kesehatan Masyarakat).
Dinkes. Prov. Jatim. 2005. Buku Pegangan Kader Posyandu.
Mantr, IB. 1983. Kader Tenaga Harapan Masyarakat.
Pengembangan Penyuluhan Gizi. Jakarta: Depkes RI

Proyek

Anda mungkin juga menyukai