Anda di halaman 1dari 7

ULKUS MULUT

Ulkus mulut adalah defek lokal atau ekstravasasi permukaan jaringan atau organ
yang lebih dalam dari jaringan epitel
Etiologi:
-

Infeksi: aspergilosis, kriptokokus, infeksi CMV, herpes simplex,


histoplasmosis, HIV, lepra, sifilis, TB, varisela zoster, blastomikosis
Anemia, neutropeni, leukemi, multiple myeloma
Crohn disease, celiac disease, ulcerative colitis
Liken planus, pemphigus, kronik ulseratif stomatitis, epidemolisis bulosa
Trauma

Diagnosis:
-

Riwayat defisiensi nutrisi


Riwayat penyakit sistemik
Kontak dengan bahan yang menyebabkan reaksi alergi
Lab mengetahui infeksi
Apusan mukosa mulut dikirim ke lab untuk evaluasi mikroskopik atau kultur
mulut

Terapi:
-

Berdasarkan etiologi
Pembersihan lokal dan oral hygiene yang baik

PERITONITIS
Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ
perut (peritoneum).
Lokasi peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, riwayat akut atau kronik dan
pathogenesis disebabkan infeksi atau aseptik.
Peritonitis merupakan suatu kegawat daruratan yang biasanya disertai bakteriemi
atau sepsis.
Etiologi:
-

Perforasi usus
Luka penetrasi dinding abdomen
Paparan benda asing (chronic peritoneal dialysis kateter)
Peritonitis primer: komplikasi keadaan penyakit yang menghasilkan sindrom
klinis asites
Peritonitis sekunder: perforasi appendicitis, perforasi gaster, penyakit ulkus
duodenale, perforasi kolon
Peritonitis tersier; pada pasien imunokompromais, terapi tidak adekuat
trauma

Diagnosis:

Anamnesis: nyeri abdomen, tenderness, demam, lokasi nyeri tergantung


penyebab, nyeri tumpul pada awal dan tidak spesifik kemudian berlangsung
secara progresif, nyeri menetap dan nyeri hebat semakin terlokalisir, mual
muntah
Pemfis: rigiditas dinding abdomen, bising usus menghilang, takikardi, tandatanda dehidrasi, nyeri tekan, defans muscular, perut kembung
Lab: leukositosis, asidosis
Foto polos abdomen: dilatasi usus besar dan usus kecil, free air subdiafragma

Terapi:
-

Mengistirahatkan saluran cerna dengan puasakan pasien


Pemberian antibiotik yang sesuai
Dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastric atau intestinal
Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang secara intravena
Pembuangan fokus infeksi atau penyebab radang lainnya
Operatif: laparatomi eksploratif

MALABSORPSI
Malabsorpsi adalah suatu keadaan terdapatnya gangguan pada proses pencernaan
dan absorpsi secara normal pada satu atau lebih komponen zat gizi. Malabsorpsi
adalah tidak optimalnya absorpsi lemak, vitamin, protein, karbohidrat, elektrolit,
mineral, dan air.
Pada dasarnya disebabkan oleh gangguan salah satu fungsi sistem pencernaan
berikut:
-

Digesti intraluminal terjadi sepanjang saluran cerna dimulai dengan saliva


di mulut, lalu di lambung, dan usus halus, dibantu oleh enzim pancreas dan
emulsifikasi oleh garam empedu
Digesti terminal melibatkan hidrolisis karbohidrat dan peptide oleh
disakarida dan peptidase di brush border mukosa usus halus
Transport transepiteliat nutrisi dan elektrolit di transport melalui epitel
usus halus untuk disalurkan ke dalam darah

Penyakit seliaka sensitive terhadap makanan yang mengandung gluten dengan


gejala diare, steatore, penurunan BB pada orang dewasa muda, di usia lanjut timbul
anemia, malaise, kram abdomen
Penyakit crohn nyeri kolik abdomen, diare, penurunan BB, malabsorpsi bukan
gejala umum tapi sering menyertai komplikasi penyempitan atau peradangan pada
penyakit ileum yang menyebar luas
Reseksi usus malabsorpsi global dapat timbul setelah dilakukan reseksi usus
halus yang meninggalkan ileum fungsional kurang dari 50 cm, malabsorpsi spesifik
dapat dihasilkan dari reseksi yang relative kecil
Penyakit whipple malabsorpsi lemak akibat infeksi usus menghambat lacteal
dengan makrofag dan bakteri, timbul steatorea

Pertumbuhan berlebih bakteri disebabkan metabolisme bakteri terhadap nutrient


dan produksi produk-produk pemecahan seperti co2 dan h2
Diagnosis:
-

Berat badan menurun


Diare
Flatus
Glossitis
Keilositis
Stomatotitis
Nyeri abdomen
Nyeri tulang
Tetanus
Paresthesia

Lemah
Azotemia
Hipotensi
Amenorea
Anemia
Perdarahan
Rabun senja
Neuropati perifer
Dermatitis

Pemeriksaan penunjang:

Hipokrom micrositer pada SADT bila defisiensi besi, makrositer pada


defisiensi asam folat atau vitamin B12
Elektrolit
Antibody anti alfa gliadin pemeriksaan serum untuk penyakit seliaka
Enema usus halus mencari etiologi

Terapi:

Defisiensi mayor harus dikoreksi dengan suplemen oral atau parenteral


Penyebab infeksi disingkirkan atau obati segera
Penyakit seletika diet bebas gluten
Penyakit crohn reseksi segmen yang terlibat, pemberian steroid sistemik
atau agen imunosupresif dapat membantu
Malabsorpsi radiasi atau iskemik jarang merespon terhadap terapi
medikamentosa apapun seringkali membutuhkan nutrisi parenteral

HEPATITIS B

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B
suatu anggot family hepadvirus yang dapat menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati.

Masa inkubasi: dimulai sejak pemaparan hingga awitan selama 2-5 bulan

Penularan:

Parenteral produk darah secara intravena


Kontak seksual
Perinatal secara vertical
Penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum
Transfuse darah
Penggunaan pisau cukur dan sikat gigi bersama

Diagnosis:

Masa prodromal: malaise, anoreksia, gejala GI track, nyeri perut atas


Icterus atau riwayat icterus di keluarga
Pemeriksaan lab: hyperbilirubinemia, kenaikan kadar transaminase serum
Tes serologis: HBsAg (+), Ig M anti HBc (+)
HBsAg imunitas dan atau penyembuhan proses infeksi
HBeAg adanya replikasi aktif virus di dalam hepatosit, berkorelasi dengan
kadar HBV DNA

Hepatitis B kronis: HBsAg (+) > 6 bulan, HBV DNA serum >10 5 copies/ml,
peningkatan ALT/AST secara berkala/persisten, biopsi hati menunjukkan
hepatitis kronis
Carrier HBsAg inaktif: HBsAg (+) > 6 bulan, HBeAg (-), anti HBe (+), HBV DNA
serum < 105 copies/ml, kadar ALT/AST normal, biopsi hati menunjukkan tidak
adanya hepatitis yang signifikan

Terapi:

Eliminasi virus, mencegah progresi penyakit menjadi sirosis, mencegah


karsinoma hepatoseluler
Interferon selama 16 minggu
Lamivudine minimal 1 tahun, lanjutan 3-6 bulan setelah terjadi serokonversi
HBeAg
Adefovir minimal 1 tahun

HEPATITIS C

Hepatitis C adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati,


disebabkan oleh virus hepatitis C.

Dapat menular melalui ASI dari ibu yang terkena ke bayi, dihubungkan
dengan penderita HIV, dapat terjadi melalui tindakan medis seperti
endoskopi, perawatan gigi, dialysis maupun operasi, luka tusukan jarum.

Gambaran klinis:

Fase inkubasi
Fase prodromal malaise, myalgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran
napas atas, anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen ringan dan menetap di
kuadran kanan atas atau epigastrium
Fase icterus muncul 5-10 hari timbul gejala atau dapat bersamaan dengan
munculnya gejala, banyak kasus fase ini tidak terdeteksi
Fase konvalesen menghilang gejala icterus, tetapi hepatomegaly dan
abnormalitas fungsi hati tetap ada, keadaan akut biasanya akan membaik
dalam 2-3 minggu
Pada umumnya infeksi akut tidak memberikan gejala atau bergejala minimal
Diperlukan waktu 20-30 tahun menjadi sirosis
Serologis: anti HCV (+)

Terapi:

Interferon alfa
Ribavirin

SOAL:

1. Perempuan 35 tahun mengeluh nyeri perut disertai mual muntah sejak 2


minggu yang lalu. Pasien tidak nafsu makan perut terasa begah. Pemfis TTV
dbn, sklera ikterik, dan hepatomegaly. Pada pemeriksaan marker hepatitis

2.

3.

4.

5.

6.

diperoleh HBsAg (+), HBeAg(+) dan IgM anti HBc (+). Makna pemeriksaan
marker hepatitis pasien ini adalah
a. Hepatitis B kronis
b. Hepatitis B akut dan infeksius
c. Pasien menderita hepatitis B dan E
d. Pasien dulu pernah hepatitis B dan pernah imunisasi hepatitis B
e. Hepatitis B carrier dan mendapatkan imunitas
Laki-laki 42 tahun, muntah darah 2x darah berwarna kehitaman jumlah
300cc. sejak 6 bulan pasien mengatakan perut semakin membesar dan
badan lemas terus. Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal. Pasien
gemar konsumsi alkohol. Pemfis asites (+), hepar sulit dinilai. TTV stabil.
Diagnosis pasien ini adalah
a. Rupture Mallory Weiss
b. Pecah varises esofagus ec hipertensi porta
c. Gastrirtis erosive
d. Ca colon
e. Ileus obstruktif
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut. Riwayat penggunaan aspirin yang
sering dan lama untuk menghilangkan nyeri kepala. Diagnosis?
a. Peritonitis primer
b. Peritonitis sekunder
c. Peritonitis tersier
d. Ileus obstruktif
e. Ileus paralitik
Laki-laki 60 tahun nyeri di seluruh perut disertai mual muntah, dirasakan
tiba-tiba dimulai pada daerah ulu hati 2 hari lalu. Pasien diketahui sering
konsumsi obat anti nyeri karena peradangan sendi lutut. Pemfis somnolen,
TD 85/60, RR 32, N 120. Pemeriksaan abdomen abdominal rigidity (+), nyeri
tekan dan nyeri lepas di seluruh perut. Lab leukosit 20.000, foto thorax
terdapat gambaran udara bebas di rongga peritoneum. Apakah diagnosis
yang paling mungkin?
a. Peritonitis primer
b. Peritonitis tersier
c. Perforasi apendiks
d. Peritonitis sekunder akibat perforasi tifoid
e. Peritonitis sekunder akibat perforasi ulkus peptikum
Pasien 1 tahun lalu mual muntah demam, HBsAg (+), sekarang keluhan
ikterik (+), asites (+), mual muntah. Diagnosis?
a. Hepatitis akut
b. Hepatitis kronis persisten
c. Hepatitis kronis akut
d. Sirosis hepatis
e. Ca hepar
Seorang bayi usia 1 bulan datang untuk imunisasi. Ibu pasien mengatakan
bahwa bayi sudah mendapat imunisasi polio dan BCG. Saat ini imunisasi apa
yang diberikan?
a. DPT
b. Campak
c. Hepatitis B

d. HiB
e. MMR
7. Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan demam dan nyeri perut kanan
atas. Pemfis sklera ikterik dan hepar 2 jari bawah arcus costarum. Lab HBsAg
(+), IgG anti HAV (+), anti HCV (-). Apakah diagnosis pasien diatas?
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
d. Hepatitis D
e. Hepatitis E
-

Anda mungkin juga menyukai