Anda di halaman 1dari 13

0

BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
A. PERSYARATAN TEKNIS
1.

Spesifikasi Umum
a. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
Gambar Kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis,
seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini.
b. Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan / atau
kesimpangsiuran informasi dalam pelaksanaan, Penyedia Jasa konstruksi
diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Direksi / Konsultan Pengawas
untuk mendapat, kejelasan pelaksanaan.

2.

Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja
serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.
b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu
lainnya.
c. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan, alatalat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
d. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak
Bangunan sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.

3.

Gambar Dokumen
Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan / atau ketidak
sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Penyedia Jasa
konstruksi diwajibkan melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas gambar
mana yang akan dijadikan pegangan. Hal tersebut di atas tidak dapat dijadikan
alasan dan Penyedia Jasa konstruksi untuk memperpanjang / meng- claim biaya
maupun waktu pelaksanaan.

4.

Shop Drawing
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus
yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun
yang diminta oleh Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana.
b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data
yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara
pemasangan dan / atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan
spesifikasi pabrik.

5.

Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja A (Arsitektur) pada dasarnya
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
b. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran
yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa
sepengatahuan Direksi.

6.

Sarana Kerja
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian
masing-masing anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan
yang dipergunakan dalam pekerjaan ini

b. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identifikasi tempat kerja


(workshop dan peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan Penyedia Jasa
konstruksi akan dilaksanakan serta jadwal kerja
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain
yang sedang berjalan serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan
tersebut.
7.

Standard Yang Dipergunakan


Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standard Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya
dengan pekerjaan, antara lain :
NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971]
SKSNI T-15-1991 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung.
PUBI 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
NI-3 PMI PUBBI Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
SKSNI S-05 - 1990 Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan
NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia
NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan
Peraturan Teknis lain yang berlaku di Indonesia.
SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton.
SNI 07-2529-1991, Metode pengujian kuat tarik baja beton.
SNI 03-2834-2000, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.

8.

Syarat Bahan
a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik,
tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda
lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
b. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan

9.

Merk Pembuatan Bahan


a. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &
persyaratan Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan
kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila ditentukan
lain.
b. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan
yang tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut.
c. Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran
pabrik harus di bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli yang ditunjuk.
d. Direksi / Konsultan Pengawas berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk
Pabrik dan/atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
e. Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini,
kecuali ada ketentuan lain yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
f. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana.
g. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang
ditentukan untuk menetapkan standard of appearence.
h. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah SPMK
turun

10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi

a. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan


membuat komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana untuk mendapat persetujuan.
b. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan
standard yang berlaku.
11. Koordinasi Pelaksanaan
Penunjukan Supplier dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas
petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana dengan Penyedia Jasa
konstruksi bawahan atau Supplier bahan.
b. Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana di
lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik.
12. Persyaratan Pekerjaan
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian
bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan uraian Pekerjaan &
Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan / atau khusus sesuai intruksi Pabrik.
b. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Penyedia Jasa konstruksi
wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja terkait pekerjaan lain
antara lain pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing /
Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari Direksi.
13. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan harus
tepat sesuai Gambar Kerja.
b. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke
selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang
tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak dibenarkan adanya genangan air.
c. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib
meneliti Gambar Kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
d. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi / Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
e. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi
dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
f. Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila
terjadi Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Penyedia Jasa konstruksi,
Penyedia Jasa konstruksi harus memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
g. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang
berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.
h. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai dengan
kegiatan suatu pekerjaan.
i. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa konstruksi dan disaksikan oleh direksi.
14. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali
a. Penyedia Jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang
ada / existing di Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran
Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa lainnya yang masih berfungi dan kabel bawah
tanah apabila ada.
b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk
pekerjaan lain, maka Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan memperbaiki kembali
atau menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu

sistem yang ada. Dalam kasus ini, Penyedia Jasa konstruksi tidak dapat
menclaim sebagai pekerjaan tambah.
c. Penyedia Jasa konstruksi wajib melapor kepada Direksi / Konsultan Pengawas
sebelum melakukan pembongkaran / pemindahan segala sesuatu yang ada di
Lapangan.
B. PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.

URAIAN DAN JENIS PEKERJAAN YANG HARUS DILAKSANAKAN


01. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
REHAB PUSTU GEMPOLSARI PUSKESMAS GABUS I secara garis besar yang
akan dikerjakan adalah :

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Allumunium dan Kayu
Pekerjaan Penutup Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan Sanitasi
Pekerjaan Pengecatan

02. Pelaksanaan berdasarkan atas Pedoman Teknis Pembangunan antara lain :


Spesifikasi Bahan Bangunan :
Pondasi
: Batu kali; Strauspall
Sloof, kolom,
: Beton bertulang ; beton Mutu K-100 ; K-175
Dinding
: Pas. Batu bata Bata
Plesteran
: Camp 1Sp : 4 Pp; 1Sp : 8 Pp Tebal 15 mm
Lantai
:Keramik 30 x 30 cm ; KM/WC 20 x 20 cm (Lantai) ;
dinding 20 x 25 cm
Rangka atap
: Kuda-kudaBaja Ringan bersertifikat SNI
( C 75 / 1,00 )
Penutup Atap
: Genteng press ex Kudus
Kosen Allumunium : Drakbrown 4
Pekerjaan Cat-catan : Mengecat tembok dalam /luar dan plafond
Dan masih banyak ( disesuaikan dengan kebutuhan / petunjuk teknis )
03. Gambar Kerja
04. RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-syarat ).
05. Gambar tambahan dan perubahan dalam Berita Acara anwijzing / Addenda
dokumen
Pelaksanaan untuk Pedoman pelaksanaan dilapangan.
Petunjuk serta perintah Pengguna Anggaran pada waktu atau sebelum
berlangsungnya pekerjaan, termasuk hal yang ini adalah pekerjaan-pekerjaan
tambah / kurang yang timbul dalam pelaksanaan. Namun demikian semuanya
harus di konsultasikan terlebih dahulu kepada Pengguna Anggaran
06. Perbedaan ukuran :
Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara :
a. Gambar rencana dengan detail, maka yang mengikat adalah gambar yang
skala lebih besar

b.

Gambar dengan bestek, yang berlaku adalah tau pentunjuk / penjelasan dari
Pengguna Jasa
c. Bila pada gambar terlukis, sedang dalam bestek tidak disebutkan, maka
gambar yang mengikat.
d. Bila dalam bestek disebutkan, sedang dalam gambar tidak dilukiskan, maka
yang mengikat adalah bestek. Meskipun demikian, hal-hal yang tersebut di
atas harus diberitahukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
2.

PEKERJAAN PENGUKURAN/BOUWPLANK
a.
b.

c.
d.
e.
3.

PAPAN NAMA PROYEK


a.
b.
c.

4.

Bouwplank harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu


pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Bouwplank harus dibuat dari papan kayu Kalimantan kelas II di sekeliling
pondasi ukuran 2,5 cm x 20 cm diserut / disugu bagian atasnya dan dipakukan
kepada patok-patok kayu ukuran 5/7, yang dipancangkan kuat ke dalam tanah
sedalam minimum 75 cm
Penguraian ukuran-ukuran sumbu-sumbu utama pada bouwplank, harus
dilakukan dengan sepengetahuan Direksi dengan memberikan tanda-tanda yang
jelas, dibuatkan gambar dan Berita Acaranya.
Tanda-tanda tersebut harus dijaga dan dipelihara selama pekerjaan berlangsung
dan menjadi tanggung jawab kontraktor.
Disamping bouwplank ada titik kerangka dasar yang permanen.

Kontraktor wajib memasang papan nama proyek dan dipancangkan di tempat


yang mudah terlihat umum.
Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat mulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapatkan persetujuan Pemberi
Tugas/Direksi Pekerjaan.
Bentuk, ukuran dan redaksi papan nama proyek, harus dikonsultansikan
terlebih dahulu kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN DAN PERAPIHAN AKHIR


1.

Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus melaksanakan pembersihan lahan


/ pembongkaran yang terletak di lokasi bangunan serta pembersihan disekitar
proyek yang dapat menganggu pekerjaan atau yang dapat mengurangi mutu
pekerjaan. Material bekas bongkaran yang tidak diperlukan harus dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan selama-lamanya dalam waktu 24 jam sejak pembongkaran.

2.

Kontraktor harus bertanggung jawab atas keadaan lapangan pekerjaan, mulai


dari awal sampai akhir pekerjaan, yang pada waktunya kontraktor menyerahkan
pekerjaan dengan sempurna, sesuai dengan kontrak termasuk pembersihan
halaman dan sebagainya.

5. AIR KERJA

Air yang digunakan dalam Pembangunan haruslah air tawar yang bersih dan bebas
dari zat organic, bebas Lumpur, serta mempunyai PH yang normal dan harus
disetujui oleh
Kuasa Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan
dianjurkan untuk bekerjasama dengan pihak terkait.
6. PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN

01.

Pekerjaan Galian
a. Pekerjaan galian boleh dilaksanakan setelah papan patok / bouwplank
dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh
direksi .
b. Dalamnya galian untuk lubang pondasi harus sesuai dengan gambar kerja.
c. Dasar galian harus dikerjakam dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar
kerja dan dibersihkan dari segala kotoran. Bilamana Pemborong
melakukan penggalian yang melebihi dari apa yang ditetapkan, maka
pemborong harus menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang
dipadatkan dan disiram air tiap ketebalan 15 cm lapis demi lapis sampai
mencapai lapis yang dibutuhkan, dan semua tambahan ditanggung
Pemborong.
d. Galian footplat
e. dilaksanakan sesuai petunjuk direksi / dan sesuai kebutuhan.

02.

Pekerjaan Urugan
a. Pekerjaan urugan untuk perbaikan tanah menggunakan tanah urug harus
mencapai titik peil yang dikehendaki.
b. Urugan tanah kembali lubang pondasi dilakukan setelah dilakukan
pemeriksaan pekerjaan pondasi.
c. Semua pekerjaan urugan harus dipadatkan dengan mesin pemadat
(stamper) dan tidak dibenarkan hanya menggunakan timbris , kecuali pada
bagian-bagian tertentu.
d. Lapis sirtu untuk pekerjaan urugan yang tebalnya lebih dari 30 cm maka
pemadatannya dilakukan lapis demi lapis setiap kurang lebih ketinggian
20 cm.

7. PEKERJAAN PONDASI
a.
b.

Pondasi batu kali lajur


Pondasi Strauspall

8. PEKERJAAN PASANGAN
01. Pasangan batu bata 1 Pc : 4 Ps dan 1 Pc : 8 Ps
9. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
a. Pembuatan Struktur bangunan beton bertulang.
Persyaratan umum ;
01. Beton tak bertulang dengan spesi 1 Pc : 3 Ps : 5 Split (beton tumbuk)
02. Beton bertulang dengan campuran 1 Pc ; 2 Ps : 3 Kr atau mutu K.100 ; K.175 dan
dengan pembesian bervariasi menurut gambar.
03. Pembuatan cetakan beton (begisting) dari kayu kalimantan
04. Konstruksi harus menggunakan Peraturan-peraturan / normalisasi yang berlaku
di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain-lain.
Peraturan beton:
- Syarat-syarat bahan untuk pekerjaan beton PBI 1971 NI-2 bagian pasal 21
sampai dengan pasal 39.
- Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton berpedoman pada PBI 1971 NI-2
bab 13 pasal 8.1 sampai dengan pasal 8.17
- Perhitungan untuk pekerjaan beton bertulang berlaku PBI 1971 NI-2 bab 5
pasal 52.

- Kualitas campuran beton bertulang minimum harus memenuhi syarat K.100 ;


K.175. (untuk struktur Kolom)
Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :
01. Adukan beton terdiri dari 2 (dua) jenis antara lain:
a. Adukan beton beton spesi 1 Ps : 3 Ps : 5 Kr untuk beton tak bertulang.
b. Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr untuk struktur dan
praktis untuk rangka seluruh bangunan di atas / di bawah pondasi.
02. Semua perbandingan takaran diatas adalah dalam keadaan kering dan tkaran
standart perlu mendapatkan pengesahan dari Direksi dan Konsultan Pengawas.
03. Tulangan.
a. Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar dipakai dia. 12 mm.
b. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya lekat.
c. Jumlah luas penempang besi beton harus sama seperti tercantum dalam
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus, maka jumlah batangbatang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan
terpenuhi/dalam hal ini harus dimintakan persetujuan secara tertulis
terlebih dahulu.
d. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sebelum dan selama pengecoran
tidak berubah kedudukannya.
e. Tulangan melengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau
tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat beton decking dengan tebal 2 cm dan
pemasangannya sesuai dengan PBI 1971.
04. Bahan-bahan :
a. Semen.
Semen yang dipakai harus Portland Cement dari merk yang disetujui dan
yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton tersebut diatas. Dalam
pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan, Zak (kantong) asli dari
pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus tersimpan dalam gudang
yang cukup ventilasinya.Penimbunan semen di dalam gudang harus
dilakukan diatas balai-balai balok kayu, sehingga tidak terkena rembesan
uap air tanah/lantai. Penimbunan semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 2
meter dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan diberikan tanda-tanda
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengiriman.
b. Agregat halus (butiran pasir)
Agregat harus keras, bebas Lumpur, bersih dari/tidak boleh tercampur
tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, akar-akaran, yang nantinya akan merusak
bentuk/kualitas beton, sehingga mempengaruhi kekuatannya. Pasir beton
yang dipakai dapat dilihat pada lampiran penggunaan bahan material
lembar akhir bestek ini.
c. Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari bahanbahan yang bersifat merusak beton dan baja tulangan atau campuran, yang
mempengaruhi daya lekat semen. Sebaiknya air yang digunakan untuk
mengaduk beton adalah air bersih yang dapat diminum.
05. Persiapan pengecoran.
a. Mulai pengecoran harus sepengetahuan dan seijin Direksi Proyek dan
Konsultan Pengawas.
b. Sebelum mengadakan pengecoran semua cetakan dibersihkan dari segala
macam kotoran.
c. Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak ada yang bocor dan
harus kokoh sehingga kedudukan dan bentuknya tetap, tidak bergetar
maupun bergeser pada waktu dan setelah pengecoran, tetapi mudah
dibongkar. Cetakan dibuat dari kayu Kalimantan tebal 3 cm dan antara
papan dan balok harus rapi, rapat dan kuat.

d.

Sebelum pengecoran, penulangan diteliti kembali dan disesuaikan gambar.


Kalau ada yang bengkok/berubah posisinya harus segera dibetulkan.
e. Perubahan/penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan
pelaksanaan dengan gambar kerja harus sepengetahuan dan persetujuan
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
06. Pengecoran.
a. Untuk pengecoran beton harus mendapat ijin dari pengawas lapngan.
b. Perbandingan adukan harus sesuai dengan ukuran yang diminta.
c. Takaran harus dibuat baik dan kuat, sebelum dipakai harus dimintakan
persetujuan
Konsultan Pengawas seperti ukuran yang telah tercantum
diatas.
d. Pengadukan minimum 10 menit setelah semua bahan-bahan masuk dalam
drum pengaduk. Setelah selesai pengadukan, adukan beton harus
memperlihatkan susunan dan warna yang sama.
e. Adukan beton harus sudah dicor sebelum waktu 10 (sepuluh) menit setelah
pengadukan dengan air dimulai.
f. Penggunaan bahan-bahan pembantu harus terlebih dahulu disetujui oleh
Kuasa Pengguna Anggaran /Konsultan Pengawas.
07. Pembongkaran.
Pembongkaran semua cetakan beton harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10. PEKERJAAN PLESTERAN
a.
b.
c.

Plesteran campuran 1 Sp: 4 Ppdan 1 Sp : 8 Pp dikerjakan pada pasangan bata


dengan campuran yang sama , tebal plesteran 1,5 cm.
Sebelum pekerjaan plesteran dimulai , bidang-bidang yang akan diplester
harus dibersihkan dari kotoran / bahan-bahan yang dapat mengurangi daya
lekat plesteran.
Semua plesteran harus diaci dengan PC hingga rata, halus dan rapi.

11. PEKERJAAN LANTAI


a.

b.

12.

Lantai menggunakan keramik30 x 30 cm ;dimana pemasangannya harus rapi


serta natnya dikolot dengan PC kental, hasil kolotan dibersihkan hingga bersih
betul.
Keramik KM/WC , dinding 20 x 25 cm ; Lantai 20 x 20 cmanti slip

PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA RINGAN


a. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengukuran bentang (pra fabrikasi) dari balokbalok tumpuan di lapangan,pengangkutan bahan sampai ke lokasi
proyek, penyiapan alat bantu kerja untuk pemasangan pembuatan
(fabrikasi) kuda-kuda (truss), dan pekerjaan pemasangan kuda-kuda
(truss).
b. Pekerjaan pemasangan struktur kuda-kuda baja ringan ini meliputi ;
rangka kuda-kuda, balok tembok, reng, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing.
c. Pekerjaan pembuatan kuda-kuda dapat dilakukan di lokasi proyek atau di
workshop.
b. Standart Perencanaan
a. Cold-formed steel structures, dari Australian standart / New Zealand
standart 4600 : 1996
b. dead and live loads combinations Australian standart 1170.1 part 1 &
wind loads, dari Australian standart 1170.2 part 2.
c. screw self drilling for the building and construction industries, dari
Australian standart 3566.

c. Persyaratan Bahan
a. Semua material untuk konstruksi light metal truss (kuda-kuda baja
ringan) harus menggunakan bahan baku yang terbuat dari baja mutu
tinggi ( light gauge high tensile steel) type G 550 yang dilapis Aluminium
(55%) dan Zinc (45 %) yang memiliki tingkat ketahanan terhadap korosi
4x lebih baik dari pada bahan baja lapis galvanis meliputi:
i. Batang
Utama
(chord),
memakai
baja
lapis
zincaluminium/zincalume C-75x40x38 tebal 1,00 mm
ii. Web, memakai baja lapis zinc-aluminium/zincalume
C75x40x38 tebal 1,00 mm
iii. Reng, memakai baja lapis zinc-aluminium/zincalume
V77x38x20 tebal 0,55 mm
iv. Ikatan Angin dan Pengaku (bracing), memakai baja lapis zincaluminium/zincalume V-77x38x20 tebal 0,55 mm
v. Balok Tembok, memakai baja lapis zinc-aluminium/zincalume C75x40x38 tebal 1,00 mm
vi. Alat penyambung dari jenis self drilling screw 12x20M khusus
struktur,
vii. Pengikatan kuda-kuda utama ke struktur bangunan menggunakan
Dynabolt 10x70,
viii. Pelapisan anti karat (coating) menggunakan hot-dipped 55%
aluminium -45%zinc alloy-coated AZ 100 ( 100 gr/m2) yang
memenuhi Australian Standard AS 1397.
Sedangkan spesifikasi untuk struktur baja ringan secara umum adalah
sebagai berikut :
- kekuatan leleh minimum : 550 Mpa
- Tegangan Maksimum
: 550 Mpa
- Modulus Elastisitas : 200.000 Mpa
- Modulus Geser
: 80.000 Mpa
sedangkan spesifikasi lainnya, material baja ringan merupakan bahan dasar
hot-dipped 55% aluminium -45%zinc alloy-coated yang di profil/dibentuk
menjadi C-75x40x38 tebal 1,00 mm dan V-77x38x20 dengan
menggunakan metode Cold Roll.
b. Bahan Baku Zincalume yang digunakan ex. PT. BlueScope Steel atau
setara.

c. Pemborong harus menyerahkan sertifikat test dari pabrik pembuat truss


dan juga menyerahkan perhitungan struktur penggunaan rangka baja
ringan untuk pekerjaan ini.
Pemesanan truss hanya boleh dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Direksi/ Konsultan Pengawas.
d. Semua material truss harus baru, bersih dari karat, lobang-lobang dan
kerusakan lainnya. Semua material truss juga harus lurus dan tidak
terpuntir.
e. Semua material truss harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan
atau balok-balok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan
tanah.

f. Pemborong/Suplier truss tersebut harus memberikan jaminan dan


garansi anti karat dan garansi terhadap kekuatan dan lendutan minimal 5
tahun kepada pemilik proyek termasuk mengganti dan memperbaiki
segala jenis kerusakan bilamana terjadi kegagalan truss.
g. Penggantian material truss baja ringan dengan pabrikan lain diijinkan
bila ada perhitungan ulang struktur baja ringan sesuai yang diusulkan
pemborong dan point c serta f di atas tetap harus dipenuhi.
d. Pelaksanaan
a. Sebelum fabrikasi dan pemasangan rangka atap baja ringan dimulai,
Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) yang
diperlukan untuk diperiksa dan disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
Bilamana disetujui, pemborong dapat memulai pekerjaan fabrikasinya.
b. Pemeriksaan dan persetujuan Direksi / Konsultan pengawas atas gambar
kerja tersebut hanyalah menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti :
Ukuran-ukuran/dimensi profil, ketebalan plat-plat, ukuran/jumlah
baut.Ketepatan ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari elemen-

c.
d.
e.
f.

g.
h.

i.
j.
k.
l.
m.

elemen konstruksi truss yang berhubungan dengan erection tetap


menjadi tanggung jawab Pemborong.Dengan kata lain walaupun semua
gambar telah disetujui Direksi / Konsultan Pengawas, tidaklah berari
mengurangi atau membebaskan Pemborong dari tanggung jawab
ketidaktepatan serta kemudahan dalam pemasangan elemen-elemen
konstruksi truss maupun kegagalan struktur truss.
Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak
diperkenankan.
Selama proses pemasangan, Direksi / Konsultan Pengawas harus
mengawasi pelaksanaan tersebut.
Pembuatan dan pemasangan dari elemen-elemen konstruksi truss harus
dilaksanakan oleh tukang-tukang yang berpengalaman dan diawasi
mandor-mandor yang ahli dalam konstruksi truss.
Semua elemen-elemen harus dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran dan
atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi atau kerusakankerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan untuk handling
sambungan-sambungan di lapangan dan sebagainya.
Pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan
pemotong besi harus dilakukan dengan alat pemotong atau gergaji besi.
Pemotongan dengan mesin las atau api sama sekali tidak diperkenankan.
Penempatan elemen konstruksi truss di lapangan harus di tempat kering /
cukup terlindung sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut.
Direksi / Konsultan pengawas berhak menolak elemen-elemen konstruksi
truss yang rusak karena salah penempatan atau rusak.
Sebelum pemasangan dimulai, Pemborong harus memeriksa kembali
kedudukan ringbalk dan memberitahukan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas metode dan urutan pelaksanaannya.
Pemborong harus bertanggung jawab atas keselamatan pekerjapekerjanya di lapangan. Untuk ini Pemborong harus menyediakan ikat
pinggang pengaman, safety helmet sarung tangan.
Kegagalan dalam pembuatan dan pemasangan ini menjadi tanggung
jawab Pemborong sepenuhnya, oleh sebab itu pemborong diminta untuk
memberi perhatian khusus pada masalah tersebut.
Anti Lendut
Secara umum konstruksi rangka harus difabrikasi dengan
memperhatikan antilendut. Besarnya anti lendut adalah minimun sama
dengan besarnya lendutan akibat beban mati dan hidup.

13. PEKERJAAN ATAP.


1.
2.
3.

Penutup atap menggunakan atap Genteng Press ex Kudus yang dipasang rata
rapat sehingga tidak bocor bila ada hujan.
Pasang genteng bubung sekualitas
Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus dicek kemiringan
dan kerataan rangka atap sehingga diperoleh bidang yang sesuai.

14. PEKERJAAN PLAFOND.


1.
2.
3.

Pasang rangka plafond besi hollow 40.40.1.


Pasang Gibsumboard tebal 9 mm
Sebelum pemasangan plafond rangka hollow dilaksanakan, harus dicek
kerataan rangka hollow sehingga diperoleh bidang yang sesuai.

15. PEKERJAAN LISTRIK


a.
b.
c.
d.

Pasang box heger beserta 3MCB


Pasang saklar tunggal beserta instalasi
Pasang saklar ganda beserta instalasi
Kabel primer menggunakan jenis NYM ukuran 2 x 2,5 mm

10

e. Kabel sekunder ke stop kontak / saklar / lampu menggunakan jenis NYM 2 x 1,5
mm
f. Pasang lampu menggunakan lampu PLC Spiral 18watt; 15 dan8 watt
g. Saklar tunggal maupun ganda, stop kontak menggunakan sekualitas merk Broco.
h. Pelaksanaan pekerjaan instalasi memakai standar PLN
16. PEKERJAAN SANITASI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Pembuatan sumur bor pipa PVC 4 AW


Pasang jet pump wasser + instalasi komplit
Pasang Tandon air 500 lt + jaringan pipa
Pasang kloset jongkok porselin INA
Pasang wastafel kecil komplit
Pasang kran air
Pasang floor drain
Pasang pipa PVC type AW diameter 3/4
Pasang pipa PVC type AW diameter 2,5
Pasang Knie dan sog dia 3 sekualitas
Pembuatan septictank dan peresapan
Pemasangan sesuai gambar dan petunjuk direksi/pengawas

17.PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan cat-catan meliputi :
01. Cat tembok baru untuk semua bidang tembok :
a. Pada permukaan tembok yang akan dicat terlebih dahulu harus dilakukan
penghalusan permukaan tembok dengan amplas duce dan plamur tembok
dengan merk yang sama dengan merk cat temboknya, sehingga mendapatkan
permukaan tembok rata dan halus dan siap untuk dilakukan pengecatan .
b. Untuk tembok luar menggunakan cat tembok watershell.
c. Pengecatan dilkukan sedemikian rupa sehingga didapatkan warna yang rata.
02. Cat besi untuk semua permukaan besi yang kelihatan .
18. LAIN LAIN
01. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dan didatangkan harus sesuai dengan
bestek.
02. Penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum
dalam gambar / RKS ini, akan ditolak atau dikeluarkan dari lokasi atas perintah
direksi atau pengawas / yang berwenang.
03. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang belum diuraikan dalam bestek ini , maka akan
dibetulkan dalam Aanwijzing dan dituangkan dalam Addenda/ Addendum .

C. RINGKASAN SPESIFIKASI MATERIAL

11

No
1

Material

Specifikasi yang
disyaratkan
tanah Tanah padas

Urugan
peninggian
Pas Pondasi

Pasangan
Dinding
dan
Plesteran
Beton tumbuk
Beton bertulang

Pondasi lajur
Batu bata 1 : 4 ; 1 : 8
Plesteran spesi 1 : 4 ;
1:8
Bawah lantai; tritisan
depan dan belakang
Kolom 12x15;15x25
Sloof 12x18 cm
Balok latai 12x15
Balok teras 12x20
Plat atap teras tebal 8
cm
Plat mejam beton; level
; plat tandon

Spesifikasi Teknis
Yang ditawarkan
Tanah padas

Kwalitas
Baik
Batu kali / gunung Kualitas
hitam
baik
Batu bata lokal
Pasir cepu /muntilan
Mutu beton K - 100
K 175
K 175
K 175
K - 175
K 175
K 175
K 175
K 175

Besi beton polos

6 ; 8 ; 10 ; Besi beton
Dia 12 mm
12 mm besi polos
BJTP24

Pasir

Pasir pasang lokal


Pasir beton muntilan

Atap

Rangka
atap
baja Gigasteel, Prydasteel,
ringan
Smartruss
Penutup atap genteng
pres ex kudus
Pasang
genteng
bubung
Pasang genteng lama

Kosen pintu dan Alumunium brown 4


jendela
Daun pintu dan
jendela
Kaca
Kaca ryben 5 mm

8
9
10

11

Keterangan

Pasir lokal cepu dan Kualitas


muntilan
baik

Alexindo
Superex

YKK

SNI
didukung
Brosur
&
Surat
Dukungan
Pernyataan
Penyerahan
garansi 5 th
&
Uji
Keregangan

Ashahimas ; AGA ;MSJ


;BMG;MAGI
Pengunci
dan Handle, engsel selot, Kend, Fino, Deckson,
Penggantung
kunci, grandel
Solid, SES
Lantai
Keramik 30x30 cm Asia Tile ; Roman
putih polos
Lantai km/wc
Dinding KM/WC
Meja dapur
Plafond :
Gypsumboard 9 mm
Jayaboard; C-star ;
Rangka hollow Rangka Hollow
Elephant;
Gyproc
40.40.1
mm
rangka
hollow
Pengisi
galvanis/galvalum
30.40.0,8mm

12

12

13

14

List gypsum
Lampu
PLC. 18 ;15; 8 watt
Kabel;
saklar;
stop kontak
NYM
Stop kontak ; Saklar
tunggal dan ganda
Box heiger isi 3 MCB
Neonbox
arklirik
beserta rangka

Phillips
;
osram;
visicom
(eternal
NYM,
Prima,supreme )
Broco ;

Klosed ; pipa PVC Closed jongkok


;
kran
air; Wastafel kecil
wastafel
Washbak stenlis
Pipa PVC
Kran Air
Pembuatan
septictank&resapan

Ina; sekualitas

Cat
dinding
baru/ulang
Cat
Plafond
baru/ulang
Cat kayu

Interior
Exterior
Plafond

Meterolit ; Decolith
Catylac

Kalsiplank

Emco

AW
Onda; Aer ; Toto

Anda mungkin juga menyukai