(Silakan disimpan jika berkenan .... ini tulisan lawas !)
Sebuah Surat kabar Tionghoa memprovokasi kaum pribumi agar memboikot produk perdagangan Jepang, sebab mereka dianggap berbahaya bagi ekonomi kaum Indonesier. Ini tanggapan Berita Nahdlatoel Oelama : Boleh jadi koran Tionghoa itu tidak mempunyai maksud begitu, boleh jadi mereka karena cintanya kepada bangsa kita, akan tetapi surat kabar itu lupa bahwa soal nelayan di pasar ikan Batavia yang mengancam Batavia yang terancam bahaya akan terampas oleh nelayan Japan itu sama sekali tidak berarti, kalau dibandingkan sudah terampasnya antero mata pencarian bangsa kita dari yang paling kecil (jual garem terasi lombok) sampai yang paling besar (pasar kain sampai pabrik-pabrik) oleh bangsa Tionghoa ! (Lihat: Berita Nahdlatoel Oelama No. 14 Tahun 7 / - 15 Mei 1938, p. 11-12)