Anda di halaman 1dari 2

ASESMEN INFORMASI PASIEN RAWAT JALAN

RS AR BUNDA
PRABUMULIH
RSSTANDAR
AR BUNDA
PRABUMULIH
PROSEDUR
OPERASIONAL
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

PROSEDUR

NO. DOKUMEN

NO.RISIKO
REVISI JATUH
ASESMEN

HALAMAN

NO. DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN

TANGGAL TERBIT
TANGGAL TERBIT

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR

DR. H. Alip yanson, MARS


NIK
DR.
H.
Alip
yanson, MARS
Adalah tahap awal dari proses dimana dokter mengevaluasi
data pasien baru
NIK
rawat jalan
Untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi pasien rawat jalan
Untuk
mengidentifikasi
pasien guna mengetahui status risiko jatuh pasien
PERMENKES
NO. 269/MENKES/PER/III/2008
1. Identitas pasien rawat jalan harus selalu dikonfirmasikan pada awal
pemberian pelayanan kesehatan
2. Dokter melakukan asesmen awal dan menentukan apakah pasien bisa
dilayani di instalasi rawat jalan atau seharusnya mendapatkan pelayanan
segera di Instalasi gawat darurat. Pasien yang harus mendapatkan
pelayanan segera ditrasfer ke Instalasi Gawat darurat
3. Dokter melakukan asesmen terfokus kasus medis atau trauma dengan
kondisi pasien
4. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan atau meminta pasien
untuk menceritakan keluhan
5. Dokter menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita dan riwayat
alergi atau pemakaian obat sebelumnya
6. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital : kesadaran, tekanan
darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, suhu badan serta berat badan,
7. Dokter melakukan asesmen menyeluruh dan terarah sesuai dengan
keluhan pasien
8. Perawat mengkaji status nyeri dan status psikologis pada setiap pasien
rawat jalan. Pengkajian status nyeri dilakukan berdasarkan asesmen nyeri
yang telah ditetapkan
9. Jika diperlukan, dokter menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang baik laboratorium atau radiologi dan pemeriksaan penunjang
lainnya, untuk membantu menegakkan diagnose pasien
10.Dokter membuat kesimpulan dari semua informasi yang diperoleh selama
proses rawat jalan berupa diagnosa sementara
11.Dokter memberikan pengobatan dan / atau rencana pelayanan
selanjutnya, seperti rawat inap, konsultasi dokter spesialis atau tindakan
lainnya. Untuk rawat inap, pasien dan keluarga diarahkan ke prosedur
rawat inap . konsultasi spesialis harus dilakukan secara tertulis melalui
lembaran konsultasi dan hasil konsultasi dicatat dalam rekam medis
12.Tindakan dilakukan setelah adanya persetujuan tindakan medis (informed
consent) dari pasien atau keluarga pasien
13.Semua informasi yang telah diperoleh, harus dicatat secara lengkap dan
terperinci dalam status rawat jalan dan didokumentasikan dalam buku
rekam medis

ASESMEN INFORMASI PASIEN RAWAT INAP


NO. DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN

RS AR BUNDA
PRABUMULIH
TANGGAL TERBIT

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

DR. H. Alip yanson, MARS


NIK
Adalah tahap awal dari proses dimana dokter, perawat mengevaluasi data
pasien dalam 24 jam pertama sejak masuk rawat inap atau bisa lebih cepat
tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis
Untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi pasien rawat inap
PERMENKES NO. 269/MENKES/PER/III/2008
1. Identitas pasien rawat inap harus selalu dikonfirmasi pada awal
pemberian pelayanan kesehatan
2. DPJP melakukan asesmen sesuai dengan kondisi pasien saat diperiksa.
Bisa berupa asesmen awal kembali, asesmen segera dan terfokus,
asesmen menyeluruh maupun asesmen berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai