Hubungan Desain Bangunan Hijau Dan Pengaruhnya Secara Ekonomi di

Malaysia
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Bangunan hijau merupakan topic yang hangat diperbincangkan baru baru

ini. Walaupun masalah ini sudah banyak diperdebatkan, masyarakat masih
belum siap menerapkan gerakan bangunan hijau.
Permasalahan sebenarnya bukanlah kurangnya penyebaran informasi.
Malah masyarakat mendapat terlalu banyak informasi yang penuh dengan istilah
teknis, membuat mereka bingung. Masalah sebenarnya adalah kurangnya
transparansi mengenai subjek yang lebih sensitif, yaitu biaya bangunan hijau.
Banyak yang masih mengira bahwa desain dan konstruksi bangunan hijau
lebih mahal dari bangunan konvensional. Pemikiran itu disebabkan anggapan
umum bahwa segala material yang ramah lingkungan harganya mahal, padahal
dalam jangka panjang, biaya tersebut akan tertutupi oleh manfaat manfaat
ekonomi yang akan didapat, seperti berkurangnya biaya listrik dikarenakan
desain yang menerapkan penghawaan alami.
Sudah banyak pengembang yang mendesain bangunan bangunan ramah
lingkungan untuk keberlanjutan jangka panjang. Dengan penghematan energi
dan air, akan didapatkan penurunan biaya pemeliharaan untuk jangka panjang,
yang juga akan menutup pengeluaran yang dibayarkan pada awal desain.

1.2

Rumusan Masalah

Umum : Bagaimana masyarakat dapat memahami manfaat jangka panjang

penerapan arsitektur hijau pada desain rumah tinggal?
Khusus: Apa saja manfaat menerapkan bangunan hijau dalam bidang ekonomi
dibandingkan dengan bangunan konvensional?
1.3

Tujuan Penelitian
Menemukan manfaat penerapan bangunan hijau dibandingkan dengan
bangunan konvensional dan hubungannya dengan manfaat ekonomis bagi
masyarakat Malaysia.

1.4

Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Untuk pengembangan wawasan masyarakat akan manfaat
bangunan hijau dari segi ekonomis.
b. Memberikan konstribusi teoritis terhadap pengembangan desain
yang sustainable atau ramah lingkungan.

2. Manfaat Praktis
Pemilik rumah dapat merasakan penurunan anggaran yang dikeluarkan
untuk pemeliharaan dan maintenance bangunan hijau.
1.5

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup Lokasi
: Daerah perumahan di Malaysia.
Ruang Lingkup Substansi : Pengaruh penerapan desain bangunan hijau
terhadap ekonomi masyarakat Malaysia.

BAB 2
KAJIAN TEORI

2.1

Pengertian Desain Berkelanjutan

Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur Hijau
adalah arsitektur yang minim mengonsumsi sumber daya alam, ternasuk
energi, air, dan material, serta minim menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan
bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh
membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Keberlanjutan terkait dengan aspek lingkungan alami dan buatan,
penggunaan energi, ekonomi, sosial, budaya, dan kelembagaan.
Penerapan arsitektur hijau akan memberi peluang besar terhadap
kehidupan manusia secara berkelanjutan. Aplikasi arsitektur hijau akan
menciptakan suatu bentuk arsitektur yang berkelanjutan.
Selain itu, arsitektur hijau diterapkan dengan meningkatkan
efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang
mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan. Arsitektur hijau juga
dapat direncanakan melalui tata letak, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan bangunan.

2.2

Passive Design
Desain Pasif adalah desain yang mengambil keuntungan langsung
dari alam khususnya matahari dan angin - untuk mencapai kenyamanan
hunian. Prinsip desain pasif yang utama adalah orientasi tapak bangunan
yaitu memposisikan untuk bangunan sesuai jalur matahari, penanaman
pohon atau pembuatan teritisan yang lebar.
Unsur lain yang cukup penting adalah penggunaan material yang
dapat mengisolasi panas pada dinding dan atap agar dapat menjaga suhu
interior bangunan menjadi konsisten dan nyaman. Gerakan rumah pasif
dimulai oleh Passivhaus di Jerman, dipelopori oleh Dr Wolfgang Feist pada
tahun 1996, dan telah menyebar ke banyak negara.
2.2.1 Teknik Desain Pasif

Nama Kelompok :

Muhammad Khalid Mutaz 13512139

Neni Kusumawardani
13512175
Reza Nazar