Anda di halaman 1dari 4

1.

hal-hal untuk mencegah terjadinya heat stress :


1. Engineering Controls: Beberapa engineering control yang dapat membantu
mengurangi paparan panas, diantaranya adalah:

Ventilasi general dan lokal untuk area dengan suhu tinggi

Isolasi sumber panas seperti mesin dan furnace

Eliminasi kebocoran uap

Penggunaan kipas angin atau peralatan pendinginan personal seperti rompi


pendingin

Penggunaan power tools untuk mengurangi tenaga kerja manusia

2. Work Practices

Pakaian: Menggunakan loose-fitting, baju berbahan ringan, seperti katun


agar keringat dapat terevaporasi. Warna gelap dapat menyerap lebih
banyak panas dibandingkan dengan warna cerah. Ketika bekerja di ruang
terbuka, gunakan topi berbahan ringan untuk menghindari paparan sinar
matahari ke wajah dan kepala.

Minuman: meminum banyak cairan, terutama jika urin berwarna kuning


tua, untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar akibat berkeringat. Air
dan/atau sport drinks direkomendasikan. Karena kafein bersifat diuretik
(memperbanyak produksi urin), maka minuman seperti cola, teh, dan kopi
harus dihindari. Kehausan bukanlah tanda yang reliable bahwa tubuh
membutuhkan cairan. Ketika melakukan kerja berat, lebih baik menyesap
daripada meneguk cairan.

Jadwal kerja: Jika memungkinkan, pekerjaan berat harus di jadwalkan pada


saat terdingin dalam suatu hari. Alternatif lain adalah beban pekerjaan
diringankan atau pekerjaan dilakukan di area dengan temperatur yang lebih
dingin. Ketika temperature humidity index diantara 84 dan 93, (warming
zone), coba untuk meminimasi waktu kerja kira-kira setengah dari tiap
waktu yang diperlukan untuk melakukan kerja berat dalam suasana panas.
Ketika temperature humidity index 94 atau lebih (danger zone), waktu
harus diminimasi hingga seperempat dari tiap jam yang dibutuhkan untuk
melakukan kerja berat dalam suasana panas.

Aklimatisasi: Pekerja baru dan pekerja yang baru kembali setelah absen 2
minggu atau lebih harus memiliki 5 hari untuk terbiasa dengan panas.
Dimulai dengan 50 % dari beban kerja normal dan waktu paparan pada hari
pertama lalu ditingkatkan sedikit-demi sedikit hingga 100% pada hari
kelima.

Berat badan: pekerja berada dalam resiko besar jika kehilangan lebih dari
1,5 % dari berat badannya dalam 1 hari akibat berkeringat.

3. Alat Pelindung Diri (APD)


When work must proceed in hot conditions at Princeton, personal cooling
systems may help reduce the risk of heat stress. There are several systems
available through health and safety catalogs, including the following:Ketika
bekerja dalam lingkungan yang panas, sistem pendingin personal dapat
membantu mengurangi resiko heat stress. Beberapa APD yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:

Heat reflective clothing (pakaian yang memantulkan panas) dapat


meringankan permasalahan yang ditimbulkan sumber panas seperti
furnace. Akan tetapi jika pekerja sepenuhnya tertutup oleh pakaian ini, dia
akan mengalami masalah dalam mengevaporasi keringat.

Ice vest atau cooling vest (rompi pendingin) dapat menghilangkan panas
dari kulit. Rompi ini relatif tidak mahal dan memberikan kebebasan
bergerak.

Liquid cooling system (sistem pendingin cair) juga menghilangkan panas


dari kulit. Cairan dingin mengalir dalam kostum dan membawa pergi panas.

4. Pelatihan
Pegawai dan pengawas harus dilatih terlebih dahulu agar dapat mendeteksi
tanda-tanda awal heat stress. Pegawai harus mengerti pentingnya
mengganti cairan dan garam dari keringat yang keluar dan menyadari
tanda-tanda dehidrasi, hilang kesadaran, heat cramps, heat exhaustion,
dan heat stroke.Pengawas harus mengawasi tanda-tanda heat stress dan
memperbolehkan pekerja meninggalkan pekerjaan mereka untuk
sementara jika pekerja merasa sangat tidak nyaman. Pengawas harus
memastikan priode istirahat pekerja cukup dan cairan tersedia. Pekerja
harus menggunakan engineering control, APD, dan work practice yang
sesuai untuk mengurangi resiko heat stress.
5. Temperature-Humidity Index (THI)
Tabel THI memberikan aproksimasi bagaimana kebanyakan orang bereaksi
terhadap panas dan kelembaban. Untuk menggunakan tabel tersebut,
pertama-tama temperatur dan kelembaban area harus diketahui. Kemudian
angka THI bisa didapatkan. Nilai ini digunakan untuk menyesuaikan kostum
yang harus digunakan pekerja dalam melakukan pekerjaan ringan dalam
lingkungan sangat sedikit angin. Kotak-kotak dengan arsiran tebal
merupakan kondisi yang sangat tidak nyaman untuk setiap orang. Untuk
aktivitas sedang sampai berat, harus diperhatikan tentang heat stress dan
harus ada alternatif waktu bekerja dalam lingkungan panas dan waktu
dalam lingkungan lebih dingin atau pekerjaan ringan. Ketika THI berada
dalam area dengan arsiran tebal, pekerja seharusnya hanya boleh bekerja
selama 25 % dari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
berat. Pekerja harus minum banyak cairan dan waspada terhadap tandatanda heat stress.

2. Pengendalian bahaya bahan kimia ditempat kerja :

1. Inherently Safer Alternative (ISA)adalah strategi pengendalian bahaya


dengan cara mengganti bahan baku atau proses berbahaya dengan bahan
baku atau proses yang tingkat bahayanya lebih rendah. Saat yang paling
tepat melakukan ISA adalah pada saat awal pengembangan produk atau
proses (development stage). Ada empat strategi yang dapat dilakukan
dalam ISA, yaitu:
a. Miminize; menggunakan bahan kimia berbahaya dalam jumlah kecil,
baik selama penyimpanan, proses maupun pengiriman. Dengan
mengurangi jumlah bahan kimia maka risiko dari bahan tersebut juga
menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah yang lebih besar.
b. Subtitute; mengganti bahan kimia yang berbahaya dengan bahan kimia
yang kurang berbahaya. Misalnya pelarut organik yang bersifat mudah
terbakar diganti denga air.
c. Moderate; jika dua hal diatas tidak bisa dilakukan maka kita dapat
melakukan proses atau penyimpanan pada kondisi yang lebih aman,
misalnya pengenceran, penyimpanan dengan suhu yang lebih rendah,
proses yang lebih sederhana dan sebagainya. Sehingga laju reaksi atau
energi yang reaksi yang dihasil lebih rendah jika dibandingkan dengan
kondisi normal.
d. Dilution; melarutkan untuk mengurangi tingkat bahaya reaktifitas, baik
pada saat proses produksi maupun penyimpanan.
2. Passive Control(mengurangi bahaya atau resiko dengan merancang
proses dan peralatan yang lebih aman. Passive control dapat mengurangi
frekuensi atau konsekuensi dari bahaya tersebut tanpa fungsi aktif
peralatan apapun, misalnya tempat penampungan (contaiment), dinding
tahan api, pipa atau tangki yang tahan terhadap tekanan tinggi.)
3. Active Control(Active control menggunakan sistem engineering control,
misalnya safety interlock, emergency shutdown system, smoke detector
dan lain sebagainya.)
4. Procedural Control (Procedural control disebut juga administrative
control, yaitu proses pengendalian dengan cara membuat prosedur
administratif menggurangi bahaya dan resiko dari bahaya kimia. Misalnya
work instruction, safe operating limit, work permit dan sebagainya.)
3. sifat bahan kimia bahaya : Beracun (moderately toxic), yaitu bahan yang bersifat
racun bagi manusia dan akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut, Karsinogenik
(carcinogenic), yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker, Teratogenik
(teratogenic), yaitu bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio, Mutagenik (mutagenic), yaitu bahan yang menyebabkan
perubahan kromosom (merubah genetika),

4. pengaruh akut dan kronis dari zat-zat kimia adalah : 1. Pengidap akut dan
pengaruh akut umumnya termasuk pengaruh terhadap konsentrasi tinggi dalam
jangka waktu pendek dan segera menghasilkan beberapa akibat (penyakit iritasi
dan kematian).Pengidap akut memiliki cirri khusus ialah mendadak dan berat dan
digolongkandengan penyerapan cepat dari bahan-bahan yang menggangu (dapat
menimbulkan gangguan) 2. Pengaruh kronis (digolongkan dengan gejala-gejala
atau penyakit yang berlangsung lama atau sering kambuh. Pengaruh kronis sering
berkembang lama menunjukan terhadap pengaruh yang berkelanjutan untu jangka
waktu yang lama, umumnya bertahun-tahun. Tanda-tanda dari keracunan kronis
umumnya berbeda dengan yang sering terlihat pada keracunan akut oleh bahan
beracun yang sama, dank arena tingkat/kadar tercemar rendah, tenaga kerja atau
masyarakat sering kali tidak menyadari terhadap apa yang mereka alami.)

5. perbedaan dan persamaan radiasi ionisasi dan nonionisasi :


perbedaan : Radiasi ionisasi adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses
ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan
materi, radiasi pengion adalah partikel alfa (), partikel (), sinar gamma (), sinarX, partikel neutron. Radiasi non pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi,radiasi
nonpengion : gelombang radio,gelombang mikro,sinar ultraviolet,dan sinar
inframerah.
Persamaan :

6. contoh-contoh radiasi : radiasi ionisasi (partikel alfa (), partikel (), sinar gamma
(), sinar-X, partikel neutron.) radiasi non pengion (gelombang radio,gelombang
mikro,sinar ultraviolet,dan sinar inframerah.)

7. mencegah dampak buruk dari ionisasi : Pembatasan waktu kerja, Pengendalian


8.
9.
10.
11.
12.

13.

jarak kerja, Tempatkan sumber radiasi secara benar, dan Lindungi petugas
operator dengan APD.
Cara pengukuran cahaya ditempat kerja :
Cara pencegahan hazard psikososial di tmpt kerja :
Sumber hazard biologi dan cara menanggulangnya :
Faktor-faktor penyebab penyakit hazard biologis :
12 prinsip ergonomi : Bekerja dalam posisi atau postur normal, Mengurangi beban
berlebihan,Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan, Bekerja
sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh, Mengurangi gerakan berulang dan
berlebihan, Minimalisasi gerakan statis, Minimalisasikan titik beban, Mencakup
jarak ruang, Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, Melakukan gerakan, olah
raga, dan peregangan saat bekerja, Membuat agar display dan contoh mudah
dimengerti, DAN Mengurangi stres.
Rumus WGBT : outdoor (0,7 X Wb)+(0,2 X Gt)+(0,1 X Db/Ta) indoor (0,7 X Wb)+
(0,3 X GT)
Pengaturan
waktu
kerja
setiap jam
75-100 %
50 75 %
25 50 %
0 25 %

ringan
31,0
31,0
32,0
32,2

ISBB(derajat celcius)
sedang
berat
28,0
29,0
30,0
31,1

27,0
29,0
30,5

Anda mungkin juga menyukai