SUARA
JAKSEL MENYAPA
SPT... So Simple
Pembina: Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan Pengarah: Kepala Bidang P2Humas Dewan Redaksi: Kasi
Penyuluhan, Kasi Pelayanan, Kasi Humas Redaktur Berita: Dedy Antropov, Aris Hidayat Kurniawan, Ade
Firmansyah, Hardison Redaktur Foto: Eko Cayo Putranto, Mahyudin Tim Layout: Syahrul Yani, Firmania Ayu
Ambari Sekretariat: Fera Fanda Alamat Redaksi: Bidang P2 Humas Kanwil DJP Jakarta Selatan Gedung
Utama KPDJP Lantai 24 Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan 12190 email:
pandupajak@gmail.com.
SUMBANG SUARA
OPINI
Memacu Kepatuhan
Wajib Pajak
Oleh: Prof. Dr. Ismet Ahmad , Anggota Komisi XI DPR
FEBRUARI 2013
PANDU UTAMA
PANDU PAJAK
Lewat sistem ini mekanisme pemeriksaan pajak bagi wajib pajak yang sedang
diperiksa akan lebih mudah karena terdapatnya data yang lebih mudah untuk
dilakukan konfirmasi perpajakan jikalau
diperlakukan.
Selain itu mekanisme penerapan
lawan transaksi memungkinkan penggelapan pajak menjadi lebih kecil karena data yang dimiliki oleh kedua pihak
yang bertransaksi harus sama. Hal ini
tentunya meringankan fiskus untuk
melakukan pengawasan perpajakan.
Dalam mekanisme perpajakan di Indonesia penerapan withholding system
berlaku untuk jenis pajak sebagai berikut:
Pemotongan PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 adalah pajak yang dipotong dari penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi
dalam negeri, yaitu penghasilan berupa
gaji, upah, honorarium, tunjangan, serta
pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun;
Pemungutan PPh Pasal 22
PPh Pasal 22 adalah Pajak yang
dipungut oleh:
1. Bendahara pemerintah terkait
dengan pembayaran atas penyerahan barang yang berasal dari
dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN);
2. Badan-badan tertentu terkait
dengan penghasilan dari kegiatan
di bidang impor atau kegiatan
usaha di bidang lain; dan
3. Wajib pajak badan tertentu terkait pembayaran dari pembeli atas
penjualan barang yang tergolong
sangat mewah;
Pemotongan PPh Pasal 23
PPh Pasal 23 adalah pajak yang
dipotong dari penghasilan wajib pajak
dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap
(BUT) yang berasal dari pemanfaatan
modal (dividen, bunga, dan royalti),
pemberian jasa (sewa, imbalan jasa), atau
penyelenggaraan kegiatan (hadiah,
penghargaan, dan bonus) selain yang
dipotong PPh Pasal 21;
Pemotongan PPh Pasal 26
PPh Pasal 26 adalah pajak yang
dipotong dari penghasilan wajib pajak
luar negeri atas penghasilan yang tidak
berasal dari menjalankan usaha atau
kegiatan melalui BUT yang bersumber
dari Indonesia. Pemotongan PPh Pasal
FEBRUARI 2013
PANDU UTAMA
26 bersifat final (tidak dapat digunakan
sebagai kredit pajak), kecuali ditentukan
lain;
Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
PPh Pasal 4 ayat (2) adalah pajak yang
dipotong dari penghasilan dengan
perlakuan tersendiri yang diatur melalui
peraturan pemerintah dan bersifat final.
Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 4
(2) antara lain: penghasilan berupa bunga
deposito dan tabungan/jasa giro, dan
diskonto Sertifikat Bank Indonesia,
penghasilan dari transaksi penjualan
saham di bursa efek, penghasilan berupa
bunga dan diskonto obligasi yang dijual
di pasar modal, penghasilan berupa
bunga simpanan yang dibayarkan kepada
anggota koperasi (wajib pajak orang
pribadi), penghasilan modal ventura dari
transaksi penjualan saham/peng-alihan
penyertaan modal perusahaan pasangan
usahanya, persewaan tanah dan/atau
bangunan, pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan, penghasilan usaha
jasa konstruksi, serta penghasilan atas
diskonto Surat Perbendaharaan Negara;
Pemotongan PPh Pasal 15
PPh Pasal 15 adalah pajak yang
dipotong dari penghasilan yang menggunakan norma penghitungan khusus
untuk golongan wajib pajak tertentu, agar
memudahkan wajib pajak terse-but
dalam melakukan kewajiban perpajakannya, seperti: perusahaan pelayaran
atau penerbangan internasional; perusahaan asuransi luar negeri; perusahaan
pengeboran minyak, gas dan panas bumi;
perusahaan dagang asing; serta perusahaan yang melakukan investasi dalam
bentuk bangungunaserah (build, operate, and transfer).
Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak bagi golongan wajib
pajak tertentu tersebut, Menteri Keuangan diberi wewenang untuk menetapkan Norma Penghitungan Khusus
guna menghitung besarnya penghasilan
netto dari wajib pajak tertentu tersebut.
Pemungutan PPN dan PPnBM
Atas PPN adalah untuk setiap penyerahan barang kena pajak (BKP) atau
jasa kena pajak (JKP) atau pemanfaatan
barang tidak berwujud, dan lainnya.
Pemungutan pajak dilakukan oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang
menyerahkan BKP atau JKP tersebut.
Sedangkan atas Pajak Penjualan Barang
Mewah (PPnBM) adalah untuk penye-
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
SUMBANG SUARA
Perlu
Sosialisasi
Lagi
Dalam beberapa tahun
terakhir Kantor Wilayah
(Kanwil) Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) Jakarta Selatan
telah melakukan beberapa
terobosan dengan pihak-pihak
eksternal di luar pajak.
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
SUMBANG SUARA
Apalagi pengisiannya yang hanya
setahun sekali sering membuat lupa.
Misalnya tahun lalu telah diajari, tapi
baru diulang lagi tahun depan jadinya
sering lupa. Selain itu ada juga yang
bilang kalau pajak itu kan harusnya orang ekonomi yang paham, padahal kan
yang namanya pajak dan mengisi SPT
Tahunan itu kan bagi semua. Dokter
pun harus paham pajak kan ya.
Bagaimana dengan bukti potong,
adakah masalah yang dialami?
Kalau bukti potong terhadap pajak
yang dipotong tidak ada masalah selama
ini. Bendahara universitas telah taat
dalam memberikannya kepada para
pegawai saat ada pajak yang dipotong.
Ada pajak yang dipotong pasti ada bukti
potong yang diberikan. Relatif tidak
ada masalah. Masalahnya muncul pada
saat bukti potong yang diberikan kepada pegawai untuk dillaporkan. Pada
saat ini barulah pegawai bingung bagaimana cara melaporkannya dan menghitungnya dalam SPT Tahunan. Akhirnya
banyak yang belum sadar melaporkan
pajaknya sampai akhirnya ada sosialisasi
dari pihak Kanwil DJP Jakarta Selatan
sehingga kita semua mulai sadar.
Terhadap masalah ini apa masukkan yang bisa Saudara berikan?
Saya berharap Kanwil DJP Jakarta
Selatan harus melakukan sosialisasi
perpajakan lagi. Perlu ada sosialisasi lagi
terkait perpajakan. Misalnya seperti
pengisian SPT Tahunan, setelah ada
sosialisasi kan ternyata ada efek positif
dimana pihak internal mulai sadar pajak.
Dulu kita bingung, sudah punya NPWP
tapi kurang bisa mengisi SPT Tahunan
kita. Sekarang sudah mulai sadar.
Sosialisasi perlu lebih intensif dilakukan.
Bayangkan pihak terdidik seperti
kita saja belum terlalu menyadari
bagaimana mengisi SPT Tahunan apalagi
pihak lain. Terutama saat ini seperti
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) perlu ada sosialisasi bagi mereka mengenai pajak-pajaknya. Mereka
juga masih banyak yang belum sadar
mengisi SPT Tahunannya. Sosialisasi
perlu lebih ditingkatkan lagi lah agar
semua masayarakat paham pajaknya.
Harapan kedepannya dengan
adanya tax center UPN?
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
EDU PAJAK
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
EDU PAJAK
2. Mulailah mengisi SPT Tahunan sesuai data Anda.
3. Sajikan harta dan kewajiban sesuai kenyataan yang ada
untuk menghindari permasalahan di kemudian hari (buat
kertas kerja tersendiri).
Untuk SPT Formulir 1770 S :
1. Siapkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dari pemberi
kerja (form. 1721-A1 atau 1721-A2), bila Anda seorang
pegawai.
2. Siapkan bukti pemotongan pajak yang dilakukan pihak
lain berkaitan dengan penghasilan yang pernah Anda
diterima seperti Bukti Pemotongan PPh Pasal 23, Bukti
Pemotongan Hadiah Undian, dan lain lain apabila ada.
3. Siapkan bukti pembayaran pajak yang dibayar sendiri
(Surat Setoran Pajak atau Tanda Bukti Fiskal Luar
Negeri) apabila ada.
4. Siapkan bukti pembayaran zakat atas penghasilan kepada
badan/lembaga amil zakat yang resmi/disahkan
pemerintah apabila ada.
5. Buatlah rekapitulasi penghasilan selama setahun, baik yang
sudah dipotong pajaknya oleh pihak lain atau yang belum.
6. Mulailah mengisi SPT Tahunan setelah data umumnya
terisi.
7. Pengisian dimulai dari lampiran 1770S-I yang menyajikan
penghasilan neto dari pekerjaan dan sumber penghasilan
lainnya. Pergunakan data bukti pemotongan dari pihak
lain untuk mengisinya.
8. Isikan juga apabila Anda memiliki penghasilan yang belum
dilakukan pemotongan oleh pihak lain.
9. Ikuti petunjuk dalam formulir SPT yang bersangkutan
(dalam setiap lembar bagian bawah terdapat petunjuk
yang sangat jelas)
10. Sajikan harta dan kewajiban sesuai kenyataan yang ada
untuk menghindari permasalahan di kemudian hari.
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
DROPBOX
10
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
SOROT LENSA
Para Bendahara dengan kontribusi terbesar di wilayah Kanwil DJP Jakarta Selatan
PANDU PAJAK
FEBRUARI 2013
11
KPP Madya Jakarta Selatan Jalan Ridwan Rais No. 5A-7, Gambir, Jakarta Pusat 10110, Telp: 021-3447971, 3447972, 3504170. Fax: 021-3447971
KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu Jalan Rasuna Said Blok B Kav. 8, Jakarta Selatan 12190, Telp: 021-5254237-5253622, Fax: 021-5252825 KPP
Pratama Jakarta Setiabudi Dua Jalan Rasuna Said Blok B Kav. 8, Jakarta Selatan 12190, Telp: 021-5254237-5253622, Fax: 021-5252825 KPP
Pratama Jakarta Setiabudi Tiga Jalan Raya Pasar Minggu No. 11, Pancoran, Jakarta Selatan 12780, Telp: 021-7993028-7992961, Fax: 021-7994253
KPP Tebet Jalan Tebet Raya No. 9, Jakarta Selatan, Telp: 021-8296869,8296937, Fax: 021-8296901 KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu
Gedung Patra Jasa Lantai 1 & 14, Jalan Jend. Gatot Subroto-Jakarta, Telp: 021-52920983, 52921276, Fax: 021-52921274 KPP Pratama Jakarta Kebayoran
Baru Dua Jalan Ciputat Raya No. 2 Pondok Pinang, Jakarta Selatan 12310, Telp: 021-75818842,75908704, Fax: 021-75818874 KPP Kebayoran Baru
Tiga Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 A, Jakarta Selatan 12130, Tel: 021-7245735,7245785, Fax: 021-7246627 KPP Pratama Jakarta Kebayoran
Lama Jalan Ciledug Raya No. 65, Jakarta Selatan 12250, Telp: 021-5843105-5843109, Fax: 021-5860786 KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan
Jalan Raya Pasar Minggu No. 1, Jakarta Selatan 12780, Telp: 021-79191232 /7949574-5/7990020, Fax: 021-7949575 KPP Pratama Jakarta Pancoran
Jalan T.B. Simatupang Kav. 5 Kebagusan, Jakarta Selatan 12520, Telp: 021-7804462, 7804667, 7804451. Fax: 021-7804862 KPP Pratama Jakarta
Cilandak Jalan T.B. Simatupang Kav. 32, Jakarta Selatan 12560, Telp: 021-78843521-23, Fax: 021-78836258 KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu
Jalan T.B. Simatupang Kav. 39, Jakarta Selatan 12510, Telp: 021-7816131-4 /78842674, Fax: 021-78842440.