Anda di halaman 1dari 24

Bab 1

Pendahuluan

I.1 Latar Belakang


Perkembangan pada suatu kota selalu berubah-ubah dikarenakan semakin
meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia terutama pada kota-kota besar.
Semakin besar jumlah penduduk semakin besar pula kebutuhan setiap
individunya. Pada dasarnya sampai kapanpun manusia tidak pernah puas dengan
apa yang dia dapatkan.
Dalam ekonomi terdapat permintaan (Demand) dan kebutuhan yang saling
berpengaruh antara satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan setiap
orang. Jumlah barang yang diminta konsumen dipengaruhi oleh barang itu sendiri,
pendapatan atau selera konsumen. Permintaan (Demand) itu sendiri adalah barang
yang dibeli pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan need adalah hasrat
akan pemuas kebutuhan yang spesifik.
Jadi permintaan dan kebutuhan saling berkaitan dimana jumlah barang atau
jasa yang mereka inginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai
tingkat harga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Need (kebutuhan) , Want (keinginan) dan Demand (permintaan) ?
2. Bagaimana Hukum Permintaan?
3. Bagaimana cara mengukur Need (kebutuhan) dan Demand (permintaan) ?
4. Bagaimana bentuk kurva Demand (permintaan) ?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi Demand (permintaan) ?

6. Bagaimana Bentuk Kurva Demand ?


7. Bagaimana Pergerakan dan Pergeseran kurva Demand ?
8. Apa saja yang mempengaruhi pergeseran kurva Demand?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian Need (kebutuhan) dan Demand (permintaan)
2. Mengetahui Hukum Permintaan
3. Memahami cara mengukur Need (kebutuhan) dan Demand (permintaan)
4. Memahami bentuk kurva Demand (permintaan)
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Demand (permintaan)
6. Mengetahui Bentuk Kurva Demand ?
7. Mengetahui Pergerakan dan Pergeseran kurva Demand ?
8. Apa saja yang mempengaruhi pergeseran kurva Demand?

BAB 2

Kajian Pustaka
2.1 Pengertian need, want dan demand
Menurut Philip Kotler (2002), definisi dari kebutuhan (needs), keinginan
(wants), dan permintaan (demand):
1. Kebutuhan (needs) dimana manusia merasa kekurangan. Kebutuhan (needs)
adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang perlu dipenuhi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup. Needs menggambarkan kebutuhan dasar
manusia seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan
lainnya. Needs menjadi wants jika kebutuhan tadi telah menjurus pada satu
keinginan yang tertentu yang dapat memberikan kepuasan. Kebutuhan dibagi
menjadi dua, yaitu perceived needs dan expressed needs. Perceived needs atau
kebututan yang dirasakan adalah hasrat atau keinginan yang dimiliki oleh semua
orang dimana kebutuhan ini menunjukkan kesenjangan antara tingkat
keterampilan / kenyataan yang nampak dengan yang dirasakan. Sedangkan
expressed needs atau kebutuhan yang diekspresikan yaitu kebutuhan yang
dirasakan seseorang mampu untuk ditunjukkan dalam tindakan.
2. Keinginan (wants) adalah kebutuhhan (needs) yang dibentuk oleh budaya dan
kepribadian individu.
3. Permintaan (demand) adalah keinginan yang di dukung daya beli. Demand atau
permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada
berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan
berbagai hal lain tetap sama (ceteris paribus). Mau dan mampu disini memiliki
arti betapapun orang berkeinginan atau membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak
mempunyai uang atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu untuk

membeli, maka keinginan itu tetap keinginan dan belum disebut permintaan.
Namun ketika keinginan/kebutuhan itu disertai kemauan dan kemampuan untuk
membeli dan didukung oleh uang yang secukupnya untuk membayar harga
disebut permintaan.
2.2 Hukum Permintaan
Tokoh Ilmuwan Inggris Alfred Marshal mencetuskan sebuah hukum ekonomi
klasik yakni hukum permintaan dimana hukum ini berbunyi:
Bila harga suatu barang naik maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaanya akan naik
dengan asumsi ceteris paribus (semua faktor yang mempengaruhi permintaan
selain harga dianggap konstan).
Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding
terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan
berkurangnya jumlah barang yang diminta. Sehingga hal ini akan berpengaruh
terhadap daya beli konsumen yang menurun akibat berkurangnya jumlah
permintaan.
2.3 Faktor yang mempengaruhi need dan demand
2.2.1

Faktor Yang Mempengaruhi Need


Kebutuhan setiap manusia satu dengan yang lainnya bisa aja tidak sama

tergantung faktor yang mempengaruhi. Kebutuhan akan suatu hal yang bersifat
lebih spesifik dinamakan keinginan. Keinginan yang didukung dengan adanya
sumberdaya untuk memperolehnya disebut dengan permintaan (demands). Faktor
yang mempengaruhi need diantaranya,
a. Keadaan Alam

Keaadaan alam yang berbeda membuat manusia membutuhkan berbagai


barang yang sesuai dengan kondisi alam ditempat yang bersangkutan.
b. Agama dan Kepercayaan.
Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda
pula. Misalnya, penganut agama Islam di larang makan babi, sehingga
membutuhkan alternative bahan pangan lain sebagai sumber pangan hewani. Hal
ini tentu berbeda dengan umat Hindu yang dilarang untuk mengonsumsi daging
sapi,mungkin saja mereka justru membutuhkan daging babi sebagai sumber
protein hewaninya.
c. Adat Istiadat
Adat atau tradisi yang berlaku di masyarakat sangat mempengaruhi
kebutuhan hidup masyarakat. Suatu adat atau tradisi memiliki tata nilai dan
kegiatan adat yang berbeda dengan adat yang lainnya, akibatnya, tradisi yang
berbeda akan menimbulkan kebutuhan yanng berbeda pula.
d. Tingkat Peradaban
Makin tinggi peradaban suatu masyarakat, maka makin banyak pula
kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang di butuhkan.
Manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya agar mencapai
kemakmuran. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang
di butuhkan. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan peradaban berakibat
keberagaman dan berkembangnya kebutuhan.
e. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap keberagaman

kebutuhan. Biasanya tingkat pendidikan akan berbanding lurus dengan tingkat


pendapatan yang juga akan berbanding lurus dengan kebutuhan.
f. Penghasilan
Besar kecilnya penghasilan seseorang akan berpengaruh terhadap
keberagaman kebutuhan orang tersebut.
g. Umur
Kebutuhan orang dewasa tentu berbeda dengan kebutuhan anak-anak. Hal
ini membuktikan bahwa perbedaan umur akan menyebabkan kebutuhan orang
tersebut.
2.3.2

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)


Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya Pengantar Ekonomi Mikro

menyatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi jumlah permintaan,yaitu:


a.

Harga Barang

Harga dari suatu barang dapat dikatakan adalah faktor utama yang
berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Jumlah permintaan akan turun seiring
dengan naiknya harga suatu barang dan sebaliknya jumlah permintaan akan naik
seiring dengan turunnya harga suatu barang. Dapat dikatakan bahwa jumlah
permintaan berhubugan secara negatif terhadap harga. Hubungan antara harga
barang dan jumlah permintaan ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam
perekonomian sehingga para ekonom menyebutnya sebagai hukum permintaan
(law of demand ) yang berbunyi : Jika semua hal dibiarkan sama,ketika harga
suatu barang meningkat,maka jumlah permintaannya akan menurun,dan ketika
harganya turun maka jumlah permintaannya akan naik.

Dari hukum diatas, dapat dipahami bahwa hubungan negatif atau


hubungan yang berkebalikan antara harga dan jumlah permintaan terjadi dengan
menganggap berbagai hal lain yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk
membeli barang tersebut tidak berubah.
Sebagai contoh jika harga 1 porsi es krim adalah 5.000 rupiah,dengan
harga tersebut dalam 1 bulan Ani bisa membeli 5 porsi es krim. Tetapi saat
harganya naik menjadi 25.000 rupiah,dalam 1 bulan ani hanya membeli 1 porsi
saja.
Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan terhadap suatu
barang dapat ditunjukkan dengan kurva permintaan. Kurva permintaan
menunjukkan bagaimana jumlah permintaan terhadap suatu barang berubah
nilainya ketika harganya juga berubah,dengan asumsi bahwa semua faktor lain
yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli barang tidak ada yang
berubah. Pada suatu waktu dan pada kondisi tertentu faktor yang mempengaruhi
keinginan konsumen bisa saja berubah. Jika sesuatu terjadi dan mengubah tingkat
permintaan pada suatu harga maka kurva permintaan akan bergeser.
b. Tingkat pendapatan konsumen
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan
besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh
tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika
pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun.
c. Harga barang lain
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah
barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah

maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga
barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
d. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah
barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat
maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula.
e. Prakiraan harga barang dimasa mendatang
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka
konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada
kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen
memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi
jumlah barang yang dibeli.
f. Pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta.
Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang
diminta akan meningkat.
2.4 Tipe Permintaan
1. Dari sudut daya beli pembeli:
a. Permintaan/pembeli efektif, yaitu permintaan/pembeli yang disertai
daya beli untuk membeli barang/jasa dan melakukan transaksi.
b. Permintaan/pembeli Absolut, yaitu permintaan/pembeli yang tidak
disertai kemampuan/daya beli sehingga tidak dapat melakukan transaksi.
c. Permintaan/pembeli Potensial, yaitu permintaan/pembeli yang disertai

kemampuan/daya beli untuk membeli barang/jasa namun belum melakukan


transaksi
2. Dari sudut pendapatan konsumen didasarkan pada pihak yang melakukan
permintaan, digolongkan menjadi tiga jenis yaitu,
Permintaan Konsumen, permintaan yang dilakukan oleh konsumen.
kedua, permintaan Pemerintah, permintaan barang/jasa dan permintaan faktor
produksi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mememenuhi permintaan dan
pelayanan kepada masyarakat. ketiga, permintaan luar negeri, permintaan yang
dilakukan oleh negara lain baik permintaan barang/jasa serta faktor produksi
dikarenakan di negara tersebut tidak tersedia. Hal ini mengakibatkan terjadinya
perdagangan internasional.
2.5 Metode Pengukuran Need dan Demand
2.5.1

Metode Pengukuran Need


Metode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan dengan metode

langsung yaitu metode yang langsung melibatkan konsumen yaitu dengan metode
wawancara yaitu melakukan wawancara dengan pembeli potensial mengenai
berapa jumlah kenaikan atau penurunan produk yang mereka beli jika harga (salah
satu dari variabel) berubah. Cara ini dapat dilakukan dengan membuat kuesioner
yang diberikan kepada kelompok sample pembeli.
Beberapa kendala dalam pelaksanaan cara ini adalah sebagai berikut :
a. Diperlukan sampel besar karena individu yang diwawancarai harus mewakili
pasar secara keseluruhan sehingga biaya yang diperlukan juga besar

b. Bias pewawancara, menyebabkan jawaban responden kurang atau tidak akurat


yang disebabkan karena faktor pewawancara, misalnya karena rasa malu dari yang
diwawancarai yang dapat menyebabkan jawaban yang diberikan tidak jujur
c. Adanya masalah akurasi jawaban, yang terjadi karena kesenjangan antara intensi
dan tindakan. Konsumen yang pada mulanya berniat membeli sebuah produk
secara bersamaan diwawancarai oleh tim pemasaran produk substitusi maka
terjadi perubahan pemikiran.
d. Apabila pertanyaan pada kuesioner tidak reliabel dan valid, akan terjadi suatu
kemungkinan munculnya masalah pada kuesioner, untuk menghindari hal tersebut
perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini yaitu:
1) Memperhatikan kalimat dalam kuesioner
2) Pertanyaan disusun secara teratur dan berurutan
3) Memberi kebebasan kepada konsumen untuk memberi jawaban secara jujur, harus
dihindari bentuk pertanyaan bersifat membatasi jawaban.
2.5.2

Metode Pengukuran Demand


Ada beberapa cara mengukur demand:

1. Observasi: Kita datang atau melihat secara langsung ke lokasi yang kita tuju
apakah need dan want yang telah direncanakan oleh seseorang benar-benar
dijalankan/didapatkan.
2. Survey: Kita menanyakan langsung kepada pihak yang kita targetkan dalam
kegiatan need dan want. Karena kita tidak bisa meramalkan apa yang telah terjadi
tanpa mengetahui secara langsung dari pihak yang di targetkan.
3. Target penjualan: Mendatangi langsung ke suatu institusi yang berkaitan untuk
mendapatkan suatu jawaban yang real dari target yang kita inginkan. Contohnya,

10

mengukur demand dari teh botol sosro di kantin A, dengan mendatangi


perusahaan teh botol tersebut untuk mengetahui ada berapa penjualan yang terjual
di kantin A.
2.5.3

Peramalan Demand
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk

atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu kondisi
tertentu. Hasil maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah adalah melakukan
minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
2.5.3.1 Metode Peramalan Demand
a) Survei konsumen dan penelitian observasi
Survei konsumen (consumer surveys) melibatkan sejumlah sampel
konsumen tentang bagaimana mereka akan beraksi terhadap perubahan tertentu
dalam harga suatu komoditas, pendapatan, harga komoditas yang berhubungan,
pengeluaran iklan, insentif kredit dan determinan lainnya. Survei ini dapat
dilakukan dengan mencegah dan menanyai orang-orang pada suatu pusat
perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan (kuisioner) yang canggih
untuk dibagikan kepada sampel konsumen tertentu oleh para penanya
(interviewer) yang terlatih.Teorinya, kuesioner konsumen dapat menyediakan
informasi yang sangat berguna bagi perusahaan.
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Metode Survei konsumen dan
penelitian observasi
Kelebihan
Berguna untuk mendeteksi

Kekurangan
Dalam kenyataan, banyak yang

kepedulian konsumen tentang iklan

mengalami bias karena konsumen tidak

dari perusahaan.

mau atau tidak bisa memberikan

11

jawaban yang akurat.


Kadang konsumen memberikan
jawaban yang menurut mereka lebih
dapat diterima daripada mengemukakan
preferensi mereka yang sesungguhnya.
Survei konsumen juga bisa mejadi
sangat mahal, tergantung dari ukuran
sampel yang dipilih dan kelengkapan
analisisnya.
b) Klinik konsumen
Pendekatan lain terhadap estimasi permintaan adalah klinik konsumen
(consumer clinic). Klinik konsumen merupakan eksperimen laboratorium dimana
sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk
membelanjakan pada suatu toko simulasi dan melihat bagaimana mereka
memberikan reaksi terhadap perubahan harga komoditas, pengemasan produk,
pemajangan, harga produk pesaing dan faktor lainnya yang mempengaruhi
permintaan.
Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Klinik Konsumen
Kelebihan
Kekurangan
1. Partisipan dalam eksperimen ini dapat 1. Hasilnya dipertanyakan, karena
dipilih sedekat mungkin yang mewakili

partisipan tahu bahwa mereka dalam

karakteristik sosialekonomi dari pasar

situasi yang dibuat dan sedang dalam

yang dituju.
2. Partisipan mempunyai insentif dalam

observasi. Maka ada kemungkinan


mereka tidak bertindak secara normal.

membeli komoditas yang mereka


Contoh : dengan menduga si peneliti
inginkan karena biasaya mereka
akan tertarik dengan reaksi mereka
diizinkan untuk tetap membeli barang
12

tersebut.
3. Lebih realitis daripada survey

tentang perubahan harga, para


partisipan kemudian menunjukkan

konsumen.
4. Mempunyai kemampuan untuk

lebih sensitif terhadap perubahan harga

mengontrol lingkungan sehingga klinik

daripada kehidupan sehari-hari.

konsumen menghindari kekurangan


dari eksperimen pasar yang dapat
merusak kejadian yang sesungguhnya.
5. Dapat menghasilkan informasi yang 2. Sampel dari partisipan harus lebih kecil
berguna tentang permintaan terhadap

karena biaya yang besar dalam

produk perusahaan, terutama jika klinik

eksperimen ini. Mengestimasi suatu

konsumen dilengkapi dengan survey

bentuk perilaku pasar berdasar dari

konsumen.

hasil eksperimen yang didasari oleh


sampel yang kecil dapat sangat
berbahaya.

c) Eksperimen pasar
Eksperimen pasar (market eksperiments) diadakan dalam pasar yang
sesungguhnya. Ada beberapa cara untuk melakukan eksperimen ini, salah satunya
dengan memilih beberapa pasar dengan karakteristik sosio ekonomi yang mirip
dan mengubah harga komoditas di dalam beberapa toko atau pasar, mengubah
bungkus di pasar atau toko yang lain, kemudian merekam respon pembelian yang
dilakukan oleh konsumen di beberapa pasar tersebut.
Tabel 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen Pasar
Kelebihan
1. Dapat dilakukan dalam skala besar
untuk lebih meyakinkan mengenai

Kekurangan
1. Gambaran terhadap seluruh pasar dan
untuk jangka waktu yang panjang patut
13

keabsahan dari hasilnya dan konsumen

dipertanyakan karena untuk menjaga

tidak sadar bahwa mereka bagian dari

biaya tetap rendah sehingga eksperimen

eksperimen tersebut.
2. Dapat memonitor eklsperimen ini dan

dilakukan pada skala yang terbatas dan


dalam jangka waktu yang relatif

mengambil keuntungan informasi yang


singkat.
bermanfaat yang tidak ingin dibuka
2. Bias dalam eksperimen yang tidak
oleh perusahaan.
terkontrol, karena kejadian diluar
dugaan, seperti mogok, cuaca yang
3. Berguna bagi perusahaan dalam

buruk, dll.
3. Perusahaan dapat secara permanen

menentukan strategi penentuan

kehilangan pelanggan karena proses

harganya yang terbaik dan menguji

peningkatan harganya selama

beberapa jenis bungkus yang berbeda,

eksperimen berlangsung dengan harga

kampanye promosi, dan kualitas

yang relatif tinggi.

produk.
4. Berguna dalam proses pengenalan
produk dimana tidak ada data lainnya
yang tersedia.
5. Bermanfaat dalam menguji hasil dari

4. Gambaran terhadap seluruh pasar dan


untuk jangka waktu yang panjang patut
dipertanyakan karena untuk menjaga
biaya tetap rendah sehingga eksperimen

teknik statistik yang lainnya yang


dilakukan pada skala yang terbatas dan
digunakan untuk mengestimasi
dalam jangka waktu yang relatif
permintaan dan dalam menyediakan
singkat.
beberapa data yang diperlukan untuk
teknik statistik yang lainnya dari
estimasi permintaan.
2.6 Bentuk Kurva Demand

14

Adanya hubungan tentang harga dan banyaknya permintaan, bahwa makin


rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang
tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit
permintaan terhadap barang tersebut.
2.6.1

Daftar Permintaan/Demand

Daftar permintaan adalah suatu tabel yang berisi harga dan jumlah
permintaan. Tabel ini menggambarkan besarnya jumlah permintaan pada berbagai
tingkat harga pada barang yang sama. Sebagai contoh pada tabel dibawah ini
merupakan gambaran permintaan terhadap sebuah penghapus.
Tabel 4. Gambaran Permintaan Penghapus
Keadaan
Harga
Jumlah yang diminta
P
500
200
Q
400
400
R
300
600
S
200
900
T
100
1300
Pada tabel ini menggambarkan bahwa ketika penghapus tersebut berharga
100, maka permintaan terhadap penghapus sebanyak 1300 buah. Dan ketika harga
penghapus naik menjadi 200, maka permintaan akan turun menjadi 900 buah.
Demikian seterusnya hingga harga penghapus menjadi 500, permintaan terhadap
barang tersebut akan menurun mencapai angka 200 buah. Jelas bahwa semakin
naik harga maka permintaan terhadap barang akan turun, dan begitu pula
sebaliknya ketika harga turun maka permintaan barang akan bertamabah.
2.6.2 Gambar Kurva Demand
Dengan memakai data dari daftar permintaan, maka kita dapat membuat
gambar kurva demand. Menurut Sadono Sukirno dalam Pengantar Teori
Mikroekonomi mendefinisikan kurva permintaan sebagai suatu kurva yang

15

menggambarkan sifat perkaitan di antara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah
barang tersebut yang diminta para pembeli.

Gambar 1. Kurva Demand


Sumber: Ekonomi Mikro (1997)
Pada gambar kurva permintaan diatas terlihat sumbu tegak (y)
menggambarkan berbagai tingkatan harga produk (price), sedangkan pada sumbu
datar (x) menggambarkan jumlah permintaan terhadap produk tersebut (quantity).
Pada gambar kurva DD diatas, ketika produk berharga 300 maka
permintaan sebanyak 600 buah (titik R). Pada saat harga turun menjadi 200 maka
permintaan naik menjadi 900 (titik S). Titik PQRST menunjukkan letak harga
dengan jumlah permintaan ketika produk dijual dengan harga itu. Kemudian
ditarik garis sehingga membentuk sebuah kurva.
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari atas
ke kanan-bawah. Menurut Sadono Sukirno, kurva yang bersifat demikian
disebabkan oleh sifat perkaitan, diantara harga dan jumlah yang diminta, yaitu
mereka mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau yang satunya naik
(misalnya harga) maka yang lainnya turun (misalnya jumlah yang diminta).

16

Menururt Samuelson, kurva permintaan ini memiliki hubungan kuantitas


dan harga yang terbalik, Q akan naik apabila P turun. Sehingga kurva ini disebut
hukum permintaan yang mempunyai lereng yang menurun. Apabila harga suatu
komoditi naik (dan hal-hal lain tidak berubah), pembeli cenderung membeli lebih
sedikit komoditi itu. Demikian pula apabila harga turun dan hal-hal lain tetap,
kuantitas yang diminta meningkat.
Terdapat dua alasan yang menjelaskan kuantitas permintaan turun ketika
harga naik, yaitu:
1. Efek substitusi
Bila harga suatu barang naik, maka orang-orang akan cenderung untuk
membeli barang serupa lainnya. Misalnya ketika harga cabai naik, maka ada
sebagian orang yang akan menggantinya dengan merica.

2. Efek pendapatan (income effect)


Ketika harga suatu barang naik dan tidak diimbangi dengan kenaikan
pendapatan atau gaji, apabila orang-orang membeli suatu barang dengan jumlah
yang sama seperti sebelum kenaikan, maka mereka lama kelamaan akan
mengalami kekurangan dana hingga kemiskinan. Sehingga mereka mau tidak mau
akan membatasi pembelian mereka terhadap barang tersebut. Misalnya bila harga
BBM naik, maka mereka akan membeli seperlunya saja atau lebih sedikit dari
permintaan sebelumnya. Atau dapat pula membeli BBM sebanyak sebelum
kenaikan harga tapi mengurangi pembelanjaan untuk barang lainnya.
2.6.3

Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan

17

Kurva permintaan akan mengalami pergerakan sepanjang kurva permintaan


apabila harga barang yang diminta berubah dan akan mengalami pergeseran
seluruh kurva apabila faktor selain harga yang diminta berubah. Pergerakan pada
kurva permintaan ini terjadi apabila harga barang yang diminta semakin naik atau
semakin turun.

Gambar 2. Pergeseran seluruh kurva Permintaan


Sumber: Lipsey et al (1995)
Sebagai contoh, jika harga sebuah penghapus turun dari 400 menjadi 300
per unit, maka jumlah yang diminta bertambah dari 400 menjadi 600 unit.

Gambar 3.

Gerakan

Kurva

Permintaan

Sumber:

Pengantar

Teori ilmu

Mikro
Ekonomi (2005)

Perpindahan dari titik Q ke R pada kurva yang sama menunjukkan bahwa


suatu penurunan harga barang tertentu menyebabkan kenaikan jumlah yang
18

diminta akan barang tersebut oleh konsumen. Perlu diingat bahwa pada saat
gerakan sepanjang kurva permintaan terjadi,hal seperti pendapatan, cita rasa dan
harga barang lainnya dianggap tetap atau statis (ceteris paribus).
2.6.4 Pergeseran Kurva Permintaan
Apabila salah satu atau semua faktor yang dianggap statis berubah, maka
kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri.

Gambar 4. Pergeseran seluruh kurva Permintaan


Sumber: Lipsey et al (1995)
Misalnya dalam hal ini pendapatan pembeli menurun maka dapat
menurunkan jumlah permintaan terhadap barang tersebut. Sehingga kurva DD
akan bergeser kearah kurva D2D2.

Gambar 5. Pergeseran Kurva Permintaan


Sumber: Lipsey et al (1995)

19

Titik Q pada gambar diatas menggambarkan bahwa pada saat produk


dengan harga P maka permintaan terhadap produk itu sebanyak q. Titik Q2
menggambarkan ketika pendapatan pembeli menurun, produk yang dijual tetap
dengan harga P maka jumlah permintaan hanya sebanyak q2. Titik Q1 terjadi pada
saat pendapatan pembeli meningkat, jadi ketika produk tetap dijual dengan harga
P, permintaan produk sebanyak q1. Dapat dilihat dalam kurva bahwa q1>q>q2.
Sehingga dapat disimpulkan, bila kurva bergeser ke kiri maka permintaan
terhadap produk berkurang dan bila kurva bergeser ke kanan, permintaan terhadap
produk meningkat.
Perubahan harga komoditi lain yang berkaitan terhadap kuantitas barang
yang diminta terlebih dahulu harus di lihat keterkaitan atau hubungan antar
barangtersebut, barang itu merupakan barang komplemen atau barang substitusi.
Dua barang brsifat komplemen jika kenaikan harga satu barang akan menurunkan
kuantitas permintaan barang lainnya. Misalkan, harga barang Y meningkat maka
kurva permintaan barang X akan bergesar ke kiri. Sebaliknya barang substitusi
adalah sifat dua barang yang jika harga salah satunya meningkat maka kuantitas
barang lainnya yang diminta akan meningkat, sehingga kurva permintaan barang
X akan bergeser ke kanan jika harga barang Y meningkat.
Perubahan pendapatan akan menggeser seluruh kurva permintaan.
Kenaikan pendapatan dengan asumsi faktor lain tetap sama, akan mengakibatkan
kuantitas yang diminta juga bertambah untuk barang normal sehingga kurva
permintaan akan bergeser ke kanan. Kenaikan pendapatan akan mengurangi
kuantitas yang diminta untuk barang inferior, sehingga akan terlihat dari
pergeseran kurva permintaan ke kiri.

20

2.6.5

Faktor Yang Dapat Menggeser Kurva Permintaan


Pergeseran kurva permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor diataranya;

1. Harga barang lain.


Harga barang disini bisa dicontohkan sebagai harga barang pengganti,
pengendap, dan netral. Contoh barang pengganti adalah kopi dan teh, atau tahu
dan tempe. Kedua hal tersebut mampu menggantikan fungsi satu sama lain.
Barang pengendap,barang yang digunakan secara bersama-sama. Misalnya gula
adalah bahan pengendap teh dan kopi. Sedangkan barang netral adalah barang
yang tidak ada kaitan yang rapat.
2. Pendapatan konsumen
Perubahan dalam pendapatan konsumen menimbulkan perubahan
permintaan berbagai jenis barang. Diantaranya ada barang inferior, barang yang
banyak diminta oleh orang orang berpendapatan rendah contohnya jagung. Bila
orang berpendapatan rendah mengalami kenaikan maka permintaan atas singkong
menjadi berkurang, karena ada kecenderungan membeli barang ang kualitasnya
lebih baik, seperti beras.
Kemudian barang esensial, contohnya beras,gula,bawang merah dan
bawang putih. Pendapatan yang engalami kenaikan akan mempengaruhi
permintaan pada barang normal dan barang mewah.
3. Distribusi pendapatan
Distribusi di sini dicontohkan dalam pajak, pemberatan pajak pada orangorang kaya agar pajak tersebut menaikkan pendapatan orang yang berpendapatan
rendah.
4. Citarasa

21

Faktor ini sangat mempengaruhi permintaan suatu barang, karena citarasa


masyarakat sangat dipengaruhi akan waktu. Citarasa disini bisa diartikan sebagai
selera, orang atau masyarakat hari ini ingin barang A, mungkin 1 jam lag
berkeinginan lain maka hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah permintaan.
5. Ramalan masa depan
Misalnya saja sekitar 2 bulan lagi akan terjadi pertunbuhan ekonomi
mengalami defisit dan kurs mata uang negara menurun maka orang akan berhemat
dalam membeli barang, jelas ini akan mempengaruhi permintaan barang.

BAB 3
PENUTUP
Kebutuhan, keinginan dan Permintaan merupakan sebuah konsep inti dan
utama didalam sebuah manajemen pemasaran satu sama lain saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam kegiatan ekonomi. Kebutuhan merupakan bagian dari
sebuah permintaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yakni harga barang
itu sendiri, harga barang lain yang terikat dengan barang tersebut, tingkat
pendapatan, selera, jumlah penduduk perkiraan harga di masa medatang dan usaha
produsen meningkatkan penjualan.

22

Hukum permintaan menjelskan sifat perkaitan diantara permintaan


sesuatu barang dengan harganya. Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan
suatu hipotesa yang menyatakan bahwa semakin rendah harga sesuatu barang.
Ada dua konsep yang dasar yang melandasi pemasaran, yaitu kebutuhan
(needs) dan keinginan (wants). Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu
barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama
jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal lain tetap sama (= ceteris paribus).
Metode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan dengan metode
wawancara. Metode pengukuran Demand dapat dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, survey dan mendatangi target sasaran.

DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, Gregory.2006.Principles of economics: Pengantar Ekonomi
Mikro.Jakarta: Salemba Empat.
Rosyidi,suherman.2005.Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Samuelson, A. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. PT.Media Global
Education: Jakarta.
Supriyanto, Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan.
Surabaya: Penerbit ANDI Yogyakarta.

23

Salim, sitti raha A. 2005. Estimasi Fungsi permintaan.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1251/1/manajemen-sitti
%20raha3.pdf. Diakses pada 7 Maret 2013
http://www.docstoc.com/docs/78462604/DASAR-DASAR-ILMUEKONOMI-A akses tanggal 7 Maret 2013.
Elmu. Metode pengukuran dan peramalan permintaan.
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/doc/tugas_SKB.doc. Diakses pada 7
maret 2013
http://repository.usu.ac.id.bitstream/123456789/27582/4/chapter%20II.pdf
diakses pada tanggal 05 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Permintaan diakses pada tanggal 05 maret
2013
http://www.pustakasekolah.com/hukum-permintaan.html diakses 05 Maret
2013

24

Anda mungkin juga menyukai