Neonatus
2.1.1. Pengertian
Neonatus yaitu bayi yang berusia nol sampai empat minggu
(Suryanah, 1996). Sedangkan menurut Jumiarni (1995) neonatus adalah
bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intrauterine ke kekehidupan esktrauterin.
2.1.2. Pembagian Masa Neonatus
Surnayah (1996) membagi masa neonatus menjadi 2 yaitu :
1. Masa Pertunate, yang berlangsung antara 15-30 menit pertama sejak
bayi lahir sampai tali pusat dipotong.
2. Masa Neonate, berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat. Pada
masa ini anak tidak lagi merupakan parasit, tetapi telah menjadi
individu yang terpisah dan berdiri sendiri. Masa ini ditandai dengan
penyesuaian terhadap lingkungan baru di luar rahim si ibu.
2.1.3. Tanda-Tanda Bayi Normal
1. Berat badan tanpa pakaian 2,5-4,6 kg dan kehilangan berat badan
sampai 10% selama 2-4 hari pertama merupakan keadaan normal dan
akan naik kembali pada hari ke 10 sampai hari ke 14.
2. Pengukuran
a.
b.
Lingkar kepala 35 cm
c.
3. Warna kulit
Berwarna merah muda dan bersih, mungkin terdapat sedikit sianosis
pada kaki dan tangan selama 24 jam pertama.
4. Respirasi
Pola respirasi jam pertama setelah dilahirkan dengan frekuensi antara
40-60 kali per menit setelah dua jam frekuensi respirasi akan menurun
berkisar 40 kali per menit.
5. Porture sikap fleksi yang serupa dengan sikap meringkuk.
6. Gerakan
Ketika ditelanjangi dan dalam keadaan terjaga bayi harus dapat
menggerakan anggota geraknya dengan kuat dan bebas, lehernya
bergerak ke kiri dan ke kanan.
7. Refleks
Refleks yang terdapat pada neonatus normal
a.
Moro (terkejut)
b.
Menggengam
c.
Menghirup
d.
e.
Melangkah (stepping)
f.
Menangis
Bentuk
Wajah
Warna kulit
wajah
penampakan
Mata
Penampakan
Cara Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan
Diukur
Lingkaran rata-rata 35
mengelilingi lingkar cm
oksipitofrontal
Dipalpasi perlahan Ubun-ubun anterior
tidak boleh terasa
tegang atau cekung;
ubun-ubun posterior
dan sutura harus
teraba; mungkin
beberapa sutura saling
bertumpuk
Dilakukan inspeksi Memanjang (moulage)
dan Palpasi
Perkembangan
Kemudian (hari ke-7
sampai ke-10)
Tidak boleh terjadi
peningkatan dalam
minggu pertama
Ubun-ubun posterior
dapat menutup;
keadaan saling
bertumpuk menghilang
Moulage berkurang
terutama dalam 48 jam
pertama; bentuk kepala
yang normal akan
kembali setelah hari ke7 hingga ke-10
Bagian yang lunak
Berkurang setelah 48
seperti spons (kaput)
jam berkurang setelah
pembengkakan lunak 3-4 hari; bayi harus
unilateral atau bilateral diobservasi untuk
(sefalohematom)
ikterus.
kedua palpebra
(kelopak mata)
harus dibuka
dengan perlahan
Palpebra
Pupil
Lensa
Telinga
Bentuk
Pendengaran
Hidung
Penampakan
berwarna hitam/gelap,
sklera berwarna putih;
letak kedua belah mata
simetris; perdarahan
konjungtiva kecil-kecil
sering dijumpai
Dilakukan inspeksi Palpebra dapat dibuka;
menutup rapat ketika
bayi tidur; refleks
mengedip ditemukan;
sedikit edematous;
stark marks (kapiler
yang berdilatasi pada
palpebra superior)
sering terdapat;
palpebra tampak basah.
Edema menghilang
dalam 24 jam; mata
yang basah tidak boleh
lengket.
ditemukan beberapa
saat setelah dilahirkan
Mulut
Bibir
Lidah
Palatum
Gingiva
Leher
Penampakan
Gerakan
Dada
Ukuran
Gerakan
Payudara dapat
membengkak (pada
hari ke 3 dan ke 4)
sebagai respons
terhadap penghentian
reproduksi hormonhormon plasenta, dan
dapat mensekresikan
cairan.
Putting
Frekuensi
jantung
Abdomen
Bentuk
Gerakan
Umbilikus
Genitalia
Warna
Laki-laki
Gerakan
Ekstremitas
Sendi paha
Gerakan
Punggung
Penampakan
Anus
mulut terasa nyeri sehingga bayi tidak dapat menerima putting susu
dalam mulutnya.
2. Muntah
Muntah adalah gejala yang sering terjadi pada hari-hari pertama
kehidupan. Gejala ini disebabkan oleh lendir dan cairan ketuban yang
tertelan oleh bayi waktu persalinan yang dapat merangsang lambung
dan mengakibatkan terjadinya muntah. Adakalanya muntah disebabkan
oleh cidera pada kepala akibat persalinan sulit atau lama. Muntah yang
hebat dan menetap, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dari
jaringan tubuh. Biasanya disebabkan oleh bendungan pada saluran
pencernaan akibat cacat pertumbuhan.
3. Ikterus (gejala kuning)
Sebagian besar bayi baru lahir akan memperlihatkan warna
kekuningan selama minggu pertama kehidupan yang kemudian
menghilang secara bertahap setelah beberapa hari. Setiap gejala ikterus
yang terjadi dalam 24 jam sesudah lahir atau ditemukan pertama
kalinya dalam minggu yang kedua kehidupan bayi. Biasanya
menunjukkan adanya gangguan serius harus dirawat di rumah sakit.
4. Pendarahan
Pendarahan dapat terjadi dari puntung tali pusat atau dijumpai
pada kotoran bayi. Jumlah darah dalam tubuh seorang bayi baru lahir
sangat sedikit (150-200 cc), karena itu pendarahan pada bayi sekalipun
yang
bersifat
kimiawi,
mekanik,
dan
teknik.
Hasil
Segera setelah bayi lahir, bayi akan berada di tempat yang suhu
lingkungannya lebih rendah dari lingkungan rahim. Suhu tubuh
neonatus yang normal sekitar 36,5oC-37oC, bila bayi dibiarkan dalam
suhu kamar (25oC), maka bayi akan kehilangan panas melalui
evaporasi (penguapan), konveksi dan radiasi sebanyak 200 kalori/kg
BB/menit, sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya
per 10 dari jumlah kehilangan panas di atas dalam waktu yang
bersamaan.
3. Perubahan-perubahan lain
Perubahan terjadi pada neonatus selain perubahan-perubahan di
atas yaitu mulai berfungsi alat-alat pencernaan, hepar, ginjal dan alatalat lainnya.
2.1.9. Penyebab Timbulnya Penyakit atau Gangguan Kesehatan Pada
Neonatus
1. Infeksi
Infeksi terjadi akibat kontaminasi kuman terhadap bagian tubuh yang
luka dan peka (Widjaja, 2001)
2. Trauma persalinan
3. Bayi resiko tinggi
4. Gangguan gizi
5. Gangguan pada sistem organ
6. Kelainan bawaan