Anda di halaman 1dari 28

DIREKTORAT

JENDERAL
PENATAAN
RUANG
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM

KELENGKAPAN
DOKUMEN PERSETUJUAN
SUBSTANSI RAPERDA
RDTR

A. KELENGKAPAN
DOKUMEN PERSETUJUAN
SUBSTANSI

1
1.
2.
3.
4.
5.

Kelengkapan Dokumen Persetujuan


Substansi

Raperda RDTR yang telah disetujui bersama walikota dan DPRD;


Materi Teknis RDTR;
Formulir konsep surat persetujuan substansi Raperda tentang RDTR kota;
Konsep surat persetujuan substansi Raperda tentang RDTR kota;
Lampiran I:
Surat Rekomendasi Gubernur (untuk RDTR Kota);
6. Lampiran II:
Tabel Pencantuman materi muatan teknis Raperda tentang RDTR dengan RTRW
kota, kebijakan nasional terkait bidang penataan ruang, pedoman penyusunan
RDTR dan Peraturan Zonasi, dan peraturan perundang-undangan bidang
penataan ruang lainnya);
7. Lampiran III:
Berita Acara Rapat Koordinasi kelompok kerja teknis BKPRD;
8. Dokumen Pendukung:
a) Surat permohonan persetujuan substansi RDTR dari Walikota kepada
Gubernur tembusan Menteri PU;
b) Berita acara konsultasi publik;
c) Tabel persandingan materi muatan raperda;
d) Kronologis persetujuan substansi; dan
3
e) Dokumen KLHS.

Kelengkapan Draft Raperda tentang


RDTR

Naskah Raperda
tentang RDTR
1) Raperda (rumusan pasal per pasal)
2) Lampiran terdiri:
o
o
o
o
o

peta rencana pola ruang;


peta rencana jaringan prasarana;
peta penetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya;
peta zona-zona khusus; dan
tabel indikasi program.

Materi Teknis tentang


RDTR

1) Buku Data dan Analisis yang dilengkapi peta-peta


2) Buku Rencana (dalam format A.4)
3) Album Peta yang disajikan dengan skala atau tingkat ketelitian
minimal 1:5000 dalam format A1 yang dilengkapi dengan data
peta digital yang memenuhi ketentuan Sistem Informasi
Geografis (GIS)
4

B. RAPERDA RENCANA
DETAIL TATA RUANG YANG
TELAH DISETUJUI

Muatan Raperda

Raperda tentang RDTR yang


diajukan, disusun sesuai dengan
ketentuan yang dimuat dalam
Undang-Undang Nomor 10 tahun
2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
dan isi muatannya mengacu pada
:
Undang-Undang nomor 26
tahun 2007 tentang Penataan
Ruang,
peraturan perundangundangan lainnya yang terkait
Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 20/PRT/M/2011
tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang
Dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota

Sekurang-kurangnya terdiri dari

1. Judul
>> Judul peraturan perundangan memuat keterangan mengenai
jenis, nomor, tahun pengundangan atau penetapan, atau nama
Peraturan Perundang-undangan
>>
Judul Peraturan Daerah RDTR berisi :
Nama pemerintah daerah kabupaten/kota
Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota..Nomor.Tahun..
Tentang: RENCANA DETAIL TATA RUANG KABUPATEN/KOTA
TAHUN 20- 20
Contoh:
PERATURAN DAERAH KOTA
NOMOR..TAHUN..
TENTANG
RENCANA DETAIL TATA RUANG BWP KECAMATAN PEKALONGAN BARAT

2.
Pembukaa
peraturan perundang-undangan terdiri atas :
nPembukaan
a. Frase dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
b.
c.
d.
e.

Jabatan pembentuk peraturan perundang undangan


Konsiderans
Dasar Hukum
Diktum

3. Batang
Tubuh
Batang tubuh memuat :
a. Materi muatan Peraturan Perundang-undangan ;
b. Memuat semua substansi peraturan perundang-undangan yang dirumuskan
dalam pasal-pasal;
c. Pengelompokan materi muatan/substansi peraturan Perundang-Undangan.

.Muatannya meliputi:
a. Ketentuan Umum;
b. Tujuan Penataan BWP;
c. Substansi Raperda yang berisi hasil rencana detail tata ruang, yang antara lain
berisi pasal-pasal tentang:
1) Rencana Pola Ruang yang meliputi zona lindung dan zona budidaya serta
pembagian sub zona atau sub-sub zona pada BWP,
2) Rencana jaringan prasarana yang ada pada BWP,
3) Penetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya,
4) Ketentuan pemanfaatan ruang, dan
5) Peraturan zonasi.
d. Ketentuan Perizinan;
e. Sanksi;
f. Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat;
g. Kelembagaan;
h. Ketentuan lain; dan
i. Ketentuan peralihan.
9

4. Ketentuan
Penutup
Terkait Raperda RDTR, muatann ketentuan penutup meliputi pasal yang
menyebutkan bahwa:
1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka bila ada Peraturan Daerah
sebelumnya yang mengatur hal yang sama, maka Peraturan Daerah
sebelumnya tersebut dinyatakan dicabut.
2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua peraturan pelaksanaan
yang berkaitan penataan ruang daerah yang telah ada tetap berlaku,
sepanjang tidak bertentangan dengan dan belum diganti berdasarkan
Peraturan Daerah ini.
3) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditutup dengan kalimat:
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan
Catatan:
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Dalam hal Peraturan Perundang-undangan memerlukan lampiran, hal tersebut
Kabupaten/Kota...
harus dinyatakan dalam batang tubuh dan pernyataan bahwa lampiran
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Perundang-undangan yang bersangkutan.
Lampiran Raperda RDTR meliputi:
1) Peta rencana pola ruang
4) Peta zona-zona khusus
2) Peta rencana jaringan prasarana
5) Tabel indikasi program
3) Peta penetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya

10

Contoh Lampiran
Raperda RDTR
Contoh:
Lampiran Peta rencana pola
ruang

Contoh:
Lampiran Peta penetapan sub
BWP yang diprioritaskan
penanganannya
11

11

C. KELENGKAPAN MATERI
TEKNIS RDTR

12

Buku Data dan Analisis


RDTR

Buku Data dan Analisis RDTR merupakan bentuk penyajian laporan


akhir yang telah mencakup keseluruhan data yang dibutuhkan dan
analisis yang dilakukan dalam proses penyusunan RDTR dan
Peraturan Zonasi.

Pengolahan dan analisis data untuk penyusunan RDTR dan PZ


diantaranya:
1) analisis karakteristik wilayah
2) analisis potensi dan masalah pengembangan BWP
3) analisis daya tampung dan daya dukung lingkungan
4) analisis kebutuhan prasarana BWP
5) analisis tujuan peraturan zonasi (sesuai tujuan penataan BWP
6) analisis klasifikasi zonasi;
7) analisis daftar kegiatan
8) analisis delineasi blok
9) analisis ketentuan teknis zonasi
10) dst

Data dalam bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang
dikumpulkan berupa data tahunan (time series) minimal 5 (lima)
tahun terakhir dengan kedalaman data setingkat kelurahan.

13

Buku Rencana Detail Tata Ruang


Kabupaten/Kotadan Peraturan
Zonasi
Buku RDTR dan Peraturan Zonasi merupakan bentuk
penyajian laporan akhir yang telah mencakup keseluruhan
muatan RDTR dan Peraturan Zonasi.
Substansi Buku Rencana RDTR dan PZ meliputi:
1) Bab I Pendahuluan
2) Bab II Ketentuan Umum
3) Bab III Tujuan Penataan BWP
4) Bab IV Rencana Pola Ruang
5) Bab V Rencana Jaringan Prasarana
6) Bab VI Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan
Penanganannya
7) Bab VII Ketentuan Pemanfaatan Ruang
8) Bab VIII Peraturan Zonasi

14

Album Peta RDTR

Album peta disajikan dengan skala atau tingkat ketelitian minimal


1:5.000 dalam format A1 yang dilengkapi dengan data peta digital
yang memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang
dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

Album peta minimum terdiri atas:


1) Peta wilayah perencanaan:
memuat peta informasi rupa bumi, dan batas administrasi BWP
dan sub BWP (bila ada).
2) Peta penggunaaan lahan saat ini;
memuat alokasi peruntukan ruang yang meliputi zona dan
subzona di BWP eksisting sebelum perencanaan.
3) Peta rencana pola ruang;
merupakan peta yang menunjukkan rencana distribusi/alokasi
zona dan subzona dalam BWP sesuai klasifikasi yang telah
ditentukan.
4) Peta rencana jaringan prasarana
memuat jaringan jalan dan sistem prasarana wilayah lainnya di
dalam BWP
15
5) Peta penetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya.

D. DOKUMEN ADMINISTRATIF
PERSETUJUAN SUBSTANSI
RAPERDA RDTR

16

1. Formulir konsep surat


persetujuan substansi
raperda tentang RDTR Kota
Formulir konsep surat persetujuan
substansi ditandatangani oleh
pejabat struktural di lingkungan
Ditjen Penataan Ruang yang
meliputi:
1) Staf dan pejabat struktural di
unit Eselon III yang diberi tugas
untuk melakukan pemeriksaan
materi muatan teknis RDTR;
2) Kepala Bagian Hukum dan
Perundang-undangan, Setditjen
Penataan Ruang untuk
melakukan cecklist substansi
dan pemeriksaan kelengkapan
dokumen;
3) Direktur Wilayah atau Perkotaan
sebagai persetujuan;
4) Sekretaris Ditjen Penataan
Ruang sebagai persetujuan; dan
5) Direktur Jenderal Penataan
Ruang a.n Menteri PU sebagai

Berdasarkan Dokumen Pesetujuan


Substansi
RTRW Kab/Kota (disesuaikan)

17

2. Konsep Surat Persetujuan


Substansi Raperda Tentang
RDTR Kabupaten/Kota
Surat persub akan ditandatangani
oleh Direktur Jenderal Penataan
Ruang a.n Menteri PU dan ditujukan
kepada Bupati/Walikota dengan
melampirkan:
a. Lampiran I: Surat Rekomendasi
Gubernur
b. Lampiran II: Tabel Pencantuman
Materi Muatan Teknis Raperda
Tentang RDTR
c. Lampiran III: Berita Acara Rapat
Koordinasi Kelompok Kerja Teknis
BKPRN
d. Dokumen Pendukung, terdiri atas:
1) Surat Permohonan Persetujuan
Substansi Raperda RDTR;
2) Berita Acara Konsultasi Publik;
3) Tabel Persandingan Materi
Muatan Raperda;
4) Berita Acara Clearence House;
5) Kronologis Persetujuan

Berdasarkan Permen PU
11/2009
(disesuaikan)

18

3. Lampiran I Surat Rekomendasi


Gubernur
Surat rekomendasi Gubernur
(untuk RDTR Kabupaten/Kota)
merupakan surat yang diberikan
oleh Gubernur terkait Raperda
RDTR Kabupaten/Kota dalam
rangka memberikan rekomendasi
bahwa Raperda tentang RDTR
Kabupaten/Kota tersebut sudah
dapat diproses lebih lanjut untuk
mendapatkan persetujuan
substansi dari Menteri Pekerjaan
Umum.
Surat ini dikeluarkan oleh
Gubernur setelah Raperda RDTR
Kabupaten/Kota dibahas dalam
forum BKPRD Provinsi dan
perbaikan Raperda yang
disampaikan dinyatakan sesuai
Berdasarkan Permen
PU
dengan hasil pembahasan
BKPRD
11/2009
Provinsi.
(disesuaikan)

19

4. Lampiran II Tabel Pencantuman Materi Muatan Raperda


Tentang RDTR
Tabel Pencantuman Materi Muatan Raperda tentang RDTR merupakan tabel
yang memuat hasil telaahan kesesuaian materi muatan teknis Raperda RDTR
terhadap yakni:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota,
b. Kebijakan Nasional yang terkait bidang penataan ruang,
c. Pedoman Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota,
dan
d. Peraturan perundang-undangan terkait bidang penataan ruang lainnya.
Berdasarkan Permen PU
11/2009
(disesuaikan)

20

5. Lampiran II Berita Acara Rapat


Koordinasi Kelompok Kerja Teknis
BKPRN
Kelengkapan dokumen berita acara
rapat koordinasi Pokja Teknis BKPRN
terdiri dari:
1) surat berita acara dan tanda
tangan kesepakatan (lembar
pengesahan),
2) notulensi rapat koordinasi,
3) daftar absensi peserta yang
hadir, serta
4) masukan tertulis dan catatan
penyempurnaan terhadap
Raperda RDTR yang
disampaikan oleh perwakilan
anggota BKPRN.

Berdasarkan Permen PU
11/2009
(disesuaikan)
21

6. Dokumen Pendukung: Surat Permohonan Persetujuan Substansi


Raperda RDTR
Surat permohonan
Persetujuan Substansi
yang disampaikan disertai
dengan:
1) Rancangan perda
RDTR;
2) Materi Teknis RDTR;
3) Surat Rekomendasi
Gubernur;
4) Berita acara konsultasi
publik; dan
5) Dokumen KLHS (jika
telah diwajibkan).

Berdasarkan Dokumen Pesetujuan


Substansi RTRW Kab/Kota
(disesuaikan)
22

5. Dokumen Pendukung: Berita Acara


Konsultasi Publik
Berita Acara Konsultasi
Publik merupakan berita
acara yang berisikan hasil
dari konsultasi publik
dalam rangka
pembahasan Raperda
RDTR kabupaten/Kota.
Pada umumnya hasil dari
konsultasi publik secara
mendetail, seperti
masukan-masukan yang
disampaikan oleh peserta
dan kesimpulan akhir yang
tertuang di dalam
notulensi rapat,
merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Berita
Acara.
Berdasarkan Dokumen Pesetujuan
Substansi
RTRW Kab/Kota (disesuaikan)
23

5. Dokumen
Pendukung: Tabel
Persandingan Materi
Muatan Raperda
Tabel persandingan
materi muatan raperda
merupakan tabel yang
memuat antara lain:
1) keseluruhan muatan
raperda pada saat
sebelum
pembahasan BKPRN;
2) muatan raperda
yang telah diperbaiki
setelah pembahasan
BKPRN; dan
3) masukan/catatan
yang disampaikan
oleh instansi pemberi
Berdasarkan Dokumen
masukan.
Pesetujuan Substansi
RTRW Kab/Kota
(disesuaikan)

24

5. Dokumen Pendukung: Berita


Acara Clearance House

Berita Acara Clearance House


merupakan berita acara yang
memuat hasil dari evaluasi tim
pelaksana Clearance House (CH)
Persetujuan substansi terhadap
materi muatan teknis RDTR yang
dilakukan secara tertulis.
Masukan tertulis yang disampaikan
oleh anggota tim pelaksana CH
terhadap Raperda RDTR
kabupaten/Kota kemudian
dikumpulkan untuk menjadi
catatan dalam Berita Acara CH
Masukan tertulis yang disampaikan
merupakan bagian tidak
Berdasarkan
Dokumen
Pesetujuan
terpisahkan
dari Berita
Acara.

Substansi RTRW Kab/Kota


(disesuaikan)
25

5. Dokumen Pendukung: Kronologi


Persetujuan Substansi
Kronologis persetujuan
substansi merupakan surat
keterangan terkait kronogi
dari proses persetujuan
substansi terhadap Raperda
RDTR mulai dari diterimanya
surat permohonan substansi
Raperda RDTR dari
Bupati/Walikota hingga
penyampaian formulir konsep
surat persetujuan substansi
beserta dokumen
pendukungnya untuk
diproses persetujuan
substansinya

Berdasarkan Dokumen Pesetujuan


Substansi RTRW Kab/Kota
(disesuaikan)
26

5. Dokumen Pendukung: Dokumen


KLHS
Raperda Kabupaten/Kota tentang RDTR perlu dilengkapi dengan dokumen
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Kebijakan, rencana, dan/atau program yang wajib KLHS tanpa proses
penapisan adalah RTRW dan rencana rincinya, serta RPJP dan RPJM
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Dengan demikian penyusunan RDTR wajib melakukan KLHS.

27

Terima Kasih

28

Anda mungkin juga menyukai