Anda di halaman 1dari 7

16 Cara Ampuh Mengatasi Balita yang Susah Makan

Apakah anda memiliki problem anak susah makan ? Jika Ya, berarti anda termasuk dari sekian
banyak orang tua yang sering mengeluhkan anak balita nya sulit makan dan khawatir soal
kecukupan gizinya. Asupan makanan bagi anak merupakan hal terpenting apalagi dalam masa
pertumbuhan bagi balita usia 1 s/d 5 tahun. Makanan berguna untuk pemenuhan kebutuhan gizi dan
energi bagi anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika kurang asupan makanan, maka anak
balita akan cenderung mudah terserang penyakit karena kekurangan gizi dan vitamin yang
diperlukan oleh tubuh dan juga dapat mengganggu pertumbuhan anak. Gejala anak susah makan
harus segera diatasi agar tidak menjadi kebiasaan yang berkelanjutan. Tanda-tanda lazimnya antara
lain anak cenderung tidak menyukai sayur-sayuran, hanya menyukai menu tertentu saja, dsb.
Terdapat 2 faktor yang menjadi penyebab anak susah makan, yakni :
1. Faktor fisik yakni terganggunya organ pencernaan anak atau bisa karena infeksi dalam tubuh
anak.
2. Faktor psikis yakni yang berkaitan dengan psikologis anak, seperti anak sedang sakit, anak
merasa cemas, anak dipaksa makan, suasana ketika makan kurang menyenangkan, merasa tertekan
akibat mendapat tindak kekerasan atau hukuman, dsb.
Kondisi anak susah makan ini sering dialami oleh anak balita usia 1 s/d 5 tahun. Berbagai cara pun
coba dilakukan orang tua untuk mengatasi anak yang sulit makan. Bahkan ada sebagian orang tua
menjadi stress menghadapi problem anak susah makan ditambah lagi bila si anak pilih-pilih dalam
hal makanan.
Nah, jika anda mengalami problem seperti diatas, berikut ada 16 Tips Mujarab Mengatasi Anak
Balita Susah Makan :
1. Jika anak balita anda berusia diatas 6 bulan, mulai berikan makanan pendamping ASI seperti
bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat seperti nasi tim, dan
seterusnya. Untuk makanan pendamping ini harus disesuaikan dengan umur balita anda. Jangan
langsung diberikan nasi padat karena bisa mengganggu saluran pencernaannya.
2. Jika anda memilih makanan anak balita berupa bubur instant yang saat ini banyak tersedia di
pasar dan dikemas dalam kotak praktis, perhatikan label pada kemasan dan agar disesuaikan dengan
usia anak balita anda. Biasanya tersedia bubur instant untuk usia 6 24 bulan dengan berbagai rasa.
Anda bisa melakukan variasi rasa saat memberikan makan kepada balita anda sehingga ia tidak
merasa bosan saat makan, misalnya ada 7 rasa berarti dalam 1 minggu balita anda akan menikmati
makanan yang berbeda setiap harinya.
3. Untuk anak balita diatas 2 tahun, variasikan menu lauk pauknya. Buat pilihan menu makanan dan
biarkan anak anda memilih makanan favoritnya. Atau anda bisa juga variasikan berdasarkan waktu
makannya. Misal sarapan pagi : roti, kentang, telur, dan minum segelas susu, makan siang : nasi tim
sayur dengan ikan, makan malam nasi sayur dengan daging/ayam. Jangan lupa sediakan buahbuahan atau pudding agar-agar sebagai penutup hidangan setiap selesai makan.
4. Atur waktu makan anak anda dengan teratur agar ia terbiasa makan bila telah tiba waktunya.
5. Jika anda senang memberi cemilan, berikan cemilan jauh sebelum waktu makan tiba. Beri
cemilan yang sehat misalnya buah-buahan yang dipotong menyerupai dadu, agar-agar, sayuran
seperti wortel yang telah dikukus, timun, yoghurt, pudding,es krim, cake buatan sendiri, dll. Hindari

pemberian cemilan berupa coklat, permen, snack yang mengandung penyedap rasa (MSG) karena
dapat mengurangi nafsu makan anak anda.
6. Ajak anak anda ketika anda sedang mempersiapkan menu makannya, beri pujian supaya anak
merasa senang dan lebih bersemangat untuk makan
7. Sajikan makanan dengan menarik jangan dicampur aduk antar nasi dan lauknya. Penyajian
menarik bisa dengan piring makan yang ia sukai kemudian pisahkan antara nasi dengan lauk
pauknya sehingga tampak menarik dan mengundang selera makan anak anda. Atau bisa juga
dengan menghias makanan yang anda sajikan misal diberi potongan sayuran, mentimun, tomat,
dengan bentuk yang menarik perhatiannya.
8. Jangan memaksa, mengancam, apalagi menakut-nakuti anak agar ia mau makan karena hal ini
hanya akan menimbulkan trauma psikologis. Bujuklah anak anda dengan lemah lembut dan sabar
agar ia mau makan dan menuruti kata-kata anda.
9. Anda mesti memahami kondisi anak, dan bersabar. Jika anak anda tetap tidak mau makan biarkan
saja dulu toh begitu ia merasa lapar, maka ia akan meminta makan dengan sendirinya.
10. Sajikan makanan dalam porsi kecil dulu, jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan
dengan porsi berlebihan karena lambung anak anda belum mampu menampung makanan terlalu
banyak. Jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit agar ia tidak bosan dan bisa menikmati menu
makanannya. Jika anak anda senang dan ketagihan biasanya ia cenderung meminta lagi setelah
porsi yang dihadapannya habis.
11. Ketika waktu makan tiba, switch off (matikan) televisi anda, jauhkan mainan dari meja makan,
atau benda lainnya yang bisa mengganggu konsentrasinya saat makan.
12. Selama kegiatan makan berlangsung tetaplah berkomunikasi yang baik dengan anak anda
sehingga kegiatan makan terasa menyenangkan baginya.
13. Atur pemberian minuman saat makan, jangan terlalu banyak minum karena anak akan merasa
cepat kenyang dan malas untuk menghabiskan makanannya.
14. Sekali-kali biarkan anak balita anda mencoba memakan makanan sendiri tanpa bantuan anda
(tanpa disuapi), anda hanya cukup mengawasinya saja. Jangan khawatir meja makan anda jadi
berantakan karena tumpahan makanan, karena hal ini justru membuat suasana makan menjadi
menyenangkan bagi anak anda.
15. Anda perlu mencoba untuk memberikan multi vitamin atau supplemen penambah nafsu makan
yang banyak dijual bebas, contohnya Curcuma Plus (harga sekitar Rp. 11 ribuan), Vidoran
plus (harga sekitar Rp.13 ribuan), dsb yang mengandung curcuma yang dipercaya dapat
meningkatkan penyerapan sari makanan pada saluran pencernaan sehingga bisa meningkatkan
nafsu makan serta kandungan Lysine HCl yang merupakan asam amino untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dalam tubuh agar nafsu makan meningkat.
16. Apabila anak anda masih tetap susah makan atau terindikasi kurang gizi, sebaiknya anda
kunjungi dokter atau ahli gizi untuk berkonsultasi.

Mengapa Anak Sering Sakit?


Orangtua mana yang tidak cemas ketika anaknya seringkali sakit. Beberapa hari setelah sembuh,
anak kembali sakit. Bahkan anak hampir setiap bulan sakit meskipun tidak berlangsung lama dan
dalam kategori sangat ringan akan tetapi jelas ini akan mengganggu aktivitas anak anda.
Kondisi anak yang sakit ketika usianya masih muda (0-2 tahun ) apakah harus dianggap wajar atau
dicurigai terjadinya gangguan pada tubuh anak? Dalam artikel ini kami akan membahas mengapa
anak sering sakit, apakah merupakan tanda penyakit dan apa yang menyebabkan anak sering sakit
sehingga pencegahan dan solusi yang tepat pada anak yang sering sakit? Berikut ini adalah
penjelasannya untuk anda.

Apakah wajar anak sering sakit?


Seorang anak dapat dikategorikan sakit yang dianggap wajar apabila sakit minimal 4-8 kali dalam
setahun. Sakit pada anak dinilai wajar dikarenakan sistem imun yang berkembang sempurna
sehingga rentan terkena virus dan bakteri. Apabila dalam satu tahun anak anda maksimal
mengalami 8 kali sakit masih dalam kondisi normal asalkan dalam kategori sakit ringan.
Sakit ringan pada anak yaitu ketika jarak waktu anak sakit tidak terlalu dekat, misalnya sekitar 2
bulan. Kemudian ketika anak sakit tidak mengalami durasi yang panjang, misalnya hari terjadi 3-7
hari. Begitu pula dengan jenis penyakit yang diderita masih tergolong ringan dan mudah diatasi
dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
Kondisi anak yang harus dikhawatirkan adalah ketika anak bolak balik sakit bahkan dalam satu
bulan dapat mengalami 2-3 kali sakit. Sakit yang dialami anak dapat terjadi karena flu, diare
ataupun batuk meskipun penyakit yang umum dialami oleh anak-anak akan tetapi apabila sering
terjadi harus dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi anak.

Penyebab anak seringkali sakit?


Penyebab anak sering sakit dapat disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Gangguan Imunologis
Meskipun kategori sakit ringan akan tetapi apabila rentan waktu sering sakit pada anak dapat
membuat orang tua cemas dan khawatir. Penyebab anak seringkali sakit diantaranya adalah
gangguan imunologis ketika lahir. Anak yang mengalami daya tahan tubuh yang rendah sehingga
sering mengalami infeksi.

2. Infeksi kronis
Sedangkan pada anak yang lahir normal tanpa adanya faktor bawaan sering sakit dapat terjadi
dikarenakan infeksi kronis. Salah satunya dapat disebabkan karena melakukan kontak dengan
penderita TBC sehingga anak tertular.

3. Faktor Cuaca
Selanjutnya dapat pula disebabkan karena faktor cuaca. Pergantian cuaca dapat menyebabkan anak
dengan riwayat keluarga dengan alergi sering mengalami pilek dan mengalami infeksi.

4. Gangguan gizi

Penyebab anak sering sakit dapat pula disebabkan karena gangguan gizi yang mengakibatkan daya
tahan tubuh menjadi terganggu. Pemenuhan makanan yang tidak tepat pada anak merupakan salah
satu penyebab gangguan gizi. Bahkan anak yang sedang sakit seringkali nafsu makan menurun
sehingga menjadi susah makan sedangkan makanan adalah sumber nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan anak.

5. Riwayat Penyakit tertentu


Anak yang sering sakit dapat pula dihubungkan dengan riwayat penyakit misalnya anak pernah
mengalami penyakit tipus yang harus diberikan perhatian berlebih agar tidak mengalami kondisi
yang serupa dalam rentan waktu yang singkat.

Bahayakah anak sering sakit?


Kondisi anak sering sakit akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satunya
adalah grafik berat badan anak anda akan menurun. Berat badan dijadikan indikator pertumbuhan
apabila dibawah garis normal berat badan maka dikhawatirkan mengidap gangguan kesehatan anak
yang serius.
Kondisi anak sering sakit harus dilakukan pemeriksaan berlanjut untuk mengetahui penyebab
utama. Apabila ditemukan gejala yang berhubungan dengan gangguan kesehatan yang kronis maka
dapat dilakukan identifikasi dini untuk mencegah dan mengurangi pengembangan dari penyakit
tersebut.
Sehingga tidak dapat disimpulkan kondisi anak sering sakit membahayakan atau tidak
membahayakan karena belum ditemui penyebab utama anak sering sakit. Kondisi dan imunitas
anak berbeda beda, lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan resep
dokter.

Tips Agar Anak tidak sering sakit


Meskipun sakit yang dialami oleh anak ringan apabila terjadi pada rentan waktu yang sering. Anda
perlu waspada terlebih pada usia anak 0-5 tahun merupakan masa emas anak. Kondisi tubuh yang
tidak sehat akan menganggu perkembangan anak anda, salah satunya waktu anak anda untuk
bersosialisasi dengan teman sebaya. Anak dibawah usia 5 tahun masih dianggap wajar apabila
sering sakit dalam rentan waktu 4-8 kali dalam setahun akan tetapi tidak ada salahnya apabila anda
melakukan pencegahan.
Berikut ini adalah tips untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak sakit :

1. Menjaga pencernaan
Pencernaan sehat adalah awal tubuh yang kuat dikarenakan 80% yang memproduksi antibodi
berada di saluran pencernaan. Seperti diketahui bahwa antibodi akan berfungsi dalam melawan
kuman di dalam tubuh. Dalam mempersiapkan saluran pencernaan yang sehat maka diawali dengan
pemberian ASI ekslusif sampai 6 bulan pertama hingga usia anak 2 tahun.

2. Memberikan Imunisasi
Berikan imunisasi wajib untuk anak anda sehingga terhindar dari infeksi virus dan bakteri. Masalah
yang sering dihadapi adalah daya tahan tubuh anak yang berkurang. Dengan memberikan vaksinasi
tertentu maka dapat membantu mengurangi gangguan kesehatan yang umum menyerang anak-anak.

3. Menerapkan Pola Hidup Sehat


Pastikan anak anda melakukan aktivitas seperti berolahraga. Olahraga yang dilakukan seperti
bersepeda sore, aktivitas fisik bersosialisasi dengan teman sebayanya atau melakukan permainan
tradisional di halaman rumah. Selain itu waktu istirahat yang cukup dapat membantu meningkatkan
daya tahan tubuh anak.

4. Mengkonsumsi Makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh


Beberapa makanan memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak diantaranya
adalah makanan makanan berikut ini :
Strawberry adalah buah dengan kandungan vitamin C yang baik untuk memberikan kekebalan
tubuh terhadap infeksi. Di dalam buah strawberry terdapat bioflavonoids yang dapat mengatur
pertumbuhan dan kematian sel di dalam tubuh.
Kiwi adalah buah yang mengandung vitamin C dan vitamin E yang dapat menjadi antioksidan dan
memberikan perlindungan dari kerusakan radikal bebas. Ikan tuna merupakan sumber vitamin E
yang baik untuk meningkatkan kualitas dalam melawan sel yang bermutasi. Di dalam ikan tuna
terdapat fungsi omega 3 dalam menjaga kesehatan jantung. Telur kandungan di dalamnya
mengandung iodine yang dapat menstimulasi sel Nk. Sehingga dapat berfungsi melawan sel jahat
dan memperbaiki sel dan jaringan di dalam tubuh.

Makanan yang Harus Dihindari Saat Terkena Gangguan Pencernaan


Salah satu langkah yang harus ditempuh saat mengalami gangguan pencernaan dan diare adalah
menghindari makanan yang kemungkinan dapat memperburuk kondisi pencernaan. Makanan apa
saja yang dimaksud? Simak ulasan berikut ini.
Yang pertama harus dihindari ketika mengalami digestive problem atau diare adalah gorengan.
Makanan yang digoreng memiliki kandungan lemak yang tinggi. Makanan dengan kandungan
lemak tinggi merupakan salah satu pemicu diare termasuk makanan yang dikonsumsi bersama krim
dan mentega. Daging berlemak juga merupakan makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat
diare. Pilih makanan yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar. Untuk menambah rasa,
Anda bisa mengoleskan saus ringan dan sayuran.
Dua, jauhkan jeruk serta buah sitrus lain dari jangkauan Anda saat mengalami diare atau masalah
pencernaan. Buah jeruk meruapakan salah satu buah yang kaya serat sehingga tidak cocok
dikonsumsi penderita diare. Selain itu jeruk dan berbagai jenis buah sitrus lain bisa menimbulkan
sakit perut atau mual pada sebagian orang yang terkena gangguan pencernaan.
Tiga, jangan mengkonsumsi gula sintetis. Gula buatan seperti yang banyak digunakan pada permen
terbukti dapat menyebabkan diare. Fungsi normal usus dapat terganggu hanya dengan
mengkonsumsi 50 gram makanan yang mengandung gula buatan. Selain permen, gula buatan juga
banyak digunakan dalam produk makanan ringan lain.
Dalam kondisi normal, Anda memang disarankan untuk menyantap makanan yang kaya serat.
sebaliknya, pada saat terkena diare dan gangguan pencernaan, biji-bijian, buah, dan sayur yang
dikenal kaya serat harus dihindari karena menyebabkan kembung. Hal tersebut akan memperburuk
masalah pada sistem pencernaan. Setelah diare reda, tingkatkon konsumsi makanan berserat Anda
secara bertahap. Meski demikmian, ada jenis makanan berserat yang disarankan untuk dikonsumsi
saat diare yaitu oat. Serealia tersebut dipercaya efektif mencegah diare.
Hal yang sama juga berlaku untuk kacang-kacangan. Kacang tidak disarankan untuk dikonsumsi
pada saat pencernaan bermasalah karena mengandung gula yang sulit dicerna shingga dapat
menyebabkan kembung dank ram. Bakteri dalam usus menghasilkan gas dalam jumlah besar
karena pada saat diare tubuh kehilangan enzim pencerna gula pada kacang-kacangan.
Makanan keenam yang harus dihindari pada saat diare atau mengalami masalah pencernaan adalah
kol dan sayuran berjenis kubis. Seperti halnya kacang, kol, brokoli, dan beragam kubis memiliki
kandungan gula yang sulit dicerna sehingga memicu gas yang berlebihan dalam usus. Selain itu,
kubis juga mengandung banyak serat sehingga dapat memperburuk diare.
Dalam kondisi normal fruktosa bisa memicu diare, kembung, kram, dan masalah gangguan
pencernaan lain. Jadi permen, soda, kue kecil, serta makanan lain yang mengandung fruktosa juga
sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat memperburuk diare dan masalah pencernaan.Pada saat
terserang diare, pastikan juga Anda menghindari makanan pedas. Cabai mengandung capsaicin
yang dapat memicu rasa panas dalam perut. Hal tersebut bisa menimbulkan rasa mulas pada orang
yang tengah mengalami gangguan pencernaan.
Susu dan produk olahannya juga sebaiknya tidak dikonsumsi selama terserang diare dan gangguan
pencernaan terutama penderita intoleransi laktosa. Diare dapat semakin parah karena tubuh
kehilangan enzim laktase yang seharusnya berfungsi mencerna laktosa. Untuk mengatasinya, Anda
bisa menggunakan suplemen untuk mengganti enzim laktase yang hilang.
Makanan terakhir yang sebaiknya dihindari adalah peppermint. Daun yang menimbulkan efek
dingin tersebut sepertinya cocok untuk meredakan panas pada lambung. Sayangnya anggapan itu
justru salah. Peppermint bisa menyebabkan refluks asam dan mulas. Cokelat dan kopi juga

memiliki pengaruh seperti peppermint jika dikonsumsi pada saat diare atau mengalami gangguan
pencernaan

Anda mungkin juga menyukai