Anda di halaman 1dari 10

Tak Mengapa IPK-mu

Biasa Saja, Asalkan


Salah Satu dari 6 Hal
Ini Sudah Kamu Punya
IPK memang sering menjadi momok tersendiri buat kamu yang
mahasiswa. Angka yang tercetak di transkrip harus benar-benar
dijaga, kalau tidak, masa depan taruhannya. Tak hanya
memengaruhi lama masa studi saja, IPK juga bisa menentukan
kariermu setelah menjadi sarjana. Otomatis dengan ini, banyak
mahasiswa yang berlomba-lomba memiliki IPK tinggi.
Padahal punya IPK biasa saja itu tak mengapa lho.
Mahasiswa tak melulu harus punya IPK sempurna. Memang IPK itu
penting, namun tidak 3.5 ke atas pun tidak mengapa. Asalkan ada
salah satu dari 6 hal ini yang kamu punya!

IPK biasa saja, tak mengapa. Yang


penting, kamu punya leadership
experience semasa menjadi mahasiswa

Kemampuan leadership via joinmun.ugm.ac.id

IPK tinggi memang penting, namun jika kamu tak bisa meraihnya tak
mengapa toh ada skill serta ilmu lain yang kamu dapat selama
kuliah. Mungkin selama ini waktumu lebih tersita untuk mengikuti
kegiatan organisasi atau kepanitiaan. Tak apa, sebenarnya dengan
mengikuti kegiatan organisasi di luar kuliah justru akan
mempertajam skill kepemimpinanmu. Kamu bisa belajar cara
mengatur orang, bernegosiasi dan mengadakan kegiatan, mencari

uang dengan menyebar proposal, serta mempertahankan mental di


tengah tingginya tekanan.
Saat terjun ke dunia kerja nanti, skill di atas akan lebih dibutuhkan
daripada IPK tinggi. Dan tentu saja, skill kepemimpinan hanya bisa
didapatkan dari partisipasimu di organisasi.

Sah-sah saja jika tak melulu berkutat


dengan buku. Mungkin kamu justru lebih
bisa banyak belajar lewat komunitas
(yang juga akan membuat jaringanmu
luas)

Jaringanmu luas via www.aiesec.hk

Buku memang jendela dunia. Tapi, dunianya yang asli ada di luar
sana menunggu untuk kamu sapa.
Mungkin kamu bukan tipe mahasiswa yang selalu berkutat dengan
buku. Daripada memperdalam ilmu yang didapat di kelas, kamu lebih
suka nongkrong atau bahkan ikut komunitas tertentu. Sebenarnya apa
yang kamu lakukan ini tetap memiliki nilai positifnya kok. Dengan
memiliki banyak teman karena aktif di komunitas, kamu pun jadi
punya banyak jaringan.
Bahkan bukan tak mungkin justru jaringan yang kamu punya inilah
yang akan mengantarkanmu ke perusahaan yang selama ini kamu
impikan. Karena bergaul dengan banyak orang, kamu jadi punya jalan
pintas untuk berkenalan dengan orang-orang dari berbagai profesi.
Bukankah ini justru bisa membantu menemukan minatmu yang
sejati?

Maafkan diri sendiri ketika IPK-mu tak


sesuai ekspektasi. Yang penting kamu
tidak plagiasi dan menghancurkan harga
diri

Kejujuran adalah kualitas yang tak dimiliki semua orang via eduspiral.com

Apa artinya IPK tinggi jika kamu mendapatkannya dengan jalan yang
tak jujur? Copas pekerjaan teman hingga mencontek waktu ujian. Jika
cara ini yang ditempuh, kamu tak perlu membanggakan diri karena
mendapat angka IPK yang tinggi. Yang perlu kamu banggakan adalah
ketika kamu mendapat IPK yang pas-pasan namun dilandasi dengan
kerja keras dan kejujuran. Setidaknya kamu sudah memberikan yang
terbaik dan berjuang hingga titik keringat penghabisan
demi meraihnya.

Tidak cum laude bukan masalah. Yang


lebih penting, begitu lulus kamu sudah
tahu kemana harus melangkah.

IPK pas-pasan via www.123dentist.com

Orangtua mana yang tak bangga ketika buah hatinya bisa berhasil
mendapatkan gelarcum laude? Namun, memang perjuangan untuk
mendapatkannya sungguh membutuhkan upaya yang tak main-main.
Walau demikian, kamu bisa kok meyakinkan diri sendiri bahwa kamu
tetap bisa membuat bangga orangtua meski kamu tak meraih
gelar cum laude.
Ya, orangtua tak kalah bangga ketika mengetahui bahwa kamu sudah
tahu kemana harus melangkah setelah lulus kuliah. Mungkin memang

dulu jurusan kuliahmu tak sesuai minat sehingga membuat IPK-mu


pas-pasan. Namun, setelah lulus kamu harus bisa membuktikan
kepada ayah dan ibu bahwa kamu tahu kemana harus bekerja dan
meniti karir sendiri. Hal inilah yang akan membuat mereka bangga
padamu.

Mungkin kamu memang tidak bisa


menjadi asisten dosen. Tapi kamu punya
pengalaman kerja lainnya yang tak bisa
dipandang sebelah mata.

IPK pas-pasan via biosciencelab.com

Seringnya para mahasiswa yang memiliki nilai IPK yang tergolong


tinggi akan diminta tolong untuk merangkap sebagai asisten dosen.
Tentu saja pekerjaan ini sangat berguna. Tak hanya menambah
sedikit uang saku, namun ilmu yang dimiliki pun kian tertimbun.
Namun tentu saja asdos bukan jadi satu-satunya pekerjaan
sampingan yang membanggakan.
Walau tak memiliki IPK tinggi dan menjadi asdos, kamu tetap
bisa memiliki pengalaman kerja lainnya yang tak bisa dipandang
sebelah mata. Nantinya ketika kamu lulus dan melamar bekerja,
pengalaman bekerja ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan
oleh atasan. Dan bukan tak mungkin kamu justru diterima bukan
karena IPK melainkan karena segudang pengalaman kerja serta
keahlian yang kamu punya.

IPK tidak harus bintang lima, yang penting


cukup baik untuk membantumu lolos
seleksi kerja. Toh nantinya di dunia kerja,
kesungguhan dan kredibilitasmulah yang
jadi kunci kesuksesan utama

IPK pas-pasan via www.policyinsider.org

Kamu tak harus bersusah payah demi memiliki IPK yang sempurna.
Beri target pada dirimu sendiri bahwa yang penting IPK yang akan
diraih sudah cukup aman untuk membuatmu lolos seleksi kerja.
Memang IPKmu bisa digunakan sebagai kendaraan supaya kamu bisa
diterima di tempat kerja, namun kesungguhan serta kredibilitasmulah
yang dijadikan patokan untuk mempertahankanmu bekerja.

Kamu yang masih memiliki IPK pas-pasan hingga kini, tak perlu
berkecil hati ya! Buat apa merasa bodoh kalau kamu justru punya

kelebihan-kelebihan lainnya?

Anda mungkin juga menyukai