B a n d u n g H i g h - T e c h C e n t e r
edy.subangkit | 25209036
akses jalan utama yang membelah kota bandung
pintu masuk bandung dari TOL Cipularang menuju lokasi jaya plasa
lokasi analisa
terletak pada jalur utama bandung dengan multi akses yang dominan mengangkat lahan "under use" menjadi lebih baik sesuai potensinya
(jalan utama, kereta api dan akses mudah dari TOL Cipularang)
dasar pertimbangan
potensi -
lokasi strategis +
sudah memiliki brand "segitiga emas" akses >> crowded pelanggan setia justru orang-orang yang paham komputer
masih bertahan - ada pelanggan setia nilai menurun >> jaya plasa dianggap sekelas pasar >> marketing tidak langsung
tidak banyak pilihan tujuan harga murah dan bisa digoyang
masalah brand "segitiga emas" mulai pudar kebanyakan dealer besar justru bersarang disana
jalur utama yang tidak sekuat dulu kondisi jaya plasa tidak nyaman & aman pusat barang seken dan aneh-aneh
kalah dalam kompetisi bisnis dengan BEC, Be Mall & BCC (sirkulasi sempit, calo parkir yang hiperaktif dan copet) tidak hanya komputer tapi juga semua alat elektronik
promosi lewat pameran tidak banyak membantu jual komponen dan jasa servis bisa ditunggu
mitsubishi motors hyundai peugeot isuzu asco daihatsu tunas toyota suzuki
stadion PERSIB
pada radius ini tidak ada korporat sejenis yang berpotensi menjadi kompetitor,
melainkan fungsi-fungsi yang sama sekali berbeda. hal ini dapat dipandang
sebagai potensi untuk menciptakan banyak pilihan tujuan yang memungkinkan
pengunjung untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada hanya dengan sekali
jalan, maka diperlukan akses yang menghubungkan fungsi-fungsi tersebut,
dapat berupa sky bridge atau pedestrian yang lebar.
pasar kosambi pertokoan segitiga emas stasiun kereta api cikuda pateuh
proposalBandung hi-tech center
1 2 3 4
korporat komunitas provider komersil
proyek SUN MICROSYSTEM perkembangan teknologi IT pusat provider, untuk tempat seperti jaya
yang digagas pada tahun menuntut pelayanan yang berkembangnya trend plasa dibutuhkan sarana
2004 untuk membangun profesional, dan dipandang kebutuhan pasar akan komersil yang bersifat belanja
pusat pengembangan sebagai bisnis yang layanan internet, di bandung dan bergaul, menetralkan
teknologi java bekerjasama menguntungkan. sendiri telah bermunculan sifat komputer yang serba hi-
dengan LIPI dan ITB. provider internet yang tech, sehingga yang gaptek
jaya plasa sebagai sarana melayani kebutuhan keluarga, pun akan lelusa datang tanpa
teknologi java, bahasa komersil digunakan sebagai pribadi, kantor dan warnet. ada rasa kuatir ditipu.
pemrograman yang berbasis pusat pengembangan
objek digunakan pada ponsel software berbasis komunitas dominasi speedy membentuk sarana komersil ini juga
dan juga sebagai portable untuk para pengembang monopoli sehingga provider menciptakan piihan-pilihan,
software yang dapat software yang tersebar luas di lokal seperti : centrin, ELGA, sehingga orang datang kesini
digunakan tanpa diinstal. bandung. Melsa, Wasantara dan tidak melulu untuk membeli
Quasar menjadi tersisih. komputer atau sekedar
jaya plasa digunakan sebagai dengan target pasarnya membandingkan harga.
pusat korporasi dengan sifat adalah korporat yang untuk menciptakan iklim
aplikatif yang berorientasi membutuhkan konsultasi bisnis yang sehat maka juga membentuk komunitas
pasar. aplikasi dan keamanan provider memberikan yang lebih solid.
jaringan. layanannya secara terpusat,
menjaring komunitas IT untuk dengan sistem yang lebih
nongkrong sekaligus belajar baik, dan pemasaran yang
menyeluruh.
pada tahun 2004 MOU yang ditandatangani oleh SUN, ITB dan LIPI,
bertujuan untuk mensosialisasikan bahasa pemrograman java karena
ITB dipandang sebagai lembaga yang memproduksi ahli informatika
terbaik dari seluruh negeri, sedangkan LIPI sebagai lembaga ilmu
pengetahuan pemerintah yang memiliki wewenang adminisratif, dan
indonesia sendiri sebagai pasar yang potensial untuk bisnis IT.
"co-working"
networking
“Independent, cafe-like
community/collaboration space for developers,
writers and independents”
http://www.coworking.pbwiki.com
mencetak bakat-bakat baru yang disuplai dari ITB untuk menjadi "IT Programmer" dalam
wadah yang bernama "co-working", kumpulan para freelancer yang bekerja dan belajar
dalam satu komunitas IT. Dalam wadah ini komunitas berinteraksi dengan praktisi IT di
seluruh dunia membentuk "networking" yang solid.
creative programming
product exhibition
sun microsystem yang produknya berupa server, workstation dan storage dengan skala
besar membutuhkan sarana display yang pada saat ini belum ada di indonesia, sedangkan
kebutuhan pengolahan data yang semakin besar juga dialami oleh perusahaan-
perusahaan besar di indonesia. maka untuk menciptakan demand diperlukan sarana ini.
creative programming
royalty
produk lain dari sun microsystem adalah bahasa pemrograman "java", yang
berorientasi objek (interface brogram berupa objeknya langsung, bukan berupa huruf dan
angka yang diketik), bersifat interaktif dan menarik. contoh aplikasi yang umum adalah
operating sistem pada handphone dan aplikasi portabel pada komputer.
bahasa pemrograman ini bersifat "open source" artinya gratis, semua orang bebas
menggunakannya, namun pengembangan oleh pihak pihak ketiga untuk tujuan komersil
diharuskan membayar royalti pada sun sedang untuk tujuan pendidikan tidak. ini adalah
cara yang digunakan sun untuk "meng-create" demand
creative programming
komunitas
internet provider
fasilitas komersil
fasilitas pendukung : internet provider yang tergabung dalam program ini berperan
sebagai penyedia layanan internet cepat dengan standar 3.5 G (7.2 mbps), untuk
mendukung komunikasi dengan dunia; kemudian, komunitas sebagai sarana sosialisasi
melalui networkingnya; dan fasilitas komersil sebagai dukungan terhadap suplai perangkat
keras yang juga sangat "demanding"
creative programming
bisnis hiburan
penyediaan fasilitas bagi orang jakarta yang berkunjung ke bandung, dari riset kecil
yang dilakukan diketahui bahwa tujuan orang jakarta datang ke bandung adalah untuk
liburan dan bisnis. untuk kebutuhan bisnis disediakan tempat pertemuan yang representatif
tergantung kapasitasnya bisa berupa ruang rapat untuk pertemuan dalam jumlah besar
dan lounge bisnis untuk pertemuan dalam jumlah kecil, juga disediakan hotel bisnis dengan
kapasitas kurang dari 100 kamar untuk pelaku bisnis yang menginap. sedangkan untuk
kebutuhaan hiburan disediakan club dan diskotik khas eksekutif.
creative programming
food court B
untuk mehidupkan kegiatan maka diberi sentuhan terakhir berupa food court pada
ruang-ruang transisi sehingga dapat diakses dari barbagai jenis kegiatan, menu kuliner
yang disediakan bervariatif untuk memberikan banyak pilihan pada pengunjung.
komunitas
komersil edutainment
korporat tower
plasa
jalan baru
zoning
pada lahan eksisting dibuat jalan baru dibelakang jaya plasa dengan arah diagonal, untuk
memecah beban lalulintas yang padat, sehingga lahan terlihat seperti bujursangkar yang
secara simetris terbelah oleh jalan utama ( ahmad yani). zoning horisontal ini dibedakan
menjadi 4 fungsi yaitu : korporat dengan massa berbentuk tower untuk memperkuat identitas
jaya plasa mengingat tidak ada tower pada kawasan ini ; kemudian komunitas yang
menitikberatkan pada konsep edutainment yaitu hiburan sambil belajar ; lalu fungsi komersil
yang menempati lahan ruko segitiga emas, pada lantai teratas dihubungkan dengan sky
bridge dengan bangunan komunitas ; yang terakhir adalah plasa, mengokupasi setengah
dari lahan untuk membebaskan pandangan kearah bangunan, serta untuk menarik kegiatan
sekitarnya untuk terlibat dalam programnya.
hotel
korporat entertainment
internet provider
food court
food court
komunitas
komersil
komersil lobby bersama
plasa
parkir basement
diskotik & club
bisnis hotel
sun microsystem
internet provider
food court
co-working
lobby, learning center & ruang pamer