Anda di halaman 1dari 6

Bumi Bagian dari Tata surya

Dibedakan

Kerak bumi (crust ) Selimut (matel ) Inti (core )


Mencakup
Dibedakan atas

Inti luar Inti dalam


Lapisan granitis Lapisan basaltis
Tersusun oleh lapisan
Mempunyai

Litosfer Mesosfer Astenosfer


Sejarah pekembangan muka
bumi
Dijelaskan melalui teori
Berupa
Bersifat
Era / masa Ralatif / nisbi Kambrium Pengapungan Teori
benua (continental lempeng
Ordaviches drift ) tektonik
Dibedakan menjadi
Pemekaran dasar
Silur samudra (sea floor
Paleozoikum Mencakup periode spreading theory )
Devon

Karbon

Mesozoikum Perm

Trias
Mencakup periode

Holosen Yura
Pleioson
Mencakup Kapur
Kenozoikum pliosen
periode
Miosen
Oligosen
Eosen
Paleosen
Sejarah Pembentukan Muka Bumi
Secara Geologis, sejarah pembentukan muka bumi dapat dilihat menggunakan
skala waktu Geologi (Geological time scale)

Skala waktu geologi secara umum dibedakan menjadi 4 divisi yang disebut eon.
Keempat eon tersebut yaitu:
1. Haden (bawah muka bumi)
2. Archean (kuno)
3. Proterozoic (awal kehidupan)
4. Phanerozoic (kehidupan yang terlihat)
Phanerozoic eon dibagi menjadi tiga era yaitu:
• Paleozoic (paleozoikum, kehidupan kuno)
• Mesozoic (Mesozoikum, kehidupan masa pertengahan)
Pada era ini, mulai ditemukan Dinosaurus dan hewan mamalia. Namun
mamalia tidak manjadi dominan hingga masa punahnya dinosaurus pada
akhir era ini. Pada era ini juga mulai ditemukan tanaman berbunga.
• Cenozoic (Kenozoikum, masa sekarang)
Pada era ini, mulai muncul rumput dan menjadi tanaman yang penting
sebagai sumber makanan bagi hewan mamalia pemakan rumput di era ini
Teori Pengapungan Benua (Continental Drift

Teori ini dikemukakan oleh Alfred Wagener, ahli meteorologi Jerman.

Wegener menyimpulkan bahwa


semua benua yang ada sekarang,
pada zaman dahulu pernah
tergabung menjadi sebuah benua
besar yang disebut “Pangea”.
Pangea, yang sebagian besar
terbentuk dari batuan granit,
terapung pada batuan basalt
yang mengelilinginya seperti es
terapung (granit lebih ringan
daripada basalt). Kemudian
Pangea terpecah-pecah dan
kepingannya hanyut kemana-
mana.
Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Harry Hess, seorang ahli geologi dari Universitas Princeton
Teori Lempeng Tektonik menyatakan bahwa bumi pada mulanya terbentuk dari
zarah renik dan gas yang mengerut kemudian mengalami proses pemanasan
radioaktif serta pelelehan sebagian. Unsur-unsur yang berat cenderung mengalir ke
teras pusat, sementara itu, bahan yang lebih ringan berkumpul dalam beberapa
lapisan luar dan kebanyakan membentuk selubung bumi.

Hess menambahkan hipotesis Wagener , gahwa benua tidak hanyut kesana kemari
seperti es terapung, melainkan tertanam kuat pada dasar samudera seperti batang
kayu yang membeku dalam es. Menurut Hess, yang bergerak adalah es-nya

Pergerakan
lempeng
terjadi karena
adanya arus
konveksi di
bagian bawah
lapisan litosfer
Arah arus konveksi

Teori Lempeng Tektonik


Tiga tipe garis lempeng:
1. Zona divergen, umumnya gempa pada
kedalaman yang dangkal
2. Zona konvergen, umumnya adalah
gempa dalam
3. Zona sesar mendatar, lempengan saling
mematrikan tepinya hingga mencapai
tekanan yang sangat besar.
Lempeng-Lempeng Benua

Proses Pembentukan Bumi menurut Teori Tektonik Lempeng

Awal bumi terbentuk Mulai terjadi diferensiasi Bumi terbagi menjadi inti
Belum terjadi perlapisan Besi tenggelam ke pusat dalam, inti luar, mantel bagian
Atau perbedaan unsur Bumi bawah, dan zona transisi
Perlapisan bumi

Kerak Bumi
Komposisi penyusun kerak bumi tersusun atas batuan beku atau batuan
metamorf. Kerak benua tersusun atas batuan granit yang memiliki
kepadatan rendah, sedangkan kerak samudera umumnya tersusun atas
batuan basalt yang memiliki kepadatan tinggi
Mantel
Lapisan mantel dibagi menjadi :
a. Lapisan mantel atas yang bersifat agak cair
b. Lapisan mantel bawah yang bersifat padat
Inti Bumi
Inti bumi dibagi menjadi:
a. Inti luar yang bersifat cair, dan
b. Inti dalam yang bersifat padat

Perlapisan bumi berdasarkan sifat fisiknya


1. Lapisan litosfer
2. Lapisan mesosfer
3. Lapisan astenosfer

Anda mungkin juga menyukai