Anda di halaman 1dari 12

MANUSIA DAN KECEMASAN

Disusun Oleh :
1. Bla bLa
2. Bla Bla Bla
3. Bla BLa BLA
4. BLA BLA BLA
5. Bla BLA Bla
6. BLA Bla BLA
7. Bla Bla BLA
8. BLA Bla Bla

STT Telkom
2009
MANUSIA DAN KECEMASAN
  Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik dan dipandang dari
banyak segi. Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan  atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut
(Homo Economis) atau ilmu ekonomi, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan
(politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus  (filsafat) dan alin
sebagainya.

    Manusia sebagai satu kepriadian mengandung tiga unsur yaitu :

1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang primitif  dan paling tidak  nampak.
2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan
dari Id, seringkali disebut sebagai    kepribadian yang “eksekutif” karena
peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluuran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain.

3. Super ego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira
pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego yang berkembang secara
inernal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi
superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari
sejumlh agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya
merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

 HAKEKAT MANUSIA
A. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang  utuh.
B. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan
makhluk  lainnya.
C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
D. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
A. PENGERTIAN KECEMASAN

Kecemasan berasal dari kata cemas,yang berarti tidak tentram hatinya, selalu
merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, gelisah. Sehingga kecemasan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kegelisahan.
Berikut beberapa definisi tentang kecemasan oleh beberapa sumber :
1. Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul
karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam. (DepKes RI, 1990)
2. Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa
gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber
aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).
3. Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang
disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas sistem
syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering
ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang normal (Kusuma W,
1997).
4. Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak
diketahui, internal, samar-samar atau konfliktual (Kaplan, Sadock, 1997).
5. Kecemasan merupakan suatu respon terhadap situasi yang penuh dengan tekanan.
Stres dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi ancaman terhadap suatu harapan
yang mencetuskan cemas. Hasilnya adalah bekerja untuk melegakan tingkah laku.
Stress dapat berbentuk psikologis, sosial atau fisik. Beberapa teori memberikan
kontribusi terhadap kemungkinan faktor etiologi dalam pengembangan
kecemasan (Rawlins, at al, 1993).

Kecemasan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik
seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain
dari biasanya, misalnya jalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan
kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk
termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas
bicara, dan lain-lain.
 Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam
kehidupan sehari-hari, Kecemasan juga diartikan kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan.
Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai.
 Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik,
kecemasan moril.

Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan


atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan
seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu
dalam keadaan tertentu dari lingkungan..

Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut
Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena
penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa
takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.

Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki


bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas,
takut gelisah dan putus asa.

Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari
dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita
sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang,
sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

B. SEBAB-SEBAB ORANG CEMAS

Apabila kita kaji, sebab-sebab orang cemas adalah karena pada hakekatnya orang
takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari luar maupun dari dalam.

C. USAHA-USAHA MENGATASI KECEMASAN

Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kecemasan
yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita
sendiri (intropeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita
tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan
sebagainya. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri
kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus percaya
bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.

D. KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Terasing atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau
kekurangan yang ada pada diri seorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.

E. KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata
kesepian berarti merasa sunyi atau lenggang, tidak berteman. Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga
dijauhi teman-teman sepergaulan. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder,
merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka
menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

F. KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu. Itu
semua adalah akibat  pikirannya tidak ada konsentrasi . Ketidak konsentrasian yang
menyebabkan pikirannya kacau.
Beberapa orang yang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
            Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan
tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau
sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang
ingin menjatuhkan dia.
Contoh  :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya
ada  kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru
menjadi- jadi. Apalagi setelah ia merugi.
 2. Phobia
Phobia ialah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal. Kepada sesuatu hal
atau  kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
 3. Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan,
sehingga ada  dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Histeria ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan
dan  pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri,
sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang
mengetuk pintu, mengucap salam. Dijawabnya dan keluarlah Ia. Diluar kagetlah ia
melihat orang    banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain.ibu itu langsung bertanya
siapa itu? “itu kan bukan Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhirnya ia
berteriak histeris lalu pingsan.
5. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera.dengan sugesti diri
orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk  atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan
timbulnya halusinasi  dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
perbuatan-perbuatan penderita. (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak  
dapat menahan ransang khayalan sendiri).
PSIKASTENIA
Psikastenia merupakan tipe psikoneurosa ditandai oleh reaksi-reaksi kecemasan
yang diikuti kompulsi, obsesi dan ketegangan-ketegangan fobik (akibat fobia).
a) Kompulsi
Kompulsi adalah tendensi atau keinginan yang tidak dapat dicegah untuk
melakukan sesuatu perbuatan, tidak bisa dikontrol, dan tendensi itu tidak bisa
dikendalikan dan sewaktu melakukan perbuatan yang sebenarnya sangat bertentangan
dengan kemauan yang disadari. Hal tersebut menurut J.P. Chaplin dalam kutipan Kartini
Kartono disebut sebagai “suatu keadaan psikologis, di mana seseorang bertindak
berlawanan dengan kemauannya sendiri atau bertentangan dengan kecenderungan
kehendak hati yang disadari”.
Gejala-gejala kompulsi seseorang tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi
antara lain:
(1) Pernah trauma mental, emosional sehingga seseorang mengadakan penekanan
pengalaman mental lama ke dalam ketidaksadarannya;
(2) Bisa juga seseorang mengalami konflik serius antara keinginan kuat berbuat, namun
berlawanan dengan perasaan-perasaan takut yang serius di dalam diri pada saat yang
sama;
(3) Ada juga akibat dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sudah mematri yang
berlawanan dengan kata hati dan kesadaran diri;
(4) Bisa juga perbuatan kompulsif merupakan tuntutan pengganti keinginan-keinginan
yang ditekan.
PSIKOSOMATIK
Psikosomatik adalah gangguaan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan
dan sosial. Seseorang jika emosinya menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat
menyebabkan terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang
menyebabkan memuncaknya emosi itu secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan,
maka ia dipaksa untuk selalu berjuang menekan perasaannya. Perasaaan tertekan, cemas,
kesepian dan kebosanan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya.
Jadi Psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam
bahasa Arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah. Yang sakit sebenarnya
jiwanya, tetapi menjelma dalam bentuk sakit fisik.
Sindroma psikosomatik mempunyai gejala fisik berupa penyakit salah satu sistem
tubuh yang paling rentan bagi pasien, misalnya; asma (sistem respiratorius),
neurodermatitis (sistem integumentum), ulkus peptikum (sistem digestivus), artritis
rematik (sistem muskuloskeletal), PJK dan aritmia (sistem kardiovaskuler), dan migrain
(sistem neurologik). Pada sindroma psikosomatik ini dijumpai pula patologi organ dan
mekanisme patofisiologik.
Gejala psikis berupa munculnya gejala sistem tersebut berkaitan dengan waktu
dan stimulus lingkungan yang secara psikologis bermakna bagi pasien dan faktor
psikologis tersebut bukan merupakan gangguan mental yang spesifik.
PENANGANAN PSIKOSOMATIS
Banyak sumber yang mengatakan bahwa dengan cara masuk ke alam bawah sadar
dapat mengatasi masalah psikosomatik Hipnosis dan hipnoterapi dari hari ke hari kian
banyak “penggemarnya”. Bahkan, tak hanya orang dewasa yang menjalani terapi tersebut
untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit, tetapi juga anak-anak yang
mempunyai kesulitan belajar di sekolahnya. Hipnoterapi memang merupakan salah satu
cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah
sadar, melakukan reedukasi, dan menyembuhkan pikiran yang sakit.
Menurut APA (American Psychological Association), Dictionary of Psychology,
edisi 2007, bukti-bukti ilmiah menunjukkan hipnoterapi dapat bermanfaat mengatasi
hipertensi, asma, insomnia, manajemen rasa nyeri akut maupun kronis, anorexia, nervosa,
makan berlebih, merokok, dan gangguan kepribadian. Hasil guna sebagai "terapi
pendukung" dalam beberapa penyakit juga telah terbukti."Dengan mengistirahatkan
pikiran sadar (conscious mind) melalui hipnosis, seseorang dapat diberikan memori,
saran, atau sugesti yang dapat memprogram ulang pikiran bawah sadarnya untuk berbagai
tujuan positif," kata Ferdiansyah Setiadi Setiawan, S.I.P., CI, CHt, CH, instruktur
hipnoterpi, hipnoterapi, Ketua IBH (The Indonesian Board of Hypnotherapy) Chapter
Bandung.
Benarkah seseorang yang berada dalam pengaruh hipnosis dapat melakukan apa
saja sesuai kemauan sang penghipnosis? Jawabannya, tidak. "Seseorang hanya bisa
dihipnosis apabila mereka tidak menolak. Sebaliknya, mereka yang menolak untuk
dihipnosis apalagi di-”program” untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
moral, nilai, maupun sistem kepercayaannya tidak akan bisa dihipnosis
  Gangguan psikosomatik, tanggulangi dengan ibadah dan kekebalan stress.
Penyembuhan seseorang akibat gangguan psikosomatik ini tidak hanya berupa obat-
obatan yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi juga dengan menganjurkan pola
hidup yang baik, olah raga, menyalurkan hobi, dan yang juga sangat penting adalah
meningkatkan ibadah. Dengan peningkatan motivasi beribadah dan sikap beribadah,
maka pasien akan memperkuat mental dan psikisnya , dan mendapat ketenangan.
Ibadah adalah amalan yang diniatkan untuk berbakti kepada Allah SWT, dengan
menjauhi laranganNya dan melaksanakan perintahNya, yang pelaksanaanya diatur, secara
syariah. Jadi perilaku Ibadah adalah sikap seseorang untuk berbakti kepada Allah untuk
mencapai tujuan hidupnya, yaitu mendapat ridho Allah..
Bagaimana kita menanggulangi stress agar terhindar dari psikosomatik , adalah
dengan beribadah yang iklash. Allah berfirman dalam Al-Quran ”
Katakanlah ,’Sesungguhnya Shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam ” (al-An’amm:162). QS Az-zumar 39:2 : Sesunguhnya Kami
menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka
sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
  Menurut Dadang Hawari, istilah stress dan depresi sering kali tidak dapat
dipisahkan, setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang (disebut stresor
psikososial) dapat menyebabkan gangguan fungsi/faal organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik)
ini disebut stress, dan manakala fungsi organ-organ tubuh tersebut sampai terganggu
dinamakan distress. karena stress tidak dapat dihindari yang penting bagaimana manusia
itu dapat menyikapi hidupnya tampa harus mengalami distress.
Dasar-dasar psikopatofisiologi, gangguan psikis/konflik emosi yang menimbulkan
gangguan psikosomatik ternyata juga diikuti dengan perubahan fisiologis dan biokemis
pada tubuh seseorang, dan perubahan fisiologi ini berkaitan erat dengan adanya gangguan
sistem syaraf outonom vegetatif, sistem endokrin dan sistem imun
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada seseorang untuk melakukan sesuatu
aksi atau tindakan dengan tujuan tertentu yang dikehendakinya. Dengan motivasi, kita
akan mengukur prilaku orang tersebut , bagaimana ia memberi perhatian, mengetahui
relevansi antara motivasi dan kebutuhannya, kepercayaan dirinya dan hasil yang
dirasakannya setelah ia melaksanakan motivasi, yang kemudian oleh peneliti di nilai
sikap dan prilakunya .
Motivasi dan sikap beribadah yang iklash dapat dijadikan alternatif sebagai
psikoterapi suportif yang dapat mestabilkan hormon stress yang biasanya terpicu dalam
jumlah banyak ketika stresor yang datang bertubi-tubi dan menyebabkan gejala-gejala
psikosomatik. Sebelum gejala tersebut berkepanjangan, pasien di motivasi untuk
mempertinggi ibadahnya sehingga selain diberikan pengobatan somatoterapi, maupun
manipulasi lingkungan juga kita memberi beberapa tuntunan Ibadah seperti menjalankan
solat 5 waktu tepat waktu, solat tahajud pada sepertiga malam terakhir, puasa sunah ,
zikir dan sodaqah. Nasehat secara verbal dapat memberi support kepada pasien agar
dapat menjalankan hidup ini lebih rileks dan dengan memberikan motivasi yang dapat
menimbul motivasi intrinsik dari diri sendiri iklash menjalankan ibadah seperti yang
diperintahkan dalam rukun Islam seperti Shallat, puasa, zikir, zakat dan shodaqah, haji
dengan iklash diharapkan hati ini dapat menjadi lebih tenang, ketenangan akan
menanggulangi stress dan pencegahan terhadap psikosomatik.
Dalam beribadah kita memerlukan motivasi untuk menggerakkan sikap, tanpa ada
motivasi yang didasari keiklasan, apalagi semata-mata hanya menjalankan kewajiban,
maka ibadah tersebut menjadi kering tampa makna. Bila kita membaca Quran tampa
mengerti artinya , nasehat Allah kepada kita tidak akan masuk dalam dalam hati maupun
jiwa kita.Bila tidak tertanam dalam jiwa, bagaimana mengamalkannya? Dalam Surah
Fushilat :44 Allah berfirman”Qul huwa lil ladziina aamanuu hudaw wa syifaa ” yang
artinya ” katakanlah :”Al-quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang
beriman”(QS, 41;44) Dengan memberikan motivasi yang dapat menimbul motivasi
intrinsik dari diri sendiri iklash menjalankan ibadah seperti yang diperintahkan dalam
rukun Islam seperti Shallat, puasa, zikir, zakat dan shodaqah, haji dengan iklash
diharapkan hati ini dapat menjadi lebih tenang, ketenangan akan menanggulangi stress
dan pencegahan terhadap psikosomatik.

Anda mungkin juga menyukai