Oleh :
Nama : Prima Santi
NIM : 0911310056
Kelas : PKH A 2009
RESUME
1. JUDUL
2. PENDAHULUAN
3. METODE
Pokok
Tujuh puluh delapan pria yang terdaftar dalam IVF Institut Riset Emrio
dan Perawatan Kemandulan Universitas Al-Nahrain sebagai sampel tetapi
tidak menderita penyakit kronik, melainkan murni tidak memiliki varicocele,
hydrocele, cryptorchidism, turun berok dan lain-lain sejak lahir dan sudah
melalui konsultasi urologis.
Tiga mili sampel darah dioleskan dan dikumpulkan pada tabung plastik
yang bersih. Serum diamati dan diisolasi dari diputar selama 8 menit pada
mesin sentrigugasi (pada kecepatan 2500 rpm). Preparat dari plasma yang
bebas dari spermatozoa untuk pengujian kadar logam setalah dilakukan
sentrifugasi selama 10 menit pada kecepatan 2500 rpm dan lapisan atas yaitu
plasma diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung plastik yang
bersih. Preparat serum dan plasma semen sampel disimpan pada suhu 20 oC
sampai penggunaan pada pengujian kadar logam gonadotropins pada
kemudian hari.
Statistik
4. HASIL
Hasil dari studi ini adalah parameter dari SFA digolongan ke dalam 12
pria normozoospermic (rata-rata usia 34,2 thn) dan 66 pasien mandul (rata-
rata usia 35,6 thn). Pasien mandul dibagi menjadi kelompok azoozpermic
5. PEMBAHASAN
Gonadotropins berperan penting pada produksi man. Dapat dilaporakan
adanya hubungan antara konsentrasi hormon dan parameter dari fungsi testis
dan abnormal spermatogenesis terjadi bersamaan dengan kelainan endokrin.
Pada studi ini pengurangan (p<0.05) pada tingkatan gonadotropins dengan
plasma semen dibandingkan dengan serum. Hasil dari observasi ini sangata
dipengaruhi oleh perbedaan waktu pada pengambilan sampel, faktor-faktor
abnormal yang ada, farmakoniketic dan farmacodynamis, aktivitas antibodi,
abnormal fungsi sel sertoli, dan penyakit reproduksi.
Korelasi antara tingkatan FSH dan LH pada serum dan plasma semen
pada pria dengan abnormal SFA tidak signifikan. Korelasi anatara tingkatan
LH pada serum dan plasma normozoospermic juga menyatakan hal yang
sama. Tingkatan FSH dan LH pada serum dan plasma semen tidak
berhubungan. Korelasi antar tingkatan LH emen dan volume semen bersifat
negatif signifikan pada normozoospermic pria dan pasien
oligoasthenoteratozoospermic. Korelsi positf terjadi anatara konsentrasi FSH
pada plasma semen dengan volume plasma semen pada pasien normal dan
mandul. Dilaporkan peningkatan secara tajam FSH dan atau LH berdampak
langsung tentunya pada parameter sperma. Signifikan positif terdapat pada
korelasi antara tingkatan LH semen dan konsentrasi sperma, total motil
progresif spermatozoa dari persentase mani. Pada normozoospermic, korelasi
signifikan ditemukan hanya antara konsentrasi LH dan mobilitas sperma.
Tetapi pada pria abnormal SFA, konsentrasi LH hanya signifikan positif
dengan mobilitas sperma.
6. KESIMPULAN
Dapat disimpulan dari studi ini bahwa ada suatu hubungan korelasi yang
sangat kuat dengan pengaruh nyata antara FSH semen dan FSH serum dan
parameter SFA pada pria normal maupun abnormal. Penemuan ini dapat
ditemukan pada segerombolan tentara dengan jumlah populasi lebih besar
untuk analisa yang lebih akurat.