Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.
0 - 1
I. PENDAHULUAN
1.1.Apakah Protokol Komunikasi?
Komunikasi adalah suatu pengalihan informasi dan pengertian diantara bagian individu, dan suatu proses pengiriman dari lambang- lambang antar pribadi dengan makna-makna yang dikaitkan dengan lambang-lambang tersebut. komunikasi ini diharapkan dapat membawa pertukaran informasi sehingga tercipta saling pengertian diantara individu, maupun kelompok didalam suatu sistem. Komunikasi menjadi sangat penting didalam menempatkan individu pada tempat yang seharusnya, guna meningkatkan motivasi dan kinerja yang lebih baik, memperkuat komitment yang lebih besar antar individu. Protokol merupakan suatu kesepakatan/aturan yang dibangun/dibuat antara individu-individu yang berada didalam sistem. Protokol Komunikasi adalah kumpulan kesepakatan, yang berisi aturan main atau rambu-rambu, yang mengatur proses pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan didalam sebuah sistem berdasarkan fungsi dan kepentingan.
1.2.Mengapa Protokol Komunikasi Penting Dibangun?
Protokol komunikasi ini bukanlah satu usaha birokratisasi komunikasi sosial dalam sistem, tetapi lebih pada membangun rambu-rambu yang transparasi, berdasarkan norma/nilai yang ada dalam sebuah sistem untuk menghormati wilayah pribadi masing-masing anggota sistem. Kegunaan Protokol Komunikasi untuk membangun komunikasi yang optimal, yang dapat membawa pertukaran informasi secara adil dan saling menguntungkan. Dengan dilandasi rambu-rambu transparasi dan kesetaraan di antara individu didalam sistem, maupun antar sistem.
1.3.Siapa Saja Yang Dapat Menggunakan Proses Pembangunan
Protokol Informasi Ini? Pengguna Protokol Komunikasi adalah masing-masing individu dalam sistem, yang terlibat membangun kesepakatan didalam pengambilan
PUTER Indonesia - 1999
Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.0 - 2
keputusan.
PUTER Indonesia - 1999
Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.0 - 3
II. GAMBARAN UMUM
2.1.Bagaimana Protokol Komunikasi Berpengaruh Terhadap
Kinerja Organisasi? Protokol kumunikasi adalah suatu kerangka, dengan rambu-rambu penghormatan wilayah pribadi anggota masing-masing individu dalam sistem, yang menghindarkan overlaping dalam pengambilan keputusan, dan dominansi ego. Hal ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kecakapan para anggota sesuai dinamika lembaga atau organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya, terpeliharanya produktivitas para anggota sesuai dinamika produksi lembaga atau organisasi bersangkutan, menguatnya kepercayaan diri para anggota dalam menjalankan misi bersama, menguatnya keyakinan para anggota atas kebersamaan yang lahir dan tumbuh dalam sistem bersangkutan dalam mewujudkan visi (cita-cita) bersama. Syarat-syarat yang ada untuk membangun Protokol Komunikasi • Transparansi dan keterbukaan diantara para anggota dalam hal yang menyangkut kelembagaan atau keorganisasian • Keterlibatan non diskriminatif penuh para anggota dalam dinamika dan proses keorganisasian atau kelembagaan terutama dalam pengambilan keputusan. • Proses dokumentasi yang terus menerus terhadap model-model belajar yang lahir dan tumbuh dalam dinamika kelembagaan atau keorganisasian • Dinamika kelembagaan atau keorganisasian yang didasarkan pada pola-pola komunikasi, dan bukan berdasarkan struktur kelembagaan atau keorganisasian.
2.2.Istilah yang ada dalam protokol komunikasi
Sistem didalam protokol komunikasi, sistem bisa diartikan sebagai suatu kumpulan, jaringan, organisasi, dan individu yang terlibat dalam suatu proses pertukaran informasi
PUTER Indonesia - 1999
Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.0 - 4
Parapihak/Stakeholder adalah parapihak, institusi internal maupun
eksternal yang terlibat dalam sistem
PUTER Indonesia - 1999
Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.0 - 5
I II. TAHAPAN MEMBANGUN
PROTOKOL KOMUNIKASI
Ada 4 (empat) tahapan yang
dilakukan untum membangun protokol komunikasi, yaitu: 1. Perkenalan; 2. Membangun persamaan persepsi; 3. Curah pendapat; 4. Dokumentasi proses. Tahap 1. Perkenalan •Setiap individu yang terlibat memperkenalkan diri, dari tahap perkenalan ini diharapkan diantara individu dapat : - Mencairkan batas psikologis antar individu yang terlibat; - Menetapkan komitmen psikologis antar sesama peserta • Analisa parapihak (Stakeholder) yang terlibat : - Mengetahui lebih dalam tentang para pihak yang akan dilibatkan didalam sistem, sehinga dapat mempunyai pemahaman yang sama mengenai kebutuhan akan adanya protokol komunikasi;
PUTER Indonesia - 1999
Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.0 - 6
Tahap 2. Membangun Persamaan Persepsi
• Pentingnya persamaan persepsi disini adalah: kita semua mempunyai perbedaan-perbedaan dalam hidup, serta jarang sekali mempunyai pengalaman fisik dan sosial yang sama dengan orang lain. Kita lebih melihat atau mendengar apa yang kita inginkan dari pada menghadapi fakta-fakta yang obyektif. Penghalang terbesar obyektifitas adalah konsep diri (self-concept) kita, yakni apa yang kita ketahui dalam hubungan kita dengan dunia orang lain, kita cenderung menolak informasi yang nampaknya mengancam konsep diri tersebut. • Didasari perbedaan yang sangat besar tersebut, maka guna menghancurkan kendala-kendala dalam sistem dan dalam penerimaan umpan balik dari tiap individu, penting dilakukan penyamaan persepsi diantara individu yang terlibat didalam suatu sistem.
Tahap 3. Curah Pendapat
Curah pendapat pada dasarnya lebih berupa diskusi gagasan, dari tiap-tiap individu yang terlibat dalam sistem. Dimana dari tiap-tiap individu tersebut diberikan keleluasaan dalam mengemukakan pendapat : • Mengelompokkan (clustering) hasil dari curah pendapat; • Memberi judul untuk setiap kelompok (cluster). • Judul-judul cluster yang dihasilkan merupakan kesepakatan protokol komunikasi yang terbangun. • Hasil ini kemudian ditawarkan kepada pihak yang terlibat didalam membagun kesepakatan sehinga hasil yang didapat lebih terfokus dan spesifik.
Tahap 4. Dokumentasi Proses
Dokumentasi proses termasuk dalam membangun protokol komunikasi merupakan proses model belajar, yang bisa memperlihatkan tumbuh dan berkembangnya dinamika dalam sistem, baik dalam lembaga ,masyarakat atau antara keduanya.
PUTER Indonesia - 1999
Manual Metode Pembangunan Protokol Komunikasi-Versi 1.0 - 7
REFERENSI
1. Ron Ludlow & Fergus Panton, The Essence of “Effective
Communication”, 1992 Prentice Hall International (UK) Ltd. 2. Lewicki, Roy, Negotiation Readings, Exercises, and Cases, 1993. 3. Puter, Dokumentasi Proses Belajar, 1999