Disusun oleh :
Fakultas Teknik
2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allaw SWT atas segala rahmat beserta
karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan proposal pembuatan alat yang berjudul Masalah Pembelajaran
Praktikum di SMK Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Metode Khusus
Pembelajaran Elektronika.
1. Bapak Drs. Bambang D.P. sebagai dosen mata kuliah Metode Khusus
Pembelajaran Elektronika jurusan teknik Elektronika, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta.
2. Kedua Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril maupun
materil.
3. Teman-teman yang namanya tidak bisa kami sebut satu-persatu atas semua
dukungan dan masukan yang berarti bagi kami.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
ABSTRAK.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENEMUAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................................... 17
5.2 Saran............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
2
ABSTRAK
Praktikum merupakan salah satu jenis pendidikan dan pelatihan untuk siswa
SMK. Pelaksanaan Pembelajaran Praktik merupakan usaha pemerintah untuk
meningkatkan sumberdaya manusia untuk menghasilkan produk yang terbaik di era
globalisasi ini.
Pada tugas akhir ini akan meneliti sebuah masalah tentang pembelajaran
praktikum di SMK, baik dari system pembelajaran, peralatan praktek, tempat atau
bengkel praktek, dan ujian prakteknya. Penelitian dilakukan dengan cara membuat
pemecahan masalahnya dengan argumentasi yang logis dimana nantinya solusi ini
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan masalah
pembelajaran praktikum di SMK. Teori pemecahan masalah pembelajaran praktikum
di SMK ini nantinya akan dikembangkan berdasarkan kajian-kajian teori dari sumber-
sumber yang signifikan dan bermutu.
Hasil penelitian yang di dapat dari sumber belajar dan media pembelajaran
yang di pakai nanti akan lebih memotivasi minat belajar siswa-siswi di SMK di dalam
mengikuti program pembelajran praktek di sekolahnya. Alat yang di pakai di SMK
juga mendapatkan bantuan dari pemerintah departemen pendidikan yang berupa
program revitalisasi peralatan praktek di SMK guna meningkatkan mutu lulusan di
sekolah-sekolah SMK. Tempat atau bengkel praktek seuai penelitian masih
menggunakan kerjasama dari luar negeri dan berbagai instansi perusahaan terkait
untuk menunjang kerja praktek yang lebih stabil dan bermanfaat. Ujian praktek yang
diselenggarakan di SMK mendapat bantuan dari lembaga-lembaga pemerintahan
maupun yang terkait dengan instansi perusahaan untuk menjadi pengawas dan
pemberi bantuan berupa kisi-kisi materi yang akan di uji.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat di identifikasi masalah yang
ada sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat penyelesaian masalah pembelajaran praktikum di
SMK?
2. Bagaimana mengembangkan teori dari rencana pemecahan masalah
praktikum di SMK?
1.5 Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk membuat dan mengembangkan teori
pemecahan masalah pembelajaran praktikum di SMK yang nantinya dapat
diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan pengajaran.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas ini untuk dapat membuat dan
mengembangkan suatau pemeahan masalah secara logis dan signifikan.
5
BAB II
TEORI DASAR
Praktikum atau yang biasa disebut praktek adalah kegiatan atau salah satu
metode pembelajaran yang dilakukan di tempat kerja praktikum atau lab praktek
maupun untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan melihat kemampuan nyata di
dunia kerja serta mendapatkan umpan balik perkembangan ilmu pengetahuan apa
yang telah dipraktekan di tempat kerja melalui jalur pengembangan diri dengan
mendalamai bidang ilmu tertentu dan aplikasinya.
fungsi utama dari prkatek di dalam pendidikan sendiri adalah antara lain:
Sistem Pembelajaran praktek di SMK masih banyak guru praktek yang hanya
memberikan pengetahuan dasar yang terbatas pada mata pelajaran teorinya saja, hal
ini tentu saja akan mempengaruhi perkembangan siswa-siswi yang sedang uji praktek.
Guru atau pembimbing praktek tidak dapat memotivasi siswa-siswi di SMK dengan
sistem pembelajaran yang terbatas dengan begitu siswa-siswi SMK hanya memiliki
batasan ilmu yang tidak cukup untuk bersaing di dunia industri nantinya.
Untuk SMK dengan program keahlian seperti teknik, otomotif, mesin, atau
penerbangan, memang masih susah untuk memenuhi peralatan praktek sesuai standar
nasional. "Dalam 2-3 tahun ke depan, untuk program keahlian tersebut baru
ditargetkan bisa memenuhi standar minimal," kata Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan
SMK Depdiknas, di Jakarta.
6
2.5 Tempat Kerja Praktek
Di dalam kerja praktek SMK pastinya memiliki sebuah fasilitas atau tempat
kerja yang biasa disebut bengkel praktek, hal ini guna menunjang kerja praktek siswa-
siswi SMK untuk dapat praktek lebih aman dan tidak menggangu kelas lain yang
sedang belajar. tidak adanya tempat kerja praktek justru malah akan mempersulit baik
siswa maupun guru praktek yang akan mengajarkan dan mengawasi ujian praktikum
di sekolah-sekolah SMK.
Sebenarnya banyak kantor yang bisa menerima siswa kami, cuma kami
usahakan yang benar-benar sesuai dengan jurusannya, kata Sultani Ketua Kelompok
Kerja (Pokja) Prakerin di SMK Negeri 3 Tanah Grogot.
Masalah ini dikarenakan tingginya nilai kelulusan untuk ujian praktek nasional
di setiap daerah. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan Nasional, Joko Sutrisno, menerangkan bahwa syarat kelulusan untuk
jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak jauh berbeda dengan syarat
kelulusan di jenjang sekolah umum. Namun khusus untuk SMK, nilai ujian praktik
kejuruan ditetapkan minimal 7,00 dan nilai itu juga digunakan untuk menghitung nilai
rata-rata ujian nasional (UN).
Dengan adanya penambahan syarat kelulusan bagi siswa SMK tersebut, kata
Joko menambahkan, maka pada saat UN siswa SMK punya beban lebih berat
dibanding siswa SMU. Siswa SMK yang akan mengikuti ujian nasional tahun ini
memang cukup berat ,karena ujian teori menjadi mata ujian pokok. Sehingga mata
ujiannya menjadi lima yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ujian
teori dan ujian praktek kejuruan, ujarnya.
Stres menghadapi Ujian Nasional (UN) 2007, banyak siswa SMK yang
meninggalkan bengkel (tempat praktik). Mereka diakui Direktur Pendidikan
Menengah Kejuruan (SMK) Depdiknas Joko Sutrisno lebih berkonsentrasi pada tiga
mata pelajaran wajib UN yakni Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Padahal keahlian nantinya ikut menjadi penentu kelulusan siswa SMK," tutur Joko,
Rabu (7/3).
7
Ia bisa memaklumi mengapa siswa lebih berkonsentrasi pada mata pelajaran
tersebut. Sebab selain standar kelulusan minimal naik menjadi 5,00, uji kompetensi
keahlian sebagai bagian dari UN belum tersosialisasikan dengan baik.
Kasus banyaknya siswa SMK yang meninggalkan bengkel menurut Joko bisa
menimbulkan efek yang tidak baik. Setidaknya lulusan kurang menguasai bidang
keahlian yang dipelajarinya.
Karena itu, ia mengingatkan agar siswa SMK tidak hanya terkonsentrasi pada
mata pelajaran wajib UN. Sebab uji kompetensi keahlian akan menjadi bagian penting
dari proses penentuan kelulusan siswa SMK.
Tahun lalu, uji kompetensi masih menjadi bagian dari ujian akhir nasional
(UAS). Artinya, wewenang kelulusan siswa masih didominasi oleh sekolah. Namun
untuk tahun ini, uji kompetensi keahlian diselenggarakan oleh BSNP (badan standar
nasional pendidikan) bekerjasama dengan industri.
8
BAB III
METODOLOGI
Dengan sistem ini kegiatan praktik disatukan sehingga siklus kegiatan praktik
dan teori diatur menjadi 1 minggu praktik dan 2 minggu teori. Sisklus ini berlaku
mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan sistem ini
praktik menjadi lebih efektif.
9
Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik, yaitu:
10
Tingkatan pengetahuan atau pengetahuan berjenjang ini oleh Vygotsky
disebutnya sebagai scaffolding. Scaffolding, berarti memberikan kepada seorang
individu sejumlah besar bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian
mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut
mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah mampu
mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan pembelajar dapat berupa petunjuk,
peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang
memungkinkan siswa dapat mandiri. Vygotsky mengemukakan tiga kategori
pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan permasalahan, yaitu:
11
Pengetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara social
dalam dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan dan pengalaman. Pembentukan
makna adalah dialog antar pribadi.dalam hal ini pebelajar tidak hanya memerlukan
akses pengalaman fisik tetapi juga interaksi dengan pengalaman yang dimiliki oleh
individu lain. Pembelajaran yang sifatnya kooperatif (cooperative learning) ini
muncul ketika siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar yang diinginka oleh
siswa. Pengelolaan kelas menurut cooperative learning bertujuan membantu siswa
untuk mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi dengna siswa
yang lain. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas
yaitu: pengelompokan, semangar kooperatif dan penataan kelas.
12
Johnny berharap bantuan alat peraga berupa satu unit Toyota Avanza bisa
menjadikan SMK 7 Semarang benar-benar menjadi sekolah T-TEP. Mudah-
mudahan sumbangan yang tidak seberapa ini dapat menggairahkan kemajuan dunia
pendidikan di Jawa Tengah, tandas dia.
Bantuan kali ini diterima secara simbolis diterima oleh Sekretaris Daerah
Provinsi Jateng Hadi Prabowo mewakili Gubernur Jawa Tengah. Penyerahan
dilakukan di Kantor Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, di Tugu, Semarang .
Tahap ke dua di Tahun 2008, SMK Negeri 9 Padang, kembali mengirim siswa
melaksanakan praktek kerja industri (Prakerin) luar negeri ke Singapure dan
Malaysia. Total jumlah peserta sebanyak 24 orang. Mereka akan melaksanakan
praktek di Teppayaki Concept Sd.Bhd Malaysia dan Mr Bean Rest Singapure. Selain
mendapatkan praktek kompetensi di Bidang Restorant, para siswa juga mendapatkan
fasilitas penginapan, makan, asuransi, dan uang saku.
13
Direncanakan selain dengan negara tetangga, juga akan dilakukan kerjasama
dengan beberapa perusahan di Eropa, khususnya negara Swiss. Hal ini sesuai dengan
pengembangan SMKN 9 Padang sebagai rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(SBI). Penjajagan kerjasama tersebut akan dilakukan oleh Kepala SMKN 9 Padang
pada bulan November mendatang bersama beberapa sekolah lain di Indonesia yang
sama-sama rintisan SBI.
penerbangan sangat tinggi. Usai UN. akan ada rekrutmen dan GMF Aeroasa,
sedangkan untuk program teknik pendingin lulusan tahun lalu, hampir 100 persen
terserap di dunia kena. tandasnya.
Ujian praktik ini siswa harus mengikuti rambu-rambu, misalnya jenis bahan
yang digunakan dan anggaran pakaian yang dibuat siswa," kata Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesswaan SMKN 32, Oom Siti Halimah. Rabu (10/2). Ia bilang, anggaran
bahan yang digunakan oleh sswa ditentukan Rp 200.000, termasuk pelapis pakaian
dan aksesonsnya.
14
BAB IV
TEMUAN
15
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami peneliti di Jurusan Pendidikan
Teknik Elektronika melalui program penelitian IPTEK yang ditawarkan oleh
Lembaga Penelitian UNY merencanakan akan meneliti tentang desain Media
Pembelajaran Praktek Elektronika Digital Dengan Model Briefcase Terpadu.
Briefcase terpadu yang kami teliti dirancang untuk dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dengan fasilitas lengkap , tidak memerlukan tempat luas, praktis
penggunaannya karena semua fasilitas sudah tersedia dalam satu cashing dan mudah
dibawa , serta dilengkapi dengan modul pembelajaran untuk praktek elektronika
digital. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat mengatasi masalah yang selama ini
dihadapi oleh SMK dalam masalah penyediaan media pembelajaran untuk praktek
Elektronika Digital dan masalah ketersediaan ruang lab untuk praktikum.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan sistem ini kegiatan praktik disatukan sehingga siklus kegiatan praktik
dan teori diatur menjadi 1 minggu praktik dan 2 minggu teori. Sisklus ini berlaku
mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan sistem ini
praktik menjadi lebih efektif.
2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18