Kebijakan Pemerintah dalam Mengalokasikan Anggaran Berperspektif Gender, UPIPA GOW Wonosobo, 26 Pebruari 2008
IR. SARWANTO PRIADHI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN WONOSOBO Isu dan Gerakan Perempuan
Kultur masyarakat kita hingga reformasi 1998, belum
menunjukkan adanya kesetaraan gender yang melembaga. Menjelang reformasi, isu kesetaraan gender menjadi salah satu bagian isu besar reformasi kesetaraan gender menjadi bagian isu demokratisasi, keadilan, HAM Isu gender opini publik gerakan publik/perempuan Dasar gerakan perempuan :1)marginalisasi perempuan; 2)sub-ordinasi perempuan; 3)kekerasan thd perempuan; 4)domestikasi perempuan Tujuan gerakan perempuan :1)kesetaraan/keadilan gender; 2)pemberdayaan perempuan; 3)advokasi perempuan; 4)akseptasi perempuan Ranah Gerakan Perempuan
Ranah Budaya membangun keadilan gender
kikis diskriminasi wujudkan kesetaraan Ranah Sosial dayagunakan potensi besar perempuan untuk kemajuan masyarakat Ranah Politik jamin kesamaan hak dalam hukum dan pemerintahan kebijakan berspektif gender to be the ruller, not to be the rulled Politik Perempuan dan Perempuan Politik
Undang-undang menjamin hak perempuan untuk terjun
dalam pemerintahan eksekutif, legislatif, yudikatif Kuota perempuan di legislatif: 30% (UU No.12 tahun 2003 ttg Pemilu) Kuota perempuan di kepengurusan parpol : 30% (UU No.2 Tahun 2008 ttg Parpol) Politik perempuan outputnya kebijakan pro perempuan, walau kuota tdk terpenuhi Perempuan politik outputnya kuota perempuan terpenuhi, walau kebijakan tdk pro perempuan Kebijakan Politik
Keadilan gender menjadi basis penyusunan,
penentuan, sekaligus tujuan dari kebijakan politik Kebijakan politik 1)regulasi khusus (regulasi dalam bidang Perlindungan Anak dan KDRT, Perkawinan,dll); 2)berspektif gender (kebijakan anggaran dan regulasi lainbidang Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Hukum Pidana/Perdata, Ekonomi, Profesi, Politik/Pemerintahan, Pelayanan publik, dll) Bentuk Regulasi
Undang-undang Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah (Prop,Kab,Kota) Peraturan Desa Penanganan Korban Kekerasan
Kekerasan menimbulkan akibat berupa gangguan fisik
maupun psikis yang semuanya mengandung resiko tersendiri, tergantung pada tingkat kekerasan yang dialaminya Faktor kekerasan : kejiwaan, ekonomi, sosial, ketidakterbukaan, ketidakpercayaan, ketidakdewasaan Yang dibutuhkan oleh korban : advokasi, rehabilitasi, pendampingan, pemberdayaan Attention : eksplorasi thd korban harus mempertimbangkan banyak hal sehingga tdk menambah persoalan baru bagi korban Kebijakan Yang Diperlukan
Penegakkan peraturan perundang-
undangan Memberikan ruang partisipasi bagi kaum perempuan dalam penentuan kebijakan Fasilitasi gerakan dan lembaga /organisasi perempuan yang berfungsi sbg mediasi kepentingan Mediasi Perempuan
Mediasi yaitu lembaga yang mampu
memerankan dirinya sebagai jembatan bagi penyaluran kepentingan perempuan Mediasi yang dibutuhkan : lembaga advokasi perempuan & anak, pemberdayaan & capacity building, informasi & komunikasi, rehabilitasi, dan lembaga/organisasi lain yang mampu memberikan akses perempuan Sekian dan Terimakasih