Anda di halaman 1dari 12

1.

METODE ANALISIS REGIONAL

ANALISA SEKTOR UNGGULAN DAN


NON UNGGULAN DI KOTA PADANG

Oleh :

Wahyu Hidayat
07 151 027

Dosen :

Prof.Sjafrizal
Purwasutrisno, SE, MS

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis
mengucapkan Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umatnya dari masa zaman Jahilliyah ke zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan seperti sekarang ini.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi ujian tengah semester dari
mata kuliah Metode Analisis Regional di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing
mata kuliah ini, yang telah memberikan ilmu dan penjelasan mengenai Metode
Analisis Regional sehingga penulis dapat memahami materi dalam membahas
makalah ini.
Untuk itu penulis berharap, semoga makalah ini bisa dipahami dengan
mudah dan bermanfaat bagi seluruh pembaca walaupun masih terdapat
kekurangan maupun kekhilafan dalam penulisannya. Atas kekurangan dalam
penulisan ini, penulis berharap aka ada kritik dan saran sehinnga penulis dapat
membuat tulisan yang lebih baik dikemudian hari. Terima kasih.

Padang, 24 Juni 2010

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Location Quotient
2.2 Sektor Unggulan dan Non unggulan dalam perekonomian kota padang

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) strukturnya disusun oleh


sembilan sektor, yaitu pertanian, pertambangan dan penggalian, industri
pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan-persewaan dan jasa
perusahaan, dan jasa-jasa. Dalam bidang ekonomi regional yang merupakan
sempalan ekonomi makro regional, melalui berbagai metode analisis yang dimiliki
oleh bidang ilmu ini, mampu mengidentifikasi sektor-sektor basis dan non basis
dalam perekonomian regional atau nasional.

Sektor basis atau unggulan pada dasarnya harus dikaitkan dengan suatu
bentuk perbandingan, baik itu perbandingan berskala internasional, regional
maupun nasional. Dalam kaitannya dengan lingkup internasional, suatu sektor
dikatakan basis atau unggulan jika sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor
yang sama dengan negara lain. Sedangkan dengan lingkup nasional, suatu sektor
dapat dikategorikan sebagai sektor basis apabila sektor di wilayah tertentu mampu
bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain di pasar
nasional atau domestik. Apabila sektor tersebut menjadi sektor basis atau
unggulan, maka sektor tersebut harus mengekspor produknya ke daerah lain.
Sebaliknya apabila sektor tersebut menjadi sektor non basis (bukan unggulan),
maka sektor tersebut harus mengimpor produk sektor tersebut dari daerah lain

Struktur perekonomian Kota Padang mempunyai karakteristik yang unik


dibandingkan dengan kota dan kabupaten lain di Sumatera Barat. Pilar-pilar
ekonomi yang dibangun lewat keunggulan sektor pengangkutan dan komunikasi
sebagai sektor pemimpin (Leading Sector), telah membuka beragam peluang yang
dapat mendorong aktivitas ekonomi serta pengembangan etos kerja masyarakat.
Dimensi itu tergambar dari meluasnya kesempatan kerja, tingginya peluang
tingkat pendapatan masyarakat, luasnya jaringan kerja yang meliputi batas-batas
lokal sampai tingkat nasional, bahkan ke tingkat internasional. Dengan dukungan
sektor pengangkutan dan komunikasi yang sangat besar itu telah menyebabkan
sektor-sektor yang mempunyai keterkaitan langsung seperti perdagangan, hotel
dan restoran, keuangan dan jasa-jasa memberikan sumbangan yang cukup besar
terhadap pembentukan PDRB Kota Padang. Berdasarkan latar belakang diatas
maka penulis tertarik untuk menulis makalah dengan judul “Analisa Sektor
Unggulan dan Non unggulan di Kota Padang“.

2.2. Perumusan Masalah


 Bagaimana gambaran sektor unggulan dan non unggulan
 Bagaimana sektor unggulan dan non unggulan terhadap perekonomian
Kota Padang.

2.3. Tujuan Penulisan


 Untuk mengidentifikasi sektor unggulan dan non unggulan
 Untuk memenuhi ujian tengah semester pada mata kuliah Metode
Analisis Regional.

.
.

BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Konsep Location Quotient


Location Quotient(LQ) merupakan suatu teori perbandingan tentang
besarnya peranan suatu sektor di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektor
secara nasional. Beberapa variable bisa diperbangkan, tetapi yang umum adalah
nilai tambah dan jumlah lapangan kerja. Rumusnya sebagai berikut:

x i /PDRB
LQ= X i /PNB

Keterangan :
 xi = Nilai tambah sektor I disuatu daerah
 PDRB = Produk domestic regional bruto daerah tersebut
 Xi = Nilai tambah sektor I secara nasional
 PNB = Produk nasional bruto

Wilayah nasional diartikan untuk wilayah induk/wilayah atasan. Misalkan


apabila diperbandingkan antara wilayah kota/kabupaten dengan provinsi, maka
provinsi memegang peran sebagai wilayah nasional dan seterusnya. Kriteria LQ:
1. Jika LQ > 1 menunjukkan sektor ke-i di Kota Padang tergolong sektor
basis, atau sektor i di Kota Padang lebih spesialis dari pada sektor yang
sama di Sumbar.
2. Jika LQ < 1 menunjukkan sektor ke-i di Kota Padang tergolong sektor
non basis, atau sektor i di Kota Padang kurang spesialis dari pada sektor
yang sama di Sumbar.
3. Jika LQ = 1 menunjukkan keswasembadaan sektor i di Kota Padang,
atau sektor i di Kota Padang memiliki spesialis yang sama dengan sektor
yang sama di Sumbar

Analisis LQ sesuai dengan rumusnya memang sederhana dan digunakan


dalam bentuk one shot analysis, manfaatnya tidak begitu besar yang hanya
melihat apakah LQ berada diatas satu atau tidak. Akan tetapi, dianalisis dalam
jangka waktu, bisa melihat perkembangan sektor dalam kurun waktu yang
berbeda sehingga bisa dilihat kekuatan dan kelemahan suatu sektor.

1.2. Sektor Unggulan dan Non unggulan terhadap perekonomian Kota


Padang
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) strukturnya disusun oleh
sembilan sektor, yaitu pertanian, pertambangan dan penggalian, industri
pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan-persewaan dan jasa
perusahaan, dan jasa-jasa.
Dalam perekonomian Kota Padang hanya ada enam sektor yang
memberikan konstribusi dalam PDRB dalam memajukan pertumbuhan ekonomi
Kota Padang. Keenam sektor tersebut adalah pengangkutan dan komunikasi,
keuangan, real estate dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, industry
pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa. Sektor unggulan yang
memberikan sumbangan terbesar adalah Sektor pengangkutan dan komunikasi.
Keunggulan sektor pengangkutan dan komunikasi ini menjadi sektor
pemimpin (Leading Sector), telah memberikan peluang yang dapat mendorong
aktivitas ekonomi, pengembangan, peningkatan sumber daya manusia. Dimensi
itu tergambar dari meluasnya kesempatan kerja, tingginya peluang tingkat
pendapatan masyarakat, luasnya jaringan kerja yang meliputi batas-batas lokal
sampai tingkat nasional, bahkan ke tingkat internasional. Dengan dukungan sektor
pengangkutan dan komunikasi yang sangat besar itu telah menyebabkan sektor-
sektor yang mempunyai keterkaitan langsung seperti perdagangan, hotel dan
restoran, keuangan dan jasa-jasa memberikan sumbangan yang cukup besar
terhadap pembentukan PDRB Kota Padang.

Perkembangan LQ Kota Padang


Tahun 2006-2007

Sektor PDRB PDRB LQ Padang Sektor


Sumbar Padang Unggulan
Miliar dan Non
Rupiah Jutaan Rupiah Unggulan
2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007

Pertanian 7,658 8,039 494412,92 521837,87 0,208 0,210 N N


Pertambanga
n Penggalian 981 1,029 146764,69 156188,15 0,483 0,491 N N
Industri
Pengolahan 3,979 4,209 1625745,53 1705202,18 1,320 1,311 U U
Listrik, Gas,
Air Bersih 369 394 160034,16 176334,39 1,401 1,449 U U

Bangunan 1,545 1,627 404260,75 430863,00 0,845 0,857 N N


Perdagangan,
Hotel,Restorn 5,663 6,057 2135316,57 2249145,43 1,218 1,202 U U
Pengangkutan
Komunikasi 4,141 4,527 2263328,12 2426344,00 1,766 1,735 U U
Keuangan,
Jasa
perusahaan 1,579 1,693 748768,12 805854,60 1,532 1,541 U U

Jasa-jasa 5,035 5,339 1598864,65 1693991,20 1,026 1,027 U U

Jumlah 30,950 32,913 9577495,51 10165760,82 9,799 9,823    


Sumber : BPS SUMBAR(data diolah)
Ket : U = Sektor Unggulan
N = Sektor Non Unggulan

Dari table diatas hanya ada enam sektor yang memiliki LQ nya diatas satu
dan tiga sektor lainnya memiiki LQ dibawah satu. Keenam sektor yang memilki
LQ diatas satu merupakan sektor unggulan yang meliputi sektor pengangkutan
dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air
bersih, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa.
Sedangkan sektor non unngulan yang LQ dibawah satu meliputi sektor pertanian,
pertambangan dan penggalian serta bangunan.

Pada tabel diatas bisa dilihat perkembangan sektor-sektor dari tahun 2006-
2007 dalam memajukan perekonomian Kota Padang.

 Sektor pertanian LQ nya dibawah satu namun meningkat dari tahun


2006 ke tahun 2007. Walaupun meningkat tapi jumlahnya kecil dan
belum mampu memberikan konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor pertambangan dan penggalian LQ nya dibawah satu namun
meningkat dari tahun 2006 ke tahun 2007. Peningkatan hanya kecil
dan belum mampu memberikan konstribusi bagi PDRB Kota
Padang.
 Sektor industri pengolahan LQ nya diatas satu namun menurun dari
tahun 2006 ke 2007. Namun penurunan cukup kecil dan mampu
memberikan konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor Listrik, gas dan air bersih LQ nya satu namun meningkat dari
tahun 2006 ke tahun 2007. Peningkatan ini mampu memberikan
konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor bangunan LQ nya dibawah satu namun meningkat dari tahun
2006 ke tahun 2007. Peningkatan hanya kecil dan belum mampu
memberikan konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor perdagangan, hotel dan restoran LQ nya diatas satu namun
menurun dari tahun 2006 ke 2007. Namun penurunan cukup kecil
dan mampu memberikan konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor pengangkutan dan komunikasi LQ nya diatas satu namun
menurun dari tahun 2006 ke 2007. Namun penurunan cukup kecil
dan mampu memberikan konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan LQ nya satu namun
meningkat dari tahun 2006 ke tahun 2007. Peningkatan ini mampu
memberikan konstribusi bagi PDRB Kota Padang.
 Sektor jasa-jasa LQ nya satu namun meningkat dari tahun 2006 ke
tahun 2007. Peningkatan ini mampu memberikan konstribusi bagi
PDRB Kota Padang.

BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) strukturnya disusun oleh
sembilan sektor, yaitu pertanian, pertambangan dan penggalian, industri
pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan-persewaan dan jasa
perusahaan, dan jasa-jasa
Dalam perekonomian Kota Padang hanya ada enam sektor yang
memberikan konstribusi dalam PDRB dalam memajukan pertumbuhan ekonomi
Kota Padang. Keenam sektor tersebut adalah pengangkutan dan komunikasi,
keuangan, real estate dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, industri
pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa. Sektor unggulan yang
memberikan sumbangan terbesar adalah Sektor pengangkutan dan komunikasi.

1.2. Saran
Sektor Unggulan yang memberikan konstribusi pada PDRB Kota Padang
adalah pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan,
listrik, gas dan air bersih, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran
serta jasa-jasa. Dan yang menjadi Leading Sector adalah Sektor pengangkutan dan
komunikasi yang memberikan sumbangan terbesar dalam PDRB Kota Padang.
Untuk mempertahankan sektor tersebut pemerintah daerah harus
meningkatkan kinerjanya dan serius untuk menjalankannya. Untuk kedepannya,
pemerintah daerah harus memprioritaskan sektor tersebut dalam menggerakan
perekonomian dan membuka lapangan kerja sehingga jumlah pengangguran bisa
dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Daerah.


BPFE, Yogyakarta.

BPS SUMBAR. 2006. PDRB PADANG : Padang.

BPS SUMBAR. 2006. PDRB SUMBAR : Padang.

Emilia dan Imelia. 2006. Modul Ekonomi Regional. Universitas Jambi.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Praninta Offset, Padang.

Sukirno, Sadono. 1976. Beberapa Aspek Dalam Persoalan Pembangunan


Daerah. LPFE UI, Jakarta.

Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara,
Jakarta.

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Erlangga,


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai