Lagu Padi menutup malam ini. Malam pertama kami dari 42 hari yang harus dilalui.
Setelah melalui perjalanan yang melelahkan Jogja – Cilacap dan sore hari bermain
bola pantai dengan yang lainnya.
Perjalanan Jogja-Cilacap kali ini dibagi menjadi dua rombongan, rombongan yang
menggunakan bus, dan rombongan yang menggunakan sepeda motor.
Terpecahnya menjadi dua rombongan karena pertimbangan ekonomi, sangat
disayangkan apabila kami harus menyewa truk lagi hanya untuk 3 motor tambahan.
Saya termasuk pada rombongan motor bersama dua pengendara lainnya yaitu
Taufik dan Arlis.
Saya sendiri adalah orang yang suka berpergian jauh, bertualang untuk
menemukan alam-alam yang baru, yang sebagian besar saya lewati dengan motor
saya. Tahun pertama, saya dan teman lainnya pergi ke Sarangan, Jawa Timur, yang
idenya muncul dari sebuah perbincangan makan mie ayam setelah ujian. Yang
kemudian beruntun ke perjalanan lainnya. Berkali-kali ke Kaliurang menikmati
wisata gunung Merapi, ke pantai-pantai Jogja, ke perkebunan teh di Karanganyar
dan banyak tempat lainnya, yang sebagian foto-fotonya saya kumpulkan dalam
folder facebook saya.
(“Gie”. Erros)
Selain menunjukkan siapa kita sebenarnya, Alam telah memberikan kesan lain tiap
kita menikmatinya, sebuah cinta akan negeri sendiri.
“Bagaimana kita bisa mencintai Indonesia, namun kita tidak mengenal tiap jengkal
tanahnya”
(Gie)
Itulah yang menginspirasi kami yang kemudian bertualang ketika ada waktu
senggang. Karena salah satunya cara kita mencintai sesuatu adalah dengan
mengenal dan memahaminya.
Oleh siapapun.