Karena itu kondisi yang diharapkan penggunaan EBT hanya 6,21% dan
dari upaya pengembangan energi di sasaran penggunaan EBT pada tahun 2025
Indonesia meliputi: adalah 17% dari total konsumsi energi
primer nasional.
l Meningkatnya akses masyarakat
terhadap energi Kebijakan umum untuk mencapai taget
l Meningkatnya keamanan pasokan penggunaan EBT sebanyak 17% pada
energi tahun 2025 terdiri dari kebijakan berbasis
l Menyesuaikan harga energi non komersial dan komersial. Kebijakan
dengan keekonomiannya non komersial direalisasikan oleh
l Tersedia infrastruktur energi yang permerintah di antaranya melalui program
memadai listrik perdesaan dan desa mandiri energi.
l Meningkatnya efisiensi Sedangkan kebijakan berbasis komersial
penggunaan energi mengarahkan para pelaku usaha untuk
l Terwujudnya konsumsi energi per berperan penting dalam pelaksanaan fase
kapita minimal sebesar 10 SBM dan kedua program pembangkitan listrik 10.000
rasio elektrifikasi 95 % pada tahun MW. Selain itu yang termasuk kebijakan
2025. komersial adalah pemerintah mendukung
proyek-proyek EBT rintisan seperti
Secara umum proyeksi penyediaan pemanfaatan energi surya photovoltaics di
energi primer hingga tahun 2025 daerah perkotaan.
disajikan pada tabel 16. Salah satu
energi yang diprioritaskan
pengembangannya adalah energi
baru terbarukan (EBT) yang
mencakup coal bed methane,
batubara cair, nuklir, panas bumi,
tenaga air, biofuel dan EBT lainnya.
Kondisi eksisting dan sasaran bauran
energi baru terbarukan (EBT) dapat
dinyatakan bahwa pada tahun 2005
VISI MISI
60
Regulasi
Materi pokok yang diatur dalam undang- energi terbarukan dapat memperoleh
undang ini antara lain: kemudahan dan/atau insentif untuk
jangka waktu tertentu hingga tercapai
1. Pengaturan energi yang terdiri dari nilai keekonomiannya
penguasaan dan pengaturan sumber 3. Penyediaan dan pemanfaatan energi
daya energi; dilakukan untuk mengoptimalkan
2. Cadangan penyangga energi guna seluruh potensi sumber daya energi
menjamin ketahanan energi nasional; dengan mempertimbangkan aspek
3. Keadaan krisis dan darurat energi serta teknologi, sosial, ekonomi, dan
harga energi; lingkungan serta memprioritaskan
4. K e w e n a n g a n P e m e r i n t a h d a n pemenuhan kebutuhan masyarakat
Pemerintah Daerah dalam pengaturan di dan peningkatan kegiatan ekonomi di
bidang energi; daerah penghasil sumber energi.
5. Kebijakan energi nasional, rencana 4. Dalam menyusun rencana umum
umum energi nasional, dan energi nasional, termasuk
pembentukan Dewan Energi Nasional; perencanaan energi terbarukan dan
6. Hak dan peran masyarakat dalam konservasi energi, pemerintah
pengelolaan energi; mengikutsertakan pemerintah daerah
7. Pembinaan dan pengawasan kegiatan serta memperhatikan pendapat dan
pengelolaan di bidang energi; masukan dari masyarakat.
8. Penelitian dan pengembangan. 5. Konservasi energi nasional menjadi
tanggung jawab pemerintah,
Dalam UU 30/2007, telah diamanatkan pemerintah daerah, pengusaha, dan
bahwa: masyarakat dimana insentif akan
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan diberikan kepada pihak-pihak yang
penyediaan dan pemanfaatan energi melaksanakan konservasi, dan
baru dan energi terbarukan sebaliknya.
2. Penyediaan dan pemanfaatan energi
dari sumber energi baru dan sumber
VISI MISI
Regulasi
61
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang Perpres ini mengamanatkan kepada
ditetapkan, disusunlah beberapa pokok Menteri ESDM untuk menetapkan
Kebijakan meliputi: Blueprint Pengelolaan Energi
Nasional yang akan menjadi dasar
1. Kebijakan penyediaan energi melalui: bagi penyusunan pola
penjaminan ketersediaan pasokan pengembangan dan pemanfaatan
energi dalam negeri, pengoptimalan masing-masing jenis energi untuk
produksi energi, dan pelaksanaan mencapai sasaran dan tujuan
konservasi energi. Perpres.
2. Kebijakan pemanfaatan energi melalui: Bagian terakhir dari Perpres mengatur
efisiensi pemanfaatan energi dan mengenai Harga Energi serta
diversifikasi energi. Pemberian Kemudahan dan Insentif.
3. Penetapan kebijakan harga energi ke Harga energi secara bertahap akan
arah harga keekonomian, dengan tetap disesuaikan menuju harga
mempertimbangkan bantuan bagi rumah keekonomiannya, dengan catatan
tangga miskin dalam jangka waktu bahwa pentahapan dan penyesuaian
tertentu. harga ini harus memberikan dampak
4. P e l e s t a r i a n l i n g k u n g a n d e n g a n optimum terhadap diversifikasi energi.
menerapkan prinsip pembangunan Melalui Perpres ini, Pemerintah juga
berkelanjutan. berkomitmen untuk memberikan
5. Pengembangan infrastruktur energi kemudahan dan insentif kepada
termasuk peningkatan akses konsumen pelaksana konservasi energi dan
terhadap energi. pengembang sumber energi alternatif
6. Kemitraan Pemerintah dan dunia usaha. tertentu yang ditetapkan lebih lanjut
7. Pemberdayaan masyarakat. berdasarkan Keputusan Menteri
8. Penelitian dan pengembangan serta ESDM.
pendidikan dan pelatihan.
VISI MISI
Regulasi
63
Buku Putih Indonesia 2005 2025 ini direncanakan dalam RPJM 2005-
disusun oleh Kementerian Negara Riset 2009 atau dirumuskan sebagai
dan Teknologi Republik Indonesia. Judul kebijakan strategis di dalam
lengkap buku ini adalah BUKU PUTIH JAKSTRANAS IPTEK 2005- 2009.
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Salah satu faktor penting penentu
Sumber Energi Baru dan Terbarukan untuk daya saing suatunegara adalah
Mendukung Keamanan Ketersediaan penguasaan teknologi. Semua hal
Energi Tahun 2025. tersebut di atas mendasari visi
penelitian, pengembangan dan
Mengikuti arahan pembangunan penerapan Ilmu Pengetahuan dan
sebagaimana digariskan dalam Rencana Teknologi (litbangrap IPTEK) bidang
Pembangunan Jangka Menengah 2005- e n e r g i , y a i t u : ” Te r w u j u d n y a
2009 dan dirumuskan strateginya secara ketersediaan energi yang didukung
mendalam dalam JAKSTRANAS IPTEK kemampuan nasional IPTEK” yang
2005-2009, naskah Buku Putih ini mengacu pada amanat Undang-
merupakan bagian dari naskah akademik undang Dasar Negara Republik
yang disusun dalam 6 bidang fokus yaitu Indonesia 1945, Undang-undang No
pangan, energi, transportasi, teknologi 18 tahun 2002 tentang Sistem
informasi, teknologi pertahanan dan Nasional Penelitian, Pengembangan,
kesehatan. dan Penerapan Iptek, Inpres No.
4/2003 tentang Pengkoordinasian
Tujuan penting yang hendak dicapai Perumusan dan Pelaksanaan
dengan penyusunan naskah akademik Kebijakan StrategisPembangunan
”buku putih” adalah memberikan dukungan Nasional Ilmu Pengetahuan dan
informasi dan landasan akademik setiap Teknologi, dan Perpres No. 5/2006
bidang fokus dan juga memberikan tentang Kebijakan Energi Nasional.
tahapan pencapaian atau ”roadmap” dari
strategi pembangunan Iptek sebagaimana
VISI MISI
Regulasi
69
energi alternatif
l Pengembangan energi alternatif untuk transportasi,
ekonomi
l Peningkatan kemampuan nasional dalam
kontinyu
l Peningkatan peluang bisnis dan industri pabrikasi
energi
VISI MISI
Strategii
71
dan pengembangan
l Sertifikasi tenaga ahli
l Standar kompetensi