Anda di halaman 1dari 2

Judul : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu-Rabu, 15 Mei 2010-23 Juni 2010


Kelompok : I (satu)
Tujuan : Mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan
organ akar.

I. Pendahuluan
Setiap spesies tumbuhan akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan
periode yang berbeda-beda. Pertumbuhan merupakan proses biologis yang menunjukkan
suatu pertambahan ukuran yang dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau
luas, tetapi dapat pula diukur berdasarkan pertambahan volume, massa, atau berat
tumbuhan.
Perkembangan dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan berkembang,
seringkali menuju ke suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks
atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri pertumbuhan pada organisme yang terjadi
selama daur hidupnya yang meliputi pertumbuhan dan diferensiasi. Pada perkembangan
tidak hanya perubahan kuantitatif, tetapi juga menyangkut perubahan kualitatif diantara
sel, jaringan dan organ yang disebut iferensiasi.
Perkembangan dipengaruhi atau dikontrol oleh hormon, yaitu senyawa-senyawa
kimia yang disintesis pada suatu lokasi di dalam organisme kemudian di angkut ke
tempat lain untuk selanjutnya bekerja melalui suatu cara yang spesifik pada konsentrasi
yang sangat rendah, untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan atau metabolisme.
Beberapa kelompok hormon telah diketahui sebagai zat yang bersifat merangsang
pertumbuhan dan perkembangan (promoter), sedangkan yang lainnya bersifat sebagai
penghambat (inhibitor).
II. Prosedur Kerja
1. Tanah dibersihkan dari berbagai kotoran, lalu dihomogenkan.
2. Tanah dimasukkan ke dalam 4 kantung polibag.
3. Polibag 1 dan 2 ditanamkan batang jarak pagar yang telah diberi auksin.
4. Polibag 3 dan 4 ditanamkan batang jarak pagar yang tidak diberi auksin.
5. Keempat polibag diberi sampel dan ditempatkan pada tempat yang tidak terkena
cahaya matahari langsung namun tidak tertutup.
6. Tanaha polibag disiram air sampai batas kapasitas lapang tanah.
7. Diamati selama 1 bulan.
8. Batang jarak dicabut.
9. Dihitung jumlah akar dan daun, serta dibandingkan pertumbuhan akar pada batang
jarak yang diberi auksin dengan yang tidak diberi auksin.
III. Data dan Pengolahan Data
1. Batang jarak yang diberi auksin
a. Jumlah akar : 22
Jumlah daun : 11
b. Jumlah akar : 17
Jumlah daun : 11
2. Batang jarak yang tidak diberi auksin
a. Jumlah akar :3
Jumlah daun :0
b. Jumlah akar :0
Jumlah daun :0
IV. Pembahasan dan Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh zat pengaruh tumbuh.
Zat pengatur tumbuh ada yang bersifat merangsang pertumbuhan dan perkembangan dan
ada pula yang bersifat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pada praktikum ini, kami melakukan pengamatan pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jarak pagar yang dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh yang
bersifat merangsang pertumbuhan akar yaitu auksin. Tanaman jarak pagar yang diberi
auksin tampak memiliki jumlah akar yang jauh lebih banyak dari tanaman jarak pagar
yang tidak diberi auksin.
Ada tiga macam turunan auksin yang mempengaruhi pertumbuhan akar yaitu NAA
(Naphtaleno acetic acid), IAA (Indole acetid acid) dan IAN (Indole-3-acetonitrile). Ada
hubungan yang berbanding terbalik antara aktivitas oksidasi IAA dengan kandungan
IAA dalam tanaman. Dalam hal ini apabila kandungan IAA tinggi, maka aktivitas IAA
oksidasi menjadi rendah, begitu pula sebaliknya. Di daerah perakaran yang kandungan
auxinnya rendah, ternyata aktivitas IAA oksidasinya tinggi sehingga pertumbuhan akar
menjadi terhambat. Untuk merangsang pertumbuhan akarnya, maka perlu diberi auksin
agar oksidasi IAA menjadi rendah dan akar tanaman jarak pagar lebih cepat tumbuh.
Berdasarka tujuan dan hasil pengamatan maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pemberian auksin pada tanaman jarak pagar akan menghambat oksidasi IAA, sehingga
akarnya dapat tumbuh dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai