Anda di halaman 1dari 2

Antara Tahajjud dan Witir

Saya seringkali disuguhi berbagai pertanyaan mengenai masalah sholat Witir dan Sholat Tahajjud. Dari
hal pelaksanaannya, waktu, hingga masalah yang sepele yang membuat saya kembali tersenyum. Lucu.
Mungkin, yang sebagaimana saya tahu, kalau arti dari Witir adalah penutup. Bisa diartikan juga kalau Sholat
Witir adalah Sholat Sunnah yang dilakukan sebagai penutup semua sholat (baik Wajib maupun Sunnah) dalam
waktu satu hari.

Dari pernyataan di atas sudah jelas kalau sehabis sholat Witir kita tidak diperkenankan untuk
melaksanakan sholat lain, kecuali menunggu waktu esok hari ketika waktu Subuh. Terutama di Bulan Ramadhan
seperti sekarang ini. Banyak orang yang salah mengira tentang tatacara pelaksanaan antara sholat Tahajjud dan
Sholat Witir. Kenapa saya mengedepankan sholat Tahajjud di sini? Karena sudah jelas termasuk ke dalam urutan
sholat itu sendiri, di mana Witir dikerjakan paling akhir. Contoh nyata di masyarakat adalah seperti ini: kita
melaksanakan Sholat Tarawih seperti bisaa, kemudian diakhiri oleh 3 rakaat sholat Witir. Nah, pada keesokan
paginya sebelum Sahur, kita bisaanya melaksanakan sholat Tahajjud. Kalau dipikir, mungkin saja sholat
Tahajjud kita akan sia-sia? Mungkin juga tidak? Semua kembali bergantung kepada Dzat yang maha Agung,
Alloh SWT.

Banyak saran yang bisa kita lakukan apabila kita memang berniat untuk melaksanakan Tahajjud di
malam bulan Ramadhan. Diantaranya yaitu: apabila kita telah selesai melaksanakan Ibadah Tarawih (bisaanya
20/ 8 Rakaat), maka kita tidak usah mengikuti sholat Witir setelahnya (bisaanya langsung dilaksanakan setelah
do’a sholat Tarawih selesai).

Dalam hal ini tidak ada larangan kalau kita tidak melaksanakan Witir setelah Tarawih, karena kita
memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk melaksanakan Tahajjud di malam harinya. Maka sudah sepantasnya
apabila setelah kita melaksanakan Tahajjud, maka kita melanjutkannya dengan sholat Witir, sebagai pamungkas
dari kegiatan sholat dalam sehari itu.

Tapi, apabila disinggung mengenai ke-shahihan tatacara Ibadah tersebut memang belum ada kepastian
yang jelas. Semuanya hanya berasal dari hasil pemikiran ulama-ulama yang ada. Kita boleh mempercayainya,
dan tak mengapa jika kita berkeyakinan lain.

Pada dasarnya sholat Tahajjud itu dilaksanakan dengan anjuran setelah kita tertidur, bangun, lalu kita
melaksanakan sholat Tahajjud. Apabila Sholat Witir, adalah Sholat penutup yang biasanya dilaksanakan sebagai
penutup rangkaian Ibadah puasa, mulai dari Sahur, Puasa, Berbuka, Tarawih, lalu terakhir ditutup oleh sholat
Witir.

Shalat Witir dilakukan pada malam hari setelah shalat-shalat yang lain. Ia harus berfungsi sebagai shalat
penutup. Apabila seseorang berkehendak untuk shalat tahajjud pada malam hari, maka sebaiknya ia tidak
menunaikan salat witir menjelang tidur, tapi melaksanakannya setelah shalat tahajjud. Namun jika ia tidak
bermaksud demikian, maka sebelum tidur, ia dianjurkan untuk menunaikannya. Hadits terkait tatacara Witir dan
Tahajjud:

"Jadikanlah witir akhir shalat kalian di waktu malam". [HR. Bukhari]


Dari hadits di atas sudah jelas pelaksanaan sholat Witir adalah di akhir Sholat Tahajjud, atau setelah
melaksanakan sholat Tahajjud! Bukan melaksanakan sholat Witir terlebih dahulu kemudian Tahajjud! Karena itu
berlainan dengan hadits Rosululloh SAW.

Wallohu ‘alam bisshowab.

Anda mungkin juga menyukai