Anda di halaman 1dari 9

Fase Anak-Anak

Atau
Fase Anak Sekolah
(Periode Middle
Childhood)
Fase anak sekolah terjadi
pada usia sekolah dasar,
yakni sekitar usia 6-
12tahun.
Pada fase ini anak sudah
dapat mereaksi rangsangan
intelektual &
melaksanakan tugas-tugas
belajar. Kemampuan
mengontrol emosi diperoleh
anak melalui peniruan dan
latihan (pembiasaan).
Perkembangan
Intelektual
Pada masa SD, daya pikiran sudah
berkembang ke arah berpikir konkret dan
rasional. Piaget menamakannya tahap
operasional konkret.
Periode ini ditandai oleh tiga kemampuan,
yaitu mengelompokkan, menyusun, dan
mengasosiasikan (menghitung) angka-
angka. Kemampuan tersebut sudah cukup
untuk menjadi dasar diberikannya berbagai
kecakapan yang dapat mengembangkan
pola pikir atau daya nalarnya.
Di samping itu, pada akhir masa ini anak
sudah memiliki kemampuan memecahkan
masalah (problem solving) yang
sederhana.
Perkembangan Bahasa
Usia SD merupakan masa berkembang
pesatnya kemampuan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata.
Pada awal masa ini, anak sudah
menguasai 2500 kata dan pada masa
akhir telah dapat menguasai 50.000
kata.
Tingkat berpikir anak sudah lebih
maju, mereka banyak menanyakan
soal dan sebab akibat.

KLIK DISINI
Untuk mengetahui 2 faktor penting yang
mempengaruhi perkembangan bahasa
Perkembangan
sosial
Perkembangan sosial pada anak SD ditandai dengan adanya perluasan
hubungan, di samping dengan keluarga, dia juga membentuk ikatan
baru dengan teman sebaya (peer group) sehingga ruang gerak
hubungan sosialya bertambah luas.
Anak mulai memiliki
kesanggupan menyesuaikan
sikap egosentris kepada
sikap yang kooperatif
(bekerjasama) dan
sosiosentris (memperhatikan
kepentingan orang lain).
Perkembangan Emosi
Pada masa ini, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi
secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia
mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi
emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui
latihan dan pembiasaan. Emosi merupakan faktor yang dominan yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan perilaku belajar*.

*Emosi yang positif mempengaruhi


individu untuk mengonsentrasikan
dirinya terhadap aktivitas belajar
*Emosi yang negatif menghambat
proses belajar
Perkembangan Moral
Usaha menanamkan konsep moral sejak sia dini (prasekolah)
merupakan hal yang seharusnya karena informasi yang diterima anak
mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman pada
tingkah lakunya di keudian hari.
Pada usia SD, anak sudah dapat mengikuti tuntutan dari orangtua atau
lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah dapat memahami
alasan yang mendasari suatu peraturan dan dapat menerapkan bentuk
perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk.

VS
Perkembangan
Penghayatan Keagamaan
Kualitas keagamaan anak akan sangat
dipengaruhi oleh proses pembentukan atau
pendidikan yang diterimanya. Oleh karena itu,
pendidikan agama di sekolah dasar harus
menjadi perhatian semua pihak yang terlibat
dalam pendidikan SD. Apabila semua pihak
tersebut memberikan contoh (suri toladan)
dalam melaksanakan nilai-nilai agama yang
baik, maka pada diri peserta didik akan
berkembang sikap yang positif terhadap
agamanya dan akan berkembang pula
kesadaran beragama pada dirinya.
Perkembangan Motorik
Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas
motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan
masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan
dengan motorik, seperti mengetik komputer dan main bola.
Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu
faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang
pengetahuan maupun keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai