Anda di halaman 1dari 10

Fase Kanak-Kanak

Atau
Fase Prasekolah
(Periode Early
Childhood)
Fase perkembangan anak usia
prasekolah pada usia 2-6 thn,
ketika anak mulai memiliki
kesadaran tentang dirinya
sebagai pria atau wanita,
dapat mengatur diri dalam
buang air* (toilet training)
dan mengenal beberapa hal
yang dianggap berbahaya
(mencelakakan dirinya)

* Lihat fase Anal pada perkembangan


Psikoseksual menurut Freud Klik
Disini
Perkembangan Fisik
Proporsi tubuh pada fase ini berubah secara dramatis,
seperti pada usia 3 tahun, rata-rata tingginya 80-90 cm
dan beratnya sekitar 10-13 kg; sedangkan pada usia 5
tahun, tingginya sudah mencapai 100-110 cm.

Pertumbuhan tulang-tulangnya
semakin besar dan kuat.
Pertumbuhan giginya semakin
lengkap/komplit sehingga dia
sudah menyenangi makanan
padat.
Pertumbuhan otaknya pada usia
5 tahun sudah mencapai 75%
dari ukuran orang dewasa dan
90% pada usia 6 tahun.
Perkembangan Intelektual
Mampu berpikir menggunakan simbol (symbolic function) KLIK
Masih dibatasi oleh persepsi dalam berpikir. Mereka meyakini apa yang
dilihatnya, dan hanya terfokus kepada satu dimensi terhadap satu
objek dalam waktu yang sama. Cara berfikir mereka bersifat memusat
(centering)
Berfikirnya masih kaku & tidak fleksibel. Cara berfikirnya terfokus
pada keadaan awal atau akhir dari suatu transformasi KLIK
Anak sudah mulai mengerti dasar mengelompokkan sesuatu, seperti
atas kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.

KLIK DISINI
Keterbatasan
berpikir melalui
simbol
Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari Akunya, bahwa Akunya
(dirinya) berbeda dengan bukan Aku (orang lain atau benda). Kesadarannya
ini diperoleh dari pengalamannya, bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi
oleh orang/ benda lain.
Beberapa jenis emosi yang
berkembang pada fase ini, yaitu:
a.Takut
b.Cemas
c.Marah
d.Cemburu
e.Kegembiraan, Kesenangan,
Kenikmatan
f.Kasih Sayang
g.Phobi*
h.Ingin Tahu

Phobi* KLIK DISINI


Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia prasekolah, diklasifikasikan kedalam dua
tahap, yaitu:
a.Masa ketiga (2 thn- 2,6 thn)
1) Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
2) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan
3) Anak banyak menanyakan nama dan tempat
4) Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan
berakhiran
b.Masa keempat (2,6 thn – 6 thn)
1) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak
kalimatnya
2) Tingkat berpikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan
soal waktu – sebab akibat melalui pertanyaan: kapan, mengapa dan
bagaimana
Perkembangan Sosial
Pada usia prasekolah,perkembangan sosial anak sudah tampak jelas karena
mereka sudah mulai aktf berhubungan dengan teman sebayanya. Tanda-
tanda perkembangannya:

a. Anak mulai mengetahui


aturan-aturan
b. Sedikit demi sedikit anak
sudah mulai tunduk pada
peraturan
c. Anak mulai menyadari
hak dan kepentingan
orang lain
d. Anak mulai dapat bermain
bersama anak-anak lain
atau teman sebaya (peer
group)
Perkembangan Bermain
Usia anak prasekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain,
karena setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Yang
dimaksud dengan kegiatan bermain disini adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh
kesenangan.
Terdapat beberapa macam permainan anak (Abu Ahmadi,1977),
yaitu sebagai berikut:
Permainan Fungsi (Permainan gerak)
Seperti meloncat-loncat, naik-turun tangga
Permainan Fiksi
Seperti menjadikan kursi sebagai kuda
Permainan Reseptif (Aspertif)
Seperti mendengarkan cerita, melihat gambar
Permainan Konstruksi (Membangun)
Seperti membuat sesuatu dari tanah liat
Permainan Prestasi
Seperti sepak bola, tenis meja, bola basket
Perkembangan Kepribadian
Masa ini lazim disebut masa Trotzalter,
periode perlawanan atau masa kritis pertama.
Krisis ini terjadi karena ada perubahan hebat
dalam dirinya, yakni dia menyadari bahwa
dirinya terpisah dari lingkungan atau orang
lain. Dia mulai menemukan bahwa tidak setiap
keinginan& kepentingannya terpenuhi.
Pertentangan antara kemauan diri& tuntutan
lingkungannya dapat menyebabkan
ketegangan dalam diri anak sehingga tidak
jarang anak meresponnya dengan sikap
membandel atau membangkang.
Perkembangan
Penghayatan Keagamaan
Mengenai pentingnya
menanamkan nilai-nilai agama
kepada anak usia dini, Zakiyah
Daradjat (1970: 111)
mengemukakan bahwa umur
taman kanak-kanak adalah
umur yang paling subur untuk
menanamkan nilai keagamaan
kepada anak dan penerapan
kebiasaan-kebiasaan yang sesuai
dengan ajaran agama.

Anda mungkin juga menyukai