Dalam artikel ini, saya ingin membahas sedikit masalah yang paling mendasar dalam
hubungannya dengan barang titipan. Hal ini sedikit bermanfaat bagi rekan-rekan apabila
sering menggunakan jasa pengiriman.
Yang dimaksut dengan barang titipan adalah semua bentuk barang yang dikirim lewat
perusahanan jasa pengiriman. Perusahaan jasa pengiriman ini sering disebut sebagai jasa
kurir, jasa kargo, ekspedisi, freight forwarding ataupun istilah lainnya. Namun pada
prinsipnya, pekerjaan mereka adalah sama, yaitu mengurusi jasa pengiriman barang.
Barang titipan akan menjadi tanggung jawab pihak jasa pengangkut, bilamana pengirim telah
membayar lunas semua biaya pengiriman dan memiliki bukti berupa surat tanda terima (STT)
yang sah. Biasanya, pihak jasa pengiriman barang melarang (tidak mau menerima) barang
titipan berupa :
- Uang tunai, baik berupa rupiah ataupun dalam bentuk mata uang asing lainnya, surat-
surat berharga (Cek, Bilyet Giro, Saham dsb), perhiasan dan barang lain yang sejenis.
Isi titipan yang tidak sesuai dengan keterangan yang diberikan pada saat pengiriman
merupakan suatu pelanggaran yang dapat dituntut melalui jalur hukum yang berlaku. Dan
terhadap titipan yang dicurigai, pihak ekspeditur berhak mengadakan pemeriksaan (uji petik)
sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Walaupun barang titipan menjadi tanggungjawab pihak ekspedisi, namun pihak ekspedisi
biasanya tidak akan bertanggung jawab atas hal-hal sebagai berikut :
- Semua resiko tehnik yang terjadi selama dalam pengangkutan, yang menyebabkan
barang yang dikirim tidak berfungsi atau berubah fungsinya baik yang menyangkut
mesin atau sejenisnya, maupun barang-barang elektronik seperti halnya : TV,
Komputer, Disket, AC, Kulkas, Video, Mesin cuci dan lain-lain yang sejenis.
- Semua penahanan dan penyitaan serta pemusnahan terhadap suatu jenis titipan oleh
Instansi Pemerintah terkait (Bea Cukai, Karantina, Kepolisian, Kejaksaan dsb.)
sebagai akibat Hukum dan keadaan jenis titipan yang bersangkutan.
- Kerusakan, kehilangan dan keterlambatan karena keadaan force majeure, yang
diakibatkan huru-hara, bencana alam, perang, atau pembajakan.
- Kebocoran, kerusakan, basah, busuk atau mati untuk jenis titipan seperti : barang
cair, barang pecah- belah, cetakan, makanan atau buah-buahan, binatang hidup,
tumbuh-tumbuhan dll.
Bilamana tidak ada keluhan (claim) dari penerima pada saat titipan diserahkan, maka titipan
dianggap telah diterima dengan baik dan benar. Claim yang diajukan setalah 3 X 24 jam
terhitung sejak serah terima barang biasanya tidak akan dilayani.
Bilamana terjadi claim, maka seluruh Claim hanya dapat diselesaikan di kantor asal
pengiriman dengan melampirkan :
- Berita acara yang ditandatangani Penerima dan petugas jasa ekspedisi ditujuan.
Demikian sedikit apa yang kami ketahui menyangkut hal yang berkenaan dengan jasa
pengiriman. Semoga yang sedikit ini bermanfaat sebagaimana mestinya.