Anda di halaman 1dari 16

an a eksp loita si minya k k elapa

Bagaim a m pak
sawit oleh m em ber i d
bagi hu tan tro pis, iklim d an
kerusakan
orangutan

www.greenpeace.org
sakan Hutan Sagu
kan aktivitas peru
Sinar Mas melaku
tober 2008.
di Lereh, Papua, Ok
t
wit deka
e b u n a n kelapa sa 9
dikan perk 200
untuk dija Februari
ta n a la m B a rat, In donesia,
bat hu , Kaliman
tan
s memba entarum
Sinar Ma Da n a u S
asional
Taman N

HUTAN-HUTAN INDONESIA Sinar Mas


Saat ini Indonesia menorehkan diri sebagai Sinar Mas Group adalah produsen terbesar gambut yang mengandung karbon jumlah
negara dengan kerusakan hutan yang paling minyak sawit8, pulp dan kertas di Indonesia.9 besar serta mengancam habitat orangutan.
cepat di antara negara-negara lainnya yang Di sektor kelapa sawit, kekuasaan grup usaha Dikarenan tindakan Sinar Mas yang merusak
memiliki hutan.1 Guinnes Book of Record ini telah mencapai 406.000 hektar lahan lingkungan dan komunitas sekitar,13 maka
bahkan mencatat ‘prestasi’ ini dengan perkebunan kelapa sawit10 dan mengklaim Unilever membatalkan kontrak bernilai $ 30
berkurangnya 2% lahan hutan Indonesia diri sebagai perusahaan minyak sawit dengan juta dengan perusahaan ini pada akhir tahun
setiap tahunnya.2 Perusakan hutan tropis lahan simpanan yang paling luas di dunia.. 2009, sementara Kraft membatalkan kontrak
untuk industri kelapa sawit, pulp dan dengan 1,3 juta hektar [dari] tanah tersedia pada awal 2010. Sainsbury’s dan Shell juga
kertas merupakan bencana ekologis dan untuk digarap. ‘Lahan simpanan’ ini berada di menyatakan bahwa mereka tidak lagi membeli
menjadi kontributor utama emisi gas rumah provinsi dengan lahan hutan yang sangat luas minyak kelapa sawit dari Sinar Mas.
kacadengan menempatkan Indonesia sebagai yaitu Kalimantan dan Papua.11
negara ketiga pengemisi gas rumah kaca Catatan buruk yang dimiliki grup usaha
terbesar di dunia setelah China dan USA.3 ini dalam industri pulp dan kertasnya juga
Selama setengah abad, lebih dari 74 juta terekam dengan baik14 dan telah menyebabkan
hektar hutan Indonesia - seluas lebih dari dua beberapa perusahaan menolak untuk
kali ukuran negara Jerman4 - telah ditebang, melakukan bisnis dengan anak perusahaannya,
dibakar atau rusak.5 Sinar Mas Group, menurut salah satu investor Asia Pulp dan Paper (APP).15 APP adalah
bank Prancis BNP Paribas, terlibat dalam produsen pulp dan kertas terbesar Indonesia
“program penanaman baru yang paling agresif” dan terus memperluas lahan perkebunannya
di antara perusahaan perkebunan lainnya.12 ke dalam hutan. Rencana ekspansi lahan ini
WIT
MINYAK SAtuk Dilihat dari cara-cara yang sudah dilakukan sekarang mengancam satu-satunya areal
minyak kelapa sawit
Permintaan global un di
dan lokasi lahan simpanan yang berada di areal pelepasan orang-utan yang berhasil ditangkar
it sangat pesat menja
melonjak; minyak saw an da lam
hutan tropis, sebagian besar ekspansi lahan ini di Indonesia, yang lokasinya berada di
untuk digunak
pilihan minyak nabati bakar
akan menyebabkan deforestasi, sejumlah lahan Sumatera.16
na n, kosmetik dan bahan
pembuatan maka nn ya sa at ini,
perkembanga
nabati (biofuel). Pada kan ak an lebih
sawit diperkira
permintaan minyak a ka li lipa t
2030 dan tig
dari dua kali lipat pada UN EP tah un
lam laporan
pada tahun 2050. Da
6

bu na n
ta bahwa perke
2007 ditemukan fak akan
h fak tor utama dari perus
kelapa sawit adala esia.7
ysia dan Indon
hutan tropis di Mala

2
dijad ikan perkebunan
ia dihancurkan untuk
Hutan alam Indones

NESTLé n makanan dan


Nestlé ini adalah perusahaa17
menjual lebih
minuman terbesar di dunia,
iap harinya.
18
dari satu miliar produk set
beli utama minyak
Perusahaan ini adalah pem
nya selalu
kelapa sawit dan kebutuhan
nur ut Nes tlé, setiap tahun
meningkat. Me
meningkat hampir
penggunaan minyak sawit
un terakhir
dua kali lipat dalam tiga tah
19 untuk berbagai
dengan 320.000 ton
suk KitKat yang
produk terkenalnya terma 20
ar. Setiap lima
diproduksi dalam skala bes
at menyamai
menit, produksi KitKat dap
21 Terlepas dari catatan
tinggi Menara Eiffel.
ar Mas,Nestlé
buruk dan reputasi kotor Sin
uk menghindari
tidak memiliki kebijakan unt
p usaha tersebut
transaksi bisnis dengan gru
yak kelapa sawit
dan terus untuk membeli min
dari Sinar Mas.
MASYARAKAT SEKITAR
Konflik sosial, termasuk sengketa hak tanah
dan sumberdayanya sering disebabkan
oleh ekspansi lahan perkebunan.22 ‘Ada
lebih dari 500 kasus konflik sosial di sektor
perkebunan kelapa sawit Indonesia, terutama
soal hak atas tanah, sengketa tenaga kerja,
ketidakharmonisan kemitraan perusahaan
dengan komunitas, kriminalisasi penduduk
desa, dan skandal politik tingkat tinggi
termasuk penerbitan izin ilegal untuk konversi
hutan alam untuk perkebunan kelapa sawit
dan areal perkebunan di kawasan hutan yang
dilindungi dan taman-taman nasional.’23

Orangutan akibat perluasan perkebunan kelapa sawit.29


Orang-utan hanya dapat ditemukan di IKLIM lah salah satu
kawasan hutan tropis Kalimantan dan Sumatera The Kerusakan hutan ada
HUTAN-HUTAN han iklim dunia,
yang secara cepat hilang.24 Penebangan hutan penyebab utama peruba
sumsi energi
yang dialihfungsikan menjadi perkebunan Hutan-hutan di dunia adalah rumah bagi faktor kedua setelah kon
pai sekitar 1,8
adalah salah satu penyebab utama penurunan sekitar dua-pertiga dari semua spesies manusia. Setiap tahun, sam
ah kaca penyebab
drastis jumlah orangutan dalam beberapa tanaman dan hewan di darat.30 Mereka miliar ton dari emisi rum
paskan karena
tahun belakangan.25 Perkiraan terbaru membentuk berbagai ekosistem yang paling perubahan iklim yang dile 31
n lahan gambut
mengatakan bahwa antara 45.000 dan beragam di dunia dan sangat penting untuk perusakan dan pembakara
isi gas rumah
69.000 orangutan di Kalimantan dan tidak kesehatan planet ini. Sementara spesies – sekitar 4% dari total em
ang dari 0,1% luas
lebih dari 7.300 orangutan Sumatera yang ada baru untuk ilmu pengetahuan masih terus kaca31 dari lahan yang kur
ap pelanggaran
di alam bebas.26 Badan Lingkungan PBB (UNEP) ditemukan, banyak spesies yang lebih bumi.32 Padahal ini diangg
yang melarang alih
mengkategorikan jumlah orangutan Kalimantan terkenal, termasuk orangutan, badak Jawa dalam hukum Indonesia 34
alam 3 meter
berada dalam bahaya, artinya resiko kepunahan dan harimau Sumatera beresiko punah karena fungsi lahan gambut sed
bakaran
terjadi dalam waktu dekat.27 Jumlah orangutan hilangnya habitat alami mereka. atau lebih dengan cara pem 35
an, sementara
Sumatera dikategorikan kritis sehingga resiko untuk membersihkan lah
acapkali
kepunahannya sangat tinggi. perusahaan perkebunan 36
a tersebut.
menggunakan kedua car
Di saat orangutan kehilangan
hutan, merekapun kehilangan
sumber makanan alami dan
harus berjuang untuk bertahan
hidup dengan memakan
tanaman kelapa sawit yang
masih muda. Akibatnya,
orangutan yang kelaparan
itu dipandang sebagai ‘hama’
oleh produsen sehingga
pekerja-pekerja perkebunan
membunuh orangutan untuk
menjaga lahan.28

Menurut Pusat Perlindungan


Orangutan, setidaknya
1.500 orangutan mati
di tahun 2006 akibat
serangan yang disengaja
oleh pekerja perkebunan
dan hilangnya habitat
awal Desember 2008. Munculnya orangutan juga Sinar Mas untuk memenuhi standar lingkungan
Menggiring habitat telah dikonfirmasi oleh penduduk desa Runtu Lama dan masih sekuat dulu.
orangutan pada dan pengelola pemegang areal perkebunan di utara
kepunahan PT SKU, yang melaporkan kemunculan orangutan
Pada 2008, peneliti Greenpeace sesekali yang bergerak melalui hutan di areal ANCAMAN
mengeluarkan sebuah peta yang perkebunan mereka. Namun sebagian besar hutan MATA PENCAHARian
menunjukkan letak habitat orangutan di di bagian utara sudah SKUtebangi.’38 Selama beberapa dekade terakhir perluasan
Kalimantan dengan peta yang menunjukkan kelapa sawit Sinar Mas telah menimbulkan
letak lahan perkebunan kelapa sawit yang Sinar Mas, dengan industri pulp dan kertasnya, peningkatan konflik sosial. Dengan jutaan orang
dimiliki oleh pemasok Nestlé, Sinar Mas. Hal juga telah melakukan ekspansi ke habitat yang menggantungkan mata pencahariannya
ini menunjukkan bahwa areal perkebunan orangutan Sumatera di sekitar Taman Nasional pada hutan, penebangan hutan lindung yang
Sinar Mas tidak hanya tumpang tindih Bukit Tigapuluh – sebuah kawasan bernilai diubah menjadi monokultur telah menyebabkan
dengan habitat orangutan tetapi penebangan konservasi tinggi dan lokasi satu-satunya perselisihan dan memaksa penduduk untuk
hutan telah menghancurkan habitat ini. program di dunia yang berhasil melakukan mengubah cara hidup mereka.
Konsultan Unilever, yang memeriksa bukti- pengembalian orangutan yang ditangkar ke
bukti dari Greenpeace menyatakan bahwa: alam bebas. Kawasan hutan ini juga merupakan Di Kalimantan Barat Sinar Mas memperluas
‘habitat penting sekitar 100 dari 400 harimau operasinya di sekitar Taman Nasional Danau
‘Setidaknya tiga dari empat areal perkebunan Sumatera yang tersisa dan hampir punah di Sentarum - sebuah situs lahan basah yang diakui
Sinar Mas yang dikunjungi [Maret 2009] memiliki alam bebas – sekitar 40-60 gajah Sumatra secara internasional. Penilaian yang dilakukan
atau sebelumnya memiliki habitat orangutan.. terancam yang menghabiskan sebagian besar oleh Flora dan Fauna Internasional (FFI)
beberapa habitat sudah diganti dengan lahan waktu mereka di hutan-hutan yang berada di mengungkapkan bahwa pada tahun 2009 Sinar
yang ditanami kelapa sawit oleh perusahaan.’37 luar taman nasional di mana lahan itu sudah Mas telah membangun kanal-kanal saluran di
‘dikuasai’ oleh Sinar Mas’39. Perusahaan ini juga wilayah areal perkebunan untuk mengeringkan
Selain itu, konsultan menyatakan: telah mengatakan niatnya untuk menggunduli rawa-rawa gambut dan menggantinya dengan
‘Seekor orangutan terlihat.. di PT SKU [sebuah hutan areal ini.40 Ekspansi terhadap habitat perkebunan kelapa sawit.41 Menurut Kepala
perusahaan Sinar Mas] di sekitar Desa Runtu pada orangutan ini menunjukkan ketidakpedulian Taman Nasional, mengusik dan mencemari lahan

adalah
dijadikan perkebunan
Perusakan hutan untuk i Or an g Utan
nyusutnya populas
penyebab utama me
hir.
beberapa tahun terak
angun
Kanal seperti ini dib 14 February 2009
perusahaan untuk
mengeringkan West Kalimantan
tan lahan gambut. Sinar Mas –
dan membakar hu Cipta
PT Kartika Primach annels on
Digging drainage
Sentarum
peatland near Danau
National Park
basah akan sangat merusak dan mempengaruhi
kualitas Sungai Kapuas yang menjadi sumber
dari 70% air bersih Kalimantan Barat, suplai ikan
di mana masyarakat sekitar menggantungkan
kehidupannya.42

Pada akhir 2008 dan April 2009 Greenpeace


menemukan bukti penebangan hutan Sinar
Mas untuk perkebunan kelapa sawit di wilayah
Lereh dekat Jayapura, ibukota provinsi
Papua.43 Empat puluh tiga Areal perkebunan
tercatat resmi dengan luas 20.535 hektar44
beserta sebuah lahan di dataran rendah
hutan.45 Di kedua periode waktu tersebut,
tim investigasi Greenpeace menemukan bukti
pembakaran hutan untuk pembukaan lahan
perkebunan kelapa sawit, yang merupakan
pelanggaran menurut hukum Indonesia.46
Hutan-hutan ini kaya akan tanaman terutama
sagu dan nipah. Sagu adalah makanan pokok
orang Papua dan sumber gizi yang penting
untuk sehari-hari, sementara nipah digunakan
dalam pembangunan rumah. Penebangan
hutan-hutan beserta sumber kebutuhan hidup
penduduk sekitar merupakan dampak lain yang
memprihatinkan dari ekspansi lahan kelapa
sawit Sinar Mas.

Ekspansi industri pulp dan kertas Sinar Mas


ke areal Bukit Tigapuluh Sumatera akan
sangat mempengaruhi kedua wilayah suku
minoritas - yaitu Talang Mamak dan Orang
Rimba.47 Komunitas ini bergantung pada
k
hutan dan sungai bagi kelangsungan hidup kan makanan poko
Sagu yang merupa ek sp ansi
mereka. Dengan mengosongkan hutan dan terancam oleh
masyarakat Papua sa wi t
bunan kelapa
menggantinya dengan perkebunan, Sinar Mas besar-besaran perke
mengancam masa depan komunitas ini.

7
14 February 2009
West Kalimantan
Sinar Mas –
PT Kartika Prima Cipta
Clearing rainforest
palm oil on deep peat for

PEMBAKARAN HUTAN
PERUSAKAN HUTAN GA MBUT Sementara perusakan hutan tropis dan
ang dalam
lahan gambut yang sebenarnya dilar
Banyak perkebunan baru berada di lahan gambut yang menyimpan karbon
telah
atau pengalihan fungsi. Pemerintah
48

hukum Indonesia untuk pembangunan lebih haru s dilin dung i


sudah berlangsung selama puluhan tahun,
lam tiga meter atau
menetapkan bahwa lahan gambut seda cata t seju mlah
pembakaran hutan melepaskan zat-zat
Greenpeace telah men
dan tidak boleh dijadikan perkebunan.
49
tersebut ke atmosfer dengan cepat dan
asok Nest lé, Sinar Mas dan konsultan Unilever juga merusak kemampuan ekosistem untuk pulih.
pembukaan lahan milik pem
:
memberi keimpulan dalam auditnya Meskipun praktek pembakaran hutan di
Indonesia telah dilarang,54 terhitung sekitar
lahan
an lahan dan menanami [sejumlah]
‘Sinar Mas sudah melakukan pembuka na peru saha an tidak
70% nya berasal dari pembakaran gambut.55
k dapat ditentuka n kare
gambut. Luas total lahan gambut tida Greenpeace telah memetakan beberapa titik
nnya.’ 50
memberi penjelasan dalam peta laha pembakaran di areal perkebunan Sinar Mas
dan konsultan Unilever menyatakan bahwa:
di
laian terhadap Nilai Konservasi tinggi
Pada tahun 2009, FFI melakukan peni a Cipt a). Hasi lnya
Sinar Mas (PT Kartika Prim
lahan perkebunan yang dimiliki oleh yang dala m (sed alam
‘Greenpeace mengklaim telah menemukan
an ini memiliki gambut
menunjukkan bahwa areal perkebun m
sejumlah titik pembakaran di areal
rapa tem pat dan harus dilindungi menurut huku perkebunan Sinar Mas... pada tahun 2006-
sekitar tujuh meter di bebe Sela ma kons ultas i
ini sudah berlangsung.
51
Indonesia), dan pembukaan di areal setu ju untu k
2007 itu benar. Sinar Mas tidak memenuhi
p bahwa Sinar Mas telah
publik mengenai masalah ini, terungka persyaratan kebijakan dan mekanisme
an area l perk ebun an berikut saat kunjungan lapangan pencegahan kebakaran yang resmi secara
menghentikan pembuka stus 2009
n verifikasi data berikutnya pada Agu
pertama FFI. Namun pada kunjunga huta n gam but yang
hukum.’56
kan bahwa pembuka an
yang dilakukan FFI Sinar Mas menyata but telah diga li.
ama dan drainase gam
terus berlangsung sejak kunjungan pert
dari
rakan emisi rata-rata tahunan Sinar Mas
Di Sumatera saja, Greenpeace mempeki prop insi (Riau) adala h
ebunan kelapa sawit di satu
perusakan lahan gambut di areal perk pir setengah juta mob il.53
i rata-rata tahunan ham
2,5 juta ton CO2 setara dengan emis
52

8
PELANGGARAN HUKUM 9 October 2008
Penyelidikan Greenpeace telah mengungkapkan West Kalimantan
bahwa perusahaan-perusahaan Sinar Mas telah
Sinar Mas –
PT Kartika Prima Cipta rning on Sinar
terus-menerus melanggar hukum dan peraturan Fires are frequentlyit bu
te being illegal
kehutanan Indonesia dalam pembukaan lahan Mas concessions delaspi
w since 1999
hutan untuk sejumlah perkebunan kelapa under Indonesian
sawit. Greenpeace merilis bukti tersebut pada
akhir tahun 2009 yang menunjukkan bahwa
Sinar Mas telah gagal mematuhi peraturan
Departemen Kehutanan dalam beberapa kasus
dan gagal untuk mengajukan permohonan izin
yang dikenal sebagai Izin pemanfaatan (IPK),
sebelum pembukaan hutan di sejumlah areal
perkebunan Taman Nasional Danau Sentarum di
Kalimantan Barat.57

Menurut hukum Indonesia, sebelum


mendapatkan hak untuk mengembangkan
perkebunan (Izin Usaha Perkebunan) dan
sebelum memulai setiap pembukaan lahan,
perusahaan harus melakukan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
dan telah disetujui oleh otoritas lokal. Pada
14 Februa
tahun 2009, Greenpeace menggunakan citra West Kalimarynt2009
satelit untuk mengungkapkan bagaimana Sinar Mas – an
sebuah perusahaan Sinar Mas (PT Agro PT Paramitha
Lestari Mandiri) telah mulai membersihkan Clearing rainfo Internusa Pratama
the legally requ rest for lm oi
lahan sebelum menjadi 4000 hektar sebelum ired Timber pa l witho
Cutting Permitut
58
mendapatkan persetujuan dari AMDAL.
Dalam kasus lain, sebuah perusahaan Sinar Mas
(PT. Graha Cantik Kenana) memulai pembukaan
lahan dua tahun sebelum AMDAL disetujui.
59

Juni 2004

August 2007 st Kalimantan


Ketapang District, We
Sinar Mas – ndiri
PT Agro Lestari Ma
ce shows that PT ALMst
Agustus 2007 Satellite eviden re
4,000 hectares of fo
had cleared neardlyobtained its EIA approval
land before it ha

9
Nestlé adalah konsumen utama minyak sawit GAGAL MEMENUHI MENGHINDARI
dan penggunaannya semakin meningkat – STANDAR SENDIRI KEWAJIBAN
tanpa mempertimbangkan untuk menyusun Nestlé menyatakan kepeduliannya terhadap Tindakan untuk menghentikan kontak
sebuah evaluasi rinci untuk mengidentifikasi lingkungan global, melakukan sesuatu dalam dengan produsen minyak sawit terburuk
asal-usul minyak sawit[nya]60 dan berjanji isu perubahan iklim dan menjadi bagian dari harus diambil oleh konsumen utama minyak
mengakhiri penebangan hutan61 dengan perusahaan-perusahaan yang bertanggung kelapa sawit, seperti Unilever dan Kraft
pemasok yang sudah ada, Nestlé malah jawab namun gagal melakukannya bahkan yang memilih untuk mengakhiri kontrak
melanjutkan perdagangan dengan Sinar Mas. dengan standar pelestariannya sendiri dan dengan Sinar Mas. Nestlé bagaimanapun,
kode etik pemasok. sudah jelas akan lebih memilih untuk
Dalam menanggapi surat-surat dari menyerahkan tanggung jawab pengurangan
Greenpeace Nestlé mengaku membeli Dalam kebijakan perusahaan untuk dampak penggunaan minyak sawit kepada
minyak kelapa sawit dari Sinar Mas. Di pelestarian lingkungan hidup, misalnya, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).71
Indonesia, minyak sawit dibeli langsung dari Nestlé berkomitmen untuk memprioritaskan Organisasi ini, di mana baik Nestlé dan
Sinar Mas Group62 sementara di pasar dunia pemasok yang tak henti berusaha sejumlah perusahaan Sinar Mas merupakan
lain produk minyak sawit dipasok melalui meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan anggotanya, didirikan pada tahun 2004
perusahaan yang disediakan oleh Sinar Mas. operasi mereka dan penggunaan dana.69 untuk mempromosikan pertumbuhan dan
Pada April 2009, Nestlé mengatakan pada penggunaan produk-produk minyak sawit
Salah satu pemasok ini adalah raksasa Greenpeace bahwa semua pemasok telah berkelanjutan. Organisasi sudah menuai kritik
komoditi global, Cargill. Nestlé besar kepala dikirim salinan kode etik bagi pemasok, yang karena memiliki standard yang cukup kuat,
dengan “hubungan yang sudah berjalan menyertakan prinsip keberlanjutan tertentu namun secara konstan diabaikan oleh para
lama” dengan Cargill.63 Pabrik Nestlé di York, yang tak bisa ditawar, sebuah pelanggaran anggotanya dengan terus merusak hutan
Inggris, yang khusus memproduksi KitKat, bisa mengakibatkan hilangnya Nestlé sebagai tropis dan lahan gambut untuk perkebunan
menerima pengirim minyak kelapa sawit dari pelanggan. Kami [Nestlé] telah bersikeras kelapa sawit.72 Dengan mengandalkan pada
Cargill secara teratur.64 menerima tanggapan tertulis seputar Kode RSPO, Nestlé telah gagal untuk bertanggung
Etik ini. jawab atas tindakan mereka sendiri.
Dari informasi rahasia yang diperoleh oleh
Greenpeace, Cargill telah menjadi pelanggan Prinsip V dari kode etik ini mengatakan :
utama ekspor minyak sawit Sinar Mas Riau, ‘Pemasok harus menjalankan operasi yang BERSEMBUNYI DI BALIK
Sumatera dalam survei 2009.65 Investigasi ramah lingkungan dan patuh pada semua KEDOK FAIRTRADE
lain juga menunjukkan bahwa Cargill adalah hukum peraturan yang berlaku di negara Pada awal 2010 Nestlé menanamkan
pengiriman minyak kelapa sawit untuk Sinar yang memproduksi atau memberi jasa sejumlah besar investasi pada sebuah TV
Mas India, Belanda, Italia dan Jerman (lihat layanan.70 Bukti yang tertuang dalam catatan di Inggris untuk kampanye iklan media
Gambar 1).66 ini menunjukkan bahwa Sinar Mas melakukan atas diluncurkannya produk baru Fairtrade.
pelanggaran hukum Indonesia dan ‘prinsip Meski patut dipuji, merek Fairtrade hanyalah
IOI (Loders Croklaan) adalah salah satu berkelanjutan’ Nestlé yang tidak bisa ditawar. 1% dari penggunaan kakao perusahaan,73
pemasok utama lainnya ke pabrik Nestlé Hal ini seharusnya tidak mengherankan lagi dan ketika mencoba menempatkan dirinya
di Hamburg, di mana minyak sawit untuk Nestlé sebagaimana Greenpeace sebagai warga korporasi yang bertanggung
juga digunakan dalam produk KitKat.67 sudah menyatakan hal ini dalam beberapa jawab, Nestlé tetap mengabaikan kejahatan
Greenpeace telah mengumpulkan bukti- kesempatan. Namun, secara sadar Sinar sosial dan lingkungan yang dilakukan
bukti yang menunjukkan bahwa IOI (Belanda) Mas telah melanggar Kode Etik Pemasok, pemasok minyak kelapa sawitnya.
telah menerima beberapa pengiriman minyak dan Nestlé tetap mensuplai sumber minyak
sawit Sinar Mas pada tahun 2009.68 kelapa sawit dari Sinar Mas.

10
HUTAN ALAM INDONESIA
YANG DIHANCURKAN
UNTUK DIJADIKAN PER-
KEBUNAN KELAPA SAWIT
SINAR MAS

Indonesia
palm oil products

and other brands

Diagram 1: Kaitan suplai minyak kelapa sawit Sinar Mas - Nestlé


Demi melindungi hutan Indonesia yang tersisa, dan memenuhi
komitmennya sendiri, Nestle harus segera:

1. MENGHENTIKAN MASALAH: Tidak ada lagi perdagangan dengan


SINAR MAS GROUP.

± Menghentikan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan yang


masih berada dalam grup Sinar Mas. Termasuk Golden Agri dan anak
perusahaannya yang dikenal dengan nama Sinar Mas Forestry dan Asia
Pulp & Paper (APP).

± Berhenti membeli produk minyak sawit dari Sinar Mas dan pemasok
pihak ketiga.

2. MULAI MEMBERIKAN SOLUSI: DUKUNG NOL DEFORESTASI

± Berpartisipasi bersama dengan pemerintah dan dunia industri untuk


penghentiankegiatan penebangan hutan untuk perkebunan dan
melindungi lahan gambut.
SUMBER-SUMBER BUKTI
1 FAO (2005) Global Forest Resources Assessment 20 http://www.nestle.ca/en/products/brands/kitkat/ 49 Presidential Decree No. 32/1990. Reconfirmed
2005. www.fao.org/forestry/site/fra2005/en/ bar.htm?subgroup=chocolates in 2009 by Ministry of Agriculture Decree 14/
2 Copies of the certificate from Guinness World Records 21 www.nestleprofessional.com/uk/en/sitearticles/ Permentan/PL.110/2/2009.
that confirms the world record are available on request. pages/facts_about_kitkat.aspx 50 Aid Environment (2009) p57.
3 National Council on Climate Change (2009) Indonesia 22 Colchester et al (2006) Promised Land: Palm Oil and 51 To view FFI peat distribution map for this area see
GHG abatement cost curve. Media interaction. Land Acquisition in Indonesia – Implications for Local Greenpeace (2009), p8.
McKinsey (2009) Pathways to a Low Carbon Economy Communities and Indigenous Peoples. Forest Peoples 52 Greenpeace (2008) The hidden carbon liability of
for Brazil. Figure 3: Brazilian base case GHG emissions programme, Perkumuplan Sawit Watch, HuMA and Indonesian palm oil.
by sector 2005 and 2030. WRI (2009) National World Agroforestry Centre. www.forestpeoples.org/ 53 Figure based on emissions from cars in the USA. EPA
GHG emissions for 2005, excluding Land Use Change documents/prv_sector/oil_palm/promised_land_eng. 2005 Emission Facts: Average Annual Emissions and
and Forestry. Climate Analysis Indicators Tool (CAIT) pdf Fuel Consumption for Passenger Cars and Light Trucks,
Version 7.0 (Washington, DC: World Resources 23 Martua T. Sirait, (2009) Indigenous People and EPA420-F-05-004, February 2005: one average
Institute) http://cait.wri.org Oil Palm Plantation Expansion in West Kalimantan. passenger vehicles emits 5.2 tonnes CO2.
4 CIA (2007) The World Factbook Central Intelligence Commissioned by Cordaid and Amsterdam University 54 Forestry Act No. 41/1999; Plantation Law 18/2004,
Agency, USA. https://www.cia.gov/library/ Law Faculty, p86. article 26 states: ‘any entrepreneur of plantation
publications/the-world-factbook/geos/gm.html 24 Nellemann et al (2007) p9. business is not allowed to open and/or manage its
5 Down from 162 million to 88.5 million hectares in 25 Nellemann et al (2007) p9. land by burning it, which can result in pollution and
2005. FWI/GFW (2002) The State of the Forest: 26 Nellemann et al (2007) p9. destruction of environment’. Source: Colchester et al
Indonesia. Bogor, Indonesia: Forest Watch Indonesia, 27 Nellemann et al (2007) p9. (2006).
and Washington DC: Global Forest Watch. FAO (2005) 28 Nellemann et al (2007) p9. 55 1.26 Gt CO2 (90% of annual 1.4 Gt CO2) from
‘Global Forest Resources Assessment 2005’. www.fao. 29 Article printed in Manilla Times, July 2007 is no longer peatland fires out of 1.8 Gt CO2. Source Hooijer et al
org/forestry/site/fra2005/en available from their website but can be read at www. (2006): 29.
6 FAO (2006) ‘World agriculture: towards 2030/2050’ orangutan.org.au/379.html 56 Aid Environment (2009) p63.
Interim Report, Rome, June 2006. ftp://ftp.fao.org/ 30 World Resources Institute 2000. World Resources 57 Greenpeace (2009) p4.
docrep/fao/009/a0607e/a0607e00.pdf 2000-2001: People and Ecosystems: The Fraying Web 58 Greenpeace (2009) p5.
7 Nellemann C, Miles L, Kaltenborn BP, Virtue M, of Life. Oxford University Press, Oxford. 59 Greenpeace (2009) p6.
and Ahlenius H [Eds] (2007) The last stand of the 31 Hooijer A, Silvius M, Wosten H, Page H and S (2006) 60 Letter to Greenpeace from Nestlé, 8 April 2009.
Orangutan – State of emergency: Illegal logging, fire Peat –CO2, Assessment of CO2 emissions from drained 61 Letter to Greenpeace from Nestlé, 9 October 2008.
and palm oil in Indonesia’s national parks United Nations peatlands in SE Asia. Delft Hydralics report Q3943, 7 62 Nestlé admitted buying directly from Sinar Mas in a
Environmental Programme. www.unep.org/grasp/ December 2006. letter to Greenpeace dated 17 December 2009.
docs/2007jan-laststand-of-orangutan-report.pdf 32 IPCC, Working Group III, 2007: Climate Change 2007: 63 Nestlé press release, Nestlé to sell Cocoa Processing
8 Golden Agri Resources (2008) Golden Era for Golden Mitigation. Contribution of Working Group III to the Activities in York and Hamburg to Cargill Inc. Vevey,
Agri: Financial Results Presentation for year ended 31 Fourth Assessment Report of the Intergovernmental June, 2004.
December 2007, 25 February 2008, Slide 4. www. Panel on Climate Change Metz B, Davidson O R, Bosch 64 Confidential information held by Greenpeace
goldenagri.com.sg/upload/E5H/Regulatory%20Fillings/ P R, Dave R, Meyer L A(eds), Cambridge University International.
SGX2008/Golden%20Era%20for%20Golden%20Agri Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, 65 Confidential information held by Greenpeace
%20-%20Financial%20Results%20Presentation%20Ye USA. International.
ar%20Ended%2031%20December%202007%20FY% 33 Based on emissions from deforestation of 8.52Gt. 66 Confidential information held by Greenpeace
202007.pdf IPCC WGIII (2007): 104 ‘Figure 1.2: Sources of global International.
9 Sinar Mas’s, Asia Pulp and Paper (APP) controls 40% of CO2 emissions, 1970-2004 (only direct emissions 67 Confirmed by confidential sources in Hamburg.
Indonesia’s pulp capacity and 31.8% of paper capacity. by sector)’; Indonesia’s emissions from peatland 68 Confidential information held by Greenpeace
Source: Ministry of Forestry (2007) A Road Map for degradation and fires are estimated to be 1.8Gt CO2/ International.
the Revitalization of Indonesia’s Forest Industry, p11. year by Hooijer et al (2006): 29. A recent study by 69 The Nestlé Policy on Environmental Sustainability p1
10 Golden Agri resources press release, 11 November the government of Indonesia estimated that for 2005 http://www.nestle.com/Resource.axd?Id=CA5BDB64-
2009, p2: Golden Agri-Resources continues strong peatland degradation and fires were only 1.0 GtCO2/ 6E13-4CDD-B310-CBF5AB826DA3
recovery in third quarter 2009. www.goldenagri.com. year, however this study excludes emissions from 70 The Nestlé Supplier Code 2009. www.nestle.com/
sg/upload/E5H/Regulatory%20Fillings/SGX2009/ peatlands areas not in commercial use. Source: NCCC AllAbout/Suppliers/Introduction.htm
GAR41-11-11-2009-PressRelease.pdf. 2009 ibid; There are 27.1 million hectares of peatlands 71 Letter to Greenpeace from Nestle, 17 December
11 Golden Agri Resources (2008) Golden Era for Golden in SE Asia, 83% of this is in Indonesia. 10.6 million 2009.
Agri: Financial Results Presentation for year ended 31 hectares (39%) of peatland in SE Asia was deforested 72 Greenpeace (2008) United Plantations certified
December 2007, 25 February 2008, Slide 8. www. in 2000. Accounting for continued deforestation at despite gross violations of RSPO Standards.
goldenagri.com.sg/upload/E5H/Regulatory%20Fillings/ a rate of 1.5%/year, the deforested peatland area in www.greenpeace.org.uk/files/pdfs/forests/
SGX2008/Golden%20Era%20for%20Golden%20Agri 2006 is around 45% of total peatland area, or 12.1 UnitedPlantationsReport.pdf and Greenpeace (2009).
%20-%20Financial%20Results%20Presentation%20Ye million hectares. 83% of 12.1 = 10 million of peatland 73 Nestlé used 370,000 tonnes of cocoa in 2008. Nestlé
ar%20Ended%2031%20December%202007%20FY% deforested and degraded. Source: Hooijer et al (2006): (2008) ETHICAL SOURCING The Responsible Business
202007.pdf 9, Wetlands International (2006a, 2006b). CIA Summit, Hillary Parsons, Nestlé, May 14th 2008.
12 Greenall, M (2007) ‘Golden Agri-Resources’ BNP Paribas (2007) gives global land area as 15 billion hectares. www.bit.ly/8d6ImO They will source 4300 tonnes
Corporate & Investment Banking 4 April 2007, p8. So Indonesia’s degraded peatlands equal 0.07% of the of fairtrade cocoa in 2010. Fairtrade Organisation,
13 Greenpeace (2009) Illegal Forest Clearance and Earth’s land surface. 2009, Kit Kat gives cocoa farmers in Côte d’Ivoire
RSPO Greenwash: Case Studies of Sinar Mas. 34 Minister of Agriculture Decree from February 2009: a break. www.fairtrade.org.uk/press_office/press_
www.greenpeace.org.uk/sinarmas Peraturan Menteri Pertanian nomor: 14/Permentan/ releases_and_statements/december_2009/kit_kat_
14 Friends of the Earth. Asia Pulp and Paper Briefing www. PL.110/2/2009. gives_cocoa_farmers_in_cte_divoire_a_break.aspx This
foe.co.uk/resource/briefings/asia_pulp_and_paper.pdf 35 Forestry Act No. 41/1999. represents 1.16 % of their overall cocoa usage.
and Eyes on the Forest (2008) Asia Pulp & Paper/Sinar 36 Greenpeace Cooking the climate (2007), The hidden
Mas Group Threatens Senepis Forest, Sumatran Tiger carbon liability of Indonesian palm oil (2008), Burning
Habitat, and Global Climate. http://assets.panda.org/ up Borneo (2008).
downloads/appsenepisreport_oct08_final.pdf 37 Aid Environment (2009) Verification of the Picture credits
15 Companies who have cancelled all contracts with APP Greenpeace report Burning up Borneo Commissioned Inside cover: ©Beltra/Greenpeace. Page 2 ©Purnomo/
include Office Depot, Corporate Express, Target, Marks by Unilever, p62. Greenpeace. Page 3 top ©Sjolander/Greenpeace,
and Spencer and Staples. Staples concluded that APP 38 Aid Environment (2009) p61. middle ©Greenpeace, bottom ©Beltra/Greenpeace.
is a ‘great peril to our brand’ and that ‘engagement was 39 WWF Press Release, 18 May 2009, Controversial Page 4 ©Behring/Greenpeace. Page 5 top ©Rose/
not possible anymore’. http://online.wsj.com/article/ Paper Company Driving Sumatran Species to Local Greenpeace, bottom ©Behring/Greenpeace. Page 6
SB120240874246651263.html?mod=googlenews_ Extinction. www.worldwildlife.org/who/media/ ©BOS International. Page 7 top ©Behring/Greenpeace,
wsj press/2009/WWFPresitem12404.html middle ©Purnomo/Greenpeace, bottom ©Jufri/
16 WWF Press Release, 18 May 2009, Controversial 40 Letter held by Greenpeace. Greenpeace. Page 8 © Purnomo/Greenpeace. Page
Paper Company Driving Sumatran Species to Local 41 Greenpeace (2009) p7. 9 top ©Dithajohn/Greenpeace, middle ©Purnomo/
Extinction. www.worldwildlife.org/who/media/ 42 Greenpeace interview with the Head of the Danau Greenpeace. Page 11 ©Dithajohn/Greenpeace. Page 12
press/2009/WWFPresitem12404.html Sentarum National Park, 17 November 2008. ©Davison/Greenpeace. Back cover ©Novis/Greenpeace.
17 Nestlé around the globe, p3. http://www.nestle.com/ 43 Evidence collected during a field visit to the site.
Resource.axd?Id=602C42FE-04D6-4669-BEE1- 44 Dinas Kehutan, Provinsi Papua Statistik Kehutan. http://
1027492FE5E8 kehutanan-papua.com/w2008/statistik/pot12.php
18 Nestlé around the globe, p26. www.nestle.com/ 45 MoFor 2003 Papua land cover maps 2000, Ministry of
AllAbout/FAQs/CurrentIssues/FAQs.htm Forestry, 2003.
19 In a letter to Greenpeace dated October 2007, Nestlé 46 Government Regulation No 4/2001 about Control of
admitted to using 170,000 tonnes of palm based Damage and or Environment Pollution related to Forest
oil. According to Nestlé, by February 2010 its use and Land fire article 11.
had risen to 320,000 tonnes. See Nestlé response 47 WWF Press Release, 18 May 2009, Controversial
to BBC (Panorama) questionnaire sent to major Paper Company Driving Sumatran Species to Local
food manufacturers in the UK, in connection to their Extinction. www.worldwildlife.org/who/media/
programme ‘Dying for a Biscuit’, aired 22 February press/2009/WWFPresitem12404.html
2010. http://news.bbc.co.uk/panorama/hi/front_ 48 Decree of Minister of Forestry and Plantation Number
page/newsid_8517000/8517093.stm 376/1998, dated 8 April 1998. Desain: paul@hellopaul.com

13
Greenpeace is an independent global campaigning organisation
that acts to change attitudes and behaviour, to protect and
conserve the environment and to promote peace.

Greenpeace is committed to stopping climate change.

We campaign to protect the world’s remaining ancient forests


and the plants, animals and peoples that depend on them.

We investigate, expose and confront the trade in products


causing forest destruction and climate change.

We challenge governments and industry to end their role in


forest destruction and climate change.

We support the rights of forest peoples.

March 2010

Published by Greenpeace International


Ottho Heldringstraat 5
1066 AZ Amsterdam
The Netherlands
enquiries@int.greenpeace.org
www.greenpeace.org/forests Printed on 100% recycled paper and soya ink.

Anda mungkin juga menyukai