Anda di halaman 1dari 14

Evidence Base Untuk mencari Hubungan ke

Kinerja Finansial
Ada 3 Versi :
1. Versi 1, Strong culture cause superior
performance
2. Versi 2, Direct link between cultur and
performance
3. Versi 3, Variance contingency
Direct Performance Culture Link
Version 1
Menyebutkan bahwa kunci dari profit adalah
budaya yang kuat dan sesuai.

Ouchi (1981) berargumen bahwa keberhasilan


finansial dari perusahaan Jepang dan Amerika
di sebabkan karena budaya kerja mereka yang
kuat, perhatian terhadap pekerja, proses
pembuatan keputusan yang tepat.
Direct Performance Culture Link
Version 2
Martin, Antherasian, and Shell Study (1988)
• Kinerja Finansial (Return on assets, return on
equity, return on sales, dan earning per share)
mempengaruhi beberapa indikator Budaya,
bukan sebaliknya.
• Perlu studi lanjutan untuk mempelajarinya
Schein (1981),
bahwa link antara kinerja finansial dengan
budaya akan ditemukan jika level yang lebih
dalam dalam budaya dipelajari
Direct Performance Culture Link
Version 3
The Contingency Argument
• Perusahaan dengan budaya yang congruen
dengan strategi bisnis mempunyai performa
lebih baik daripada perusahaan yang tidak
mempunyai congruensi dengan strategi
bisnisnya.
Strategi Bisnis
Hannan and Freeman, 1977

1. More Risky Financial Strategy


2. Less risky Financial Strategy
Strategi Bisnis perusahaan dengan resiko
finansial tinggi
• Dapat membuat kondisi budaya kemanusiaan
yang tidak nyaman, perbedaan kepentingan
yang tajam diantara pegawai dan suasana
emosionalnya
Strategi Bisnis perusahaan dengan resiko
finansial rendah
• Pada kondisi perusahaan dengan resiko
finansial rendah ditemukan turn over yang
rendah, stabilitas emosi pegawai yang baik,
dan perhatian terhadap sisi kemanusiaan yang
lebih baik.
Kesimpulan
1. Meskipun penelitian penelitian tentang
hubungan antara Budaya dengan kinerja
finansial tidak lengkap, karena tema budaya
yang diteliti masih relatif superfisial dan
belum mencapai full range of cultural
manifestation, tapi hasil penelitian
penelitian tersebut adalah representatif.
2. Dengan keterbatasan dari pendefinisian dan
pengukuran budaya, hasil hasil penelitian
tersebut belum bisa menunjukkan secara
empiris hubungan antara budaya dengan
kinerja finansial
Empirical Intractability
Kesulitan kesulitan dalam menguji Hubungan Budaya dengan
performa finansial

• Perlu sampel yang sangat besar untuk


memahami semua variasi manifestasi budaya
dengan lebih sempurna
• Perlu Waktu, Biaya, dan kesabaran yang besar
untuk mempelajarinya
Penting
• Bila akan melakukan strategi bisnis dengan resiko
finansial tinggi, maka mulai perlu diperhatikan
juga perubahan budaya yang akan terjadi.
• Untuk penelitian lanjutan, studi akan sangat baik
jika menggunakan metode ethnografik
• Penelitian tentang lingkungan organisasi kadang
bias hanya untuk melayani para manager
daripada untuk kepentingan individu pegawai
atau masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai