Anda di halaman 1dari 2

Kesehatan dan ekonomi

Pemikiran atau pengamatan sepintas lalup pun membawa kita ke pemahaman tentang hubungan
antara ekonomi dan kesehatan. Status sosial dan ekonomi individu dan kelompok secara
keseluruhan memiliki dampak yang amat kuat pada status kesehatan dan sebaliknya. Selain itu,
perhatian yang diberikan pada segi ekonomi intervensi semakin besar : apakah biaya sebuah
program kesehatan masyarakat menghasilkan manfaat yang setara dengan, kurang dari, atau lebih
besar dari biaya program? Pertanyaan seperti ini menimbulkan diskusi yang hebat tentang kriteria
yang tepat yang akan digunakan dalam menilai manfaat sebuah program kesehatan masyarakat.
Brenner telah melaksanakan dan mempublikasikan satu seri studi provokatif yang memperlihatkan
hubungan antara masa-masa resesi ekonomi dan kenaikan abortus spontan, kematian janin, depresi,
konsumsi alkohol, bunuh diri, angka masuk ke RS jiwa, dan penyakit kardiovaskular dan
serebrovaskular.

Program kesehatan masyarakat memiliki suatu opportunity cost, yaitu uang yang digunakan untuk
tujuan lain, seperti penggunaan dana sesukanya dan untuk keperluan pribadi, pendidikan
masyarakat, dan perawatan jalan. Keputusan ini mengonsumsi sumber dana untuk suatu tujuan
tidak akan memberi kesempatan orang untuk membelanjakan dana yang sama untuk keperluan lain.
Perlu dipertanyakan apa manfaat dari keputusan seperti itu.

Kebanyakan orang menghargai turunnya penderitaan manusia yang dihasilkan oleh pergerakan
kesehatan masyarakat. Namun, harus disadari bahwa semakin jauh sesuatu, dalam waktu dan ruang,
dari ancaman penderitaan personal, semakin kecil kemungkinan dapat diberikan pertimbangan
terhadapnya. Keberhasilan dalam pekerjaan kesehatan masyarakat cenderung menutupi nilai
sebenarnya.

Orang sulit mengaitkan nilai kepada sesuatu yang tidak terjadi. Seberapa besar biaya untuk
menyediakan layanan bagi ribuan korban polimielitis jika vaksin yang efektif tidak tersedia dan tidak
digunakan? Jika kelihatannya tidak ada atau sangat sedikit kasus penyakit seperti ini, orang segera
lupa seperti apa sebenarnya penyakit itu. Banyak dokter yang tidak lagi familier dengan campak,
suatu penyakit yang dengan mudah dikenali oleh kakek-nenek mereka. Konsekuensi yang
kadangkala terjadi akibat penyakit seperti ini (ensefalitis, ketulian, penyakit yang berat dan
menahun) sedikit dipahami oleh siapapun yang belum pernah melihatnya. Bagi para pejabat muda
terpilih, akan sulit mengambil keputusan untuk memberi bantuan dana untuk meneruskan
pencegahan sesuatu yang tidak terjadi dan yang belum pernah mereka lihat atau yang mereka alami.

Biaya untuk semua layanan selalu bertambah besar. Boleh dikatakan, pembiayaan untuk layanan
kesehatan masyarakat merupakan suatu bidang yang amat luas. Hal ini menyebabkan beberapa
orang mengatakan bahwa program kesehatan masyarakat menambah beban ekonomi bagi para
pembayar pajak. Perlu dipaparkan bahwa uang yang dikeluarkan dengan bijaksana untuk layanan
kesehatan masyarakat mungkin tidak mencerminkan kenaikan, tetapi penurunan biaya bersih untuk
kesejahteraan dan perlindungan pribadi dan masyarakat. Biaya pembangunan dan perawatan
penyaring air bagi masyarakat dan pabrik pembuangan sampah memang diakui besar. Namun biaya
ini tidak selalu menggambarkan penambahan netto bagi beban ekonomi pembayar pajak. Bila
program itu tidak ada, biaya akan lebih besar untuk fasilitas-fasilitas individual, untuk perawatan
medis yang lebih besar, dan untuk kehilangan penghasilan akibat sakit yang tidak dicegah itu. Wabah
hepatitis sekali atau berulang, sebagai contoh, akan memberikan beban yang lebih besar pada
masyarakat dalam jangka panjang dari pada langkah yang dirancang untuk mencegahnya. Oleh
karena itu, kebijakan finansial yang sehat untuk layanan kesehatan masyarakat bukan hanya
mempertimbangkan keuntungan kemanusiaan dan sosial melainkan juga keuntungan ekonomi yang
mungkin dicapai.

Di luar pengeluaran yang tidak dapat dihindari tersebut, terdapat faktor nilai ekonomi tambahan
dalam kehidupan yang mungkin saja timbul atau berlanjut terus dengan usaha keras kesehatan
masyarakat. Untuk banyak orang, pemikiran tentang penempatan suatu nilai moneter pada
kehidupan manusia mungkin tampaknya tidak disukai. Pada dasarnya, reaksi terhadap hidup dan
mati didasarkan atas emosi dan sentimen, dan biasanya orang menjauhi pemikiran apa pun tentang
nilai ekonomi untuk seorang manusia. Padahal, yang realistis kehidupan mempunyai nilai moneter.
Kematian orang tua menimbulkan kehilangan ekonomi bagi masyarakat secara keseluruhan,,
demikian pula bagi keluarga tertentu yang terlibat, dan ini riil dan tidak dapt diperbaiki lagi. Kondisi
ini mungkin tampil sebagai standar hidup keluarga yang menurun, kebutuhan akan pembiayaan
masyarakat, atau kehilangan pekerja terlatih. Selanjutnya, pengakuan pemerintah diberikan kepada
nilai sebuah kehidupan, dan kita jarang mendengar penolakan terhadap konsep pemotongan pajak
penghasilan orang tidak mampu.

Untuk menjawab pertanyaan ini, Fuchs membuat

Hal12

Anda mungkin juga menyukai