Anda di halaman 1dari 28

PilarExistensi Ilmu Pengetahuan

• ONTOLOGI
• EPISTEMOLOGI
• AXIOLOGI
ONTOLOGI
Apa yang ingin diketahui oleh ilmu?
atau dengan perkataan lain,
apakah yang menjadi bidang telah ilmu
 
Ontologi

“ Ontology is the theory of being qua being”

Ontologi mempersoalkan tentang esensi dari yang


ada, hakikat adanya dari sesuatu wujud yang ada
Nilai : Kualitas Empiris yang
tidak dapat didefinisikan

• Kualitas melukiskan suatu obyek [Kualitas


adalah sesuatu yang dapat disebutkan dari
suatu subyek]
• Kualitas empiri merupakan kualitas yang
diketahui atau dapat diketahui melalui
pengalaman
Apa yang mencerikan
ilmu dan pengetahuan
lainnya

• Pertama: Secara ontologis, ilmu membatasi


bidang telaahnya pada daerah pengalaman
manusia [daerah empiris]
• Kedua: Secara epistemologis ilmu
mendapatkan pengethuan lewat metode
ilmiah
Secara ontologis & aksiologi

• Ilmuwan harus mampu menilai antara baik


dan buruk, yang pada hakikatnya
mengharuskan dia menentukan sikap
Suatu pertanyaan
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu
2. Bagaiman wujud yang hakiki dari obyek
tersebut
3. Bagaimana hubungan antara obyek tadi
dengan daya tangkap manusia [seperti
berpikir, merasa dan mengindera] yang
membuahkan pengetahuan
Pada dasarnya tidak ada pilihan bagi setiap
orang pemilihan antara
“kenampakan”[appearance] dan
“kenyataan”[reality].
Ontologi menggambarkan istilah-istilah
seperti: “yang ada”[being], ”kenyataan”
[reality], “eksistensi”[existence],
”perubahan” [change], “tunggal” [one] dan
“jamak”[many].
Netralitas ilmu
• Ilmu itu sendiri bersifat netral, ilmu
tidak mengenal sifat baik atau
buruk, dan si pemilik pengetahuan
itulah yang mempunyai sikap.
Asumsi ini menganggap bahwa obyek-obyek
tertentu mempunyai keserupaan satu sama
lain misalnya dalam hal bentuk struktur,
sifat dsb. Klasifikasi [taksonomi]
merupakan pendekatan keilmuan pertama
terhadap obyek.
Asumsi kedua: asumsi ini menganggap bahwa suatu
benda tidak mengalami perubahan dalam jangka
waktu tertentu (tidak absolut tapi relatif ). Kegiatan
keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu
obyek dalam keadaan tertentu. Ilmu hanya menuntut
adanya kelestarian yang relatif, artinya sifat-sifat
pokok dari suatu benda tidak berubah dalam jangka
waktu tertentu. Dengan demikian memungkinkan
kita untuk melakukan pendekatan keilmuan
terhadap obyek yang sedang diselidiki
• Asumsi ini menganggap tiap gejala bukan
merupakan suatu kejadian yang bersifat
kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola
tertentu yang bersifat tetap dengan
urutan/sekuensial kejadian yang sama
4 sebab
• Formal Cause
• Material Cause
• Effisient Cause
• Final Causes
• Pengetahuan dicaapai “melalui
sebab akibat”
• [latin “Cognito per causas”]
• Manusia tidak hanya tahu
“tentang” [Yunani : “hoti”;
Latin “Quod”] melainkan
juga “mengap” [Yunani:
“di’hoti”; Latin “ Propter “
Quod”]
LANDASAN EPISTEMOLOGI
epistemology tercermin secara
operasional dalam metode ilmiah .
Pada dasarnya metode ilmiah
merupakan cara ilmu memperoleh
dan menyusun tubuh pengetahuan
berdasarkan
• kerangka pemikiran yang bersifat logis
dengan argumentasi yang konsisten dengan
pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun
AKSIOLOGI

•Untuk apa pengetahuan berupa Ilmu itu


dipergunakan
•Bagaimana kaitan antara penggunaan
tersebut dengan kaidah moral
PISTEMOLOGI
• Bagaimana proses yang memungkinkan
timbulnya pengetahuan berupa ilmu
• Bagaimana prosedurnya
• Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar
kita mendapat pengetahuan yang benar
• Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita
dalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu
Logico-hypothetico-verificative
deducto--hypothetico-verificative

melakukan verifikasi terhadap hipotesis


termaksud dengan menguji kebenaran
pernyataan secara factual
Inilah Kajian epistemology

Suatu pertanyaan
• Bagaiman proses yang memungkinkan
ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu
• bagaimana prosedurnya
• Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
Inilah Kajian epistemology

mendapatkan pengetahuan yang benar


• apa yang disebut kebenaran itu sendiri
• Apakah kriterianya
• Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu
• Epistemologi bagaimanakah cara kita
memperoleh pengetahuan mengenai obyek
tertentu, membahas secara mendalam
segenap proses yang terlihat dalam usaha
kita untuk memperoleh ilmu pengetahuan
masalahan aksiologi meliputi
[1] sifat nilai,
[2] tipe nilai,
[3] criteria nilai,
[4] status metafisika nilai
Dewey
[ Theory of Valuation ]

• Pemberian nilai menyangkut perasaan,


keinginan ; pemberian nilai tersebut juga
menyangkut tindakan akal untuk
menghubungkan sarana dan prasarana
Nilai sebagai obyek suatu
kepentingan

• Setiap nilai menyanghkut sikap [“de gustibus


non est disputadum]

Bila kita mengatanakan “x bernilai” maka


dalam arti yang sama kita berkepentingan
pada x
[Ralph Barton Perry]
Sejumlah makna nilai
• 1. Mengandung nilai
• 2. Merupakan nilai
• 3. Mempunyai nilai
• 4. Memberi nilai
• Pada adasarnya ilmu harus digunakan untuk
kemaslahatan umat manusia. Ilmu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan
taraf hidup manusia dengan menitik beratkan pada
kodrat dan martabat.
• Untuk kepentingan manusia maka pengetahuan
ilmiah yang diperoleh disusun dipergunakan
secara komunal dan universal.
 

Anda mungkin juga menyukai