“ANALISIS RESEP”
DISUSUN OLEH:
NAMA : ARMIATI/07711217
NIM : 07711217
KELOMPOK TUTORIAL : 2
TUTOR : dr.GAMMA
FAKULTAS KEDOKTERAN
YOGYAKARTA
2008
5
AMEBIASIS
I. PENGERTIAN
Entamoeba histolytica pertama kali ditemukan oleh losch di Rusia (1875) dari
tinja seorang penderita disentri. Pada autopsi, losch menemukan Entamoeba
histolytica bentuk trofozoit dalam ulkus besar, tetapi losch tidak mengetahui
hubungan kausal antara Entamoeba histolytica dengan kelainan ulkus.
III. ETIOLOGI
Dari berbagai spesies amuba, hanya Entamoeba histolytica yang patogen pada
manusia. Sebagai host definitif, individu–individu yang asimtomatis mengeluarkan
tropozoit dan kista bersama kotoran mereka. Infeksi biasanya terjadi setelah menelan
air atau sayuran yang terkontaminasi. Kista adalah bentuk infektif pada amubiasis,
hidup di tanah, kotoran manusia, dan bahkan pada air yang telah diklorinasi. Setelah
kista tertelan, dinding kista dicerna oleh usus halus, keluarlah tropozoit imatur.
Tropozoit dewasa tinggal di usus besar, terutama di caecum. Sebagian besar tropozoit
kecil dan tidak invasif. Individu yang terinfeksi kemungkinan asimtomatis atau
berkembang menjadi desentri amuba. Strain Entamoeba histolytica tertentu dapat
menginvasi dinding colon strain ini berbentuk tropozoit besar. Pertahanan tubuh
penderita juga berperan dalam terjadinya amebiasis invasif.
IV. MORFOLOGI
Besarnya 20-40 mikron, inti entameba ada satu dengan kariosom letak sentral,
endoplasma dengan vakuol-vakuol, mempunyai eritrosit, ektoplasma
membentuk pseudopodium.
Besarnya 10-20 mikron, mempunyai satu atau empat inti, terlihat kromatoid.
(1,4)
V. PATOLOGI KLINIS
Ada ulkus ameba dibagian mukosa. Bentuk histolitika ditemukan di dasar dan
dinding ulkus. Tinja bercampur lender dan darah. Predileksi di daerah sekum,
rectum, dan sigmoid.(1,4)
VI. GEJALA
Bila trofozoit menyusup ke dalam dinding usus akan terbentuk suatu benjolan
besar (ameboma). Ameboma bisa menyumbat usus dan sering disalah-artikan sebagai
kanker. Kadang trofozoit menyebabkan perlubangan pada dinding usus. Jika isi usus
sampai masuk ke dalam rongga perut akan terjadi nyeri perut yang hebat dan infeksi
perut (peritonitis). Invasi trofozoit ke usus buntu dan usus di sekelilingnya bisa
menyebabkan apendisitis (peradangan usus buntu) ringan.
Di dalam hati bisa terbentuk suatu abses yang berisi trofozoit. Gejalanya adalah
nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah hati, demam yang hilang-timbul, berkeringat,
menggigil, mual, muntah, kelemahan, penurunan berat badan dan kadang sakit
kuning (jaundice) ringan. Kadang-kadang trofozoit menyebar melalui aliran darah
dan menyebabkan infeksi di paru-paru, otak serta organ lainnya. Kulit juga bisa
terinfeksi, terutama kulit di sekitar bokong dan alat kelamin. Selain itu infeksi juga
bisa terjadi pada luka karena pembedahan atau luka karena cedera.(2,6)
VII. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya amuba pada contoh tinja
penderita. Amuba penyebab amebiasis tidak selalu ditemukan pada setiap contoh
5
tinja, karena itu biasanya diperlukan pemeriksaan tinja sebanyak 3-6 kali.
Pada abses hati, kadar antibodi terhadap parasit hampir selalu tinggi.
Antibodi ini bisa tetap berada dalam darah selama berbulan-bulan atau bertahun-
tahun, karena itu kadar antibodi yang tinggi tidak selalu menunjukkan adanya abses
pada saat ini. Jika diduga telah terbentuk abses hati, diberikan obat pemusnah amuba.
(1,2)
VIII. PENGOBATAN
Untuk penyakit yang berat dan penyakit di luar usus, diberikan metronidazol
atau desidroemetin. Metronidazol merupakan obat pilihan, karena efektif terhadap
bentuk histolitika dan bentuk kista. Efek sampingnya ringan, antara lain mual,
muntah dan pusing. Dosis untuk orang dewasa adalah 2 gram sehari selama 3 hari
berturut- turut.
Tinja diperiksa ulang dalam waktu 1,3 dan 6 bulan setelah pengobatan, untuk
memastikan bahwa penderita telah sembuh.(1,2,6)
IX. PENCEGAHAN
DAFTAR PUSTAKA
(5) http://www.kalbe.co.id/files/cdk/file/51_12_HepatikAmebiasis.pdf/51_12_He
patikAmebiasis.html
(6) http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/sek-1.htm
(7) http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=20&iddtl=248
5