Bentuk : Kokus,
Batang (Silindris) (Tunggal/Rantai), Ujungnya bisa bundar,
meruncing/lancip
Spiral/spirillum (Tidak saling melekat (Spiralnya berpilin
ketat yang lain sangat panjang dan menunjukkan sederetan
pelintiran& lengkungan), Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma/Vibrio
Ciri bakteri:
• Organisme multiselluler
• Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
• Umumnya tidak memiliki klorofil
• Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara
0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
• Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
• Hidup bebas atau parasit
• Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada
mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan
• Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan
dinding selnya mengandung peptidoglikan
(Anonim2, 2009)
Struktur Bakteri
• Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis
bakteri)
Meliputi dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
• Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri
tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria,
klorosom, Vakuola gas dan spora. (Anonim2,
2009)
Dinding sel
• Tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan
protein dan polisakarida
• ditemukan pada semua bakteri hidup bebas
kecuali pada Mycoplasma
• berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari
lingkungan bertekanan osmotik rendah dan
memelihara bentuk sel
• Dinding sel pada bakteri tidak mengandung
selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa
semacam pektin yang mengandung N
• Dinding sel dilapisi selaput seperti gelatin
• Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah
melindungi sel dari tekanan turgor
Membran plasma
Spora
Bersifat dorman, dihasilkan pada fase lanjut pada pertumbuhan
sel dan pada kondisi-kondisi yang sesuai akan berkecambah dan
menghasilkan sel yang sama seperti asalnya atau vegetatif.
Spora tahan terhadap banyak bahan fisik maupun kimiawi
•Endospora hanya terdapat pada bakteri, dinding sel tebal,
sangat reaktif dan resisten, dihasilkan oleh semua Bacillus,
Clostridiem dan Sporosarcinia
Bakteri yang mampu membentuk endospora dapat
tumbuh dan bereproduksi selama banyak generasi sebagai sel
vegetatif
•Eksospora
Contoh Streptomyces, spora disebut konidia yang disangga pada
ujung hifa oleh suatu filament vegetatif. Proses ini hampir sama
dengan pembentukan spora pada jamur
Spora
Terdiri dari:
• Core : sitoplasma dari spora. di dalamnya terkandung
semua unsur untuk kehidupan bakteri seperti
kromosom yang komplit, komponen-komponen untuk
sintesis protein dan lain sebagainya.
• Dinding spora : lapisan paling dalam dari spora, terdiri
dari dinding peptidoglikan dan akan menjadi dinding
sel bila spora kembali ke bentuk vegetatif.
• Korteks : adalah lapisan yang tebal dari spora
envelope. Juga terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi
dalam bentuk yang istimewa.
• Coat : terdiri dari zat semacam keratin, dan keratin
inilah yang menyebabkan spora relatif tahan terhadap
pengaruh luar.
• Eksosporium : adalah lipoprotein membran yang
terdapat paling luar
Jenis Bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan
besar, yaitu:
• Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti
bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
– Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
– Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
– Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk
bujursangkar
– Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
– Staphylococcus, jika bergerombol
– Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang
berbentuk batang atau silinder
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk
rantai
Cahaya
Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak
berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi
komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau
menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat
digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan
makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu
tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies
dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium
yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora
Bakteri yang menguntungkan
• Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia coli)
• Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi
Nitritasi
Nitratasi
Penghasil antibiotik
Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk
pengobatan infeksi bakteri gram negatif,
Bacillus subtilis penghasil basitrasin (antibioti) untuk
pengobatan infeksi bakteri gram positif
Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin
untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri
penyebab TBC
Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh
Clostridium acetobutylicum
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran
hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa
biogas. Contohnya methanobacterium
Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai
contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan
produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya
enzim, vitamin dan hormon.
Pembantu pencernaan dengan bantuan Bakteri Entamoeba coli
• Penyebab penyakit pada tanaman budidaya
Selongsong/Tubul :
Bakteri yg hidup di lingkungan air tawar/marine
Terdiri dari senyawa-senyawa logam tak larut seperti
Feri dan MnO, yg mengendap disekeliling selsebagai
produk kegiatan metaboliknya
Tangkai :
Bakteri yg hidup di air tawar/marine
Suatu embel-embel setengah kaku yg memanjang dari
sel diameternya < diameter sel bakteri, pada
ujungnya mempunyai substansi yg lengket untuk
melekat pada permukaan yg padat
Dinding sel :
Letak di bawah substansi ekstraseluler seperti
kapsul dan di luar membran sitoplasma, kaku yang
memberikan bentuk pada sel
Komposisi kimiawi dinding sel adalah
peptidoglikan yg tdd 1) N-asetilglukosamin (AGA),
2)Asam N-asetilmuramat (AAM) dan 3)Suatu
peptida yg tdd 4-5 as.amino yaitu L-alanin, D-
alanin, asam D-glutamat, dan lisin atau
as.diaminopimelat, as. Tekoat, protein,
polisakarida, lipoprotein, lipopolisakarida
Sel bakteri
Struktur di sebelah dalam dinding sel :
1. Membran sitoplasma/protoplasma/plasma : langsung di
bawah dinding sel tempat berlangsungnya a) difusi pasif
(osmosis) Proses tidak spesifik substansi kimiawi bergerak
melintasi membran dari area berkonsentrasi lebih tinggi ke yg
lebih rendahdan b) angkutan aktif Proses sangat spesifik
2. Mesosom : Membran sitoplasma dengan cara melipat ke arah
dalam atau invaginasi ke dalam sitoplasma diduga berfungsi
dalam sintesis
3. Sitoplasma a)Daerah sitoplasma granular kaya RNA b)Daerah
kromatin/nukleus kaya DNA c)Tubuh inklusi bagian zat alir,
mengandung nutrien terlarut dan bahan partikulat
4. Protoplas dan sferoplas
5. Spora a)Di luar sel (eksospora) contohnya pada Streptomyces
dan b)Di dalam sel vegetatif (endospora) contohnya pada
Bacillus
Kultivasi Bakteri
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kultivasi
bakteri, diantaranya :
1. Nutrisi
a. Tipe nutrisi
b. Media bakteriologis, yaitu tipe media dan penyiapan media
2. Lingkungan Fisik yang optimum
a. Suhu : 0-30oC untuk bakteri psikrofil;
25-40oC untuk bakteri mesofil;
50oC atau lebih untuk bakteri termofil.
b. Atmosfer gas : aerobik, anaerobik, anaerobik fakultatif dan
mikroaerofilik.
c. pH : pH optimum kebanyakan bakteri pada 6,5-7,5
d. Cahaya
e. Salinitas : konsentrasi garam tertinggi, yaitu 10-15% NaCl
Terdapat Terdapat dua langkah penting bagi kultivasi yang
dilakukan di laboratorium, yaitu :
sporozoit.
8. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit
tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke
dalam kelenjar ludah.
9. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan
dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam
darah.
Filum Sarcodina atau Rhizopoda
Alat gerak : kaki semu atau pseupodia
untuk bergerak dan menangkap mangsa
misalnya Amoeba.
Sedangkan Rhizopoda yang terbungkus oleh
cangkang misalnya Foraminifera dan Arcella.
Amoeba adalah hewan bersel satu hidup bebas
atau hidup sebagai parasit.
Amoeba yang hidup bebas di tanah yang berair
dan banyak mengandung bahan organik,
contohnya: Amoeba proteus
Amoeba yang bersifat parasit terdapat dirongga
mulut seperti Entamoeba ginggivalis dan di dalam
usus manusia adalah Entamoeba histolytica.
Struktur tubuh Amoeba
Tubuhnya dapat berubah-ubah.
Tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran
plasma). berfungsi sebagai pelindung isi sel,
mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan,
ekskresi.
Divisi Cholorophyceae
Divisi Phaeophyceae
Divisi Rhodophyceae
9)Chlorococcales, 10)Siphonales,
-Nostoc commune
Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang
sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan
sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses
biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak
yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit
sekunder diproduksi.
4)Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Alginat
Alginat merupakan konstituen dari dinding sel
pada alga yang banyak dijumpai pada alga
coklat (Phaeophycota). Senyawa ini
merupakan heteropolisakarida dari hasil
pembentukan rantai monomer mannuronic
acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat
dalam alga tergantung pada jenis alganya.
Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat
kering) dapat diperoleh dari jenis Laminariales
sedangkan Sargassum Muticum, hanya
mengandung 16-18 % berat kering.
Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah
banyak dilakukan seperti natrium alginat
dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium
alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan.
Senyawa alginat juga banyak digunakan dalam
produk susu dan makanan yang dibekukan untuk
mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri
farmasi, alginat digunakan sebagai bahan
pembuatan pelapis kapsul dan tablet. Alginat juga
digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial
untuk tehnik pengobatan seperti micro-
encapsulation dan cell transplantation.
5)Alga Laut sebagai Penghasil Bioetanol dan
Biodiesel
Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam,
potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan
biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat,
Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun
2025 bahan bakar hayati (biofuel) bisa diproduksi
dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh
diperairan tawar/asin. gas CO2 yang dihasilkan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan
panen yang terus-terusan (continuous) yang
dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu.
6)Alga Laut sebagai Pupuk Organik
Dikarenakan kandungan kimiawi yang terdapat dalam
alga laut merupakan nutrien yang sangat penting bagi
semua mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka
alga laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif
penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung
bahan kimia sintesis.
Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena
mengandung bahan-bahan mineral seperti potasium dan
hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat
meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh,
berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai
pupuk organik ditunjang pula oleh adanya sifat
hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan
untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi
substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah