Anda di halaman 1dari 67

KEBIJAKAN

PEREKONOMIAN, FISKAL DAN


PERKIRAAN RESOURCE ENVELOPE2011SERTA KEBIJAKAN
PENGANGGARAN

KementerianKeuanganRI
MusyawarahPerencanaanPembangunan NasionalTahun2010
Rabu, 28 April 2010

E:\HUNT\E\LOGO\Logo Depkeu BARU.gif


E:\HUNT\E\LOGO\garuda.png
E:\HUNT\E\ECO ACTIVITY\pasar.JPG
E:\HUNT\E\ECO ACTIVITY\INFRASTRUCTURE\image9.jpg
E:\HUNT\E\ECO ACTIVITY\SMA 2.jpg
E:\HUNT\E\ECO ACTIVITY\FARM\panorama-in-bali-3.jpg
POKOKBAHASAN

Perkembangan Ekonomi Terkini, KerangkaEkonomiMakrodanKebijakanPerekonomian2011

Pokok-PokokKebijakanFiskalTahun2011:
.Pokok-PokokKebijakanPendapatanNegara
.Pokok-PokokKebijakanBelanjaPemerintahPusat
.Pokok-PokokKebijakanTransfer keDaerah
.Pokok-PokokKebijakanPembiayaan

KebijakanPenganggaran2011

1
1
1
1
4
1
2

3
PerkiraanResource EnvelopeRKP 2011
Dan PaguIndikatifBelanjaK/L 2011

PenerapanPenganggaranBerbasisKinerjadanKerangkaPengeluaranJangkaMenengahdalamAPB
N 2011

1
Optimisme pemulihan ekonomi dunia terus terjadi

Pertumbuhan Ekonomi dan


Perdagangan Global
mengalamiresesi/kontraksi2009
namunmulaipulihbertahap, denganprospek2010 yang lebihbaik

4,2-1,00,01,02,03,04,05,06,0200520062007200820092010Jan '10Apr '10Pertumbuhan Ek


onomi DuniaSumber : IMF (World Economnic Outlook)
3,9
7,0-15,0-10,0-5,00,05,010,015,0200520062007200820092010Jan '10Apr '10Pertumbuhan
Volume Perdagangan DuniaSumber : IMF (World Economic Outlook)
5,8
Jan '10Apr '100,4-2,42,13,10,6-4,111-1,2-5,21,71,97,96,68,48,7-China9,68,71010-I
ndia7,35,77,78,8-ASEAN 54,71,74,75,4Sumber : IMF (World Economic Outlook)
20082009USAProyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia, 2010 - 2011Euro AreaJapanDevelopi
ng Asia2010Countries
HARGA MINYAK INTERNASIONALDIPREDIKSI SEMAKIN MENINGKAT..

Seiringdenganmulaimembaiknyaperekonomiandunia,hargaminyakInternasional(WTI)tahun
2010diperkirakanberadapadarata-rataUS$80,74/barel,denganproyeksihargaantaraUS$59
,3/barelsampaidenganUS$119,8/barel.
4

-
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
160,0
Jan-08Apr-08Jul-08Oct-08Jan-09Apr-09Jul-09Oct-09Jan-10Apr-10Harga MinyakWTISumbe
r : Bloomberg
PERTUMBUHAN PDB PADA TAHUN 2011 DIPERKIRAKAN 6,3% YANG DIDUKUNG
OLEH KONSUMSI, INVESTASI DAN EKSPOR

5,05,75,56,36,04,55,86,30,01,02,03,04,05,06,07,020042005200620072008200920102011
Pertumbuhan Ekonomi, 2004 -2011
5,34,95,35,410,415,79,911,211,93,38,210,99,5-9,715,810,810,0-15,018,612,16,04,55
,86,3PDBKonsumsi RTKonsumsi PemerintahInvestasi/PMTBEksporImpor
Pengeluaran2008200920102011
INDIKATOREKONOMIMONETERMENUNJUKKANKINERJAPOSITIF .

Inflasidiperkirakanmeningkatmenjadi5,3persenseiringdengantrendapresiasinilaituka
rrupiahdanmembaiknyadayabeliekonomimasyarakat.
SementaraitusukubungaSBI3bulanakandipertahankanpadatingkat6,5%.
Seiringdenganmasuknyamodalasingnilaitukarrupiahdiperkirakanmengalamiapresiasimen
jadiRp9.200perdollarAS

-
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
(0,5)
-
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
JanFebMarAprMeiJunJulAgstSepOktNovDesJanFebMarAprMeiJunJulAgstSepOktNovDesJanFeb
Mar200820092010LAJU INFLASI, 2008 -2010 (Persen)
Laju inflasi (mtm)Laju Inflasi (yoy)Sumber: BPS
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNopemberDesemberJanua
riFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberctoberNovemberDesemberJanuariFebr
uariMaret200820092010SBI 3 bulanPersen (%)
8500950010500115001250013500Jan-08Apr-08Jul-08Oct-08Jan-09Apr-09Jul-09Oct-09Jan-
10Apr-10Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$
Rp/US$
7

APBNRAPBN-PProyeksi Baru
(Kesepakatan
dengan DPR)
RPJMNPagu Indikatif-Pertumbuhan ekonomi (%)5,55,55,86,26,3-Inflasi (%) y-o-y5,05
,75,36,05,9-Tingkat bunga SBI 3 bulan (%)6,57,06,57,57,3-Nilai tukar (Rp/US$1)10
.0009.5009.2009.7509.750-Harga minyak (US$/barel)65,077,080,070,083,0-Lifting (M
BCD)0,9650,9650,9650,9700,960URAIAN20112010ASUMSI EKONOMI MAKRO, 2010 - 2011
ArahKebijakanEkonomiUpayaPertumbuhan Ekonomiyang
berkualitas Menjaga tingkat konsumsi masyarakat.ketersediaan pasokan barang
dan jasa serta terjangkaunya harga bahan pokok Meningkatkan investasi dan ekspor:
.Meningkatkan daya tarik investasi baik di dalam maupun di luar negeri;
.Mengurangi hambatan prosedur perijinan,
.Harmonisasi kebijakan baik pusat-daerah maupun lintas sektor,
meningkatkan diversifikasi pasar ekspor,
.Mendorong komoditi nonmigas yang bernilai tambah tinggi dan
mendorong fasilitas ekspor Mendorong industri pengolahanMenjaga stabilitas ekonomi P
engamanan pasokan bahan makanan.meningkatkan produksi bahan
pokok dengan penyempurnaan sistem distribusi Sinkronisasi kebijakan fiskal dan mon
eter.memberi ruang gerak bagi
peningkatan kegiatan ekonomi Ketahanan fiskal.MelanjutkanLangkah-LangkahPeningkata
n
Penerimaan Pajak danPNBP; danMempertajamAlokasiBelanjaNegara
Menciptakan pembangunan
ekonomi yang inklusif dan
berkeadilan
Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan Penyempurnaan peraturan ketena
gakerjaan, mendorong pelaksanaan
negosiasi bipartit, serta penyusunan standar kompetensi Penempatan, perlindungan,
dan pembiayaan tenaga kerja ke luar negeri Program yang diarahkan untuk meningkatk
an kegiatan ekonomi yang pro-
rakyat miskin, memperluas cakupan program pembangunan berbasis
masyarakat, serta meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap
pelayanan dasar.
ARAHKEBIJAKANEKONOMIMAKRO2011

8
ARAHKEBIJAKANFISKAL2011

.Mendukung Pengelolaan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat melalui Trip


le
Track Strategy:
oMenjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi (Pro-Growth)
oMenciptakan dan Memperluas Lapangan Kerja (Pro-Job) , antara lain melalui:
.Insentif Pajak (subsidi pajak) pada kegiatan usaha, daerah tertentu, dan komodi
tas strategis
dalam rangka meningkatkan investasi dan ekspor, serta mempert ahankan dan
meningkatkan daya saing usaha dalam negeri;
.Peningkatan Belanja: Modal untukInfrastruktur;

oMemperbaiki Kesejahteraan Rakyat, melalui Program Program Jaring Pengaman Sosial


(Social
Safety Net) yang Berpihak pada Rakyat Miskin (Pro-Poor):
.Menjaga kesinambungan program kesejahteraan rakyat (PNPM, BOS, Jamkesmas, PKH)
.Pemberian subsidi tepat sasaran

oMendukung Upaya Peningkatan Kemampuan Pertahanan dan Peningkatan Rasa Aman dan
Ketertiban Masyarakat;
oMemperkuatPelaksanaanDesentralisasiFiskal.Mengurangikesenjanganfiskalantarapusa
tdandaerah(vertical fiscal imbalance) danantardaerah(horizontal fiscal imbalance
)

.Untuk mencapai sasaran-sasaran pokok tersebut, maka APBN Tahun2011 danJangka


Menengah harus tetap sehat:
.Defisit terkendali .seperti kondisi saat ini yang berada pada alur yang benar
.Rasio Utang terhadap PDB turun secara bertahap (sekalipun secara nominal jumlah
utang akan
meningkat)

9
POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENDAPATAN NEGARA, 2011

.Pokok-PokokKebijakanPerpajakan
.SebagaiImplikasiPemberlakukanUU PDRD
.BPHTBmenjadipajakdaerah;
.SebagianPBB perdesaandanperkotaandipungutolehpemerintahdaerahyang sudahsiap.
.PembebasanPPhFiskal
.Insentiffiskal(DTP): Investasi, PDRI
danHargaBBM
.Administrasi
.Intensifikasidanekstensifikasisertakepatuhandengandidukungreformasiperpajakanda
nkepabeanan.

.Pokok-PokokKebijakanPNBP :
.Migas: Review Cost recovery.
.SDA Non-Migas: OptimalisasipenerimaanSDA sektorpertambangan.
.DividenBUMN: PenyehatanBUMN.
.OptimalisasiPNBP K/L danpenambahanjumlahsatkerBLU.

10,010,511,011,512,012,513,013,501002003004005006007008009002006200720082009 LKP
P
Unaudited
2010 APBN2010
RAPBN-P
2010
RAPBN-P
(Kes. DPR)
2011 Pagu
Indikatif
PersenTriliun RpPERKEMBANGANPENERIMAAN PERPAJAKAN
TAHUN 2006 -2011PPh (LHS)PPN (LHS)Cukai (LHS)Lainnya (LHS)Tax Ratio (RHS)
05010015020025030035020062007200820092010 (APBN)2010
(RAPBNP)
2010
RAPBN-P
(Kes. DPR)
2011 (Pagu
Indikatif )
Triliun RpPERKEMBANGAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN
PAJAK TAHUN 2006-2011Pend. BLU (LHS)Pen. SDA Nonmigas (LHS)PNBP Lainnya (LHS)
Laba BUMN (LHS)Pen. SDA Migas (LHS)
KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT, 2011

.BelanjaPemerintahpusatdalampaguindikatif2011 meningkatRp81,3 T
(10,6 %) dariRAPBN-P 2010, terutamakarenapeningkatanbelanjamodal, bantuansosial,
danbelanjapegawai;
.Peningkatanbelanjamodal danbantuansosial.untukmendukungprogram pemulihanekonomi
, yang harusdilakukansejakawaltahunpelaksanaanRPJMN 2010-2014 melaluipeningkatan
dayadukunginfrastruktur.

-
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
Belanja
PegawaiBelanja
BarangBelanja
ModalBunga
UtangSubsidiBelanja
HibahBansosBelanja
Lain-lainAPBN 2010RAPBN-P 2010Pagu Indikatif 2011Belanja Modal meningkat
signifikan
11
POKOK-POKOKKEBIJAKANBELANJAPEMERINTAHPUSAT(1)

BelanjaPegawai
.Kenaikan Gaji Pokok PNS/TNI/POLRIdanpensiunpokoksebesar 10persen;
.Pemberian Gaji ke-13 bagi PNS/TNI/POLRI;
.PemberianPensiunke-13 untukpensiunan
.Penambahan Pegawai Baru Pusat sejumlah 100.000 orang;
.PenyediaananggaranremunerasiuntukK/L (yang siapmelaksanakanreformasibirokrasise
suaipenilaianTim ReformasiBirokrasiPusat)

BelanjaBarang
.Menjaga kelancaran penyelenggaraan kegiatan operasional
Pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, dan pemeliharaan aset
.Mendukungprogram tanggapperubahaniklim/climate change;
.UpayaefisiensikegiatanoperasionalPemerintah.

12
POKOK-POKOKKEBIJAKANBELANJAPEMERINTAHPUSAT(2)

BelanjaModalnaiksangatsignifikandariPaguRAPBN-P 2010:
.Menjaminketersediaaninfrastrukturdasaruntukmendukungpeningkatankesejahteraanrak
yat;
.Menjaminkelancarandistribusibarang, jasa, daninformasiuntukmeningkatkandayasain
gproduknasional;
.Meningkatkankemampuanpertahananmenujuminimum essential forces;
.Prioritas pendanaan kegiatan multiyearsguna mendukung kesinambungan
pembiayaan.
.RehabilitasidanRekonstruksiSumbar

Bantuan Sosial Naik cukupsignifikandariPaguRAPBN-P 2010:


.Menjaga kesinambungan program/kegiatan prioritas: BOS, beasiswa
siswa/mahasiswa miskin, PNPM, Jamkesmas, dan PKH.
.Cadangan dana penanggulangan bencana Rp4 T

13
KEBIJAKAN SUBSIDI 2011 :
1.SubsidiBBM
.Volume BBM + Bio BBM: 36,8 JutaKL; Volume LPG tabung3kg: 3,5 JutaTon.
.TidakadakenaikanHargaBBM.

2.SubsidiListrik

.Margin 8%; PenyesuaianTDL; Losses9,25%; Energy Sales 153,85 TWH;Growth Sales7,4


0%; CICR 2,60 kali.
3.SubsidiPangan

.RTS 17,5 Juta; Durasi12 bulan; danAlokasi15kg/RTS; HPB Rp6.450/kg; Hargatebusra


skinRp1.600/kg.
4.SubsidiPupuk
.Volume pupukbersubsidi11,3 JutaTon; PenyesuaianHPP;
ARAH KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAHTAHUN 2011

129,7
150,8

226,2

253,3
292,4

309,3

322,4
0

100
200

300

400

2004

2005

2006
2007

2008
2009
APBNP

2010
APBN

Triliun Rp
Otsus dan
Penyesuaian

DAK
DAU

DBH

15

334,3

2010
RAPBN-P
Meningkatkan kapasitas fiskal daerah
dan mengurangi kesenjangan fiskal
antara pusat & daerah dan antar daerah.
Menyelaraskan kebutuhan pendanaan di
daerah sesuai dengan pembagian
urusan pemerintahan.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
di daerah & mengurangi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
Mendukung kesinambungan fiskal
nasional.
Meningkatkan kemampuan daerah dalam
menggali potensi ekonomi daerah.
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumber daya nasional.
Meningkatkan sinkronisasi antara
rencana pembangunan nasional dengan
rencana pembangunan daerah.

Dalam kurun waktu 2004-20010 jumlah dana Transfer ke Daerah


mengalami peningkatan yang relatif sangat signifikan dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 17,25% per tahun.

Sumber: Perpres No.5/2010 tentang RPJMN 2010-2014


Meningkatkan akurasi data melalui
koordinasi dengan institusi
pengelola Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).
Menyempurnakan proses
penghitungan dan penetapan alokasi
DBH secara lebih transparan dan
akuntabel.
Menyempurnakan sistem penyaluran
DBH lebih tepat waktu dan tepat
jumlah.

ArahKebijakan DBH Tahun2011


16

0
10

20
30
40
50

60

70

80

90

20
24.9

31.4
36.7

50.4

64.9

62.8
77.7

73.8
81.4

Triliun Rupiah

Tahun Anggaran
Tren Dana Bagi Hasil
0
50

100

150

200

250

60.3
69.2

77

82.1

88.8

145.7

164.8
179.5
186.4
203.4

Triliun Rupiah
Tahun Anggaran
Tren Dana Alokasi Umum

17

ArahKebijakan DAU Tahun2011


Meningkatkan proporsi DAU terhadap
Pendapatan Dalam Negeri (PDN) neto
secara bertahap.
Meningkatkan akurasi data dasar
perhitungan DAU yang bersumber dari
lembaga/instansi yang berwenang.
DAU untuk daerah pemekaran baru
dihitung proporsional dengan daerah
induknya,dengan menggunakan data
luas wilayah, jumlah penduduk dan
jumlah PNSD.

*) termasuk DAU Tambahan Tunjangan Profesi Guru Rp10,9 T


*)
0
5
10

15
20
25
2001

2002

2003

2004

2005

2006
2007
2008
2009

2010

0.7
0.6
2.7

4
4
11.6
17.1

21.2

24.8

21.13

Triliun Rupiah

Tahun Anggaran
Tren Dana Alokasi Khusus
18
ArahKebijakan DAK Tahun2011
*) Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur
Jalan, Irigasi, Air Minum, Sanitasi, Prasarana
Pemerintahan Daerah, Kelautan &
Perikanan, Pertanian, Lingkungan
Hidup, Keluarga Berencana, Kehutanan, Sapras
Perdesaan, Sarana Perdagangan, dan 4 bidangbaru: Penyediaanlistrikdesa, perumaha
n, penyediaanfasilitaskeselamatanjalan, danperubahaniklim.

Membantu daerah-daerah yang


kemampuan keuangan daerahnya relatif
rendah.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
melalui penyediaan sarana dan prasarana
fisik pelayanan dasar masyarakat.
Sejalan dengan prioritas RKP 2011*).
Pengalihan bagian anggaran K/L yang
digunakan untuk mendanai kegiatan yang
sudah menjadi urusan daerah ke DAK.
ARAH KEBIJAKAN DANA OTONOMI KHUSUSTAHUN
2011

Dana OtonomiKhusus:
.Prov. NAD setara2% DAU Nasional;
.Prov. Papua danPapua Barat setara2% DAU
Nasional.

Dana tambahaninfrastrukturdalamrangkapelaksanaanOtonomiKhususbagiProv.
Papua danPapua Barat.

19
Dana InsentifDaerah (DID)
diberikankepadadaerahyang
memilikikinerjakeuangandankinerjaekonomi&
kesejahteraanyang baik, sertatetapmengupayakanterwujudnyagood governance
danclean government.
PenyempurnaankriteriakinerjadalampengalokasianDID.

Dana InsentifDaerah Tahun2011

20

KriteriaKinerjaDID 2010a. KinerjaKeuanganDaerah:


PersentasepeningkatanPAD > rata2Nasional.
PeningkatanOpiniBPK atasLKPD.
KetepatanWaktuPenyampaianAPBD.
KemampuanFiskalDaerah (KFD) <
rata2NasionaldanIPM > rata2Nasional.
b. KinerjaEkonomidanKesejahteraan:
PertumbuhanEkonomi>
pertumbuhanekonomiNasional.
PenguranganTingkat Kemiskinan>
rata2Nasional.
PenguranganTingkat Pengangguran>
rata2Nasional.
Tingkat Inflasi< rata2Nasional.
21

Dana DekonsentrasidandanaTugasPembantuanmerupakanbagiananggaranK/L
yang bersumberdariAPBN yang disediakanhanyauntukmendanaiurusanpusatsesuaidenganp
embagianurusanpemerintahan(mengacupadaUU 32/2004 danPP
38/2007).
PembebananAPBD hanyadigunakanuntukmendanaiurusandaerahyang
disinergikandenganprogram dankegiatanyang akandidekonsentrasikandan/atauditugask
an.
Penegasan larangan penyediaan dana pendamping ataubentuklain yang
dipersamakanbersumberdari APBD, kecuali untuk program penanggulangan
kemiskinan dalam bentuk PNPM Mandiri yang diatur dengan Perpres No. 13 tahun
2009 dan diubah dengan Perpres No. 15 tahun 2010 dimana daerah harus
menyediakan DDUB.
Daerah yang melaksanakanKegiatanDekon/TP harusdisertaidenganSuratPelimpahandan/at
auSuratPenugasandariPemerintah(K/L).
PemerintahDaerahwajibmemberitahukankeDPRD tentangProgram danKegiatanDekon/TP dala
mrangkasinkronisasi program dan kegiatan daerah agar tidak terjadi
duplikasi pendanaan.
Pengalokasian Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan memperhatikan
kemampuan keuangan negara, keseimbangan pendanaan di daerah (besarnya transfer
ke daerah dan kemampuan keuangan daerah),dan kebutuhan pembangunan di
daerah

KebijakanUmumPengelolaanDana Dekonsentrasi/
TugasPembantuanTahun2011

(BerdasarkanPP 7/2008 danPMK 156/2008)


22

KebijakanUmumPendanaanUrusanBersama

(BerdasarkanPerpres13/2009 danPerpres15/2010, sertaPMK 168/2009 danPMK 61/2010)

Penanggulangan kemiskinan merupakan urusan bersama Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah, dengan demikian pendanaannya
bersumber dari APBN dalam bentuk Dana Urusan Bersama (DUB) dan
APBD dalam bentuk Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB).
Pendanaan Urusan Bersama hanya diperuntukkan untuk Program
Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Pedesaan dan Perkotaan yang bersifat bantuan langsung masyarakat
(BLM)
Rencana daerah penyelenggara Urusan Bersama dan alokasi DUB
disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
negara, kemampuan fiskal dan kemiskinan daerah, serta indikator teknis.
DDUB yang harus disediakan oleh daerah disusun berdasarkan
kemampuan fiskal dan indeks kemiskinan daerah (IKM).
Penggunaan kemampuan fiskal dan IKM daerah bertujuan agar
pengalokasian DUB dan DDUB dapat lebih proporsional, tidak
terkonsentrasi pada daerah tertentu, serta transparan dan akuntabel.
KEBIJAKAN UMUM PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH(UU NO.28/2009)

No.
Tujuan
Strategi
Kebijakan
1.
MemperbaikiKewenanganPemungutan
MenetapkanJenisPungutan Daerah
CLOSED LIST
Daerah hanyamemungutjenispajakdanretribusiyang tercantumdalamUU No. 28 Tahun2009
2.
PenguatanLocal
Taxing Power
Memperluas Basis
Pungutan dan Diskresi
Penetapan Tarif
1.Memperluas Objek (Pajak Hotel, Pajak Restoran)
2.Menambah Jenis (Pajak Sarang Burung Walet, PajakRokok,
BPHTB, PBB-Perkotaan dan Perdesaan)
3.Menaikkan Tarif Maksimum (Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan, Pajak Parkir, dan Pajak Hiburan)
4.Diskresi Penetapan Tarif (Daerah Bebas Menetapkan Tarif Dalam
Batas Tarif Minimum dan Maksimum yang Ditetapkan Dalam UU)

3.
MeningkatkanEfektifitasPengawasan
Mengubah Sistem
Pengawasan
1.Pengawasan Preventif dan Korektif
a.Raperda terlebih dahulu dievaluasi
b.Perda disesuaikan dengan hasil evaluasi
c.Perda yang telah ditetapkan disampaikan ke Pemerintah
d.Perda yang bertentangan dengan UU dibatalkan
2.Sanksi
a.Administratif (Prosedur): Penundaan DAU dan/atau DBH PPh
b.Substansif : Pemotongan DAU dan/atau DBH PPh

4.
MemperbaikiSistemPengelolaan
Meningkatkan
Kualitas Penggunaan
Hasil Pajak Daerah
1.Memperbaiki Bagi Hasil Pajak Provinsi Ke Kab/Kota
a.PKB dan BBNKB: 30%
b.Pajak Rokok : 70%
c.PBBKB : 70%
d.Pajak Air Permukaan : 50%
2.Mempertegas Earmarking
a.10% PKB untuk perbaikan jalan
b.50% Pajak Rokok untuk pelayanan kesehatan
c.Sebagian PPJ untuk penerangan jalan
3.Memperbaiki Sistem Insentif PemungutanDiberikan atas dasar pencapaian kinerja
tertentu

23
KebijakanPengalihanPBB danBPHTB

KAB/KOTA

1.Pajak Bumi dan Bangunan


Perdesaan dan Perkotaan
(PBB-PP)
2.Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan
(BPHTB)

1.PajakBumidanBangunan(PBB) Sektor:
.Perdesaan
.Perkotaan
.Perkebunan
.Perhutanan
.Pertambangan2. Bea PerolehanHakAtasTanah danBangunan(BPHTB)

Masa Transisi sampai 31 Desember 2013

LatarBelakang:
KarakteristikPBB-P2 memenuhisyaratsebagaiPajakDaerah.
-Lokalitas(immobile)
-Hubunganantarawajibpajakdanyang memperolehmanfaatpajak(the tax benefit-link and
local
accountability)
-Best practicediberbagainegara

Daerah bisalebihoptimal dalammenggalipotensiPBB dandiharapkandapatmemberikanpelay


ananyang lebihbaik, karenaPemerintahDaerah lebihmengenalkarakteristikwilayahdanw
ajibpajaknya.

24
TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH

1.Peningkatankualitaspengelolaankeuangandaerah:
PenyusunanRAPBD harussesuaidenganRPJMDdanmengacukepadaprogram prioritasnasionalya
ng tercantumdalamRPJMN
2010-2014.
RAPBD 2011 dirancangsecarafleksibeluntukdapatNAIK atauTURUNgunamenyesuaikandengan
perubahankebijakanfiskalnasionaldanpenyesuaianasumsiekonomimakro2011.
PenyusunanRAPBD 2011 secaratepatwaktu.
MembuatLaporanKeuanganPemerintahDaerah (LKPD) yang taatazas, tepatwaktu, sesuaide
nganstandardanprinsipakuntansisebagaiwujudakuntabilitaskepadamasyarakat.
2.EfektifitaspelaksanaanUU No.28 Tahun2009 tentangPajakDaerah danRetribusiDaerah
.

25

25
PembiayaanMelaluiUtang2011:
1.MengutamakanpenerbitanSBN (SUN danSukuk) rupiah dipasardomestik.
2.PinjamanLuarNegeri/PLN diprioritaskandarisumberyang efisiendanrisikorendahdant
anpaagenda politik
3.RasioutangterhadapPDB menurun, walaupunsecaranominal jumlahutangmeningkat. Ras
ioutangterhadapPDB sebesar26,7% sedangkanjumlahutangsebesarRp1.878,0 triliun.

KebijakanPembiayaan2011

26

Target defisitsebesarRp119,6 T (1,7% terhadapPDB)


77%
67%
61%
57%
47%
39%
35%33%
28.3%27.8%26.65%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
01,0002,0003,0004,0005,0006,0007,0008,000200120022003200420052006*2007*200820092
0102011[ % ][ triliun Rupiah]
Outstanding UtangPDBRasio Utang thd PDB (RHS)
(4.0)
(3.5)
(3.0)
(2.5)
(2.0)
(1.5)
(1.0)
(0.5)
-
20012002200320042005200620072008200920102011201220132014APBN-PRealisasiProyeksi
PERKIRAAN
RESOURCE ENVELOPERKP2011 DANPAGU INDIKATIF BELANJA K/L 2011

27
Ringkasan APBN 2010 & Pagu Indikatif 2011
(persentaseterhadappdb)

28
Pagu
IndikatifA.PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH15,8815,5715,58I.PENERIMAAN DALAM NEGERI15
,8515,5515,531.PENERIMAAN PERPAJAKAN12,4211,7112,002.PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJ
AK3,433,833,53II.HIBAH0,030,030,05B.BELANJA NEGARA17,5217,6517,27Cat:Total Angga
ran Pendidikan3,503,543,45IBELANJA PEMERINTAH PUSAT (K/L & Non K/L)12,1312,3112,
09A.Belanja K/L5,695,685,95B.Belanja Non K/L6,446,636,14a.lPembayaran Bunga Utan
g 1,931,801,80i.Utang Dalam Negeri1,291,181,22ii.Utang Luar Negeri0,640,610,58II
.TRANSFER KE DAERAH5,395,345,19C.KESEIMBANGAN PRIMER0,29(0,28)0,10D.SURPLUS DEFI
SIT ANGGARAN (A - B)(1,64)(2,07)(1,70)
E.PEMBIAYAAN (I + II)1,642,071,70I.PEMBIAYAAN DALAM NEGERI1,802,081,71II.PEMBIAY
AAN LUAR NEGERI (neto)(0,17)(0,01)(0,01)
URAIANRAPBN-P2010APBN2011
PERKEMBANGAN BELANJAK/L DAN DAYA SERAP
2005-2009, DAN PAGU BELANJA K/L 2011

KebijakanBelanjaK/L 2011 a.l. :


.Reformasibirokrasidantatakelolauntukmeningkatkankualitaspelayananpublik
.Mendukungpembangunaninfrastrukturyang memilikidayadukungdandayadorongterhadappe
rtumbuhanekonomi
.PenanggulangankemiskinanmelaluibantuansosialterpadudanPNPM Mandiri
.PendanaanuntukrehabilitasidanrekonstruksiSumbardanJabar

-
100,0
200,0
300,0
400,0
500,0
334,6 340,1
419,3
306,7
355,6
419,3
APBN2010Triliun RpRAPBN-P2010Pagu
Indikatif2011Real.
2009PaguAPBN-P2009Paguindikatif2011 RPJMN
29
010203040506070809010005010015020025030035020052006200720082009Rupiah TriliunPer
kembanganBelanjaK/L danDayaSerapnya,
2005-2009APBN-PRealisasiPersentase
I.Menurut Kode Ikat340,1 355,6 419,3
1.Mengikat128,1 129,4 132,6
a.Belanja Pegawai90,0 91,3 96,8
b.Belanja Barang 35,8 35,8 35,8
c.Belanja Modal2,3 2,3 -
2.Tidak Mengikat191,5 205,7 264,5
a.Belanja Barang54,6 58,1 55,4
b.Belanja Modal75,7 81,6 127,5
c.Bantuan Sosial61,3 65,9 81,6
3.PNBP dan BLU20,5 20,5 22,2
II.Menurut Sumber Dana340,1 355,6 419,3
1.Rupiah Murni294,4 309,8 366,3
2.PNBP dan BLU20,5 20,5 22,2
3.Pinjaman Dalam Negeri1,0 1,0 1,0
4.Hibah Luar Negeri1,2 1,2 3,1
5.Pinjaman Luar Negeri23,0 23,1 26,6
Pagu Indikatif
2011RESOURCE ENVELOPE BELANJA K/L, 2010-2011(dalam triliun rupiah)
NO.URAIAN20102011APBNRAPBN-P
HAL-HAL YANG PERLU DISIAPKAN K/L

1.MenyiapkanRKA-KL2011sesuaidenganprogramprioritaspembangunantahun2011:
-MelakukanoptimalisasiPaguIndikatif2011
-AlokasianggaransejalandenganpencapaianoutputK/L(indikatorkinerjamasing-masing)
-Alokasianggarandapatdilaksanakansecaraefektif&efisien(dayaseraptinggidenganoutp
utoptimal)
-MemperhatikanjadwalwaktuyangtelahditentukanBappenas/DepkeuuntukpembahasanRKA-KL
secaraTripartit

2.PenyusunananggaranK/L2011harusmenjagadisiplinwaktudandokumen,baikdalampembahas
aninternalPemerintahmaupundengankomisiterkaitdiDPR,agardokumenanggaranbenar-bena
refektifdiawaltahun2011
3. MenyiapkanpenyusunanRKA-KL 2011 dalamrangkaPenerapan
PenganggaranBerbasisKinerjadanKerangkaPengeluaranJangkaMenengah

31
TERIMA KASIH
KEBIJAKAN PENGANGGARAN 2011

33
I. RAMBU-RAMBUPENGANGGARANPROGRAMKEGIATAN2011 (1)

Program danKebutuhanPrioritas:
.Program dankegiatanpokokyang mendukung:
.Prioritaspembangunannasional,
.Prioritaspembangunanbidangdanatau
.PrioritasK/L Kebutuhanbelanjamengikat

.Kebutuhandanapendamping
.Kebutuhananggaranmultiyearsproject
.Kegiatanyang diamanatkanUU
.Distribusialokasiantardaerahsesuaikebutuhandansinergidenganprogram-program dida
erah

34
I. RAMBU-RAMBUPENGANGGARANPROGRAMKEGIATAN2011 (2)

Kegiatanyang dibatasi:
.Penyelenggaraanrapat, seminar, pertemuan, lokakarya
.Pemasanganteleponbaru, kecualiuntuksatkerbaruatausatkeryang belummemilikisalura
ntelepon
.Pembangunan gedungbaruyang tidakmenunjangtupoksi(mess, wisma, rumahjabatan, dsb
)
.Pengadaankendaraanbermotor, kecuali:
.Kendaraanfungsional(ambulance, kendaraantahanan, kendaraanpenyuluh)
.Penggantiankendaraanyang rusakberat

.Pengeluaranlain-lain yang sejenis

35
I. RAMBU-RAMBUPENGANGGARANPROGRAMKEGIATAN2011 (3)

SinkronisasiKegiatanPusatdanDaerah
.Memilihkegiatandenganmerujukpadapembagianurusandankewenanganpusatdandaerah
.MensinkronisasiantarakegiatanpadaRenjaK/L
dengankegiatandidaerahyang dibiayaidariDana
PerimbangandanDana OtonomiKhusus

36
I. RAMBU-RAMBUPENGANGGARANPROGRAMKEGIATAN2011 (4)

PengusulanTambahanPaguAnggaran
.Permintaantambahanpaguanggaran(dariPaguIndikatifkePaguSementaradan/atauPaguSeme
ntarakePaguDefinitif)
agar disampaikanK/L kepada:
.KementerianPerencanaandanPembangunan Nasional/KepalaBappenasatau
.KementerianKeuangan

untukkemudiansecarabersama(kolektif) disampaikanPemerintahc.q.
MenteriKeuangankepadaDPR
PresentasiRKA kepadaPanitiaAnggaran
.JikaK/L dimintamempresentasikanrencanakegiatan&
anggarannya(RKA) dalamRapatKerjaPanitiaAnggarandenganPemerintah, makaRKA yang di
sampaikanadalahyang sudahdibahasdenganKomisiDPR terkait

37
II. ALURPENYELESAIANSAPSK K/L

5 harikerja
K/L

RKA-KL :
-Disetujui DPR
-Data dukung lengkap

DJA
Penelaahan RKA-KL

5 hari
kerja

Perpres
Rincian
ABPP
Konsep
DIPA

DJPBN

SAPSK

DIPA

Penelaahan
DIPA

Lampiran
I -V

3 C
1

38
II. ALURPENYELESAIANSAPSK BA BUN

K/L

Usulan
Pendanaan

DJA

Penelaahan
Usulan

Penelaahan
RKA-KL

Menkeu

Izin Prinsip
SAPSK

DIPA
KonsepDIPA
DJPBN

Penelaahan
DIPA

5 hari
kerja

5 hari
kerja
5

39
II. ALURPENYELESAIANSAPSK

1.PadaumumnyakelambatanpenerbitanSAPSKsaatinidisebabkanantaralain:
.KetidaksiapanK/Ldalammelengkapidokumenpendukungyangdibutuhkan
.KeterlambatanpersetujuandariKomisiterkaitdiDPRatasrincianpenggunaandanadalamRKA
-KL
.KurangpatuhnyaK/LdalampenyusunanRKA-KLterhadapketentuanpenerapanstandarbiaya

2.Sebagaikonsekuensiataskondisidiatas,SAPSKtetapdapatditerbitkannamunalokasipend
anaannyadiblokir

40
III. PENYEMPURNAANPENYUSUNANRKA-KL 2011

1.AlokasianggaranK/L ditetapkanberdasarkanProgram sesuaihasilrestrukturisasi.

Besaranalokasiyang ditetapkanmeliputikebutuhanuntuk:
a.Gajidantunjangan, operasionalperkantorandanpemeliharaan
b.Pelayanandasarsatkersesuaitugasdanfungsi
c.Kegiatanyang bersifatpenugasan(prioritasnasional)

2.Kegiatan0001 (GajidanTunjangan) danKegiatan0002


(OperasionalPerkantoran) yang selamainiberdirisebagaisebuahKegiatan, mulaiTA 201
1 statusnyaberubahmenjadikomponeninput darisebuahkegiatan.

Penempatankomponeninput (ex 0001 dan0002) tidakhanyapadasatuKegiatansecarakhusus


tetapidapatdialokasikanpadasetiapkegiatan.

41
III. PENYEMPURNAANPENYUSUNANRKA-KL 2011 (2)

3.Strukturpengalokasiananggarandibagikedalam3 (tiga) level dandirincimenurutProg


ram, Kegiatan, danOutput. Setiapoutput harusdapatdiidentifikasijenisdansatuannya
denganjelas, seluruhkomponeninput yang digunakanditetapkanolehpenanggungjawabkeg
iatandankebutuhananggarannyadihitungsecaratepat

4.DalamrangkapenerapanKPJM, penghitunganprakiraanmajuuntuksebuahkegiatandilakuka
npadalevel output. Penghitunganprakiraanmajudilakukandenganmengevaluasi:
a.Apakahoutput yang dihasilkanmasihterusdilanjutkan(on-
going)
b.Apakahsetiapkomponeninput yang digunakanuntukmenghasilkanoutput tersebutmasihd
ibutuhkan. Hasilpenghitungantersebutselanjutnyadiakumulasikandalamlevel
kegiatandanprogram

42
III. PENYEMPURNAANPENYUSUNANRKA-KL 2011 (3)

5.PenyusunanRKA-KL danDIPA 2011 dilakukanmelaluisistemaplikasiyang


terintegrasi.

SetiapsatkermenyusunRKA-KL denganmenuangkanseluruhinformasiyang
berkaitandenganinformasikinerja, informasibelanja, daninformasipendapatandalamfo
rmat kertaskerjaRKA-KL.
Setelahprosesentry selesaidilaksanakan, dokumenRKA-KL, danDIPA dapatdicetaksecar
aotomatis
6.Hasilpenghitungananggaranyang dibutuhkanuntukmenghasilkansebuahoutput akandite
tapkanmenjadiStandarBiayaKeluaran(SBK) padatahunberikutnya.

Seluruhoutput yang dihasilkandaripelaksanaankegiatanyang merupakantugasdanfungsi


setiapunit danbersifaton-going, dapatditetapkansebagaiSBK padatahunberikutnya.
PenyesuaianterhadapbesaranSBK dilakukanberdasarkanhasilevaluasiterhadapkomponeni
nput danadanyaperubahanparameter

43
RKA-KL

KPJM

PBK

RENSTRA
RPJMN

Penerapan
PenganggaranBerbasisKinerjadanKerangkaPengeluaranJangkaMenengahdalamAPBN TA 2011
PENGANGGARANBERBASISKINERJA(PBK)

Landasan
Konseptual
Menunjukanketerkaitanantarapendanaandanprestasikinerjayang akandicapai(directly
linkages
between performance and budget);

Meningkatkanefisiensidantransparansidalampenganggaran(operational efficiency);

Meningkatkanfleksibilitasdanakuntabilitasunit
dalammelaksanakantugasdanpengelolaananggaran(more flexibility and accountability
).

Alokasianggaranberorientasipadakinerja(output
and outcome oriented);

Fleksibilitaspengelolaananggarandengantetapmenjagaprinsipakuntabilitas(let the m
anager
manages);

Alokasianggaranprogram/kegiatandidasarkanpadatugas-fungsiUnit Kerjayang dilekatk


anpadastukturorganisasi(Money follow function).

a.

b.

c.

c.
b.

a.

45
PBK : KETERKAITAN KINERJA DAN ANGGARAN

PRIORITAS

FOKUS
PRIORITAS

KEGIATAN
PRIORITAS

DEP/LEMBAGA

ESELON I
ESELON II/SATKER

KEGIATAN
TUPOKSI

KEGIATAN
PRIORITAS

LEVEL
NASIONAL

Target Kinerja

Total Rp
Target Kinerja

Total Rp

Jml Rp

Output danVolume
Output

Indikator
Kinerja

Jml Rp

Output danVolume
Output
Indikator
Kinerja

Program

Outcome

Indikator Kinerja

Total Rp
Fungsi dan Sub
Fungsi;
Prioritas atau
Non Prioritas.

IndikatorKinerjaNasional

IndikatorKinerjaNasional
PBK : PENINGKATAN AKUNTABILITAS

DEPARTEMEN/
LEMBAGA

ESELON I

ESELON II/SATKER

VISI dan MISI K/L


Sasaran Strategis K/L

Indikator Kinerja K/L

merumuskan
Program mnrt Struktur
Organisasi dan Tupoksi

Outcome Program

Indikator Kinerja Program

merestrukturisasi

Kegiatan mnrt Struktur Organisasi


dan Tupoksi

Output Kegiatan

Indikator Kinerja Keg

merestrukturisasi

Menyusun SBK
PBK : FLEKSIBILITAS PENGELOLAAN ANGGARAN

Program

Kegiatan

Output

Komponen
Input

Pergeseran anggaran sepanjang tdk merubah


volumeOutput .kewenangan Satker.

Pergeseran anggaran dlm 1 output atau antar


output sepanjang tdk merubah volume output dan
jenis belanja .kewenangan Satker;
Apabila merubah jenis belanja tp volume tetap .
kewenangan DJPBN.
Apabila merubah volume output .kewenangan
DJA.

Pergeseran anggaran antar Kegiatan unt kbthn


Operasional .kewenangan DJPBN;
Pergeseran anggaran antar Kegiatan diluar kbthn
Operasional dan tdk merubah vol output .
kewenangan DJPBN.
Pergeseran anggaran antar Kegiatan diluar kbthn
Operasional dan merubah vol output .
kewenangan DJA.

Pergeseran anggaran antar Program unt kbthn


Operasional .kewenangan DJA;
Pergeseran anggaran antarProgram diluar kbthn
Operasional tp tdk merubah target Outcome .
kewenangan DJA.
Pergeseran anggaran diluar kbthn Operasional tp
merubah target Outcome .kewenangan DPR.
KERANGKAPENGELUARANJANGKAMENENGAH(KPJM)

Tujuan
Landasan
Konseptual

Pengalokasiansumberdayaanggaranyang
lebihefisien(allocativeefficiency)

Meningkatkankualitasperencanaanpenganggaran(to
improve quality of
planning)

Lebihfokusterhadappilihankebijakanprioritas(best policy
option)

Meningkatkandisiplinfiskal(fiscal dicipline)

Menjaminadanyakesinambunganfiskal(fiscal
sustainability)

Penerapansistemrolling
budget

1.

2.
3.
4.
5.
PenetapanParameter
MempunyaiBaseline(angkadasar)

Adanyamekanismepenyesuaianangkadasar

Adanyamekanismeusulantambahananggaranbagikebijakanbaru(additional budgetfor new


initiatives)
1.

2.

3.

4.
5.
(R)APBN
PrakiraanMaju
Implikasianggaran
KPJM

PrakiraanMaju
Kebijakan
ditetapkan sbg
baseline

2012

2013

2014

2011

APBN
2011

T0

RAPBN
2012

T+1
Prakiraan
Maju2013
T+2
Prakiraan
Maju2014
T+3
REALISASI
2011

T-1

APBN2012
T0

RAPBN
2013
T+1

Prakiraan
Maju
2014

T+2

Prakiraan
Maju
2015

T+3

TA 2011danKPJM2012-
2014

TA 2012danKPJM2013-2015
KPJM: Ilustrasi dan Cara Kerja
Rolling
Budget
PenghitunganPrakiraanMajudalamKPJM

PrakiraanMaju

Kegiatan
On-going

KegiatanAd-hoc
Multi-years
Project

Target
Tahunanygberbeda

AngkaPrakiraanMajuuntuktahun-
tahunberikutnyadihitungberdasarkanalokasianggaranpadatahunberjalandandisesuaikan
dengantingkatinflasiyang
digunakandalamAPBN

AngkaPrakiraanMajuuntuktahun-tahunberikutnyadihitungberdasarkanformula/
model yang telahditetapkansesuaidengankarakteristikmasing-
masingkegiatan

Catatan: Hasilpenghitunganprakiraanmajuakanmenjadibaseline pd tahunybs.


PENDISTRIBUSIANANGGARANSECARANASIONAL

Contingency Reserve :
* Kebutuhan mendesak dan darurat;
* Policy measures;
* Cadangan dan lain-lain
Kebijakan Baru :
* Prioritas;
* Fokus Prioritas;
* Kegiatan Prioritas.
Angka dasar (baseline) :
* Running cost (gaji, tunj., operasional, pemeliharaan,
perjalanan dinas biasa);
* Pelayanan dasar (tupoksi unit);
* Multi-years project;
* Kewajiban-kewajibanPemerintahlainnya.

1.

2.

3.
Alokasi anggaran dan rincian
penggunaannya sesuai dengan
kebijakan tahun sebelumnya;
Target kinerja sesuai dengan
rencana kerja tahunan;
Tidak perlu dibahas kembali.

Alokasi anggaran dan rincian


penggunaannya sesuai dengan
fiscal space;
Target kinerja sesuai dengan RKP.

Alokasi anggaran dan rincian


penggunaannya sesuai dengan
kebijakan dan pesetujuan DPR;
Target kinerja harus jelas dan
terukur.
FORMAT BARURKA-KL

1.UntukmemfasilitasipenerapanPBB danMTEF sesuaiamanahUU No. 17 Tahun2003 (Psl. 1


4 danPsl. 15 ayat(5)).
2.Meningkatkanakuntabilitasunit penanggungjawabpelaksanaProgram danKegiatan(Esel
onI).
3.MemfungsikanRKA-KL sebagaidokumenperencanaanpenganggarandi tingkatkebijakanden
ganmemfokuskanpada rencanapencapaiantarget kinerjaberupa: sasaranstrategis, outc
omeProgram, dan
output darisetiapkegiatansertaindikatorkinerjanya(tidakdirincisampaidengantingka
toperasionalSatker).
4.Menyajikaninformasisecara lengkapbaikinformasikeuanganmaupuninformasikinerja.
5.Menyederhanakanjumlahformuliryang semulasebanyak13 Formmenjadi3 Form.
FORMULIR 1
RencanaPencapaianSasaranStrategispadaKementerianNegara/Lembaga(Outcome K/L)

FORMULIR 2
RencanaPencapaianHasilUnit
Organisasi(Outcome EselonI)

FORMULIR 3
Rincian Biaya Keluaran Menurut
Kelompok Biaya, Jenis Belanja
dan Sumber Dana per Unit
Organisasi(Eselon I)

.SasaranStrategisK/L.
.Program Program dlm1 K/L.
.Outcome masing-masingProgram.
.IndikatorKinerjaUtamaProgram.
.PendapatanK/L.
.PrakiraanMajuper Program
(Forward Estimate).

.Program EselonI.
.RincianKegiatandlm1 Program.
.Output per Kegiatan.
.IndikatorKinerjaKegiatan.
.Pendapatanper Program.
.PrakiraanMajuper Kegiatan(Forward Estimate).

.Rincianbiayaper Kegiatandan
Output menurutKelompokBiaya,
JenisBelanja(2 digit), danSumberDana.
.IndikatorKeluaran.

Formulir RKA-KL dan Informasinya(Format Baru)


Identitas

Informasi
Kinerja

Informasi
Belanja
Informasi
Pendapatan
Deskripsi
StrukturInformasi RKA-KL

Kode dan Nama K/L;


Kode dan Nama Eselon I;
Kode dan Nama Satker;
Kode Lokasi (Provinsi
dan Kab/Kota);
Kode Kewenangan.

Visi dan Misi K/L;


Sasaran Strategis K/L;
Kode dan Uraian Program;
Uraian Outcome Program;
Indikator Kinerja Utama
Program;
Kode dan Uraian Kegiatan;
Uraian Output Kegiatan;
Target/volume Output;
Indikator Kinerja Kegiatan.

Total Anggaran K/L;


Total Anggaran per Sasaran Strategis;
Total Anggaran per Program;
Rincian Jenis Belanja per Program;
Prakiraan Maju per Program;
Rincian Anggaran per Kegiatan;
Rincian Jenis Belanja per Kegiatan;
Prakiraan Maju per Kegiatan;
Total anggaranmnrtFungsi/Subfungsi;
Total anggaranmntPrioritas/Fokus.

Total Pendapatan K/L;


Total Pendapatan per Program;
Rincian Pendapatan per Program;
Pendapatan per Kegiatan;
Rincian Pendapatan per Kegiatan.

Strategi Pencapaian Sasaran Strategis;


Strategi Pencapaian Outcome;
Penjelasan perubahan target
Pendapatan;
Penjelasan perubahan anggaran per
Kegiatan;
Penjelasan jumlah Satker per Eselon I.

1
2
3
5

Anda mungkin juga menyukai