Anda di halaman 1dari 3

Akibat Berbuat Maksiat

Selamat Membaca
Banyak sekali Musibah di negara kita ini,, yang trakhir di sumatra barat, Padamg,,
apakah ini teguran ataukah azab dari allah,,, Walllahu alam, hanya allah yang tahu,

Tahukah Anda sekalian apa akibat yang menimpa diri kita jika kita melakukan maksiat?
Berikut ini adalah sebagian dari banyaknya akibat yang akan diperoleh akibat
melakukan perbuatan maksiat. Karena itu, renungkahlah, wahai orang-orang yang
berakal!

Maksiat Menghalangi Ilmu Pengetahuan

Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Namun, kemaksiatan dalam hati
dapat menghalangi dan memadamkan cahaya tersebut. Ketika Imam Malik melihat
kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi’e yang luarbiasa, beliau (Imam Malik) berkata,
“Aku melihat Allah telah menyiratkan cahaya di dalam hatimu, wahai anakku. Janganlah
engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat”.

Maksiat mengahalangi Rezeki

Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkannya berarti


menimbulkan kefakiran. “Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang
diperbuatnya”. (HR Ahmad)

Maksiat Menimbulkan Jarak dengan Allah

Diriwayatkan ada seorang lelaki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian
jiwanya. Sang arif berpesan, “Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka
tinggalkanlah (perbuatan dosa itu). Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit
daripada kegersangan dosa di atas dosa”.

Maksiat Menjauhkan Pelakunya dengan Orang Lain dari Golongan Baik

Maksiat menjauhkan pelakunya dari orang lain, terutama dari golongan yang baik.
Semakin berat tekanannya, maka semakin jauh pula jaraknya hingga berbagai manfaat
dari orang yang baik terhalangi. Kesunyian dan kegersangan ini semakin menguat hingga
berpengaruh pada hubungan dengan keluarga, anak-anak dan hati nuraninya sendiri.
Seorang salaf berkata, “Sesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat
pengaruhnya pada perilaku binatang(kenderaan) dan isteriku”.

Maksiat Menyulitkan Urusan


Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka pelaku maksiat akan
menghadapi kesulitan dalam menghadapi segala urusannya.

Maksiat dapat Melemahkan Hati dan Badan

Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat, maka
kuatlah badannya. Tapi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia
sangat lemah. Tidak ada kekuatan dalam dirinya.

Wahai Saudaraku, lihatlah bagaimana menyatunya kekuatan fisik dan hati kaum
muslimin pada diri generasi pertama. Para sahabat berhasil mengalahkan kekuatan fisik
tentara bangsa Persia dan Romawi padahal para sahabat berperang dalam keadaan
berpuasa!
Akibat maksiat yang ketujuh adalah kita terhalang untuk taat.

Orang yang melakukan dosa dan maksiat cenderung untuk tidak taat. Orang yang berbuat
masiat seperti orang yang satu kali makan, tetapi mengalami sakit berkepanjangan. Sakit
itu menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih baik. Begitulah. Jika kita
hobi berbuat masiat, kita akan terhalang untuk berbuat taat.

Maksiat Memperpendek umur dan menghapus keberkahan

Ini akibat maksiat yang kedelapan. Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa
hidupnya. Padahal, tidak ada kehidupan kecuali jika hidup itu dihabiskan untuk ketaatan,
ibadah, cinta, dan dzikir kepada Allah serta mencari keridhaan-Nya.

Jika usia kita saat ini 40 tahun. Tiga per empatnya kita isi dengan maksiat. Dalam
kacamata iman, usia kita tak lebih hanya 10 tahun saja. Yang 30 tahun adalah kesia-siaan
dan tidak memberi berkah sedikitpun. Inilah maksud pendeknya umur pelaku maksiat.
Sementara, Imam Nawawi yang hanya diberi usia 30 tahun oleh Allah swt. Usianya
begitu panjang. Sebab, hidupnya meski pendek namun berkah. Kitab Riyadhush Shalihin
dan Hadits Arbain yang ditulisnya memberinya keberkahan dan usia yang panjang, sebab
dibaca oleh manusia dari generasi ke generasi hingga saat ini dan mungkin generasi yang
akan datang.

Maksiat menggelapkan hati

Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap-gulita. Ibnu Abbas RA berkata,
“Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada
hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang
ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan,
susutnya rezeki dan kebencian makhluk”.

Maksiat Melemahkan Hati dan Badan


Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat maka
kuatlah badannya. Tapi bagi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia
sangat lemah jika kekuatan itu sedang dia perlukan, hingga kekuatan pada dirinya sering
menipu dirinya sendiri. Lihatlah bagaimana kekuatan fizik dan hati kaum muslimin yang
telah mengalahkan kekuatan fizik bangsa Persia dan Romawi.

Maksiat Mnghalangi Ketaatan

Orang yang melakukan dosa dan maksiat akan cenderung untuk memutuskan ketaatan.
Seperti selayaknya orang yang satu kali makan tetapi mangalami sakit berkepanjangan
dan menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih baik.

Maksiat Memendekkan Umur dan Menghapus Keberkahan

Pada dasarnya umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Sementara itu tak ada yang
namanya hidup kecuaki jika kehidupan itu dihabiskan dengan ketaatan, ibadah, cinta dan
zikir kepada Allah serta mementingkan keredhaanNya.

Maksiat Menumbuhkan Maksiat Lain

Seorang ulama salaf berkata bahawa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal
tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan
jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk
melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si
pelaku.

Maksiat Mematikan Bisikan Hati Nurani

Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan dan sebaliknya akan menguatkan kehendak
untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan untuk
bertaubat.

Iitulah sebagian akibat dari berbuat maksiat. Jadi renungkanlah.

Anda mungkin juga menyukai