Anda di halaman 1dari 7

Sabtu, 08 Agustus 2009

Arti Nama Islam

Saudaraku yang budiman di mana saja anda berada , kembali kita berjumpa dalam rubrik
Percikan Iman , dan di kesempartan kali ini kita akan menjelaskan tentang Arti dari Islam .
Saudaraku yang budiman , Di antara keistimewaan Islam adalah penamaan agama ini bukan
berasal dari nama pendirinya atau nama tempat penyebarannya . namun , nama Islam
diberikan oleh Alloh ‘Azza wa Jalla. Sebagaimana firman Alloh Ta’ala:

Alloh telah menamai kalian orang-orang muslim dari dahulu.

Islam secara bahasa berarti tunduk atau patuh. Islam juga berarti selamat , sejahtera , atau
damai. Dalam bahasa Arab, Islam mengandung pengertian: ikhlas menyerahkan diri kepada
Alloh Ta’ala, tunduk secara total kepada Alloh, suci dan bersih, (selamat sejahtra) , serta tenang
dan damai . Semua pengertian ini digunakan Al Qur’an sebagaimanai di ayat-ayat berikut ini .

ٌ‫َو َمنْ أَحْ َسنُ دِي ًنا ِممَّنْ أَسْ َل َم َوجْ َه ُه هَّلِل ِ َوه َُو مُحْ سِ ن‬

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlash menyerahkan dirinya
kepada Alloh , sedang dia pun mengerjakan kebaikan. (An-Nisa’: 125)

ِ ْ‫ت َواأْل َر‬


َ ‫ض َط ْوعًا َو َكرْ هًا َوإِ َل ْي ِه يُرْ َجع‬
‫ُون‬ ِ ‫ون َو َل ُه أَسْ َل َم َمنْ فِي ال َّس َم َاوا‬ ِ ‫أَ َف َغي َْر د‬
َ ‫ِين هَّللا ِ َي ْب ُغ‬

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Alloh , padahal kepada-Nya-lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi , baik dengan suka maupun terpaksa.
Dan hanya kepada Alloh-lah mereka dikembalikan . (Ali ‘Imron: 83)

ٍ ‫إِاَّل َمنْ أَ َتى هَّللا َ ِب َق ْل‬


‫ب َسل ٍِيم‬

Kecuali orang-orang yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih . (Asy-Syu’araa’: 89)

‫َفاَل َت ِه ُنوا َو َت ْدعُوا إِ َلى الس َّْل ِم َوأَ ْن ُت ُم اأْل َعْ َل ْو َن َوهَّللا ُ َم َع ُك ْم َو َلنْ َيت َِر ُك ْم أَعْ َما َل ُك ْم‬
Janganlah kalian lemah dan mengajak damai padahal kalianlah yang di atas, dan Alloh pun
bersama kalian, dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal perbuatan kalian .
(Muhammad: 35)

Saudaraku yang budiman dimana saja anda berada , Sedangkan secara istilah , Islam ialah
berserah diri kepada Alloh dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan
pada segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan berlepas diri dari
orang-orang yang berbuat syirik.

Orang yang menerima Islam sebagai pedoman, ajaran atau aturan hidup disebut muslim .
Seorang muslim wajib mengikuti ajaran Islam secara total , yang bersumber pada Al Qur’an dan
As Sunnah .

Islam mengandung pengertian dan prinsip-prinsip yang dapat diartikan secara terpisah dan bila
dipahami secara menyeluruh merupakan pengertian yang utuh.

Pertama, Islam adalah Ketundukan

Alloh menciptakan alam semesta , kemudian menetapkan manusia sebagai hambaNya yang
paling besar perannya di muka bumi. Manusia berinteraksi dengan sesamanya , dengan alam
semesta di sekitarnya , kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya .
Ketika salah berinteraksi dengan Alloh , manusia beranggapan alam sebagai
pencipta,penguasa dan sebagai pengaturnya sehingga mereka memberikan berbagai bentuk
peribadatan kepada sesuatu dari alam . Oleh karena itu mereka tersesat dan memperoleh siksa
yang pedih . Ajaran yang benar adalah ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepada-
Nya alam tunduk,patuh dan berserah diri. Maka , Islam adalah ketundukan kepada sunnatulloh
atau aturan Alloh Ta’ala yang terdapat di alam semesta maupun Kitabulloh (Al Qur’an) .

Kedua, Islam adalah Wahyu Alloh

Alloh menurunkan Ad-Dien (aturan atau pedoman hidup) kepada manusia ,yang tujuannya
adalah agar manusia hidup teratur dan menemukan jalan yang benar. Aturan itu meliputi
seluruh bidang kehidupan: politik , hukum , sosial , budaya , dan sebagainya .

Alloh hanya menurunkan Islam, maka agama atau pedoman hidup selain Islam tidak diakui di
sisi Alloh, dan orang yang menganut selain Islam niscaya ia akan merugi di akhirat . Di dalam
surat Ali ‘Imron ayat 85 Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:

Barangsiapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Ketiga, Islam adalah Agama Para Nabi dan Rosul

Berikut ini bukti dari Al Qur’an bahwa Nabi Ibrohim adalah muslim , bukan Yahudi atau pun
Nasrani .

‫ين َفاَل َتمُو ُتنَّ إِاَّل َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِمُون‬


َ ‫َو َوصَّى ِب َها إِب َْراهِي ُم َبنِي ِه َو َيعْ قُوبُ َيا َبنِيَّ إِنَّ هَّللا َ اصْ َط َفى َل ُك ُم ال ِّد‬

Dan Ibrohim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya , demikian pula Ya’qub .
(Ibrohim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Alloh telah memilih agama ini bagimu ,
maka sekali-kali janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama Islam” . (Al-Baqoroh:
132)

Nabi-nabi lain pun menda’wahkan ajaran Islam kepada manusia . Mereka mengajarkan agama
sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Hanya saja , dari segi
syari’at (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi
wa sallam. Tetapi , ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad
shollallohu ‘alaihi wa sallam . datang menyempurnakan ajaran para Rasul , menghapus syari’at
yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru.

Adapun agama Nasrani yang ada sekarang ini adalah penyimpangan dari ajaran Islam yang
dibawa Nabi Isa as . Nama agama ini sesuai nama suku yang mengembangkannya . demikian
juga, Agama Yahudi pun menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Musa as. Yahudi
adalah nama salah satu Suku Bani Israil yaitu Yahuda.

Keempat, Islam adalah Hukum-hukum Alloh di dalam Al Qur’an dan As Sunnah

Orang yang ingin mengetahui apa itu Islam hendaknya melihat Kitabulloh, Al Qur’an dan
Sunnah Rosululloh. Keduanya, menjadi sumber nilai dan sumber hukum ajaran Islam.

Kelima, Islam adalah Jalan Alloh yang lurus

Berdasarkan firman Alloh Ta’ala;

‫ ِه َل َعلَّ ُك ْم‬o‫َوأَنَّ َه َذا صِ َراطِ ي مُسْ َتقِيمًا َفا َّت ِبعُوهُ َواَل َت َّت ِبعُوا ال ُّس ُب َل َف َت َفرَّ َق ِب ُك ْم َعنْ َس ِبيلِ ِه َذلِ ُك ْم َوصَّا ُك ْم ِب‬
َ ُ‫َت َّتق‬
‫ون‬

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus , maka ikutilah dia , dan
janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain). Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan
kalian dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Alloh agar kalian bertakwa . (Al-An’am:
153)

Keenam, Islam Pembawa Keselamatan baik di Dunia maupun di Akhirat


Pendegar yang budiman dimana saja anda, dengan enam prinsip di atas, kita dapat memahami
kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini. Sebagai ajaran atau aturan, Islam tidak
terkalahkan oleh aturan lain. Maka setiap muslim wajib meyakini kebenaran Islam sebagai
aturan hidup. Wallohu waliyut taufiq.

Pendegar yang budiman, kita cukupkan sekian mudah-mudahan bermanfaat. Wassalamu


‘alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh

Diposkan oleh Jum'at Abu Nushoibah di 00.25 0 komentar


Label: Percikan Iman

SEBUAH RENUNGAN ILMU

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Saudaraku yang budiman dimana saja anda berada, kembali kita berjumpa dalam rubrik
Percikan Iman, dan di kesempatan kali ini kita akan menjelaskan tentang sebuah renungan
dalam ilmu. Saudaraku, Ilmu merupakan lawan daripada kebodohan, yaitu mengetahui sesuatu
sesuai dengan pengetahuan yang pasti, sehingga tidak sama orang yang berilmu dengan yang
tidak berilmu. Sebagaimana Alloh ‘azza wa Jalla berfirman:

Katakanlah: “…Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" …”. (Az-Zumar: 9)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan , bahwa ilmu merupakan warisan para
nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham namun mereka hanya mewariskan ilmu.
Oleh karena itu Siapa saja yang memiliki ilmu maka dia telah memperoleh warisan para nabi
tersbut. Di dalam ayat-ayat Al Qur’an dan Al Hadits, Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya memuji ilmu
dan pemiliknya, serta memotivasi hamba-hamba-Nya untuk membekali diri dengan ilmu. Nah
saudaraku yang budiman, ilmu yang bagaimanakah yang bermanfaat, yang mendapatkan
pujian dari Alloh Ta’ala bagi pemiiliknya? Agar lebih jelas kita akan menyimak firman Alloh
Subhanahu wa Ta’ala berikut:
Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu amalkan
(kerjakan). (Al-Mujadalah : 11)

Saudaraku yang budiman , dimana saja anda berada , dalam ayat tersebut terdapat tiga kata
kunci yaitu: pertama,iman . Yang kedua ilmu dan ketiga yakni amal perbuatan. Ketiganya
menjadi satu rangkaian yang sistematik, dan saling terkait antara satu dengan yang lain dalam
kehidupan setiap umat Islam. Lebih mementingkan yang satu dan meniadakan atau
meremehkan yang lain akan menyebabkan ketimpangan . Keimanan yang tidak didasari
dengan ilmu maka akan berakibat kesalahan dan kesesatan yang sangat vatal. Kemudian ilmu
tanpa keimanan, akan menuai kehancuran jiwa. dan amal perbuatan yang tidak dilandasi ilmu
dan iman, niscaya akan mendapatkan kesesatan yang nyata.

Ketiga kata kunci tersebut sangat sesuai dengan konsep pendidikan. Bahwa: Ilmu pengetahuan
merupakan aspek pengetahuan fakta, iman berkaitan erat dengan hati dan perasaan seseorang
, sedangkan amal perbuatan merupakan tindakan atas ilmu pengetahuan dan iman.

Saudaraku yang budiman rohimaniyallohu wa iyyakum, Yang sangat memprihatinkan bagi kita
zaman sekarang, adalah pengembangan pendidikan modern pada disiplin ilmu dengan
spesialisasinya. Hal ini berakibat hilangnya keterpaduan atau keterkaitan antar disiplin ilmu, dan
melahirkan pemisahan ilmu pengetahuan . Yaitu pengelompokan ilmu-ilmu agama di satu pihak
dan ilmu-ilmu umum dipihak lain . Ilmu-ilmu agama disikapi dan diperlakukan sebagai ilmu Alloh
Ta’ala yang bersifat wajib untuk dipelajari . Sedangkan ilmu umum (baik ilmu alam maupun
sosial) dianggap sebagai ilmu manusia yang tidak wajib untuk dipelajari .

Sehingga yang terjadi adalah ilmu-ilmu agama menjadi tidak menarik, karena tidak dapat
digunakan dalam kehidupan nyata, sementara ilmu umum semakin berkembang serta begitu
diminati tanpa adanya makna dan sentuhan ruhani. Oleh karena itu pemisahan seperti ini
merupakan suatu kesalahan. Karena semua ilmu datangnya dari Alloh Ta’ala.

Bila hal ini yang terjadi , yakni penguasaan terhadap salah satu ilmu saja maka tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan persoalan-persoalan manusia . Setiap ilmu membutuhkan ilmu-
ilmu yang lain. Kemajuan tidak akan terwujud tanpa adanya perkembangan ilmu pengetahuan ,
namun perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai tidak akan bermanfaat tanpa sentuhan
ruhani dan etika. Hal inilah yang sedang terjadi saat ini, yaitu mengalami kemunduran akiat dari
perkembangan pengetahuan. Dan di sisi lain, keterpurukan dan kesesatan menimpa tatanan
kehidupan orang-orang sekarang, walaupun mereka sedang berkembang dan maju. Hal yang
demikian disebabkan tidak adanya keimanan dan amal sholeh pada diri mereka. Saudaraku,
bila kita lihat lebih dalam, umat Islam sebenarnya telah diporak-porandakan dengan pembagian
disiplin ilmu-ilmu tersebut , dan yang terjadi adalah masih terbuainya kita dengan keadaan
seperti ini .

Pada dasarnya Islam tidak mengenal pemisahan atau dikotomi antara ilmu-ilmu agama dengan
ilmu-ilmu alam dan kemasyarakatan. Ilmu-ilmu tersebut dapat dikatakan sebagai ilmu-ilmu ke-
Islaman ketika sesuai dengan nilai-nilai Islam . Jika kita melihat kembali pada sejarah kejayaan
Islam , bidang-bidang keilmuan tersebut sesungguhnya pernah dikaji dan dikembangkan oleh
para ilmuwan muslim pada era klasik dan pertengahan, meskipun kemudian kurang
mendapatkan perhatian oleh generasi berikutnya . Oleh karena itu pemisahan antara kedua
aspek ilmu tersebut mengakibatkan rendahnya bahkan hilangnya mutu pendidikan dan
kemunduran dunia Islam pada umumnya .

Umat Islam bisa kembali pada keagungan dan kejayaan , kembali dalam barisan depan dalam
memimpin dunia , jika kita mau memahami hakekat kehidupan dalam Islam serta
mengupayakan keterpaduan atau keterkaitan antara ilmu agama dan umum.

Islam selalu menyeru untuk mencari dan menggali ilmu . Islam juga sangat menghargai para
‘ulama dan ilmuwan .

Pendegar yang budiman, berikut ini akan kita bahas beberapa hal yang harus dimiliki seorang
pencari ilmu, agar ilmu yang kita peroleh, menjadi bermanfaat dan bisa meraih derajat yang
mulia di sisi Alloh Ta’ala, baik ilmu agama maupun ilmu agama.

Pertama, kita wajib mengikhlaskan niat karena Alloh Ta’ala. Berdasarkan sabda Rosululloh
shllallohu ‘alaihi wa sallam

‫من تعلم علما يبتغي به وجه اهلل عزوجل ال يتعلمه إال ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد‬

‫عرف الجنة يوم القيامة‬

“Siapa saja yang mencari mencari ilmu yang seharusnya ditujukan kepada wajah Alloh ‘Azza
wa Jalla, lalu dia mempelajari untuk mencari keunntungan dunia, maka dia tidak akan mencium
harumnya surga. (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Al Hakim, dan Ibnu Abi Syaibah)

Selanjutnya yang kedua, mencari ilmu untuk membela aturan dan hukum Alloh Ta’ala.
Dan yang ketiga. menuntut ilmu untuk berda’wah atau mengajak orang kepada ajaran atau
hukum Alloh “Azza wa Jalla.

Saudaraku, seorang muslim yang mengharapkan kemuliaan di dunia dan kedudukan yang
mulia di akhiirat , maka dia wajib berjuang untuk membela hukum Alloh Ta’ala, dan dia juga
harus berda’wah mengajak manusia agar mau menjunjung tinggi dan mematuhi aturan Alloh
Ta’ala dan mentaati ketetapan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallm. Perjuagan dan menyeru
kepada jalan Alloh tidak bisa terwujud dengan baik dan benar kecuali didasari dengan ilmu.
Hanya dengan ilmu kita bisa meraih kemuliaan dunia dan brgitu juga kebahagiaan akhirat yang
kekal bisa diperoleh jika dengan ilmu.

Pndengar yang budiman hadaaniiyallohu wa iyyakum, demikianlah pembahasan kita mengenai


renungan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai