Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penyusunan karya tulis ini disusun
untuk memenuhi tugas kimia tentang lingkungan. Selain itu tujuan dari
penyusunan karya tulis ini juga untuk menambah wawasan tentang masalah
pencemaran dan dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan
kesehatan.
Akhirnya kami menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan karya tulis selanjutnya menjadi lebih baik.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis :

MUKMININ
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
Pendahuluan................................................................................................. 1
1..........................................................................................................Latar
Belakang Masalah.............................................................................. 1
2..........................................................................................................Rumusa
n Masalah/Permasalahan................................................................. 1
3..........................................................................................................Tujuan
Penulisan........................................................................................... 2
4..........................................................................................................Manfaat
Penulisan........................................................................................... 2
Pembahasan.................................................................................................. 2
Penutup......................................................................................................... 5
1..........................................................................................................Kesimp
ulan..................................................................................................... 5
2..........................................................................................................Saran
............................................................................................................ 5
Sumber Bacaan............................................................................................. 5
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang
dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di
dalam masalah ii tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk yang
disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan
ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu
umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam
pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal
terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran yang bersifat secara
lambat-lambat mematikan terhadap manusia.
Berdasarkan sifat lingkungan dan sifat pencemarannya, maka
masalah pencemaran yang kita hadapi adalah : pencemaran udara,
pencemaran perairan, pencemaran suara atau kebisingan, dan pencemaran
tanah.

2. Rumusan Masalah/Permasalahan
Adapun rumusan masalah pada karya tulis ini adalah sebagai berikut :
a. Seberapa besar pencemaran yang terjadi pada masa sekarang ini.
b. Apa saja penyebab dari pencemaran udara.
c. Apa dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan
dan kesehatan.
d. Bagaimana mula-mula pencemaran udara terjadi.
e. Adakah cara untuk meminimalkan terjadinya pencemaran udara.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelesaikan
tugas kimia tentang lingkungan dan untuk memperluas pengetahuan tentang
pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia.

4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui
lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang
ditimbulkannya dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar
pencemaran lingkungan disebabkan oleh ulah manusia sendiri.

PEMBAHASAN
Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan
pemanasan atau kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber
terbesar dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan
manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan cara ini ke dalam
atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan. Benda-
benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah
unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih besar lagi dan
meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol, asam serta
basa-basa dan banyak senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang terjadi antara
kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia, maka
senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa
pencemaran.
Di antara pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang
berada di dalam suspensi yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair
adalah apa yang disebut aerosol. Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa
kondensasi, massa molekuler bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih
besar (contoh : pembentukan awan dari butiran-butiran cair), atau dari proses
dispersi : material-material yang kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol
ini tidak mengendap melainkan melayang atau terapung-apung di udara dan
oleh karena itu mudah sekali disebarkan angin.
Butiran-butiran alami seperti misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-
tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah konsentrasinya di dalam udara;
oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan pencemaran udara; dari segi
kesehatan, benda-benda itu umumnya tidak membahayakan (kecuali tentu bagi
mereka yang peka atau alergi terhadap benda-benda tadi). Lain halnya dengan
butiran-butiran yang dilepaskan oleh proses-proses buatan, misalnya semen,
tepung kuarsa dan asbes, asap minyak, asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-
aerosol radio aktif dapat menimbulkan masalah pencemaran udara yang gawat.
Benda-benda itu dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup. Terutama
sekali aerosol-aerosol yang butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-
paru dan mengganggu pernafasan.
Aerosol-aerosol mampu menunjukkan gaya permukaan yang hebat.
Benda-benda ini mampu mengumpulkan molekul-molekul gas, yang membantu
reaksi kimia dari aerosol tadi dengan gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini
dapat mengubah pengaruh radiasi energi dari matahari. Kemudian oleh karena
pengaruhnya sebagai inti kondensasi, benda-benda itu mampu juga
mempengaruhi pembentukan embun atau kabut.
Telah disinggung di muka bahwa debu merupakan pencemar udara. Dari
segi kesehatan, debu ini dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni debu
kasar dan debu halus. Dalam hubungannya dengan kesehatan, debu kasar
kurang membahayakan. Debu ini karena ukurannya, tidak dapat menembus
saluran paru-paru. Tambahan lagi, oleh kemajuan teknologi, debu-debu kasar
ini telah banyak dikurangi jumlahnya yang terhambur ke luar. Lain halnya
dengan debu-debu halus. Debu-debu halus ini telah benar-benar merupakan
masalah kesehatan. Debu-debu halus hanya sebagian kecil saja yang dapat
tertahan oleh mekanisme saringan alami dalam sistem pernafasan. Selebihnya
dapat masuk ke paru-paru. Akan lebih gawat lagi pengaruh debu halus ini
apabila terdapat faktor yang menimbulkan komplikasi, seperti halnya senyawa
3,4 benzopiris yang menyebabkan kanker, dan oksida logam berat, seperti
senyawa vanadium, yang bertindak sebagai katalisator. Lebih jauh lagi, oleh
pengaruh katalisator oksida-oksida berbagai logam, maka dioksida belerang
berbentuk gas (bila ada) dapat diubah menjadi trioksida belerang yang sangat
berbahaya, senyawa ini dengan uap air yang ada di dalam saluran paru-paru
akan membentuk asam belerang. Berdasarkan pada proses industrial yang
menghasilkan debu-debu halus tadi, maka racun-racun berikut ini telah
didefinisikan : arsenik, berillium, cadmium, timol, selenium, thallium, uranium,
asbes, senyawa khromium dan senyawa air raksa. Asap yang keluar dari knalpot
yang merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan
dari cerobong-cerobong asap dari kilang-kilang pengolahan minyak
mengandung debu-debu halus yang terdiri dari butiran-butiran timah.
Selain pencemaran sebagai akibat debu halus seperti yang dikemukakan,
masih ada beberapa pencemaran yang ditimbulkan industri, misalnya industri
kimia, dan industri minyak bumi.
Dalam kegiatan berproduksinya itu, industri kimia atau industri minyak,
selain menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil
ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama yang dikeluarkan oleh industri kimia
adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya
hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton, asma-
asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang (amine, merkaptan,
disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia inorganik seperti misalnya,
hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang,
fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti misalnya fluorida
dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi.
Lebih lanjut lagi, selain hasil-hasil tersebut tadi yang dapat menyebabkan
pencemaran, masih terdapat lagi satu jenis pencemaran oleh hasil pabrik yang
cukup mengganggu. Pencemaran ini bersifat bau yang mengganggu. Faktor bau
ini seringkali disebabkan oleh kandungan senyawa tertentu yang sangat rendah,
tetapi masih cukup tajam. Misalnya thiofenol dengan konsentrasi 1 : 10 billium
masih cukup mengganggu.

PENUTUP
1. Kesimpulan
- Bahwa pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam,
pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari
kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya.
- Selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat
membahayakan kesehatan manusia.

2. Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut
hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan
pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang
sudah tua, tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan
terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara
tetap terjaga.

SUMBER BACAAN
— Buku “Lingkungan Hidup”, Mahkota Offset – Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai